Lahat ng Kabanata ng Bodyguard Gagah Dari Kampung: Kabanata 51 - Kabanata 60
65 Kabanata
Chapter 51 : Edwin Yang Gila
"Bukannya 2 Lawan 1 itu tidak adil, ya?"Ada nada ejekan dari suara itu. Taron dan Edwin menatap sumber suara berasal. Mereka melihat Dario dengan tas di bahunya berdiri dengan senyum penuh arti."Bajingan lain dari si jalang Lili."Edwin membalas ejekan Dario dengan seringai di wajahnya. Emosi yang tadi untuk Juno, nampaknya menemukan sasaran baru."Sayang sekali. Tuan muda dan nona Wallace harus mempekerjakan orang gila macam kau." Ucap Dario dingin."Tadinya aku hanya ingin numpang lewat dan tidak perduli dengan pertarungan kalian. Tapi kau sudah menjelek-jelekkan nona Lili dengan mulut busuk mu. Sebagai anak buahnya, aku tentu tak bisa diam saja.""Hahaha! Kau dengar itu, Taron? Bocah kemarin sore mau melawan ku. Pulang saja kau bocah! Ini bukan permainan anak kecil!""Tunggu!" saat Edwin ingin menyerang Dario, Taron menahannya."Jangan bilang kau takut pada bocah ini?" Emosi Edwin kembali tersulut. Dia heran dengan sikap Taron.Yang ditanya tak menggubris rekannya. "Kami tidak ada
Magbasa pa
Chapter 52 : Akhir Kontes Hari Pertama
"Tinggal kita bertiga disini. Aku ingin kita lebih dulu bertarung untuk menentukan siapa terbaik diantara kita. Bagaimana, Dario?"Kedua alis Dario berkerut. Tentu saja jika pertarungan ini terjadi, akan tidak adil karena Dario baru saja bertarung dengan Edwin.Namun sebagai pengawal elit, reputasi selalu menjadi yang pertama. Siapapun yang menang lomba kali ini, dipastikan namanya dan nama tuannya pasti akan naik."Aku dari tadi sudah mengawasi caramu bertarung. Kau hebat juga bisa mengalahkan Edwin." Samuel kembali berkata setelah Dario masih diam."Bagaimana dengan dia?" Dario balik bertanya sambil menunjuk Juno yang masih berdiri sambil meringis menahan sakit.Samuel menatap Juno yang juga menatapnya. "Terserah padamu. Jika dia jadi penghambat pertarungan kita, kau bisa menyingkirkannya!"Mata Juno terbelalak. Bagaimanapun dia sudah cukup lelah menghadapi Edwin dan Taron. Jika harus kembali bertarung melawan Samuel dan Dario, dia tidak akan sanggup."Bajingan kau, Samuel. Kalau aku
Magbasa pa
Chapter 53 : Korban Perebutan Warisan
Sebuah wajah yang dikenal oleh Dario muncul dari area pandang saat dirinya sedang berbaring karena kelelahan. Staminanya benar-benar terkuras berkat pertarungannya dengan Samuel. Pemilik wajah itu tersenyum dengan menawarkan sebuah kaleng minuman berenergi. "Kau cukup hebat juga bisa finish di posisi dua. Padahal Xavier saja babak belur." Dario tidak langsung menjawab. Setelah duduk dan menerima kaleng minuman itu, dia langsung mengkosongkan isinya tanpa sisa. Rasa segar mengalir di tenggorokannya. "Aku hanya beruntung. Lawanku tidak sebrutal yang Xavier hadapi." Ujar Dario sambil melihat ke belakang lawan bicaranya dengan senyum usil. "Dimana bos? Apakah dia terlalu senang hingga tidak sempat memberikan selamat untuk kami, Raven?" Sambil masih tersenyum, Raven menjawab candaan rekannya. "Nona menengok yang lain ke ruang perawatan. Mungkin dia akan mengucapkan selamat secara pribadi khusus untukmu." Keduanya kemudian tertawa. Mereka
Magbasa pa
Chapter 54 : Ambisi Keluarga Calvin
Keluarga Calvin Wallace sedang berkumpul di meja makan di rumah besar milik pribadi. Disitu sudah ada Calvin yang duduk di bangku utama yang ada di ujung meja.Istrinya Rebecca dan Kevin duduk bersebelahan di kiri sang kepala keluarga. Sedangkan Connor dan Vivian ada di sebelah kanannya. Carla, istri Connor, tidak ikut karena harus menjaga anak mereka.Banyak menu makanan sudah terhidang. Beberapa botol wine juga tersedia disana. Salah satunya isinya sudah berkurang banyak, berpindah kelima gelas.Senyum sumringah tak lepas dari bibir Calvin. Sebagai orang tua, dia bangga kedua anaknya mendapatkan hasil lumayan di hari pertama."Bersulang untuk Connor dan Kevin yang sudah meraih posisi pertama dan ketiga hari ini," ujar Calvin mengangkat gelasnya kepada empat orang lain yang ada di ruangan.Semua yang ada disitu mengangkat gelasnya untuk menghormati Calvin. "Kalian tidak melihat wajah kedua paman kalian melihat hasil ini? Tak sia-sia aku membesarkan kalian."Sebuah tawa kemudian terde
Magbasa pa
Chapter 55 : Tim Khusus Dan Sabotase
Dario tidak pulang ke apartemennya tadi malam. Selama kontes, dia tinggal di tempat khusus yang disediakan untuk tim F.Selain agar lebih praktis tidak pulang pergi, dengan Dario tetap tinggal disana, keamanannya sebagai salah satu peserta pun lebih terjamin.Hal itu juga bisa membuat Dario lebih mengenal anggota yang lain dan menumbuhkan rasa saling percaya serta kerjasama antara mereka.Hari ini Dario berada di ruang perawatan menemani Xavier. Ada Rhino, Olaf dan Lampard juga disana. Wajah mereka semua nampak serius.Sebuah layar televisi 32 inchi sedang menyiarkan perlombaan hari kedua. Siaran itu terbatas hanya untuk Boa Groups, sehingga siapapun bisa menonton selama masih ada dilingkungan perusahaan.Raven memimpin di depan yang lain dengan jarak yang lumayan. Pria yang baru dikenal Dario beberapa hari itu lumayan cepat meluncur di antara gelombang.Melihat kecakapan Raven dalam berenang, mengusik tanya dalam diri Dario."Selain kau dan Raven, kemana anggota tim khusus yang lain,
Magbasa pa
Chapter 56 : Mencari Tersangka
Wajah ketujuh orang yang duduk di bawah panggung, menunjukan berbagai ekspresi. Pandangan enam diantaranya mengarah ke Lili yang fokus menatap layar.Yang lain juga kemudian saling pandang seakan tak mengerti. Hanya satu orang yang bersandar di sofa yang dia duduki sambil tersenyum tipis."Kak, apa anak buahmu tidak apa-apa melanjutkan lomba dengan kaki begitu?"Vivian mengirim pesan ke gawai Lili. Yang ditanya hanya melihat sekilas tanpa ada niat untuk membalas pesan itu.Dia tadi menyuruh pengawalnya untuk memerintahkan anggota yang lain bergegas ke pos kontes yang berada di 5 kilometer pertama.Disana Raven akan diberikan antidote sementara agar racunnya tidak menjalar terlalu jauh. Jika di diamkan, takutnya malah membahayakan kaki yang terkena racun.Aturan kontes memang dibuat longgar. Selama tidak membahayakan peserta lain, apapun boleh dilakukan. Seperti hari pertama, setiap dibolehkan bertarung antara sesama asal tidak masuk ke dalam sorotan kamera.Tapi menggunakan racun mung
Magbasa pa
Chapter 57 : Raven Dan Rhino 1
Beberapa tahun yang lalu, di sudut sebuah kota kecil pernah ada seorang anak yang cukup terkenal di lingkungan rumahnya. Badannya kurus tapi memilik mata tajam yang bisa membuatmu bergidik.Anak itu bernama Eros. Ditinggal mati oleh ayahnya yang pemabuk dan ibunya yang kabur dengan lelaki kenalannya, jadilah Eros tinggal bersama neneknya.Entah sejak kapan, siapapun yang meledek perihal keluarganya akan berakhir dengan muka lebam. Berapa kali neneknya harus meminta maaf kepada orang tua anak-anak yang dia hajar.Maka dari itu, sebisa mungkin dia hanya ingin sendirian. Jika anak-anak yang lain lebih suka bermain dengan teman-temannya, Eros lebih suka memanjat bukit di belakang sekolah.Disana dia bisa memandang seluruh kota kecilnya. Selain itu menonton awan-awan yang berarak, membuatnya merasa bebas."Aku tahu kau pasti disini."Sebuah suara menginterupsinya yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri sambil menatap sebuah awan berbentuk palu.Anak yang baru datang itu bernama Jedi. Me
Magbasa pa
Chapter 58 : Raven Dan Rhino 2
Eros melirik sebentar kepada orang yang baru saja datang menolongnya. Dia segera bangun dan bergerak cepat memanfaatkan momen yang tidak di duga itu.Tendangannya mendarat telak di rusuk tiga orang, membuat mereka tidak bisa bergerak lagi. Dua orang anak buah si pemimpin yang tersisa, saling pandang sebelum kembali menyerang.Tak lama kemudian keduanya menyusul yang lain dibuat pingsan dengan tinju Eros yang telak mengenai rahang mereka.Lima sudah jatuh. Eros berlari menghampiri si pemimpin. Dengan setengah terbang, tendangannya kena telak di dada lawannya tanpa bisa dihindari.Si pemimpin jatuh ke belakang menabrak tembok. Eros segera menghampirinya dan memberikan puluhan tinju yang membuat wajah si pemimpin babak belur."Apa kau tidak apa-apa?" Eros mengulurkan tangannya kepada Jedi yang masih terduduk meringis kesakitan. Seulas senyum terlihat di wajah Eros.Jedi sedikit terpengarah. Sekian hari melihat wajah datar Eros dan t
Magbasa pa
Chapter 59 : Raven Dan Rhino 3
Dulu sewaktu sudah belajar mengingat, keadaaan yang membuat Eros menjadi pribadi yang dingin dan hanya ingin sendirian.Hidup hanya dengan nenek tanpa kasih orang tua, membuatnya berpikir dunia bukan tercipta untuknya. Meski pikirannya sedikit berubah saat dia bersama Jedi mengukir legenda sebagai yang terkuat di kota, pikiran itu kembali terbawa sampai dia tiba di Roswell.Kesialan satu persatu menghampirinya yang masih hijau untuk hidup di kota besar. Dia pernah ditipu hingga semua uang yang dia bawa hilang.Pernah juga disiram sang pemilik toko ketika pagi menjelang setelah semalaman menumpang untuk sekedar memejamkan mata.Bahkan harus mengorek tempat sampah mencari makanan sisa hanya untuk sekedar memenuhi perutnya yang lapar. Berbulan-bulan Eros bekerja serabutan dengan tidur dimana saja. Dia kerap berpindah-pindah hingga bisa kenal dengan beberapa orang yang senasib dengannya.Dengan mereka, Eros belajar arti sebuah ketulusan. Meski sama-sama kekurangan, mereka siap selalu sa
Magbasa pa
Chapter 60 : Raven Dan Rhino 4
Seorang pria tinggi besar melangkah santai mendekati Eros dan Randolf berada. Jaket kulit, celana serta sepatu tentara yang dia kenakan menunjukan aura yang mendominasi. "Jedi?" Sebelum ada jawaban, Randolf terlihat mengambil senjatanya dengan tangan kiri. Eros segera berlari kemudian setengah melayang menerjang tubuh sang lawan. Tanpa ampun Randolf langsung terlempar menabrak dinding. Seteguk darah keluar dari mulutnya. Erang kesakitan tak bisa tertahan. Setelah melakukan tendangan tadi, Eros juga ikut terjatuh. Dia bangkit dan mengambil pistol. Setelah mengeluarkan isinya, dia melempar senjata itu ke sungai. Jedi datang dengan senyum sumringah. Sementara Eros masih merasa De Javu dengan kejadian tadi. Dia mengingat ketika di keroyok di sebuah gang dan diselamatkan Jedi. Keduanya berpelukan. Jedi jadi orang yang terlihat paling bahagia. "Aku sudah mencari mu keliling kota selama berbulan-bulan. Tidak kusangka Eros yang melegenda malah mau mati di bawah kolong ini." Senyum meri
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status