Semua Bab Gairah Cinta Roosje: Bab 41 - Bab 50
77 Bab
Bagian 41
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 41—---- o0o —----Mang Dirman ditemukan di area istal dalam keadaan pingsan. Lekas Hanan memeriksa begitu melihatnya tergeletak, meraba denyut nadi serta pernapasan. 'Ah, rupanya … hanya tidak sadarkan diri,' gumam anak muda tersebut. 'Tapi … apa ini akibat perkelahiannya tadi siang dengan Ki Praja? Ya, Allah! Aku harus memeriksanya dengan lebih cermat." Perlahan-lahan tubuh Mang Dirman dipindahkan ke tempat yang lebih bersih
Baca selengkapnya
Bagian 42
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 42—---- o0o —----"Waar ben je geweest, Papa?" tanya Roosje begitu ayahnya, Tuan Guus, tiba kembali di rumah bersama Ki Praja. "Aku mencari-cari Papa dari tadi." (Dari mana saja, Papa?) Lelaki bertubuh tinggi besar itu baru saja menuruni sado dan langsung disambut anak gadisnya. Dia melirik sejenak pada Ki Praja, seperti meminta agar kusir tua tersebut tidak ikut berkata-kata. Lantas dia menjawab dengan suara datar, "Papa ada se
Baca selengkapnya
Bagian 43
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 43—---- o0o —----Setengah jam lebih, Koen berjaga-jaga di depan pintu ruangan kerja Tuan Guus. Lelaki muda berambut kemerahan itu —sebentar-sebentar— mondar-mandir di sana sambil sesekali melihat-lihat ke arah dimana Dasimah dan majikannya saat itu sedang berada. Sampai suatu ketika, Koen berniat hendak mengambil minuman ke ruangan lain, tiba-tiba terdengar derit daun pintu dari arah belakang. "Nyai …." desis laki-laki itu seraya berbalik arah, memburu sosok Dasimah yang baru keluar dari ruanga
Baca selengkapnya
Bagian 44
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 44—---- o0o —----Sementara itu di kediaman Bunga dan Ki Sendang Waruk, sepeninggal Hanan dan Mang Dirman kembali pulang pada jelang di waktu akhir petang tersebut, kedua uwak dan keponakan itu bergegas masuk dan menutup pintu rumah rapat-rapat. Kemudian gadis cantik itu duduk di kursi kayu tua berbantalkan anyaman akar rotan. Sesekali terdengar dengkus napas yang menandakan bahwa dia tengah memendam rasa gundah gulana. "Ada apalagi, Nèng?" tanya Ki Sendang Waruk begitu memperhatikan raut wajah keponakannya. "Jangan terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak. Tenangka
Baca selengkapnya
Bagian 45
GAIRAH CINTA ROOSJE Penulis : David KhanzBagian 45—---- o0o —----Wuusshhh! Tiba-tiba seperti ada tiupan angin melewati Bunga dengan cepat. Disusul suara menggeprak beberapa kali, laksana hantaman rotan kering pada sebuah dahan kayu. Set! Prak! Prak! "Ciiaakkk! Ciiaakkk! Ciiaakkk!" Pekik itu kembali menggema hebat. Hanya saja, kali ini terdengar berbeda dari sebelumnya.  "Hiaaatt
Baca selengkapnya
Bagian 46
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 46—---- o0o —----Keesokannya, seperempat jam sebelum tiba masa di tengah hari, sebuah sado berhenti di halaman kediaman Juragan Sumiarsih. Tiga sosok segera turun dari atas kendaraan berkuda tersebut, antara lain; Tuan Guus, Roosje, serta Gert. Sementara Ki Praja memilih untuk tetap menunggu.Hanan dan Juragan Sumiarsih datang menyambut begitu mendengar suara ringkik kuda di luar rumah."Selamat datang di rumah kami, Tuan-tuan dan Nona," sapa Hanan seraya membungkukkan badan diikuti oleh ibunya.Tuan Guus tersenyum-senyum. Apalagi begitu melihat sosok Juragan Sumiarsih yang berdiri —persis— di samping anaknya, Hanan."Terima kasih, Anak Muda," balas laki-laki bertubuh tinggi besar tersebut ramah. Tidak seperti biasanya. "Terima kasih juga pada kamu orang, Sumiarsih, atas kesediaan kamu orang untuk menerima saya en ini Roos anak perempuan saya." Dia menunjuk pada sosok Roosje. "Roos … ini Mama dari itu Hanan anak muda.""Selamat berjum
Baca selengkapnya
Bagian 47
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 47—---- o0o —----Usai duduk berkumpul di ruangan depan dan berbasa-basi seperti biasa, perbincangan selanjutnya disampaikan oleh Tuan Guus kepada Juragan Sumiarsih dan Hanan, terkait kejadian antara Ki Praja dengan Mang Dirman kemarin siang."Uummhhh, saya orang pikir itu hanya sebuah kesalahpahaman dan urusan pribadi mereka orang berdua," pungkas lelaki Belanda tersebut di akhir penuturan. "Tapi … saya orang, meminta maaf atas kejadian itu siang kemarin. Kami orang berharap, pihak kalian orang bersedia untuk memaafkan kami kesalahan itu orang Ki Praja."Hanan dan ibunya sejenak saling berpandangan, lantas melempar senyum pada Tuan Guus dan Nona Roosje. "Jauh sebelum Tuan Guus datang bertamu pun, kami sudah memaklumi dan memaafkan kejadian itu, Tuan-Nona," kata anak muda tersebut, mewakili dari pihak keluarga dan Mang Dirman sendiri. "Kami juga memohon maaf karenanya. Saya dan Ibu saya, sudah membicarakan tentang hal terkait kejadian
Baca selengkapnya
Bagian 48
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 48—---- o0o —----Sepeninggal rombongan Tuan Guus dan Nona Roosje, dua sosok yang sedang bersembunyi di balik semak-semak pun keluar. Sebentar mereka memutar kepala ke empat penjuru arah untuk memastikan keamanan, lantas perlahan-lahan bangkit sambil menepuk-nepuk pakaian dari semut-semut yang mengerubungi."Huh, kalau saja bukan karena si Jahanam Belanda itu, kita tidak ingin berada di sini sejak pertama kali datang," rutuk salah satu dari dua sosok tersebut menggerutu. Dia tidak lain adalah Ki Sendang Waruk."Sudahlah, Wak," timpal seorang lagi yang merupakan Bunga, keponakannya. "Ayo, sekarang kita masuk saja ke rumah Juragan Sumiarsih." Dia menyeka keringat dan menatap ke atas sejenak. "Hari sudah siang dan panas sekali di sini."Mulut Ki Sendang Waruk bergerak-gerak. Mengomel sendiri tanpa suara, kecuali decak kesal yang sedari tadi dia tahan."Lama sekali mereka
Baca selengkapnya
Bagian 49
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 49—---- o0o —----Setiba kembali di rumah, Roosje langsung mengajak Tuan Guus berbicara secara empat mata. Ada beberapa hal yang membuat gadis tersebut merasa ingin tahu tentang Juragan Sumiarsih. "Sepertinya Papa sudah lama kenal dengan itu Mama Hanan?" ucapnya seperti tengah menginterogasi ayahnya. "Dari sikap dan pembicaraan Papa selama di itu rumah mereka orang, aku yakin bahwa Papa memang bukan pertama kali bertemu dia orang. Benar 'kan itu, Papa?"Tuan Guus mendecak. Sepertinya dia tidak ingin anaknya tersebut bertanya-tanya perihal urusan pribadi. Namun sebagai seorang ayah, lelaki itu hafal betul bagaimana karakter Roosje. Maka untuk mengusir rasa penasaran putri semata wayangnya, dia menjawab juga, "Itu orang Sumiarsih cuma kawan lama Papa, Roos. Tidak ada yang lain.""Teman lama atau memang Papa pernah dekat dengan itu Mama Hanan?" tanya kembali Roosje, merasa tidak puas deng
Baca selengkapnya
Bagian 50
GAIRAH CINTA ROOSJEPenulis : David KhanzBagian 50—---- o0o —----Beberapa bulan setelah mendengar Sumiarsih menikah dengan Juanda, Guus Van Der Kruk memutuskan untuk pulang kembali ke negeri asalnya, Belanda. Di sana, dia mengenal seorang perempuan lain bernama Eline. Kepada sosok inilah, pelarian cinta lelaki bertubuh tinggi besar tersebut dilabuhkan. Tidak sampai memakan waktu lama, keduanya pun mengucapkan sumpah dan janji setia di altar gereja.Bukan tanpa alasan, Guus memilih Eline sebagai calon istrinya. Karena perempuan tersebut adalah anak seorang petinggi negeri yang memiliki kekuasaan di sana. Ayah Eline merupakan jenderal militer kerajaan Belanda berpangkat tinggi. Maka tidaklah heran jika karir Guus pun mengalami peningkatan yang cukup pesat.Sambil menunggu saat-saat yang tepat, diam-diam Guus Van Der Kruk mencari-cari kabar tentang Sumiarsih bersama suaminya, Juanda. Disamping itu, berita tambahan yang didapat adalah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status