Semua Bab The Cursed Alpha's Human Mate: Bab 31 - Bab 40
49 Bab
Bab 31 Orang yang berharga
"Bereskan barangmu dan kembali denganku malam ini." Perintahnya, "Kau tahu konsekuensinya jika terlalu lama di dunia manusia? Kau akan terus semakin lemah dan mati."“Aku berbeda denganmu.”“Bodoh.”“Pergilah dari sini sekarang juga!”----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pria itu menggertakkan giginya kesal," Kau telah berada di dunia manusia selama puluhan tahun. Kau bahkan tak tahu ibumu sangat mengkhawatirkanmu, apalagi kekuatanmu semakin melemah. Apa kau bodoh?! Kau harus tahu batasanmu bocah!""Aku takkan kembali denganmu!" 
Baca selengkapnya
Bab 32 Kesempatan dalam kesempitan
__Adrian_Penciumanku menangkap bau asing di udara.Sepertinya seseorang baru saja melewati gerbang ke dunia manusia.Siapa?Ku pertajam indraku serta kuedarkan pandanganku ke segala arah mencari sang pelintas. Sepanjang perjalanan ku ikuti bau yang ada di udara hingga sampailah di sebuah rumah yang letaknya di pinggiran hutan.Aku belum pernah mencium bau yang sangat akrab denganku selain ayahku. Instingku mengatakan untuk mengikutinya, bau yang sangat asing bagiku namun entah mengapa memunculkan kerinduan yang mendalam yang akupun tak tahu untuk siapa itu. Malam semakin larut, langitpun semakin gelap gulita tak menunjukkan tanda-tanda akan ditemani sang rembulan ma
Baca selengkapnya
Bab 33 Godaan
_Luciana_ Harusnya aku turun dari pangkuannya, bukannya bertengger manis. Aku seharusnya tak hanyut dalam godaan manis yang dia berikan padaku. Tak seharusnya juga aku menatap matanya tadi! Pria ini sangat berbahaya.  Aku tahu dia menyadari sesuatu, itulah mengapa dia mengubur kepalanya di celah leherku. Keberadaanya di sana malah sangat berbahaya untukku, hal buruk akan terjadi! Tubuh kami saling melekat. “Kau selalu membuatku kehilangan kendali.” Katanya dengan lembut saat masih berada di celah leherku. Aku mengerti, memang aneh jika lawan jenismu menatap dengan intens tepat ke matamu namun perkataanya barusan membuatku b
Baca selengkapnya
Bab 34 Mimpi buruk
Rekaman adegan itu kembali muncul lagi dalam benakku, kutampar diriku sendiri untuk membuatnya kembali pada kenyataan. Sepertinya aku perlu mendinginkan pikiranku dulu, jadi kuputuskan untuk mandi air dingin. Aku tadi pasti terlihat sangat aneh. Kami pasti akan sangat canggung saat bertemu nanti! Tarik nafas! Pikirkan hal lain yang tak ada hubungannya dengan ini. Aku harus melupakannya. Pikirkan saja film doraemon yang sering kau tonton saat masih kecil. Tunggu. Mengapa harus doraemon? Ini pasti karena Reihan. Aku berguling tak jelas di kasur. Ayo pikirkan hal lain saja.
Baca selengkapnya
Bab 35 Situasi
_Luciana_Situasi kami berdua sangat canggung, aku tak berani melihat wajahnya saat bicara ataupun ketika kami bertegur sapa. Walaupun aku sudah bersikap biasa saja namun itu semua buyar saat dia ada di dekatku.Aku masih bingung dengan semuanya, kuputuskan untuk memikirkannya dengan matang. Aku tak ingin menerimanya dengan setengah hati ataupun menerimanya karena rasa kasihan. Ini adalah pengalaman pertamaku dalam hal percintaan.Sebaiknya aku segera turun dan membuat masakan. Perutku sedikit sakit namun ku abaikan karena itu tak begitu mengganggu.Suara langkah kaki seseorang semakin lama semakin mendekat ke arahku.“Luci?” Panggilnya padaku.“Ya?” Aku me
Baca selengkapnya
Bab 36 Kencan
Jam 5 sore, ku dengar suara ketukan pintu saat tengah asyik mengerjakan tugas kuliah. Ku buka pintu kamar dan melihat sosok Adrian yang tengah membawa nampan berisi desert.“Hei.” Sapanya padaku.“Hai…ada apa?” Ku persilahkan dirinya masuk, tak mungkin ku biarkan dia terus berdiri sambil memegang nampan yang berisi desert seperti pelayan.“Bagaimana? Apa sudah membaik? Apa ada yang bisa kubantu lagi?”Melihat dirinya yang seperti ini membuatku sedikit tersipu, “aku sudah sedikit lebih baik sekarang. Terima kasih untuk yang tadi.” kataku sambil menatapnya lembut, ”Kau bahkan juga membelikanku coklat dan obat penghilang rasa sakit tadi dan kau juga membawakanku desert sekarang. Kau seperti sedang memanjakan anak
Baca selengkapnya
Bab 37 Perasaan campur aduk
Beberapa hari berlalu begitu saja bagiku, sementara Adrian tampaknya tengah dirasuki dewa gila kerja. Dia jarang di rumah dan selalu lembur. Aku bahkan tak pernah melihatnya pergi ataupun pulang kerja. Apa dia makan dan istirahat dengan benar? Andai saja aku tak mengajaknya…dia pasti tidak akan seperti ini.Akhirnya sabtu yang disepakati tiba. Aku mempersiapkan diriku dan berdandan sedikit. Ku kenakan dress berwarna hitam pendek dengan pundak terbuka dan tak lupa tas kecil sebagai pelengkapnya. Sedangkan make up, ku gunakan warna yang natural.Aku hanya akan makan malam di luar dengan Adrian bukan ke pesta atau acara penting yang membutuhkan gaun formal jadi kurasa ini tak masalah. Adrian sendiri dia juga mengenakan kemeja dan celana formal hitam saja untuk hari ini.Aku begitu bersemangat hari ini.
Baca selengkapnya
Bab 38 Kesalahpahaman
_Adrian_Aku menarik Alice keluar karena tak ingin membuat situasinya semakin buruk. Entah apa yang merasukinya sampai melakukan hal seperti ini. Situasinya di luar perkiraanku.Alice terus memberontak saat aku menariknya dengan paksa dari dalam restoran.“Kau mencampakkanku demi seorang manusia?” Dia terus meneriakkan kata-kata yang memekikkan telingaku hingga membuatku kehilangan kesabaran.“Alice! Hentikan tindakan konyol mu! Sejak awal kita berdua tak terikat dan tak memiliki hubungan apapun. Kau dan aku melakukannya karena saling membutuhkan satu sama lain.” Werewolf seperti kami sudah punya pasangan yang ditakdirkan sejak lahir. Sejak kami memasuki usia 13 sampai 15 tahun adalah usia dimana kami mulai menemukan jati diri dan dapat merasakan
Baca selengkapnya
Bab 39 Kecemburuan
_Luciana_Adrian segera menutup  mulutnya penuh keterkejutan. Dia seperti menyembunyikan sesuatu lagi dariku, aku bisa tahu itu dengan jelas dari ekspresinya.Darah gelap menetes dari dagunya. Lagi…..! Kejadian itu terulang kembali. Kejadian ini persis seperti sebelumnya.Aku menatapnya penuh khawatir. Ada perasaan menusuk.“Aku-“ Adrian mencoba berbicara lagi saat menatapku. Sepertinya dia mengalami kesulitan saat melakukannya namun ada hal yang lebih membuatku terkejut.Matanya.Warna matanya berubah dari warna hazel kini semakin menguning dan menunjukkan kilatan aneh .“Apa yang terjadi? Warna manatmu b
Baca selengkapnya
Bab 40 Penyesalan
Kakiku mau copot rasanya . Tak pernah terlintas sedikitpun di benakku akan berlari begitu cepat dalam hidupku. Ini sangat melelahkan dan aku tak bisa berbohong begitu saja tentang kondisiku. Hutan terdekat terlihat, aku melihat kondisi Alice, dia bahkan tak berkeringat sedikitpun.Aku ingin memintanya berhenti sejenak namun melihatnya mencocokan langkahnya denganku itu membuatku mengurungkan niat untuk sekedar mengeluh. Konsekuensinya tubuhku menderita akibat ulahku sendiri.Kami sampai di depan hutan, kakiku tersandung dan akhirnya jatuh terjerembab ke tanah. Itu membuat siku dan lututku terluka dan berdarah.“Oww,” Aku mencoba bangkit ketika Alice mengulurkan tangannya padaku. “Kita hampir sampai. Aku bisa mencium baunya di sekitar sini.”
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status