Semua Bab Manusia 30 Triliun: Bab 31 - Bab 40
784 Bab
Bab 31
Ketika melihat pemandangan ini, Andre dan teman-temannya merasa sangat tidak nyaman.Ketika Kevin datang, Lisa berbicara dengan cuek. Ekspresinya terlihat buruk, apalagi yang lainnya juga mengejek Kevin dengan sangat buruk. Mereka juga tidak mengatakan apapun untuk mencairkan suasana.Sebaliknya, luka Lisa disebabkan oleh Toni, tetapi sikap Lisa terhadap Toni malah sangat baik, bahkan Lisa tidak.menyalahkan temannya itu atas lukanya sendiri.Namun, bagaimanapun, Toni sudah dianggap telah menyelamatkan perusahaan keluarga Lisa pada kali ini dan dapat dimengerti jika Lisa memperlakukan Toni seperti ini, sehingga Andre dan lainnya hanya bisa menghela nafas.Saat berbicara, ada seorang wanita lagi yang bergegas masuk ke dalam kamar."Lisa, ada apa ini, bagaimana dengan lukamu? lihatlah tanganmu ini dibalut dengan perban, apa yang sudah dikatakan dokter?"Saat wanita itu berbicara, dia sudah bergegas ke ranjang Lisa sambil menatapnya dengan khawatir. Dia mengenakan seragam pekerjaan. "Tan
Baca selengkapnya
Bab 32
"Kakak, kamu pasti juga tahu bahwa bantuan yang kalian cari di sana tidak berhasil. Kalau begitu, masih ada siapa lagi selain bantuan dari keluargaku?" Pada saat ini, Toni sudah berbicara. Bela telah mempermalukannya tadi, nada bicaranya juga sedikit menghina."Saat keluarga kalian sedang dalam kesulitan, aku yang telah banyak membantu kalian, tetapi kenapa kamu malah memperlakukan aku seperti ini?Bela benar-benar sedikit marah pada kata-kata Toni. "Aku hanya memastikannya saja, tidak mudah untuk membuat percaya ketua Anas ..." Kata Bela sambil menenggelamkan wajahnya."Tante masih tidak percaya bukan?" Toni membuat ekspresi sedikit terkejut, lalu mengeluarkan ponselnya dan menatap Bela dengan tawa kecil dari sudut mulutnya, "Aku akan menelepon ayahku di depanmu dan Lisa sekarang untuk memastikannya, oke?" Toni mencibir dan segera menghubungi nomor ponsel ayahnya."Halo, ayah, izinkan aku menanyakan sesuatu hal padamu. Kemarin aku telah memberitahukanmu untuk membantu Lisa dan keluar
Baca selengkapnya
Bab 33
"Ini adalah minuman mahal yang seharga lebih dari 10 juta rupiah!?" Yang lainnya juga membuka matanya dengan lebar, lalu menatap botol anggur di tangan Bela."Tante, kamu tidak salah kan?" Lisa menatap Bela dengan tidak percaya. Dia tidak bisa membayangkan minuman anggur anggur itu seharga lebih dari 10 juta dari Kevin.Bela membuka tutup botolnya dan menciumnya, lalu menatap Lisa dengan gembira, "Benar, saat aku melakukan perjalanan bisnis di Amerika, aku pernah mencicipi anggur ini sekali dan aromanya seperti ini!"Bela meletakkan anggurnya dan yang lainnya sudah membuka satu per satu kotak makanan itu. Aroma dari makanan itu telah memenuhi seluruh kamar rawat Lisa."Ini adalah lobster biru Brittany!" Bela terkejut lagi saat melihat lobster biru yang ditempatkan di kotak makanan."Apa? Apa itu lobster biru Brittany?" Yang lainnya saling bertatapan karena tidak mengerti."Lobster biru Brittany adalah bahan makanan laut pilihan restoran, di seluruh dunia. Ini adalah jenis spesies lobs
Baca selengkapnya
Bab 34
Andre dan teman-temannya terus bertanya-tanya, sedangkan Kevin tidak menjawabnya teleponnya, sehingga mereka tidak ada pilihan lagi.Setelah kelas di sore hari usai, Kevun mengikuti kerumunan dan berjalan keluar dari gedung kampus."Kevin." Kevin mendengar sebuah suara gadis di belakang, "Apakah kamu masih belum menonton siaran langsungku?" Kevin menoleh dan gadis itu adalah Wina yang menyiarkan siaran langsung."Aku telah menyiarkan beberapa kali siaran langsung dan masih belum melihat kamu di dalam ruang siaran langsung. Kamu harus segera mendaftarkan sebuah akun, lalu ikuti aku untuk meningkatkan popularitasku." Wina berkata sambil menatap Kevin dengan sedikit tidak senang."Wina, apa gunanya kamu membiarkan dia mengikutimu, apakah kamu tertarik padanya?" Seorang gadis di sebelah Wina berkata sambil bercanda."Mana mungkin? Aku hanya ingin membiarkan dia meningkatkan popularitasku." Wina sedikit menundukkan kepalanya dan berbisik, "Bagaimana aku bisa menyukai dia? Jangan bercanda d
Baca selengkapnya
Bab 35
"Sayangku, kemanakah kita akan pergi untuk makan siang?" Dinda merasa semakin senangmelihat Mario."Kamu akan segera tahu sayang!" Mario tersenyum tipis. Satu tangan memegang setir mobildan satu tangan lainnya terulur ke paha Dinda sambil merabanya.Dia yang sebagai pejuang cinta tahu, bahwa dia telah memberikan Dinda kepercayaandirinya di kampus, sehingga Dinda tidak akan mengatakan apapun jika dia menyentuhnya.Dinda melirik tangan Mario yang diletakkan di pahanya dan dia tidak berkata apa pun.Marioakhirnya memarkir mobilnya di depan sebuah hotel."Wah, hotelnya sangat mewah, sayang, apakah kamu ingin membawaku untuk makan disini?" Dinda membuka matanya dengan lebar dan melihat gedung mewah di depannyadengan tidak percaya. Dinda tahu bahwa hotel itu adalah salah satu hotel terbaik dibengkulu!"Apakah kamu senang? Ayo kita masuk sekarang, aku sudah memesan tempatnya!" KataMario sambil tersenyum ringan. Hari ini, Mario juga mengeluarkan uangnya untukmemesankan t
Baca selengkapnya
Bab 36
"Wanita kaya, tolong bayarkan untuk aku!"...Ada suara iri dan terkejut di bawahnya, yang membuat hati Dinda membengkak tak terduga!Itu juga membuatnya lebih bertekad, bahwa menyingkirkan Kevin adalah sebuah pilihanyang bijak! Jika terus bersama Kevin, jangan berharap bagi dirinya sendiri untuk bisa masukke dalam hotel mewah dalam seumur hidupnya ini!Bicara tentang Kevin. Ketika Kevin melihat Dinda dan Mario berciuman di depan semuaorang, dia merasa sangat tidak nyaman di hatinya, tetapi dia lebih banyak menghela nafaskarena Dinda tidak bisa mengendalikan kepolosannya sendiri.Dia sangat tahu dengan karakter Mario dan Dinda malah bersedia pergi dengan orang yangseperti itu! Benar-benar bodoh!Mario hanya mengendarai sebuah mobil biasa bukan? Apakah itu bagus? Dirinya sendirimalah bisa mengendarai sebuah mobil Lamborghini dengan sesuka hatinya!"Apakah kamu masih memikirkannya?" Kevin mendengar sebuah suara wanita disampingnya.Kevin menarik kembali pikirannya
Baca selengkapnya
Bab 37
"Apakah kamu sekarang berani memanggil Dinda?" Mario maju selangkah dengan marah,seolah-olah jika Kevin tidak sopan, dia akan bersikap tidak senang padanya, "Akuperingatkan sekali lagi, lain kali jangan pernah memanggil nama Dinda dan jangan pernahmemiliki pemikiran apapun padanya!"Kevin tidak menjawab tantangan Mario, kemudian berbalik dan mencuci tangannya.Mata Dinda berkedut. Dia berjalan ke keran yang paling dekat dengan Kevin, kemudianmembukanya, menutupi salurannya dengan jari tangannya dan menoleh untuk melihat Kevin. Begitu dia melepaskan jari tangannya, air itu disemprot ke arah Kevin."Kamu ..." Wajah Kevin disemprot dengan air."Haha, kamu pantas untuk itu!" Dinda tersenyum senang saat dia melihat airmengalir di kepala Kevin.Kevin juga tidak ingin bertengkar dengan mereka, "Aku tidak akan sanggup untukmenyinggung kalian, bisakah aku pergi sekarang?"Ketika Kevin hendak keluar, Dinda menggunakan bahunya untuk menabrak Mario dengan ringan, kemudian matanya berkedip d
Baca selengkapnya
Bab 38
Ketika Dinda berkata demikian, yang lainnya juga mulai membuat keributan."Iya, etika orang sekarang benar-benar mengkhawatirkan, bagaimana mereka bisamemasuki kamar mandi dengan sesuka hatinya?""Bukankah diluar juga ada kamar mandi untuk umum, kenapa tidak pergi ke sana? Apakah karena tidak ingin menghabiskan uang di tempat umu dan hanya ingin menggunakan kamar mandi hotel kelas atas, bagaimana dia bisa berfikiran seperti itu?"Saat ini, manajer hotel juga telah datang kemari. Dinda berjalan mendekati manajer, kemudian menunjuk ke arah Kevin dan berkatadengan tajam, "Manajer, bagaimana penanganannya sekarang? Jika semua orang bisa masuk ke dalam kamar mandi dengan sesuka hatinya, aku rasa hotel kalian juga bukan kelas atas seperti yang dikabarkan diluar.""Silahkan tunggu sebentar." Manajer tersenyum, lalu menoleh ke arah Kevin, "Maaf, semua fasilitas di hotel kamiadalah untuk tamu kami dan tidak terbuka untuk sembarang orang, silakan untuk keluar dari hotel kami sekarang, maaf."
Baca selengkapnya
Bab 39
Dinda seketika langsung terkejut, "Manajer, apakah kamu salah lihat, pesannya itu pasti palsu!"Mario juga mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan kepada manajer mengenai pesan reservasinya, "Kami yang memesankan meja nomor sepuluh!"Ketika manajer melihat pesan Mario lagi, dia berkata sambil tersenyum dengan sopan, "Memang benar bahwa anda memesankan meja nomor sepuluh, tetapi yang Anda pesankan hanyalah tempay biasa, sedangkan Tuan Kevin ini memesankan tempat yang eksklusif.""Apa? Apakah dia memesan posisi eksklusif?" Dinda menatap manajer dengan heran. Dia adalah pecundang miskin, bahkan tidak punya uang untuk makan di kantin setiap hari, akankah orang ini bisa memesan tempat yang begitu bagus?" Dinda sama sekali tidak mempercayainya.Untuk menebus kesalahan itu, manajer segera membawa Kevin dan Tantri ke tempat eksklusif di meja nomor sepuluh!Sesampai di tempat eksklusif nomor sepuluh, manajer itu mengerutkan kening, karena masih ada hidangan yang diletakkan di atas meja, apalagi
Baca selengkapnya
Bab 40
"Berapa harganya?" Tanya Mario dan hatinya masih merasa sedikit gugup."Hidangan yang kalian makan ini sekarang hampir 20 juta, ada juga biaya reservasi 5 juta, biaya lingkungan 3 juta, biaya pertunjukan band asing 10 juta dan biaya penggunaan peralatan makan eksklusif 15 juta ..."Ketika manajer berkata empat sampai 5 macam, total biayanya telah mencapai lebih dari 50 juta.Begitu banyak! Mario juga terkejut! Dia merasa sangat gugup di dalam hatinya dan wajahnya memanas. Dia hanya memiliki kata-kata, "Tidak mampu untuk makan makanan ini" Di dalam benaknya dan tidak tahu harus berbuat apa!"Dinda, ayo kita pindah ke meja biasa saja." Kata Mario kepada Dinda dengan pelan."Sayangku, aku suka di sini, ayo kita makan di sini saja!" Dinda tidak ingin kehilangan mukanya di depan Kevin."Kamu tidak ingin pergi, bukan? Baiklah, aku yang akan pergi." Mario sudah marah. Dia tidak punya cukup uang sama sekali. Jika dia makan disini, itu hanya bisa mempermalukannya saja.Setelah selesai berbicar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
79
DMCA.com Protection Status