All Chapters of Fall in Rose: Chapter 11 - Chapter 20
74 Chapters
11. Bangkit Untuk Menguatkan Diri
Mendadak seluruh sendi dalam tubuh Rose melemah kehilangan fungsi mereka. Jantungnya juga berdetak tak karuan. Bibirnya bergetar dengan tatapan yang tak menentu dunianya serasa hancur berkeping-keping mendengar tiap kalimat yang disematkan adik kandung Min-Joon ini."Bagaimana bisa aku tidak hadir di upacara pemakamannya? Bagaimana bisa aku tidak berada disampingnya di detik terakhir? Bagaimana bisa Min-Joon pergi meninggalkanku?" Rose bertanya-tanya pada dirinya sendiri dengan suara yang terasa begitu berat untuk didengar.Perlahan Min-Jae berusaha menenangkan Rose dengan mengusap punggung tangannya lembut, "Tenanglah, Noona. Kau punya alasan untuk itu.""Hari rabu, jenazah Min-Joon Hyung baru tiba dari Urk, lalu keluarga segera melangsungkan upacara itu. Mereka mengabariku untuk menjemputmu sekalian karena aku sedang ada pelatihan di Daegu." Min-Jae membasahi bibir bawahnya sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya lagi."Tapi ketika aku datang kesini, kau sedang ada operasi, Noona. Itu
Read more
12. Definisi Hukum Tanam dan Tuai
Chan terus menatap danau buatan di belakang halaman rumah sakit. Ia bergeming. Pikirannya benar-benar kelabu. Pun juga tak menghiraukan Si-Woo di sampingnya--yang sedari tadi mengajak Chan berbicara. Hal itu membuat Si-Woo memilih sibuk menikmati camilannya.Sesekali Chan terpejam dan menggeleng. Mengingat semua yang di bicarakan Bibi Park padanya semalam."Rose bisa menjadi lebih dari dokter pribadimu, Chan.""M-maksudnya?""Aku tidak pernah menyangka, jika masih ada orang yang begitu sabar mendampingimu. Kau tau, kan? Sifat kasarmu itu acap kali menyakiti orang lain. Kau hanya bersikap baik padaku, tapi aku sudah tua. Dan kau juga sudah dewasa. Aku tidak bisa terus-terusan berada di sampingmu, Chan-ah.""Lalu? Apa maksud Bibi?""Aku ingin kalian menikah.""A-aku dan Rose bodoh itu?""Dia bukan sembarang orang yang bisa kau maki begitu saja. Dia gadis cerdas dan berprestasi. Dia diperebutkan oleh banyak rumah sakit padahal dia belum lulus masa residensi. Kau bisa baca biografi Rose di
Read more
13. Wedding Day
Bali, 22 agustus 2022.Di hari ini, tepatnya di sebuah taman hotel nan asri di Bali, Indonesia. Park Chan dan Rose menyematkan janji suci sebagai pasangan suami istri. Keduanya berdiri di atas altar untuk melangsungkan upacara pernikahan tersebut."Dalam hidup sebagai pasangan yang sudah menikah, apa kalian akan selalu mencintai dam saling menghormati?""Ne." jawab Chan seadanya dengan suara seraknya. Ada getaran terdengar."Ne." sambung Rose pasrah.Keduanya sama-sama tertunduk dan menjawab pertanyaan tersebut asal. Tanpa memaknai janji yang akan terikat seumur hidup tersebut. Baik Rose maupun Chan, hanya pasrah mengikuti skenario ini.Dan menyadari bahwa waktu berlalu begitu cepat. Bagaimana bisa, ini semua terjadi selang dua bulan selepas insiden di Daegu itu. Lagi, mereka hanya terima jadi. Bibi Park yang menyiapkan semuanya."Aku mengumumkan kalian menjadi suami dan istri. Saat kalian turun, paduan suara akan menyanyikan sebuah berkat bagi kalian."Para tamu undangan yang hanya te
Read more
14. Beach Day
Rose terjatuh ke dalam lautan. Beruntung masih ada pelampung yang melekat di tubuhnya. Jadi, ia tidak tenggelam meski sudah tak bertenaga lagi. Tanpa ini itu, Chan segera meraih jet ski milik pemandu di sana. Ia mengendarainya dengan sangat cepat dan lihai, berharap dialah yang menjadi orang pertama yang akan menyelamatkan Rose. Kini semua orang justru lebih mengkhawatirkan Chan. Pasalnya, pria itu belum sembuh total dan menaklukan lautan tanpa pelampung ataupun semacamnya. Chan tidak peduli lagi alat-alat itu. Yang ada di pikirannya hanya ada Rose. Agar perempuan itu bisa terselamatkan. Chan terjun dari jet ski. Mengerahkan tenaganya untuk berenang demi mencapai tubuh Rose yang terapung. Tanpa perlu menunggu waktu lama, tim penyelamat datang dengan mengendarai boot, sehingga Rose bisa segera di bawa ke tepi pantai. Tubuh Rose yang lemah itu di letakkan di atas pasir pantai agar tim medis bisa memerikasanya. Satu orang memeriksa denyut nadi dan pernapasannya. Pun Chan terlihat be
Read more
15. I'm Her Husband!
Rose terjatuh ke dalam lautan. Beruntung masih ada pelampung yang melekat di tubuhnya. Jadi, ia tidak tenggelam meski sudah tak bertenaga lagi.Tanpa ini itu, Chan segera meraih jet ski milik pemandu di sana. Ia mengendarainya dengan sangat cepat dan lihai, berharap dialah yang menjadi orang pertama yang akan menyelamatkan Rose.Kini semua orang justru lebih mengkhawatirkan Chan. Pasalnya, pria itu belum sembuh total dan menaklukan lautan tanpa pelampung ataupun semacamnya.Chan tidak peduli lagi alat-alat itu. Yang ada di pikirannya hanya ada Rose. Agar perempuan itu bisa terselamatkan.Chan terjun dari jet ski. Mengerahkan tenaganya untuk berenang demi mencapai tubuh Rose yang terapung. Tanpa perlu menunggu waktu lama, tim penyelamat datang dengan mengendarai boot, sehingga Rose bisa segera di bawa ke tepi pantai.Tubuh Rose yang lemah itu di letakkan di atas pasir pantai agar tim medis bisa memerikasanya. Satu orang memeriksa denyut nadi dan pernapasannya.Pun Chan terlihat begitu
Read more
16. New Life
Tiga puluh menit lagi, pesawat akan segera mendarat di Bandara Internasional Incheon. Seluruh penumpang tengah bersiap. Begitu juga dengan Chan dan Rose yang telah terbangun.Entah terbangun dari tidur atau angan-angan yang tengah mereka bangun. Yang jelas, mereka juga tengah mempersiapkan diri dan mengemas barang yang berserakan. Seperti mp3 beserta headphone milik Chan yang berada di atas meja pesawat.Rose mengikat rambut panjangnya ala Korean bun style yang sempat terurai berantakan. Itu membuat tengkuknya menjadi terlihat jelas. Visualnya menjadi lebih segar dan bercahaya. Chan sempat terpaku.Cih!Chan segera menggeleng, menepis apa yang tengah di perhatikannya saat ini."Ya! Pakai snellimu dan jangan berjalan di sampingku ketika kita sudah sampai di bandara." Chan membeberkan ultimatumnya sebelum mendarat."Ap?! Ini sangat pagi. Bahkan masih gelap. Untuk apa aku mengenakan snelli?! Membuat gerah saja!" protes Rose."Ya! Dasar bodoh!" hardik Chan. "Kau akan terus seperti ini jika
Read more
17. Mrs. Park
"Selamat pagi!" Rose menyapa Nara yang tengah berkutat di dapur."Oh? Nona Rose?!" Nara terkesiap melihat kecantikan perempuan 30 tahun yang terlihat begitu segar di pagi yang masih buta ini."Ada yang bisa kubantu?" tanya Rose ringan hati."Ah. Tidak! Tidak ada! Ini sudah tugasku menyiapkan sarapan pagi" Nara mengelaknya dengan segera--baginya, bagaimana bisa seorang majikan begitu murah hati.Rose meraih lembaran roti tawar di hadapannya, "Membuatnya bersama, lebih menyenangkan, bukan?"Nara tersenyum cerah. Secerah matahari menyambut dunia, "Terima kasih, Nona."Pun Rose merekahkan senyuman yang begitu luas seraya menyiapkan beberapa piring untuk di bawanya ke meja makan. Menata benda pipih berbentuk lingkaran tersebut di atas meja. Tak lupa dengan gelas, juga susu segar yang telah diolah Nara sebelumnya."Ah, ya.. Tuan Chan sangat menyukai susu sapi segar.""Benarkah?" Rose menghentikan aktifitasnya menata gelas.Nara mengangguk sambil merapikan tatanan kursi meja makan. Chan palin
Read more
18. Aroma Masa Lalu
Si-Woo membukakan pintu mobil bagian penumpang untuk Chan yang baru saja keluar dari rumahnya. Penampilannya benar-benar terlihat mewah dan berkelas. Ia melangkah penuh wibawa. Si-Woo sempat menunduk sopan sebelum Chan benar-benar memasuki mobil."Chaaann!"Teriakan itu membuat Chan mengurungkan niatnya untuk memasuki mobil. Chan mengenali suara itu. Seharusnya ia juga tidak perlu berbalik. Namun, semua terjadi begitu saja sehingga ia menghiraukan Rose yang memanggilnya.Perempuan itu tengah mengatur tempo pernapasannya setelah mensejajarkan kakinya dengan Chan, membuat pria itu mengerutkan keningnya."Kau meninggalkanku? Aku juga harus pergi ke Rumah Sakit untuk hari pertama pemindahan tugas!" tutur Rose memberikan penekanan.Cih! Chan berdecak kesal."Enak saja! Siapa juga yang akan mengantarmu, hah?!" Ia memekik menyebalkan. Menyunggingkan sebelah bibirnya.Masuk ke dalam mobil, namun ia masih melihat Rose yang tak beranjak dari tempatnya. Terlebih ada suram di wajah gadis menyebalk
Read more
19. Dia Kembali!
Kedatangan Chan langsung disambut meriah oleh para jajaran staf Leyo Studio. Pria dengan tinggi semampai itu menebar senyuman khasnya pada seluruh karyawannya itu.Bukan hanya para staf saja, beberapa artis besutannya juga turut bersorak menyambut kedatangannya. Sungguh luar biasa. Chan sudah lebih dari dua bulan vakum dari tugasnya sebagai pemimpin perusahaan. Tak ayal, jika banyak yang merindukan omelan Chan ataupun makiannya."Chan!" teriak Steave seraya menarik kedalam pelukannya, membuat ia sempat tersentak.Steave menepuk punggung Chan kencang. Menyisakan detik-detik yang begitu membahagiakan. Sementara Chan hanya meringis menahan rasa sakit. Tapi percayalah, sepertinya Steave sangat merindukan koleganya itu.Di menit selanjutnya, Steave menguraikan pelukan itu sembari mengajak Chan beranjak ke lantai atas untuk menemui para wartawan yang telah menanti kehadirannya."Beri hormat kepada tuan kami!" seru salah satu staf disana begitu bersemangat."Selamat datang kembali, Pak! Kami
Read more
20. Chan dan Kehidupannya
Suasana di gedung pusat LEYO Studio begitu padat. Para staf menyibukkan diri dengan tugasnya masing-masing dalam persiapan menuju ajang kompetisi bagi para musisi se-Korea Selatan.Steave tengah mengkoordinir bagian konseptor untuk merancang tatanan panggung audisi. Sesekali bagian konseptor mengangguk sebagai tanda kepahamannya atas instruksi yang di lontarkan produser musik tersebut.Chan menghampiri untuk melihat bagaimana hasil kerja stafnya. Ia menerawang kesegala arah seraya memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya. Bibirnya diangkat sebelah, membuat kesan angkuh sosok CEO satu ini sangat menyebalkan.Steave berbalik setelah para konseptor bubar barisan untuk melaksanakan tugasnya. Pria berparas manis itu sempat terkesiap melihat keberadaan Chan yang sudah berada di belakangnya."Aigoo! Sejak kapan kau disini?" kaget Steave sambil mengelus dadanya."Baru saja." jawab Chan santai seraya melanjutkan langkahnya untuk melihat-lihat lebih jelas.Steave menggeleng samar bersamaa
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status