All Chapters of Istri Palsu Tuan Kenneth: Chapter 11 - Chapter 20
100 Chapters
Bab 11. Amukan Nicholas
Setelah semalaman Claire berpikir, akhirnya dia memutuskan untuk benar-benar menjadi Chloe. Tidak ada jalan lain yang bisa dia tempuh termasuk kembali ke Michigan tanpa menyelesaikan pekerjaan lebih dulu.Gadis itu mondar-mandir di tempat, dia memikirkan cara terbaik untuk mengambil hati Nicholas. Kemarin dia memang memeluk anak itu, tetapi tidak menutup kemungkinan kesempatannya lenyap karena hasutan dari Elena dan juga Keily.Sebuah keberuntungan karena Jennifer jarang sekali berada di rumah. Claire menarik napas dalam, mengembuskan perlahan agar bisa meminimalisir rasa gugup. Benarkah dia mampu menjadi seorang Chloe yang begitu berani dan gila?Tidak lama setelah Claire mengusap wajah gusar, kini kakinya melangkah cepat menuju kamar Nicholas. Anak itu harus segera bersiap ke sekolah. Claire yakin selama ini dia bersekolah dari rumah seperti orang kaya bandel pada umumnya."Selamat pagi," sapa Claire berusaha seramah mungkin. "Hebat, ternyata kau bisa bangun lebih pagi," lanjutnya m
Read more
Bab 12. Wanita Menjijikkan
"Chloe, kau ke sini untuk mengusik Nicholas? Berhentilah menghasutnya, kau bukan ibu yang baik bagi cucuku!" sentak Elena dramatis.Claire mendengus kesal. "Maaf, ini bukan urusanmu. Biarkan aku mengurus putraku sendiri!""Benar kata nenek, kau tidak tahu cara menghormati orang lain. Aku sungguh tidak butuh sosok ibu sepertimu yang senang menelantarkan anak sendiri!" sambung Nicholas membuat Claire terkesiap.Jadi benar, Nicholas menjadi sangat marah karena sudah dihasut Elena. Claire tidak akan membiarkan hal itu terjadi, bagaimanapun dia sudah memutuskan untuk hidup sebagai Chloe maka sudah menjadi kewajibannya untuk mengurus anak lelaki itu.Padahal sebelumnya Nicholas bahagia mengetahui wanita yang datang bersama ayahnya adalah ibu yang selama ini dia rindukan. Kebahagiaan itu terpancar jelas di wajahnya, tetapi kemudian meredup karena terus dihasut dengan mengungkit kesalahan Chloe tujuh tahun silam.Sebelah tangan Nicholas terkepal, dia tidak tahu harus percaya kepada siapa. Per
Read more
Bab 13. Menguping Pembicaraan
Ketika keluar dari kamar, senyum jahat di bibir Kenneth langsung menyambutnya. Dia sengaja berdiri di luar kamar mendengarkan keributan yang baru saja terjadi. Nampaknya wanita itu memang kesulitan merebut hati Nicholas.Claire membalas tatapan Kenneth setajam mungkin agar dia tidak ketahuan kalau hatinya sedang rapuh. Ya, sejak tadi gadis itu menahan air matanya di depan semua orang, tapi berusaha terlihat teguh agar tidak mendapat olokan."Bagaimana aku percaya kau bisa mengasuh Nicholas dengan baik jika pekerjaan becus saja tidak bisa kau lakukan." Kenneth mendengus, "iblis sepertimu memang tidak pantas disebut ibu."Claire tahu Kenneth sengaja menambah luka di hatinya, maka dari itu dia berusaha untuk tidak tersinggung dan membalas hinaan tersebut dengan kalimat yang lebih menyakitkan. "Aku tahu kau selalu menganggapku iblis, tapi putramu justru melihatku seperti malaikat–""Malaikat?" Kenneth menggemakan tawa, dia menganggap wanita di depannya sedang bercanda."Maka kukatakan pad
Read more
Bab 14. Tidak Usah Menolongku!
Semut merah itu seperti diperintah, semuanya menggigit Claire sehingga wanita itu meraung kesakitan menghentak-hentakkan kaki. Betisnya sudah merah karena gigitan serangga itu.Sementara Elena dan Keily, mereka terus tertawa sambil menyumpahi Claire agar mati detik ini juga. Sungguh, kedua wanita itu tidak punya hati. Mereka senang melihat Claire tersiksa menahan sakit."Tolong jauhkan semut-semut ini!" teriak Claire lagi. Dia menangis ketika serangga itu sudah mencapai wajahnya.Bukan tentang kecantikan yang Claire pikir, tetapi dia takut kalau saja serangga kecil itu masuk ke lubang hidung atau telinganya. Sekali lagi dia berontak dengan teriakan yang sangat menggema."Tidak ada yang bisa menolongmu, Chloe. Seharusnya kamu sadar sejak awal kalau dirimu bukan nyonya lagi di sini. Kau meninggalkan Kenneth dan juga Nicholas, lalu kembali tanpa merasa bersalah. Apa memang serendah itu dirimu?" Keily begitu puas menyaksikan pemandangan itu.Sejak kehadiran Chloe di mansion dulu, dia tida
Read more
Bab 15. Bertemu Seorang Parasit
Claire memijit kening begitu Kenneth sudah menghilang dari pandangannya. Tadi lelaki itu bilang kalau Claire tidak sabar menunggunya pulang? Huh, lelucon apa itu.Dia pasti sudah gila kalau jatuh cinta atau bahkan menunggu Kenneth pulang. Kalau saja bukan resiko yang besar, Claire pasti sudah membunuh Kenneth. Bertahan hidup di mansion bukanlah sesuatu yang mudah dan untuk kembali ke Michigan tanpa membawa hasil juga bukan sebuah pilihan.Gadis itu mendesah pelan, dia kembali teringat pada Jonathan. Claire berharap dia bisa pulang dan memeluk ayahnya sebelum meninggal. Pikiran buruk berusaha dia tepis mengingat dirinya sangat sulit menghubungi Chloe. Apa yang saudarinya lakukan di sana, apakah mungkin menelantarkan sang ayah?"Selamat datang kembali, Chloe. Aku senang kau ada di sini, itu artinya kita bisa bermain lagi."Claire menoleh dan mendapati seorang lelaki bertubuh tinggi berdiri di sana dengan senyum semringah. Dia berusaha menebak siapa lelaki itu apalagi sejak berada di Pho
Read more
Bab 16. Aku tidak Takut Padamu
Seharian ini Claire begitu kesal, dia tidak berhenti memberontak di dalam kamar. Gadis itu sengaja mengurung diri karena mengingat Billy masih ada di sana. Dia sangat kurang ajar sudah berani mencuri cium pipi Claire.Lelaki parasit, itu yang saat ini ada di pikiran Claire. Selama Billy ada di mansion, dia semakin kesulitan untuk bergerak. Lelaki gila dan sialan itu selalu mengikutinya di saat Jennifer tidak ada."Kau di dalam?" Sebuah ketukan di pintu kamar membuat Claire menoleh gugup."Chloe, keluarlah. Kenapa sekarang kau menjadi penakut?" Suara itu kembali terdengar. Claire mengumpulkan kekuatan untuk membuka pintu karena jika terus bersembunyi, mereka bisa saja curiga kalau dia memang bukan Chloe yang asli."Kenapa kau mencariku?"Tatapan Billy membuat Claire takut, dia tidak mau kejadian yang sama terulang lagi seperti tadi. Akhirnya, Claire menghindar dan melangkah cepat menuruni anak tangga menuju keramaian di mana Elena berada.Sial. Dia menjauh dari Billy, malah mendatangi
Read more
Bab 17. Lelaki yang tidak Tahu Malu
Kenneth masih terus memegang tangan Claire dan mendorong tubuh wanita itu masuk ke kamarnya yang luas. Pikiran Claire menjadi tidak fokus karena takut kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bagaimana jika Kenneth merindukan belaian Chloe dan betul-betul ingin menjadi suaminya? Gadis malang itu mundur selangkah begitu melihat Kenneth menyeringai. "Kenapa kau membawaku ke sini, huh?" "Sudah kukatakan untuk menungguku pulang kerja. Aku memintamu berhias, tetapi apa yang kau lakukan? Lihat dirimu dalam cermin, kau sangat jelek!" Tunjuk Kenneth pada cermin besar yang ada dalam kamarnya. Hati Claire mendadak panas mendengarnya. Kenapa dia harus menuruti keinginan Kenneth jika lelaki itu saja sangat membencinya? Bahkan dia mengatainya jelek hanya karena rambut yang acak-acakan. "Karena aku jelek, maka tidak usah menemuiku. Ingat, kau tidak punya hak untuk mengaturku!" Baru saja gadis itu ingin pergi dari sana Kenneth mencekal tangannya. Lelaki itu menarik tubuh ramping Claire sehi
Read more
Bab 18. Kau Janji tidak Akan Pergi?
Elena yang sudah tidak tahan dengan keadaan di mansion berpikir untuk melakukan sesuatu. Entah akan berhasil atau tidak, dia harus melakukannya. Lagi pula, 'Chloe' semakin tidak tahu cara menghormati orang, kepada mertua saja dia sangat kurang ajar.Wanita tua itu melangkah menjauh dari meja makan, dia memerintahkan seorang pelayan untuk mengambil ponselnya. Setelah benda pipih itu berada dalam genggaman, dia menelepon seseorang yang dipercaya bisa menghentikan Kenneth.Sangat sulit menghubungi Wilson karena panggilannya baru tersambung setelah menunggu hampir sepuluh menit. Elena yang tidak sabar berakhir kesal dan menekuk wajahnya."Ya, halo. Kau sibuk sekarang?" Elena merasa dia tidak perlu berbasa-basi karena amarahnya sudah semakin memuncak."Tidak, aku baru saja istirahat. Kenapa kau menelepon? Aku sudah sering mengingatkanmu untuk tidak menggangguku ketika di luar kota. Apa ada berita penting?" Suara berat Wilson sedikit menambah kegugupan Elena, tetapi ketika dia tidak menyamp
Read more
Bab 19. Seorang Ibu yang Berani
Claire memaksa diri bangun pagi agar bisa segera mengurus Nicholas sesuai janjinya. Dia sudah selesai, kaki panjang wanita itu pun melangkah cepat menuju sebuah kamar di mana putranya berada.Pintu kamar yang tinggi menjulang itu dia buka sangat lebar dan mendapati Nicholas sudah siap dengan seragam sekolahnya. Meskipun sedikit berantakan, tetapi dia sudah berusaha untuk itu.Senyum terpancar di wajah Claire, dia mengapresiasi dengan tepukan dan pelukan hangat untuk Nicholas. "Putra ibu yang pintar, kau selalu terlihat tampan dan terimakasih sudah bangun pagi," puji Claire sambil merapikan seragam Nicholas dan memakaikan tas ranselnya."Aku pikir harus melakukan ini agar ibu tidak pergi. Apa ibu senang karena aku bisa bangun lebih pagi?"Claire mengangguk senang. "Tentu saja. Kau adalah putra ibu yang sangat pandai. Ayo, sekarang kita sarapan sebelum terlambat ke sekolah."Nicholas menarik kembali tangannya dan berbalik memunggungi Claire. Anak lelaki itu takut jika ketahuan oleh ayah
Read more
Bab 20. Cinta Nicholas untuk Ibu
"Nyonya?""Jika kau tidak memindahkan David dan tiga kawannya tadi, maka aku akan memberitahu Kenneth kalau putranya tidak dihargai di sini. Ingat itu baik-baik, hari ini aku harus membawa Nicholas pulang dan jika besok mereka berempat masih di sini, lihat akibatnya!" ancam Claire tidak main-main.Gadis itu yakin kalau Kenneth pasti akan mendukungnya membela Nicholas. Entah apa yang ada di pikiran lelaki berkepala batu itu sehingga tidak tahu apa yang sudah dialami putranya.Dia meraih tangan Nicholas emosi. Bagaimana pun juga, anak lelaki itu adalah keponakannya sehingga masih memiliki ikatan batin. "Dan ingat, aku tidak bercanda atau sekadar mengancam!" tambah Claire."Nyonya, Anda harus mengerti kalau mereka semua adalah anak kecil. Mereka tidak tahu apa-apa, kenapa malah sekeras ini menghukumnya?""Kalau kau tidak memindahkan mereka, haruskah aku yang memberi pelajaran? Mereka memang anak kecil, tetapi tingkahnya yang mem-bully Nicholas apa masih bisa dimaafkan? Kau akan tahu jika
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status