Semua Bab Gairah Cinta Roosje: Bab 31 - Bab 40
77 Bab
Bagian 31
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 31—---- o0o —----"Ki, apinya sudah siap!" ujar Mang Dirman tergopoh-gopoh dari arah ruangan belakang. Bunga yang tengah termenung, spontan menoleh. "Api? Buat apa api?" gumamnya pada Sumiarsih. Jawab ibunya Hanan tersebut, "Entahlah. Mungkin Uwakmu mau membakar buhul.""Buhul?""Iya, Nèng. Itu semacam jimat kiriman yang berhasil dikeluarkan dari badan suami Ibu oleh Ki Endang tadi," jawab kembali Sumiarsih terdengar lirih."Astaghfirullahal'adziim," desah Bunga terkaget-kaget. "Jadi benar adanya, kalau Juragan Laki-laki sakit karena ….""Sudahlah, Nèng. Jangan sebut-sebut itu lagi. Ibu makin merasa sedih mendengarnya." Perempuan tua itu mendesah panjang. "Entah kesalahan apa yang pernah diperbuat Ayah, sampai-sampai ada orang yang tega berbuat sedzalim itu pada dia.""Buu …." Bunga merangkul calon ibu mertuanya. Memeluk erat disertai isak tangis memilukan. "Pasrahkan semuanya pada Gusti Allah, Bu. Juragan Laki-laki memang orang baik.
Baca selengkapnya
Bagian 32
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 32—---- o0o —----"Ki Endang … tolooonnggg!" teriak Sumiarsih tergopoh-gopoh dari dalam kamar."Astaghfirullahal'adziim!" Ki Sendang Waruk dan Mang Dirman serempak berseru kaget dan buru-buru memasuki kamar. "Juanda?"Tampak Juragan Juanda tengah mengerang-erang di atas tempat tidur. Wajahnya memerah disertai lelehan darah yang keluar dari hidung serta mulut. "Aahhh ... aahhh …." Dia menggapai-gapai tangan pada sahabatnya, Ki Sendang Waruk."Ya, Allah … Juanda," desis laki-laki berikat kepala kain batik tersebut seraya mendekat, memegangi tubuh Juragan Juanda yang terlihat kepayahan. "Ada apa lagi ini? Diamlah …, tenang, Juanda," ujarnya.Mang Dirman hanya diam terpaku, berdiri mematung di pinggir tempat tidur. Bingung harus berbuat apa. Begitu juga dengan Bunga, Sumiarsih serta ketiga pekerja perempuannya.Sementara Juragan Juanda mulai meronta-ronta dengan jemari menggapai-gapai seperti hendak mencakar."A-ayaahhh …." panggil istri J
Baca selengkapnya
Bagian 33
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 33—---- o0o —----"Allahuakbar!" pekik Ceu Ijah turut terbelalak besar kelopak matanya. Dilihatnya pakaian Mang Dirman sendiri dalam kondisi yang tidak jauh berbeda. Penuh dengan bercak darah segar dan menimbulkan aroma amis menyengat. "A-pa yang terjadi dengan Mang Dirman?" "Ki Endang mana?" tanya Ceu Enok was-was masih dilanda keterkejutan yang teramat.  Perlahan laki-laki tua itu melebarkan kuakan daun pintu kamar dengan wajah pilu. Seketika itu juga, tampak dengan jelas bagaimana kondisi sesungguhny
Baca selengkapnya
Bagian 34
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 34—---- o0o —----Tidak banyak Ki Sendang Waruk bercerita pada pertemuan kali itu. Hanan pun agak terbatas untuk bertanya lebih lanjut, karena waktu sudah mulai melewati senja. Maka dengan sangat terpaksa, dia segera berpamitan untuk pulang. "Hati-hati di jalan, Nak," ujar Ki Sendang Waruk begitu Hanan beranjak ke luar, diantar oleh Bunga. Jawab anak muda tersebut, "Iya, Ki. Doakan saja. Semoga semuanya baik-baik saja dan kondisi perkampungan ini, akan kembali damai seperti dulu." "Iya, Aamiin." Uwaknya Bunga ters
Baca selengkapnya
Bagian 35
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 35—---- o0o —----Mang Dirman yang menyaksikan duel tersebut hanya bisa terpaku di tempatnya. Dia merasa syok berat tatkala melihat percikan darah menghambur dari mulut Juragan Juanda. Lantas tubuhnya terpental kembali ke belakang menghantam ranjang. "Juragaaannn!" seru kusir sado tersebut dengan suara serak berusaha bangkit sambil pegangi dada. "Aahhh …." Dia terjatuh duduk kembali, bersandar pada daun pintu kamar. "K-ki … E-endang …." katanya terpatah-patah seraya menunjuk-nunjuk sosok Ki Sendang Waruk. "A-aki … t-telah … Aaahhh, dada s
Baca selengkapnya
Bagian 36
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 36—---- o0o —----Pada siang hari itu, Juragan Juanda tengah berada di area perkebunan bersama dengan para pekerja. Membersihkan lahan hasil panen sebulan sebelumnya untuk ditanami kembali berbagai bibit palawija. Sambil mengawasi, laki-laki tua itu bergegas menuju saung tempat peristirahatan sambil mengipas-ngipas tudung cetok ke wajah. "Istirahat dulu ah, Mang. Hareudang pisan
Baca selengkapnya
Bagian 37
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 37—---- o0o —----Sado dipacu dengan cepat. Menyusuri jalanan tanah kering berdebu hingga menyisakan kepulan disepanjang laju. Mang Dirman sendiri enggan bertanya-tanya lebih jauh. Dia hanya menuruti perintah Juragan Juanda untuk segera tiba di rumah secepat mungkin. Bahkan begitu turun di halaman kediaman, laki-laki tua gagah tersebut tidak sempat mengucapkan sepatah katapun. Bergegas menemui Sumiarsih, istrinya. 'Ya, Allah … ada apa ini sebenarnya?' Bertanya-tanya kembali Mang Dirman seraya memperhatikan sosok majika
Baca selengkapnya
Bagian 38
GAIRAH CINTA ROOSJE   Penulis : David Khanz Bagian 38 —---- o0o —---- Ki Panca menatap tamu istimewanya siang itu, Juragan Juanda. Keluh dan desah bimbang sesekali menghiasi mulut Kepala Kampung Sundawenang tersebut sepanjang mendengarkan penuturan sosok lelaki tersebut.   Usai bertutur sedikit tentang pertemuannya tadi dengan Tuan Guus, suami dari perempuan cantik bernama Sumiarsih itu melanjutkan kata. " … Yang saya khawatirkan, ini akan menjadi masalah susulan dari sisa perjalanan kisah kami yang telah lalu dulu, Ki," ujar Juragan Juanda dengan raut wajah murung. "Saya kenal sekali, siapa sesungguhnya Tuan Guus itu. Dia tidak akan pe
Baca selengkapnya
Bagian 39
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 39—---- o0o —----Tampak dari kejauhan, sebuah titik api melambai-lambai bergerak mendekati tempat dimana Hanan dan Mang Dirman berada.  "Seseorang mendekat, Den," gumam sosok kusir sado tersebut seraya bersikap siaga. Terutama hendak melindungi anak majikannya. "Waspada, Den. Siapa tahu ada orang yang hendak berbuat jahat pada—" "Hanya seorang warga biasa, Mang," tukas Hanan usai mengamati dengan mata menyipit. "Itu nyala obor penerangan." "Ah
Baca selengkapnya
Bagian 40
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 40—---- o0o —----"Ternyata benar adanya dugaan saya sebelumnya, Mang," kata Hanan selagi berada di perjalanan menuju rumah dari kediaman Kang Juna tadi. "Tuan Guus melakukan serangkaian tindakan licik untuk menghancurkan usaha perkebunan Ayah, dulu." Mang Dirman terdiam sembari fokus menjalankan sado. Tanpa diungkapkan pun, lelaki tua itu sebenarnya sudah tahu mengenai itu jauh-jauh hari. Tanpa sepengetahuan Hanan, lelaki tua ini sering meringis sambil memegangi dada. "Tapi … entah apa maksudnya dia harus
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status