Share

Bab 40 Buah Bibir

“Sore, Bu Evelyn,” sapa seorang pelayan dengan sebuah senyum semringah, merasa matanya diberkahi melihat seseorang yang begitu rupawan seperti Evelyn menghiasi pemandangannya. Bukan sekadar rupawan yang membuat pelayan itu menyukai Evelyn, tapi lebih kepada senyuman indah yang diberikan wanita tersebut, jauh berbeda dari sang majikan yang selalu memasang wajah dingin mengerikan. “Teh jasmine? Hari ini cukup dingin karena hujan,” kata pelayan tersebut sembari menyuguhkan secangkir teh hangat.

Sembari menyandarkan diri pada meja dapur, Evelyn membalas, “Terima kasih, Nila.” Manik hitamnya melirik ke kanan dan ke kiri. “Pak Aldi ke mana?” Wanita itu meneguk teh yang disediakan, mencari-cari keberadaan kepala pelayan kediaman Adam di Nusantara itu.

Dengan lincah mempersiapkan bahan makanan untuk makan malam, Nila menjawab, “Pak Aldi pergi untuk ikut menjemput Liam dan Lili, Bu.”

Mendengar hal itu, senyuman Evelyn sedikit membuyar. Sudah beberapa hari sejak dirinya datang dan tinggal di
LuciferAter

Idih, udah kek netizen bet dah itu mulutnya. Ditampar yak apa, Bang Adam? Masa dipecat doang :") Agak kurang rela nggak sih guys lepas gitu aja, yak? Kesel gak sih kalian denger omongan si pelayan pertama? Atau malah kalian merasa sama kayak dia dan malah merasa Evelyn tuh hina? Coba deh dikomen! Jangan lupa like sama votes juga yaaak. Share sama teman-teman pembaca lain tentang karya ini! Love you peeps!

| 5
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh itu pelayan mulut g d sekolahin x ya .dia g tau d perpus itu ada cctv dia bicara apa pun dua pelayan itu y ketauan .apa lagi ada Evelin d dlm sana .dh bang Adam cabein itu mulut pake sambel level paling pedes ..
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
kuasa sang pewaris
goodnovel comment avatar
Yuli a
kesannya koq adam pengecut yaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status