All Chapters of Balasan Untuk Suami Penghianat: Chapter 11 - Chapter 20
47 Chapters
Kejujuran Lidia
"Tolong bilang sama Lidia jika aku tidak di sini ya, Bik," ucapku selanjutnya."Tapi sepertinya non Lidia tahu jika Non Lisa ada di sini," jelas bik Inah."Temui dulu, Sayang. Siapa tahu Lidia memang punya alasan akan semua ini," sahut mama."Iya, Sayang. Siapa tahu Lidia bisa membantumu untuk mengumpulkan bukti perselingkuhan Riko," sambung papa yang sekarang sudah mulai percaya denganku."Tapi, Ma?""Sudah lah, Sayang. Tidak ada salahnya kamu mendengarkan alasan Lidia terlebih dahulu. Bukankah selama ini kalian sudah bersahabat dengan baik? Mama yakin Lidia pasti punya alasan kuat tidak memberitahumu. Tapi mama yakin setelah ini dia pasti akan membantumu untuk mendapatkan bukti soal Riko dan istri sirinya," tambah mama."Iya, Lis. Paling tidak dia juga bisa menjadi saksi atas pernikahan Riko," tambah papa. Dengan desakan papa dan mama akhirnya akupun mau menemui Lidia. Papa dan mama benar, Lidia pasti akan membantuku setelah ini jika dia merasa bersalah padaku. Dengan begitu akan l
Read more
Kejujuran Ria
Hari itu juga Lidia mengajakku untuk kembali ke rumah Ria. Kita akan mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya. "Bagaimana jika Ria tidak mau bercerita pada kita, Lid?" tanyaku di dalam perjalanan."Kamu tenang aja, Lis. Dia mantan pegawaiku. Dia pasti akan menjawab dengan jujur apa saja yang kutanyakan nanti. Dia orang yang jujur kok," jawab Lidia yakin.Aku merasa sedikit lega mendengar perkataan Lidia. Jika Ria bicara sejujurnya pada kita itu akan menjadi bukti yang kuat untukku menjatuhkan mas Riko dan keluarganya.Setengah jam kemudian kita pun sampai di rumah Ria. Pintu rumahnya tertutup sehingga membuat kita harus mengetuknya.Tok...tok...tok... Lidia mengetuk pintu rumah Ria. Tak berapa lama seorang perempuan terdengar membuka pintu. Namun sebelum pintu terbuka Lidia menyuruhku untuk bersembunyi terlebih dahulu agar Ria tidak merasa kaget dengan kedatanganku."Bu Lidia?" sapa Ria yang belum melihatku. "Iya," jawab Lidia."Ada apa lagi bu Lidia kemari? Apa ada sesuatu yang te
Read more
Kejujuran Ria part 2
Hampir satu jam lebih kita berbincang dengan Ria. Banyak bukti-bukti baru yang kudapatkan dari ceritanya.Aku bahkan tidak menyangka jika mas Riko tega memperkosa Ria. Dia benar-benar sangat berbeda dari mas Riko yang kukenal. Mas Riko yang penyayang, mas Riko yang penuh kasih. Dari cerita yang disampaikan Ria, mas Riko telah berubah menjadi sebuah monster bagiku."Maaf sebelummya, Ria. Bukan maksudku untuk membuatmu teringat kembali akan anakmu yang telah tiada, namun ada sesuatu yang ingin kutanyakan juga padamu soal ini. Kenapa mas Riko dan Ibunya meninggalkanmu sendirian hari itu setelah mengetahui jika anakmu tidak selamat?" tanyaku."Dari mana bu Lisa tahu akan hal itu?" tanya Ria."Dari Kinan, sahabatku yang bekerja di rumah sakit juga," jelasku."Jadi dokter Kinan adalah teman bu Lisa juga? Sama seperti bu Lidia?" tanya Ria.Aku mengangguk. Ria kemudian melanjutkan perkataannya."Pantas saja mas Riko melarangku untuk konsultasi dengan dokter Kinan hari itu. Dia berkata jika do
Read more
Ria di sekap
Hari ini aku dan Lidia akan pergi ke rumah Ria. Seperti yang kita katakan kemarin pada Ria, kita akan membawa dia pergi dari rumah itu. "Aku langsung ke sana aja ya, Lis. Kamu naik taksi nggak papa kan? Kita ketemu di sana," ujar Lidia melalui sambungan telepon."Iya oke. Aku lagi siap-siap nih," jawabku."Ya sudah. Sampai ketemu di sana ya," kata Lidia sebelum kemudian mengakhiri panggilannya.Aku memesan taksi online setelah itu. Memang lebih baik kita berangkat sendiri-sendiri dulu mengingat rumah kita yang berbeda arah dari rumah Ria.Taksi online pesananku langsung datang beberapa menit kemudian. Aku segera berangkat menuju rumah Ria.Setengah jam kemudian aku sampai di depan gang rumah Ria. Kulihat mobil Lidia sudah terparkir di luar gang sempit rumah Ria."Terimakasih, Pak. Ini uangnya," ucapku seraya memberikan uang lembar seratus ribuan pada pak sopir."Kembaliaannya, Mbak?""Buat bapak saja," jawabku seraya turun dari taksi.Aku segera berjalan menuju rumah Ria. Namun dari
Read more
Ria berhasil di selamatkan
Mendengar jika Ria disekap oleh mas Riko membuatku semakin membenci laki-laki yang secara hukum dan agama masih sah menjadi suamiku. Dia benar-benar sudah bukan mas Riko suami yang kukenal selama ini melainkan monster."Mau kemana, Lis?" tanya Lidia saat melihatku hendak turun dari mobilnya."Aku mau menemui mas Riko. Aku akan bertanya langsung padanya tentang keberadaan Ria," ucapku."Jangan gegabah. Riko tidak akan mau memberitahumu soal keberadaan Ria. Apalagi kamu berkata jujur jika kamu mengetahui bahwa Ria di sekap oleh Riko," tutur Lidia. "Aku sangat emosi, Lid. Aku benar-benar sangat marah pada mas Riko sekarang," sambungku."Sabar. Jangan buat situasi semakin sulit. Jika Riko sampai tahu kita sudah mengetahui soal kejahatannya kali ini, dia pasti akan memindahkan Ria ke tempat lain. Aku tahu betul jalan pikiran orang seperti Riko," tambah Lidia.Aku dan Lidia pun akhirnya memutuskan untuk tetap menunggu mas Riko keluar dari rumah Ibu."Kita harus menyusun rencana agar Riko t
Read more
Tipu muslihat
"Siapa yang pingsan, Lisa?" tanya mama saat melihatku dan Lidia datang."Nanti Lisa ceritakan, Ma. Lisa bawa dia ke kamar dulu ya," jawabku sambil terus membawa Ria ke kamar.Mama lalu meminta tolong bik Inah untuk membantuku dan Lidia membawa Ria menuju kamar."Tolong ambilkan minyak kayu putih, Bik," suruh Lidia."Baik, Non," jawab bik Inah yang kemudian langsung beranjak.Mama juga ikut masuk dam melihat keadaan Ria. Mama tidak banyak bertanya soal Ria. Dia pasti menungguku menjelaskannya.Setelah di olesi minyak kayu di putih di bagian bawah hidungnya, Ria pun akhirnya sadarkan diri."Di mana saya sekarang?" tanya Ria yang terlihat kebingungan."Tenang, Ria. Kamu di tempat yang aman," jawab Lidia."Tolong buatkan teh manis, Bik," pintaku pada bik Inah. "Baik, Non," jawab bik Inah. Dia lalu pergi ke dapur dan membuatkan teh manis untuk Ria.Setelah teh manis di minum oleh Ria, mama lalu memberikan isyarat padaku untuk keluar dari kamar. Dia pasti ingin bertanya soal Ria. Siapa dia
Read more
Ria menghilang
Hari ini aku akan pergi ke pangadilan agama untuk mengajukan gugatan perceraian. Papa yang awalnya ragu denganku dan masih sedikit mempercayai mas Riko pun akhirnya mau percaya denganku setelah kubawa Ria ke rumah. Dia mendukungku sepenuhnya. Dia juga akan memecat mertuaku dari pekerjaan secepatnya.Aku menghubungi Kinan pagi ini. Kali ini aku akan pergi ke pengadilan bersama dengan Kinan. "Halo, Nan. Sudah siap?" tanyaku "Sudah, Lis. Sebentar lagi aku jemput ya," ujar Kinan.Kinan sengaja mengambil cuti hari ini demi mengantarku. Aku sangat beruntung mempunyai dua sahabat yang selalu ada di saat aku membutuhkan mereka. "Oke. Aku tunggu ya," jawabku.Kinan adalah orang yang paling cerdas di antara kita bertiga. Aku memintanya untuk menemaniku karena dia pasti paham soal hukum dan soal pengadilan. Walaupun dia mengambil jurusan kedokteran saat kuliah, namun bukan berarti dia tidak belajar soal hukum. Setelah panggilan Kinan ku akhiri, sebuah panggilan pun masuk kembali ke ponselku.
Read more
Ayah Ria
"Ada apa, Lis?" tanya Kinan. "Ria pergi dari rumah, Nan," jawabku. "Pergi? Bagaimana bisa, Lis? Bukankah di rumahmu banyak penjaganya?" tanyaku. "Entahlah, Nan. Aku juga tidak mengerti bagaimana bisa dia pergi. Sekarang ke rumah mama saja ya. Aku pengin tahu cerita yang sebenarnya," ujarku. Kinan langsung menghidupkan mesin mobil dan mengantarku ke rumah mama. Mobil melaju dengan cepat, hanya membutuhkan waktu seperempat jam kita pun sampai di rumah mama. Aku langsung turun dan masuk ke dalam rumah. Menemui mama yang sedang berjalan ke sana-kemari di ruang tamu. "Ma," sapaku. "Lisa. Ria menghilang," ujar mama dengan sangat panik. "Bagaimana bisa Ria kabur, Ma? Apa jangan-jangan Riko yang menculiknya?" tanyaku. "Mama juga tidak tahu, Sayang. Namun kata pak Rudi, tadi dia minta ijin keluar. Katanya ada keperluan sebentar," jelas mama. Mendengar penjelasan mama aku langsung menemui pak Rudi. "Kenapa pak Rudi mengijinkan Ria untuk pergi, Pak?" tanyaku. "Maafkan saya, Non. Say
Read more
Ancaman untuk mas Riko
Ria adalah anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya masih duduk di bangku SMP. Sedang Ibunya ternyata sudah meninggal dunia. Melihat kedatangan kami membuat ayah Ria kemudian menyuruh Ria untuk kembali ke rumahku. Dia tidak mau jika mas Riko sampai menemukannya. "Titip anak saya ya, Bu Lidia. Saya tidak mau jika nak Riko menemukannya. Saya tahu jika selama ini Ria menderita. Dia hanya terpaksa menikah dengan Riko demi nama baik saya. Demi nama baik keluarga," ujar ayah Ria. "Tapi, Pak? Bagaimana dengan Bapak? Bapak masih membutuhkan Ria di sini. Ria tidak mau meninggalkan Bapak di saat seperti ini," jawab Ria. "Tidak papa, Nak. Bapak sudah membaik. Lagian ada Rania juga kan di sini. Dia bisa mengurus Bapak. Bapak juga akan aman di rumah sakit ini," ucap ayah Ria. "Bagaimana kalau mas Riko datang lagi dan melukai Bapak?" "Tidak mungkin, Nak. Dia tidak akan bisa melukai Bapak di sini. Banyak dokter dan juga perawat di sini," tambah ayah Ria. Dengan berat hati Ria pun akhirnya
Read more
Aku bukan Lisa yang dulu!
Setelah mengantar Ria ke rumah mama, Lidia pun kemudian mengantarku pulang."Bukankah itu mobil Riko, Lis?" ucap Lidia saat kita hampir sampai di rumahku. Terlihat mobil mas Riko sudah terparkir di depan rumah."Benar, Lid. Mau apa dia ke sini?""Pasti dia sedang mencari Ria. Jangan-jangan dia juga sudah ke rumahku," Lidia melanjutkan. "Apa sebaiknya kita pergi saja dari sini sekarang untuk menghindarinya, Lid?""Jangan, Lis. Kita hadapi saja Riko. Aku juga ingin sekali melihat bagaimana ekspresinya setelah tahu kita berhasil membawa Ria pergi," tambah Lidia."Boleh juga, Lid. Aku juga ingin mengetahuinya," jawabku.Lidia kembali menjalankan mobilnya sampai di depan rumahku. Kita berdua turun dari mobil dan langsung bertemu dengan mas Riko di teras. Dia masih merasa bebas keluar masuk di rumahku, namun hanya sampai di teras saja. "Kamu sembunyikan di mana, Ria?" tanya mas Riko saat melihatku datang. "Kenapa, Mas? Kamu ketakutan ya jika Ria tidak bersamamu? Kamu takut jika dia akan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status