All Chapters of Bodyguard Gagah Dari Kampung: Chapter 41 - Chapter 50
65 Chapters
Chapter 41 : Kebenaran Di Balik Kebakaran
"Rumah Hudson dibakar oleh anak buah Brook."Suara itu pelan datang dari belakang Edinson. Pemilik suara adalah Beno, tetangga Hudson sekaligus sesama pedagang di pasar. Umur mereka tidak terpaut jauh."Apa maksud anda tuan Beno?" tanya Edinson heran."Aku melihat anak buah Brook masuk ke rumah Hudson sebelum kebakaran terjadi." ujar Beno lagi sambil berbisik. Matanya awas melihat ke sekeliling."Apa kau yakin?" Edinson coba meyakinkan. Jika apa yang dikatakan Beno benar, ini termasuk tindakan kriminal."Hei, Edinson. Aku sudah tua tapi mataku masih normal. Aku bilang begini karena kamu sudah menolong Hudson.Kau tahu kenapa para pedagang banyak yang pindah? Itu karena Hudson bilang dia ingin pindah duluan.Yang lain lama-kelamaan berpikiran sama. Pungutan dari Brook sangat memberatkan. Aku juga tadinya mau pindah.Brook mungkin mengira Hudson menghasut yang lain, makanya dia dihabisi."Beno menjelaskan panjang lebar dengan masih berbisik. Edinson menatap tajam pria paruh baya itu samb
Read more
Chapter 42 : Diburu
Area pemukiman itu sedang ramai dengan pria-pria berwajah garang mondar-mandir seperti mencari sesuatu.Mereka terbagi dalam kelompok 3-4 orang. Saat dua kelompok bertemu, mereka akan berbagi informasi, setelah itu mereka akan berpencar kembali.Orang-orang yang tinggal disitu hanya melihat dari balik pintu dan jendela. Mereka tidak berani keluar karena mengenali para pria itu adalah anak buah Brook, kepala preman yang menguasai pasar dan sekitarnya.Sebagai orang pasar, Edinson juga mengenali mereka . Dengan nafas masih memburu, dia bersembunyi di balik puing-puing bekas bongkaran rumah.Dengan tubuhnya yang ringan, dia berlari kencang dan berhasil selamat menghindari kejaran orang-orang itu."Hei, apa kalian sudah memeriksa puing-puing itu?" sebuah suara terdengar dari pinggir jalan.Dari celah kecil, Edinson dapat melihat ada sekitar 5 orang berkumpul. Yang bertanya tadi adalah pria tinggi besar dengan bekas luka dibagian wajahnya."Belum ketua," jawab salah satu pria yang lain."T
Read more
Chapter 43 : Pemburu Jadi Diburu
"Apa yang kalian lakukan pada saudaraku?"Suara dingin terdengar jelas keluar dari mulut Edinson."Kau hanya bocah kemarin sore. Aku akan mengalahkan mu dan menjadikan samsak tinju untuk latihan anak buah ku," balas sang ketua tanpa mau menjawab.Dia mengatakan itu untuk mengusir rasa ngeri yang ia rasakan. Ada keraguan untuk mengalahkan anak muda yang berdiri gagah di hadapannya."Kalau begitu, aku harus menghabisi kalian semua dan menarik lidah kalian untuk mengaku."Setelah berkata seperti itu, Edinson berlari menyerang. Dalam sekian detik, mereka sudah beradu tinju dan tendangan.Sang ketua merasakan bagian tubuhnya memar saat beradu dengan Edinson. Padahal kalau dilihat-lihat, tubuhnya lebih berisi daripada lawannya itu.Melihat sebuah celah yang dibuat Edinson, sang ketua mengarahkan tinjunya ke bagian perut. Hanya beberapa inchi lagi sebelum menemui sasaran, tinjunya malah meleset.Lawannya melompat ke atas dan membuat tendangan berputar yang mendarat telak di bagian kiri kepala
Read more
Chapter 44 : Duel Final
Brook turun dari mobil dengan amarah yang bergejolak. Para anak buahnya yang disuruh menjaga gudang, sudah terbaring tak sadarkan diri."Bangunkan mereka dan seret kemari!""Baik!"Beberapa orang segera berlari menghampiri rekan-rekannya yang masih terkapar dan menyeretnya ke hadapan Brook.Salah satunya kemudian sadar dan dipapah untuk berdiri. Melihat Brook berdiri dihadapannya, pria itu ketakutan."Tu-tuan Brook. Am-ampuni kami, tuan." Kata pria itu sambil terbata-bata."Siapa yang melakukan ini?" tanya Brook menghiraukan ucapan anak buahnya yang gagap."A-ada anak muda yang kami tidak kenal menerobos kemari. Dia bilang mencari saudaranya. Kami sudah mencoba melawan, tapi dia terlalu kuat, tuan."Bruuk!Pria itu dan orang yang membantunya berdiri terjatuh kebelakang. Brook baru saja menendang perut pria yang berbicara tadi.Pria itu kembali berdiri dengan susah payah. Dia hanya menunduk masih dengan ketakutan. Dia sudah babak belur di hajar Edinson, dia tidak mau dihabisi oleh bosny
Read more
Chapter 45 : Melesat Bagai Meteor
Ada yang bilang setiap yang ada di dunia ini ada harganya. Jika ada yang menolak ketika disodorkan uang, itu berarti harganya belum tepat.Begitu juga dengan Edinson. Pria yang memberikan uang itu adalah pemilik perusahaan penjaga keamanan Sinclair, tuan Trevor Sinclair. Dia ingin menarik Edinson menjadi salah satu anak buahnya.Cerita Edinson mengalahkan satu kelompok preman yang kuat sendirian menarik perhatian Trevor. Sebagai penyuka orang kuat, dia ingin melihat Edinson.Karena punya saudara-saudara yang harus dia jaga, Edinson menolak ketika Trevor datang menawarkan kesempatan bergabung untuk pertama kali.Trevor tidak menyerah. Dia menjanjikan akan menjaga saudara-saudara Edinson sementara dia bekerja untuknya.Setelah berpikir kesekian kali dan tukar pikiran dengan Lupin sebagai penggantinya nanti, Edinson akhirnya mengiyakan.Lagi pula, mereka bisa lebih aman jauh dari Edinson. Kejatuhan Brook bisa menarik musuh-musuhnya untuk membalas dendam.Sumber kekuatannya bisa jadi kelem
Read more
Chapter 46 : Boa
"Kami suruhan tuan Frodo!"Edinson menarik pistolnya dan membiarkan si pelayan bernafas sedikit lega. Cuman kata-kata yang keluar dari si pelayan, membuatnya sedikit terkejut.Frodo Sulivan adalah salah satu orang penting di kota. Dia juga memiliki perusahaan penjaga keamanan Angelic.Apabila yang dikatakan si pelayan itu benar, bisa dipastikan Edinson tidak aman lagi untuk tinggal di kota ini.Dengan ujung gagang pistol, pelayan itu dibuat pingsan dengan sekali pukul. Edinson kemudian menelpon untuk membereskan kekacauan ini.Setengah jam kemudian, Edinson dan Boa sudah di mobil yang meluncur santai di jalan tol dalam kota.Kekacauan yang baru saja terjadi, sedang ditangani oleh anak buah Edinson. Dia minta kepada para anak buahnya untuk tidak menarik perhatian."Apakah kau masih memikirkan kejadian tadi, Edin?" tanya Boa yang duduk di kursi penumpang bagian depan.Boa merasa tidak nyaman karena kekasihnya diam sedari mereka pergi dari hotel. Wajah p
Read more
Chapter 47 : Kawan dan Lawan
Vivian dan Philip menghampiri Lili yang masih asik dengan pikirannya sendiri. “Selamat datang, Kak Lili!” sapa Vivian. “Kak Lili!” sapa Philip sambil mengangguk. “Tumben kalian datang berdua. Ada perlu denganku?” tanya Lili dingin. “Ikh, kakak ini. Apa kami tidak boleh menyapa yang lebih tua?” tanya Vivian manja sambil duduk disebelah Lili dan merangkul lengan sepupunya itu. Yang ditanya hanya memutar matanya jengah. Lili menatap Philip yang masih berdiri dengan agak kikuk. “Bagaimana denganmu, Philip? Apa kau ada perlu dengan ku?” tanya Lili lagi. “Eh, tidak kak. Aku hanya ingin bilang selamat berjuang,” jawab Philip agak ragu. “Terimakasih, Philip!” ujar Lili sambil tersenyum. Philip nampak lebih sumringah. “Eh, kak. Aku sebenarnya tidak perduli dengan lomba ini. Mau menang ataupun kalah peluangku tidak sebesar kamu dan kak Connor. Tapi apa kamu yakin bisa menang kali ini, kak?” tanya Vivian. “Hm. Mungkin peluangku sedikit berkurang dengan tidak adanya Brandon. Tapi aku yak
Read more
Chapter 48 : Jalannya Kontes
Henry terlihat gusar begitu melihat anak buah Philip terluka. Dia sudah berinvestasi banyak agar Philip bisa memenangkan kontes ini. Jelas tujuannya adalah agar anak laki-lakinya itu bisa menjadi salah satu kandidat pewaris kerajaan bisnis Boa Groups. Sayangnya anak buah Philip sudah terluka diawal. Kemungkinan untuk memenangkan kontes akan semakin berat. Harusnya Philip bisa menjadi pesaing bagi Connor dan Reynold.Lawan-lawannya adalah elit. Mereka tidak bisa dianggap remeh. Ini sudah di luar skenarionya. Henry pun mengirim pesan ke pada Philip lewat hape-nya.Tapi bukannya membalas dengan menjelaskan apa yang terjadi, Henry tidak menerima balasan. Philip masih terlihat santai menatap layar."Sayang sekali ya, kak Henry. Anak buah Philip harus terluka di awal kontes."Suara menjengkelkan keluar dari mulut Robert, anak Edinson yang paling kecil. Hubungan Henry dan kedua saudaranya memang tidak terlalu bagus, jadi wajar ada nada ejekan dari perkataan itu."Sudahlah, Robert. Ini baru a
Read more
Chapter 49 : Pemberontakan
Sepasang mata Xavier menatap tak percaya kepada tiga orang yang berdiri didepannya. Jika hanya ada anak buah Reynold dan Rose saja, mungkin dia tidak akan heran.Namun ada juga anak buah Kevin bersama mereka. Ini artinya satu hal, Kevin sudah bergabung dengan Reynold dan Rose di kontes ini."Sial! Pantas kau berani menyerang ku disini, Sanu."Xavier menyeringai sambil menarik keluar pisau kecil yang menancap di tubuhnya. Matanya nanar menatap pria yang tadi bertarung dengannya."Hanya orang bodoh yang berani melawan salah satu mantan pengawal elit grup A."Sanu tertawa kecil diikuti dua orang lainnya. Mereka melihat Xavier bagai pemburu yang sudah membuat mangsanya terpojok.Dalam senioritas, Xavier memang di atas mereka bertiga. Dia salah satu elit yang pernah membangkang karena sistem baru yang di terapkan oleh Connor.Sistem itu di nilai terlalu keras dan menyebabkan beberapa calon pengawal tumbang sebelum berkembang.Kalau
Read more
Chapter 50 : 2 Lawan 1
Juno adalah salah satu anak buah terbaik Connor. Dia menjadi pengawal yang bisa lolos tes berat yang diberikan oleh cucu tertua Wallace itu saat penerimaan bodyguard baru beberapa bulan yang lalu. Dari 200 orang yang mendaftar, Juno menjadi 15 orang terakhir yang bisa lulus tes dengan peringkat terbaik. Sisanya harus menyerah di tengah jalan bahkan ada yang tidak bisa lagi menjadi pengawal karena cidera. Dengan nilainya yang bagus, Juno ditunjuk langsung oleh Connor sebagai salah satu pengawal pribadinya. Juno melewati beberapa orang lama yang berada dibawah peringkatnya dalam perusahaan. Dalam kontes ini pun, Juno ditunjuk menjadi orang terakhir yang bisa jadi penentu kemenangan. Bukti bahwa Connor sangat percaya padanya. Dia juga tidak perlu khawatir dengan peserta lain. Karena sebelum kontes dimulai, dia sudah diberitahu kalau anak buah Kevin akan mendukung tim Connor. Dengan artian mereka bekerja sama. Tak heran timnya bisa dengan mulus melewati rintangan. Tidak seperti tim d
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status