All Chapters of Istri Kecil Pak Guru Seksi: Chapter 21 - Chapter 30
74 Chapters
21. Arga yang mencurigakan
..Arga mondar-mandir di depan pintu ruangan pak Vanno, atau Noa, atau kakaknya. Apalah itu, yang pasti, Arga ingin kakaknya tahu jika dia sudah memberikan hadiah.Bisa dibilang, Arga caper.Orang-orang jika mengetahui hal itu akan meledek Arga habis-habisan.Karenanya, Arga mencari waktu yang tepat, saat orang-orang sibuk dan sepi. Jadi Arga bisa menyelinap untuk menemui kakaknya.Arga sudah mengetuk pintu beberapa kali, namun dia tidak sabaran, karena pintu tidak kunjung dibuka.Pintu baru dibuka setelah sekitar dua atau tiga menit kemudian.“Kenapa lama sekali membuka pintu?” protes Arga setelah dia sudah masuk ruangan.“Maaf ya, ada sedikit masalah, ada apa kamu kemari? Ada yang ingin kau bicarakan?” tanya Noa.Mereka memilih duduk di sofa, Noa memberikan toples berisi marsmallow pada Arga. “Makanlah jika suka” tawar Noa.Tanpa diduga, Arga mengambil toples itu lalu memakan isinya sambil menggendong toples. “Pak Vanno sudah menerima hadiah saya?” tanya Arga.“Hal itu juga yang in
Read more
22. Jatuh cinta pada yang dibully
..DughArga meninju tembok tidak bersalah di depannya. Tembok baik-baik saja, tapi tangannya lecet, tentu saja.Arga tidak percaya mulutnya nakal sekali, sampai mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan.Tidak seharusnya dia keceplosan mengatakan jika dia adalah adik dari Noa.Apa sebegitu hausnya kah dia akan kasih sayang kakak, yang bahkan mungkin membencinya.Iya, pasti Noa membencinya.Orang tua Arga telah jahat pada Noa dan ibunya, setelah itu melihat Noa sukses, mereka berusaha mendekati Noa kembali.Jujur, Arga malu mengetahui orang tuanya sendiri seperti itu.Sangat malu.Dugh.Seakan kebal rasa sakit, Arga kembali meninju tembok, membuat tembok putih itu terkena darah segarnya.“Hei, berhenti meninju tembok, kan temboknya tidak salah” ucap seseorang, Arga menoleh pada asal suara, melihat seorang siswi yang terlihat agak familiar, tapi juga tidak familiar.
Read more
23. Perasaan kecewa
..Noa melihat dokumen-dokumen yang dikirimkan anak buahnya tidak percaya. Ke mana saja dia selama ini?Harusnya Noa tidak egois dan masa bodoh terhadap adiknya sendiri.Orangtua yang tidak baik akan selamanya menjadi orangtua yang tidak baik, bahkan terhadap anak satu-satunya sekalipun.Hanya karena tidak menyukai Noa, mereka menyembunyikan identitas Arga.Apa yang mereka pikirkan?Noa mengatur nafasnya, kemudian melepas topengnya.Dia sudah berada di dalam kantornya, untuk mengecek beberapa pekerjaan kantor yang semakin lama semakin membludak.Bahkan Noa ingin cuti dari pekerjaan sebagai gurunya. Tapi tidak bisa untuk saat ini, masih ada istrinya di dalam sekolah.Namun tidak bisa dipungkiri, Noa sangat menyukai pekerjaan sebagai guru. Disana dia bertemu banyak jenis anak-anak, itu sangat menyenangkan, mengingat selama ini Noa hidup sendirian tanpa teman tanpa saudara.Menjadi guru membuatnya bertemu banyak anak-anak muda yang sudah seperti adiknya, bahkan saat ini salah satu muridn
Read more
24. Dave dan Ruby
. . “Nona, kita harus segera pergi” ucap Satria, kebetulan saat itu memang Laura dan kawan-kawan sudah saatnya pulang, karena memang sudah malam. “Oh, eum – baiklah, aku pulang duluan ya, sampai ketemu besok!” Laura pun berpamitan pada yang lain lalu mengikuti Satria keluar dari tempat itu. “Kita pulang juga yuk, Lir!” ajak Diana. “Lho, kamu ga sama aku? Terus aku gimana?” protes Ruby. “Aku anter, rumahmu itu satu arah denganku kan” sahut Dave. “I-iya sih, tapi...” “Udah, ayok!” Dave pun menarik lengan Ruby untuk mengikutinya. Sementara Dianna dan Lira malah cekikikan karena mereka memang sudah merencanakan agar Ruby dan Dave pulang bersama. Sebenarnya, Ruby itu menyukai Dave dari dulu, Cuma anaknya jaim saja. Apalagi setelah Ruby tahu Dave menyukai Laura, jadilah mereka senang sekali saat Laura mengatakan sudah memiliki kekasih. Dengan begitu Ruby memiliki kesempatan kembali. Lagipula memang rumah Dave dan Ruby searah. “Tumben banget mau nganterin aku pulang?” ucap Ruby sa
Read more
25. Apa yang terjadi?
..Tok tok tok.Ruby segera menyingkirkan Dave lalu berdiri.“Ruby, kamu ngapain di dalem kamar sama pacarmu? Ga baik berduaan di kamar sayang, jangan nyontohin yang ga bener sama adikmu ya!”Ruby berdecak kesal, padahal dia hanya korban disini, kan yang memulai Dave dahulu, bukan dia.“Iya mah, ini ngomong bentaran doang kok!” balas Ruby, kemudian dia menoleh pada Dave.“Mau ngapain tadi ha?”Dave hanya terkekeh lalu ikut berdiri dan keluar dari kamar Ruby, sambil menggenggam tangannya.Ruby menggerutu dalam hati, karena Dave terlihat menyebalkan baginya saat ini. Seakan dia sedang menggantungkan hubungan mereka. Jangan-jangan Dave sudah tahu jika Ruby menyukainya dan ingin mempermainkan Ruby saja.Mamanya Ruby menyediakan beberapa camilan yang dibuat sendiri, maklum, mama Ruby itu suka memasak, terutama membuat kue.Tidak henti-hentinya orang tua serta adik Ruby yang masih SMP itu menanyai Dave macam-macam.Mereka semua terkagum-kagum setelah mendengar kedua orang tua Dave itu sama-
Read more
26. Noa dan Arga
. . Sesampainya di apartemen, Laura agak terkejut dengan apa yang dia dengar. Arga adalah adik Noa, dari ayah yang sama dan ibu yang berbeda. Agak menyebalkan bagi Laura melihat kakak beradik ini sama-sama tampan rupawan dengan postur tubuh tinggi dan indah. Ayolah, bagaimana bisa gen mereka sebagus itu? Kadang kan saudara ada yang berbeda, salah satunya tidak lebih cantik atau tampan dari yang lain. Tapi Noa dan Arga sama-sama tampan dengan tubuh yang bagus. Tidak terlalu berotot memang, tubuh mereka tinggi rata-rata 183 atau 185 cm. Bagi Laura yang hanya 160 cm mereka berdua sangat tinggi, malah Laura yang terlihat mungil. Bahkan anak buah Noa, seperti Satria dan David saja juga memiliki tinggi sekitar 180 cm. “Kenapa selama ini kamu tidak mengatakan jika kamu itu adikku, kenapa harus aku yang mencari tahu duluan? Kamu bertingkah manis di hadapan ku, tapi menjadi nakal di hadapan orang lain. Aku pikir, kau aneh. Ternyata karena kamu ingin dekat d
Read more
27. Saat Noa cemburu
..“Iya, aku keberatan” ucap Laura.Noa menatap istrinya dengan tatapan bingung, “kenapa? Kamu tidak menyukainya?”Laura menggeleng, “bukan begitu, dia memang menyebalkan, tapi jika dia adikmu aku bisa menerimanya kok, hanya saja apartemen ini terlalu kecil untuk ditinggali dengan dia” ucap Laura.Noa terkekeh gemas, “jadi maksudmu, kamu ingin pindah ke rumah yang lebih besar? Itu tidak masalah, aku memiliki beberapa rumah yang lain, kita bisa menempatinya. Yang paling dekat dengan sekolah adalah villa di tepi pantai itu, mau tinggal di sana saja?” tawar Noa, Laura refleks mengangguk antusias.Laura sangat menyukai villa yang ada di tepi pantai, karena itu dekat dengan pantai, dan laut. Laura sangat menyukainya.Noa mengecup kening Laura dengan sayang, “aku tahu kamu menyukai pantai. Sepertinya kammu akan suka jika ku ajak bulan madu di Maldives.”“Maldives?” tanya Laura, masih saja antusias, istri kecil Noa terlihat sangat senang, belum ada tanda-tanda mengantuk darinya.“Iya, disan
Read more
28. Semakin bucin
..Laura merasa aneh pagi ini,Pertama, Arga sangat baik. Adik ipar Laura itu bukan hanya bangun sangat pagi, tapi dia juga menyiapkan sarapan serta bekal makan siang untuk semuanya. Laura tidak menyangka si Arga itu pintar memasak juga.Untuk sarapan, dia membuatkan nasi goreng seafood yang rasanya mirip sekali dengan yang ada di restoran. Laura merasa kalah, itu menyebalkan sekali.Lalu yang kedua, wajah Noa terlihat aneh sekali, dia makin protektif terhadap Laura. Atau, jangan-jangan itu hanya perasaan Laura saja ya?Entahlah, mungkin memang kakak beradik itu sedang aneh.Keanehan itu semakin Laura rasakan saat di sekolah.Noa yang menggantikan Bu Sela sebagai wali kelas Laura, memindah posisi duduk anak-anak di kelas. Tidak boleh ada anak laki-laki yang duduk di sekitar Laura.Beberapa siswa mengeluh kesal, namun para siswi senang sekali karena mereka duduk jauh dari para siswa yang suka ribut.Kemudian, Noa juga selalu memperhatikan Laura setiap ada kesempatan yang ada.Sampai L
Read more
29. Mau menjadi yang pertama?
..“Kenapa kita malah kesini?”Bukannya menjawab, Arga malah duduk di tepi pembatas atap gedung.Lira berdiri di belakangnya, tidak berani untuk melakukan hal yang sama dengan Arga. Karena itu sangat berbahaya.“Arga! Aku tinggal nih!” rengek Lira lagi.Arga pun menoleh pada gadis itu lalu menariknya untuk ikut duduk di sebelahnya.“Duduk aja kenapa sih, aku tuh mau ngomong!”“Emangnya kamu udah kenal sama aku? Kamu kan belum kenal” sindir Lira.Arga memutar bola matanya malas, “aku sudah tau, kau hanya tiba-tiba jadi kurus dan secantik ini, aku – aku minta maaf, karena selama ini berkata jahat padamu, aku tidak bermaksud seperti itu, aku menyesal, jadi maafkan aku” ucap Arga.Lira melirik Arga, lelaki itu menatap lurus ke depan, pemandangan kota yang padat namun juga cantik. Setelah Lira ikut menatap lurus ke depan, mungkin menatap apa yang dilihat Arga juga saat ini, dia mulai berkata.“Jika kau tidak bermaksud, lalu sebenarnya apa maksudmu, jika memang ingin menghinaku tidak apa ko
Read more
30. Ciuman pertama
..Semua sangat cepat. Lira kebingungan tidak tahu harus bagaimana dia bereaksi. Hingga kemudian dia memilih diam, menikmati sentuhan bibir Arga yang melumat pelan bibirnya.Itu adalah ciuman pertama bagi Lira. Dia tidak pernah sedekat itu dengan siapa pun. Ada seperti rasa yang menggelitik di perut Lira saat Arga menyentuhnya.Saat bibir itu bergerak diantara belah bibirnya. Rasanya lembut, basah dan aneh. Namun, juga menyenangkan.Lira kehilangan muka saat Arga melepas ciuman mereka, karena dia sekarang malu untuk menatap lelaki tampan itu.Senang?Iya, ada perasaan senang di benak Lira. Dia merasa bodoh padahal harusnya dia marah karena Arga menyentuhnya tanpa permisi.harusnya Lira mencegah semua itu, tidak membiarkan siapa pun menyentuhnya karena dia tidak murahan.Namun, Lira hanya realistis. Arga tampan, hati kecil Lira menyukai Arga, meski kenyataannya Arga sering menghinanya. Lalu saat Arga mengungkapkan kelemahan di depannya, Lira mulai luluh.Tembok di hatinya mulai mencair
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status