Pagi itu, udara masih lembap sisa embun. Raka sudah berangkat ke kantor setelah sarapan cepat bersama Mona. Lelaki itu bahkan sempat mencium kening istrinya sebelum pergi, membuat wanita itu menatap punggungnya dengan rasa bersalah yang menyesakkan. Begitu mobil Raka menghilang di tikungan, Mona menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Dia hanya ingin menikmati pagi yang tenang, namun ketenangan itu buyar seketika ketika suara deru mesin mobil lain berhenti di depan rumah. Jantungnya berdetak cepat. Dia tahu suara itu. Beberapa detik kemudian, bel berbunyi. Mona menatap pintu dengan tangan bergetar, dan ketika dia membukanya, sosok Andri berdiri di sana. Wajahnya tegang, napasnya tampak sedikit berat."Andri?" suaranya lirih, hampir tak terdengar. Lelaki itu menatapnya dalam, mata hitamnya penuh sesuatu yang menekan rindu, marah, juga rasa memiliki yang sulit dijelaskan. "Aku tidak tahan, Mona," katanya pelan. "Aku harus melihatmu." Mona hanya bisa menatap diam. Sebelum s
Last Updated : 2025-10-09 Read more