Bab 156. Talak!
"Ya Allah, Nak! Jangan katakan kalau kamu benar berselingkuh? Karena Aksa tidak mencintai kamu, makanya kamu mencari lelaki lain yang bisa dijadikan pelampiasan." Ibu sedikit meninggikan suara. Sedangkan ayah yang duduk di hadapan kami, hanya diam menyimak. Mungkin ayah terlalu kaget mendengar perkataan yang baru saja keluar dari bibirku. "Aku tidak salah, Bu. Saat itu, aku hanya ingin membantu Aksa di depan Pak Candra. Aku ingin membelanya, karena pasti Pak Candra akan sangat marah jika mengetahui kelakuan Aksa ... Aku pikir masalahnya tidak akan sepanjang ini. Aku minta maaf ke ayah dan ibu. Aku tidak sehina itu, Bu. Yang aku lakukan murni karena ingin membantu Aksa." Aku mengucap kata demi kata sambil menangis. Sesekali menahan napas karena menahan sesak didada. "Tidak harus begitu, Nak. Apa yang kamu lakukan itu salah. Ceritakan semuanya ke ayah dan ibu. Agar kami bisa paham tentang alur masalahnya." Aku menghapus air mata yang membasahi pipi. Ya, aku memang sudah harus bercerit
Read more