Raka terbangun dengan tubuh berat, kelopak matanya masih lengket karena semalam tidur larut. Aroma harum masakan langsung menusuk hidungnya. Dia bangkit, duduk di tepi ranjang, lalu mengusap wajah dengan kasar."Hmm… bau apa ini?" gumamnya, separuh mengantuk.Begitu dia keluar kamar, matanya menangkap meja makan yang sudah rapi. Sepiring omelet, roti panggang, segelas susu hangat, dan beberapa potong buah tersusun cantik. Di balik meja itu, Mona tampak sedang menata sendok garpu. Wajahnya segar, rambutnya dikuncir seadanya, tapi ada semacam cahaya berbeda di matanya pagi ini.Raka menatap istrinya lama. Bukannya menghargai usaha Mona menyiapkan sarapan, bibir lelaki itu justru melengkung nakal. Dia berjalan cepat, langkah kakinya berat, namun sorot matanya penuh api.Mona menoleh, tersenyum samar. "Sarapan sudah siap. Kau pasti--"Ucapan itu terhenti begitu saja. Tangan Raka lebih cepat meraih lengannya. Tanpa aba-aba, Mona diseret menuju kamar mandi."Raka, tunggu! Sarapannya dingin
Last Updated : 2025-09-24 Read more