Semua Bab Maaf, Aku Pantang CERAI!: Bab 51 - Bab 60
156 Bab
Bibit-Bibit Pelakor Rupanya.
Maaf, Aku Pantang Cerai(51)Tok ....Alea sudah kesal mendengar ucapan Erlangga, membuatnya mengetuk kening pria di sampingnya. Membuat Erlangga terpekik pelan dan itu terjadi tepat saat Dokter Fika membuka pintu.Wanita itu menatap tajam pada Alea dan Erlangga. Tatapan matanya membuat Alea merasa tak nyaman, namun dia berusaha untuk tenang seperti apa yang di katakan oleh Erlangga tadi."Bagaimana keadaan suami saya, Dok?"Alea segera menanyakan keadaan Wisnu pada wanita yang merawat suaminya. Walau kesal pada wanita itu, tapi dia harus tenang agar tidak merugikan diri sendiri."Bisa kita bicara di ruangan saya, Bu Alea? Ada banyak hal yang harus saya sampaikan pada anda."Alea segera mengangguk dan mengikuti langkah Dokter Fika menuju ke ruangannya. Sampai di ruangan itu, Alea duduk di depan wanita yang terlihat sibuk hingga tak langsung bicara padanya. Membuat Alea menarik napas kesal namun masih mencoba untuk bersabar."Kau terlihat sangat akrab pada pria itu. Apa dia pria yang kau
Baca selengkapnya
Perseteruan Istri Sah dan Calon Pelakor.
Maaf, Aku Pantang Cerai(52)"Alea tunggu!"Alea terkejut melihat sebuah mobil berhenti dan juga teriakan Dokter Fika. Entah darimana wanita itu tau rumahnya, dia lupa kalau Fika sudah menyelidiki kehidupannya dan juga Wisnu."Mau apa kau kemari? Aku rasa kita tak ada urusan lain. Selain masalah pengobatan mas Wisnu."Alea bicara dengan nada santai dia sudah tau mau apa wanita ini datang. Pasti karena ulah Erlangga yang mengirim seorang Dokter langsung dari Singapura, tentu untuk mengantikan wanita itu merawat Wisnu, meski dia masih bisa ikut merawat walau hanya menjadi asisten saja."Apa maksudmu mengirim seorang dokter dan mengantikan aku? Bukankah sudah aku bilang kalau hanya Wisnu yang bisa mengantikan aku dengan dokter lain."Fika terlihat marah dan itu membuat Alea tertawa senang. Kali ini wanita itu baru kena batunya, kemarin saja begitu sok saat melarang dia menemui suaminya."Sayang sekali semua itu atas persetujuan mas Wisnu. Meski begitu aku tetap memberi ijin kau untuk menja
Baca selengkapnya
Perjuangan Alea Demi Sang Suami.
Maaf, Aku Pantang Cerai!(53)"Alea tunggu! Katakan, apa benar Wisnu kritis di rumah sakit? Apa kau berniat membuatnya mati, hanya untuk bersama pria selingkuhanmu itu?"Alea menarik napas saat mendengar ucapan ibu mertuanya. Emosinya yang belum stabil membuatnya tak bisa mengontrol dirinya, dengan berani dia melawan mertuanya tepat di depan rumahnya."Kalau iya ibu mau apa? Bukankah selama ini ibu juga mengiginkan mas Wisnu mati? Jangan lupa bagaimana ibu menyumpahinya, hanya karena dia tak memiliki uang karena tak bekerja. Sekarang ibu berteriak seolah merasa kehilangan, ayolah jangan terlalu munafik jadi orang, aku rasa Fika sudah menceritakan semuanya. Jadi jangan coba menyalahkan orang lain, sebelum ibu bisa menyadari kesalahan yang ibu lakukan."Alea mendengus kesal saat dia butuh dukungan banyak orang demi kesembuhan suaminya. Masalah justru datang dari sang ibu mertua, entah bagaimana cara menyadarkan wanita itu, wanita yang otaknya hanya berisi sampah tak berguna hingga rela me
Baca selengkapnya
Kemarahan Alea Dan Erlangga.
Maaf, Aku Pantang Cerai(54)"Apa kau sudah gila, Al? Apa yang akan kau katakan pada Wisnu? Jika rumah kalian terjual begitu juga dengan mobilnya."Erlangga terlihat murka, saat mengetahui Alea tinggal di rumah kontrakan kecil. Wanita itu bahkan menjual rumah dan mobilnya, lalu menyerahkan semua uangnya untuk biaya pengobatan suaminya."Aku yakin mas Wisnu akan menerima keputusan ku itu, Lang. Aku tau perusahaan tidak menjamin pengobatan pegawai sampai keluar negeri. Biaya kesehatan di dalam negeri juga di batasi, jadi gunakan uang itu untuk membayar pengobatan suamiku."Alea tersenyum membuat Erlangga merasakan sakit teramat sangat di hatinya. Wanita yang dia cintai, terus menerus menerima ujian hidup yang tak ringan. Ingin memeluknya tapi dia tak punya hak untuk itu. Alea masih istri pria lain, dia tak boleh asal menyentuh wanita itu."Kalau begitu aku pergi dulu, Al. Kau baik-baik di sini, soal Wisnu dia sudah berhasil di operasi sekarang kita tunggu kabar selanjutnya dari pihak ruma
Baca selengkapnya
Kembali Pulang Ke Rumah.
Maaf, Aku Pantang Cerai!(55)Tiga bulan Wisnu berada di Singapura untuk menjalani pengobatan. Hari ini pria itu berdiri di depan istrinya yang tengah menghela napas panjang, karena bayi dalam perutnya bergerak dengan lincahnya.Wanita itu tak menyadari sorot mata penuh kerinduan seseorang yang sangat dia tunggu kepulangannya. Seseorang yang berjuang untuk tetap hidup demi kembali ke pelukkannya."Aku juga ingin merasakan kehadirannya, Al."Alea tersentak mendengar suara pria yang dia rindukan. Pria yang selama tiga bulan ini tak lepas dari doa-doanya, siapa sangka pria itu kini berdiri di hadapannya dengan wajah yang masih terlihat pucat."Mas, Mas Wisnu!"Alea berteriak dan hendak berlari menyongsong suaminya. Namun Wisnu segera memintanya berhenti karena perut istrinya sudah terlihat besar."Tetap di sana biar aku yang datang."Alea merentangkan tangan untuk memeluk Wisnu. Pria itu mengerakkan kursi rodanya untuk menghampiri sang istri, airmatanya tumpah karena tak mengira masih bisa
Baca selengkapnya
Rasa Sakit Yang Di berikan Oleh Sang Ibu.
Maaf, Aku Pantang Cerai!(56)"Maaf, maafkan ibu karena kau harus menderita begini. Sejak kau dan Citra kecil ibu menghidupi kalian meski menjanda dan kalian baik-baik saja, tapi sekarang sejak kau menikah begini jadinya hidupmu."Alea meringis mendengar ucapan ibu mertuanya. Wanita itu seolah berkata, kalau semua yang menimpa anaknya karena ulahnya. Wanita itu masih saja tak sadar diri kalau yang terjadi karena ikut campurnya dia dalam rumahtangga sang anak."Mau kemana?"Wisnu mengengam tangan istrinya saat melihat wanita itu beranjak dari duduknya. Wisnu tau Alea hanya tak ingin mendengarkan ucapan ibunya, dia tau wanita itu pasti sakit hati, tapi mau bagaimana lagi dia tak mungkin mengusir sang ibu."Aku mau ke dapur menyiapkan makan siang. Mas duduk saja di sini temani ibu, aku harap mas tak berpikir hal yang tak perlu, tenangkan diri agar segera sehat."Alea menepuk tangan suaminya lalu meninggalkan pria itu bersama ibunya. Dia memilih pergi ke dapur, karena tak ingin tertekan kar
Baca selengkapnya
Drama Baru Ibu Mertua.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (57)"Hai, lagi mikir apa?"Alea naik ke tempat tidur setelah meletakkan gelas bekas air minum suaminya, pria itu baru saja menelan obat yang masih harus dia konsumsi entah sampai kapan."Tidak ada, kemarilah tidur di dekatku."Wisnu menepuk lengannya, agar sang istri meletakkan kepalanya di sana. Alea tersenyum lalu bergeser mendekat ke tubuh Wisnu.Wanita itu merasa nyaman ketika berada di pelukan sang suami. Dia bisa tidur pulas meski perut besarnya kadang terasa tak nyaman, karena Wisnu akan membelai perut itu hingga membuat Alea tenang."Aku minta maaf, Al. Sampai sekarang tak bisa membuatmu bahagia, hanya airmata yang terus aku berikan selama kita menikah."Alea membuka matanya untuk kesekian kalinya. Wisnu meminta maaf, sepertinya ini menjadi ritual mereka setiap malam sebelum tidur."Mas, aku bahagia selama menikah denganmu. Lupakan semua yang terjadi, kita sudah bahagia jadi jangan terus minta maaf."Alea mendekatkan wajahnya dan mencium bibir sang sua
Baca selengkapnya
Kedatangan Ibu Mertua.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (58)Alea bergegas berjalan menuju ke kamar. Dia mengambil obat dan juga air minum untuk suaminya, saat kembali dia terkejut melihat mertuanya datang bersama seorang wanita muda."Sepertinya bakal ada drama baru," desis Alea."Namanya Dena, dia gadis yang banyak membantu ibu selama ini. Kau tak tau kan? Kalau selama ini ibu sangat menderita, tak ada yang perduli kecuali dia."Wisnu segera mengambil tangan sang istri ketika melihat lirikan sinis ibunya pada Alea. Dia belum tau apa tujuan sang ibu datang, lalu memperkenalkan gadis yang dia bawa. Dia hanya bisa menunggu ibunya mengatakan tujuannya datang ke rumah mereka."Kalau begitu aku ucapkan terima kasih. Semoga kau akan tetap berbuat baik pada ibu dan juga adikku, sepertinya ibu sangat menyukaimu."Wisnu tersenyum namun matanya menatap sang istri. Seolah senyum itu hanya untuk Alea, membuat ibunya mendengus kesal begitu juga dengan gadis bernama Dena itu."Dena memang baik, Nu. Karena itu ibu sangat ingin di
Baca selengkapnya
Dosa Masa lalu Wisnu.
Maaf, Aku Pantang Cerai!(59)Alea terdiam menatap Wisnu yang tertidur lelap. Tadi dia sempat takut melihat suaminya terkulai lemas di sofa, untunglah tak lama suaminya terlihat tenang dan memintanya membawa ke kamar."Mas."Alea merasa iba saat melihat wajah Wisnu. Perlahan dia mengusap airmata yang jatuh mengalir di wajah suaminya, dia tak tau lagi harus bagaimana menghadapi ibu dan adik suaminya."Maaf, aku tak tau harus berbuat apa lagi. Ibu terlalu keras untuk di sadarkan begitu juga dengan Citra."Alea meraih tangan Wisnu dia ingin memberi pria itu kekuatan untuk terus bersabar. Setelah kejadian pernikahan yang gagal itu, ujian hidup Wisnu semakin berat, kini penyakit dalam tubuhnya juga membuatnya tersiksa."Hai ...jangan menangis lagi, Al. Aku baik-baik saja, kemarilah berbaring di sampingku."Alea segera naik ke tempat tidur dan memeluk perut suaminya. Mencoba menghirup aroma tubuh Wisnu yang terasa menenangkan, Wisnu membelai bahu sang istri yang mulai terguncang ada rasa taku
Baca selengkapnya
Wisnu Drop.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (60)"Apa yang terjadi, Lang? Tadi waktu aku tinggal dia baik-baik saja."Alea menghampiri Erlangga yang berdiri di depan pintu IGD. Dia hanya pergi sebentar ke rumah pak RT untuk membayar iuran keamanan, tapi begitu pulang dia terkejut karena Erlangga sudah membawa Wisnu ke rumah sakit. Pria itu terlalu panik sehingga tak menunggu Alea pulang, untung ada warga yang membantunya mengabari Alea."Tenang dulu Al, duduklah di sini kita tunggu Dokter keluar."Dengan gemetar Alea menuruti Erlangga dan duduk dengan resah di kursi depan IGD. Berkali-kali dia berharap agar pintu di depannya segera terbuka, jantungnya berdebar kencang karena menunggu."Lang?"Alea menatap Erlangga dia penasaran apa sebenarnya yang terjadi. Kenapa tiba-tiba Wisnu kembali masuk ICU, dia benar-benar tak habis pikir karena setahunya sang suami sudah membaik keadaannya."Tenangkan dirimu, Al. Kita tunggu Dokter keluar, aku juga tak bisa bicara apa-apa. Tiba-tiba saja Wisnu tak sadarkan diri."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status