All Chapters of Si Gendut Penakluk Bos : Chapter 11 - Chapter 20
118 Chapters
Kebohongan Matteo
“Teo … Kamu sadar kan seberapa mendesak hal ini?” ujar Kaisar langsung pada Matteo alih-alih menengahi perdebatan dengan suara pelan dari Yunita dan Heri.Kontan, Matteo menelan salivanya kasar. Dia sadar desakan dari Kakek Kaisarnya tidak terhindarkan lagi.“Aku tahu …,” lirih Matteo menjawab sang Kakek penuh keterpaksaan, intimidasi dari seluruh anggota keluarga inti Kaisar Taslim juga membebaninya.“Gimana? Kamu ada calon?” seloroh Gisella bertanya dengan nada lembut. Tentu dia sangat ingin tahu, pandangan matanya condong ke arah Matteo sekarang.“Pasti tidak ada!” ceplos Yunita tanpa sungkan, nadanya masih arogan meski perdebatan kecilnya dengan Heri tadi sudah berakhir, “halah, gampang aja Teo, Kamu tinggal tunjuk … semua wanita pasti bertekuk lutut sama Kamu. Kurangnya Kamu apa coba? Kamu tampan, kaya, punya segalanya. Tapi, jangankan calon istri, pacar aja pasti nggak punya. Apa jangan-jangan Kamu belok lagi? Kamu gay?” sambungnya lancar tapi pedas dengan kalimat-kalimat sarkas
Read more
Mengiris Hati
Matteo mengendarai mobil mewahnya dengan kecepatan sedang, di bagian belakang mobil itu sudah ada beberapa paper bag berisikan pakaian ganti juga makanan. Tujuan pria bernetra biru ini hanya satu sekarang, menuju Rumah Sakit Glory tempat dimana tanggung jawabnya dituntut untuk dituntaskan.Usai rapat keluarga dadakan yang berlangsung panas hingga membuat Matteo mencetuskan kebohongannya, pria itu tidak langsung pulang ke apartemen.Tas selempang milik Falisha yang masih tersimpan di mobilnya sukses mengalihkan pikiran Matteo yang sempat penuh dengan berbagai masalah itu. Rasa tanggung jawabnya mendorong pria itu membeli beberapa barang untuk Falisha, padahal dia bisa menyuruh orang untuk melakukannya.“Bisa banget ya si Tante Yunita itu sepemikiran denganku,” desis Matteo seorang diri saat mobilnya berbelok masuk ke area parkir rumah sakit, “memang, tinggal tunjuk tapi untuk membangun hubungan dengan orang baru itu nggak mudah! Licik sih tapi ya mau gimana lagi dengan waktu yang sudah
Read more
Tawaran Gila
Gadis kecil itu membeku dengan tatapan nanar lantas kemudian ia menjerit sekuat tenaga.“Aaarrgghh!!” pekik Ameera yang kontan mengejutkan Falisha juga Matteo.Tidak ada yang tahu jika Ameera mengalami trauma mendalam karena kekasaran yang ia terima dari ayah kandungnya, Bramantyo. Trauma itu ditambah lagi dengan kecelakaan yang menimpanya hingga harus mengalami patah tulang. Akumulasi dari semua itu memberikan efek yang tidak disangka oleh siapapun.Tawa dan senyum bahagia Ameera seketika berubah menjadi panik dan ketakutan sebab kehadiran pria asing yang ia kira akan menyakitinya dan dia tidak mampu mengungkapkannya dengan baik hingga jeritan itulah yang timbul sebagai ekspresi perasaannya.Disaat yang sama, teriakan itu membuat langkah Matteo sontak terhenti. Heran dan kaget menjadi rasa yang paling mendominasi hingga ia tidak mampu mengeluarkan sepatah katapun.“Gyaa! Gyaa! Ma, Ma, Ma!” seru Ameera meracau, sebelah tangannya yang sehat langsung meraup lengan Falisha untuk mencari
Read more
Akan Aku Pertimbangkan
"Mau Ku bantu balas dendam? Aku yakin, pasti ada udang dibalik batu karena perceraian ini," ucap Matteo memberikan tawaran gilanya.Tertegun sesaat Falisha akan tawaran yang baru saja ia dengar, ia sendiri tidak menyangka jika sebaris kalimat itu akan keluar dari bibir Matteo.Tidak mampu Falisha merangkai kata untuk membalas ucapan Matteo, kepalanya mendadak kosong sekarang.Namun, bukan berarti Matteo menyerah begitu saja karena reaksi yang ditunjukkan Falisha. Diamnya Falisha justru dimanfaatkan oleh Matteo untuk melancarkan serangan bujukan sebab mungkin saja rencana yang ada di kepalanya bisa terwujud bersama wanita itu."Ku bantu … bagaimana?" ucap Matteo lagi mengulangi tawarannya, kali ini dengan nada yang lebih lembut serta penuh bujukan, "Aku tidak tahu apa yang terjadi pada rumah tangga mu, tapi ku tebak … perceraianmu itu pasti mendadak, ‘kan?” sambungnya telak, kalimatnya tajam menusuk tepat di relung hati Falisha.Semakin Falisha tidak bisa berkata-kata karena Matteo, te
Read more
Memanfaatkan Peluang
"Akan Aku pertimbangkan … terima kasih atas tawarannya, Mat! Tapi sebelum itu, boleh Aku tahu bantuan apa yang harus Aku berikan jika Aku menyetujui kerjasama ini?"Walau hanya mendapatkan jawaban menggantung tapi bagi Matteo hal itu sama saja dengan peluangnya untuk menjalin kerjasama melalui sosok Falisha terbuka lebih besar.Ada harapan yang bisa dipegang Matteo meski masih semu dengan beberapa kalimat pertimbangan dan dia juga merasa wajar jika Falisha bertanya seperti itu.“Hmm, kita lanjutkan bicaranya sambil makan atau sesudah kamu bersihin diri gimana, Sha?” ucap Matteo menjawab seolah menghindari pertanyaan dari Falisha. Padahal, bukan itu niat Matteo sebenarnya.Matteo jelas merasa kasihan kondisi fisik Falisha yang terlihat babak belur dengan lebam yang telah bermunculan di sana sini, bahkan wajah wanita itu juga masih pucat. Matteo juga yakin jika Falisha sama sekali belum mengenyangkan diri mengingat makanan jatah diri wanita itu masih utuh di kamar sebelah. Matteo bisa m
Read more
Menikah Denganku
“Bentuk bantuannya seperti apa?”Kalimat tanya itu membuat Matteo diam untuk sesaat, di dalam kepalanya dia menimbang-nimbang apakah akan menjabarkan sekian banyak hal kepada Falisha sementara belum ada kesepakatan yang terjalin antara mereka.Harapan itu jelas ada tapi belum ada tanda jadi dan tidak ada hitam diatas putih hingga ragu pun perlahan mulai menggerogoti Matteo. Matteo mendadak menginginkan tambahan waktu untuk tidak menjawab langsung pertanyaan Falisha dan menghindari sebentar tatapan ingin tahu sekaligus mengintimidasi dari wanita itu.Falisha tentu menunggu, dia tidak menyuapi nasi goreng ke mulutnya lagi demi mendengarkan jawaban lebih detail dari Matteo.Namun, Semesta tampaknya lebih berpihak kepada Matteo malam ini dengan terketuknya pintu kamar rawat inap Ameera. Yang mana langsung membuat pembicaraan terjeda dan perhatian keduanya teralihkan.Tok, tok!Yang datang ternyata seorang dokter wanita yang sudah Falisha kenalin sebagai dokter spesialis anak yang menangan
Read more
Drama Pagi
Sungguh, Falisha tidak bisa memejamkan matanya barang sedetikpun meski waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari.Bukan karena kecelakaan yang menimpanya tadi siang meski tubuhnya terasa sakit semua juga lelah, bukan pula karena kondisi Ameera yang patah tulang meski telah semakin menunjukkan kondisi baik pasca operasi atau karena kehancuran rumah tangganya yang disebabkan oleh orang ketiga melainkan karena tawaran kerjasama dari Matteo yang bisa Falisha katakan sebagai ide gila.Bagaimana tidak disebut sebagai ide gila atau bahkan bisa dikatakan sinting jika Matteo memintanya untuk bekerjasama dengan cara menikah sementara fakta tidak bisa terbantahkan jika Falisha baru saja diceraikan secara lisan beberapa jam sebelumnya.Terkadang, hidup memang selucu itu. Dengan sekejap dapat membolak balikan segalanya.Tidak mampu tertidur membuat Falisha bangkit dan mendudukkan dirinya, lantas kembali menghela napas panjang untuk yang kesekian kalinya.Netra kecokelatan Falisha langsung terara
Read more
Upaya Sia-sia
“Ma …,” lirih Falisha dengan keterkejutan yang kentara, sakit di pipi nyatanya tidak seberapa dibandingkan rasa sakit yang timbul di hati.“Jangan sebut Aku dengan panggilan itu lagi, Aku tidak sudi! Dasar perempuan sundal pembawa sial!”Tertegun sesaat Falisha melihat Reni, sang Mantan Ibu Mertua yang tampak begitu berapi-api baik melalui ucapan, tindakan juga bahasa tubuh wanita itu terhadapnya.Memang sejak awal pernikahannya dengan Bramantyo, Reni tidak pernah bisa menyukainya, Falisha sendiri sangat menyadari hal itu. Akan tetapi, sikap mertuanya ini tidak pernah menyurutkan rasa perjuangan Falisha untuk tetap mempertahankan biduk rumah tangganya dengan Bramantyo meskipun kerap kali mendapatkan perlakuan atau kata-kata menyakitkan, Falisha juga tidak pernah mengadukan sikap sang Mertua pada Suaminya.Kali ini, sekali lagi Falisha harus menerima arogansi Reni di depan mata semua orang yang jelas-jelas tidak memihak dan menghakimi sepihak.“Sudah, Ma … nggak perlu buang-buang energ
Read more
4 Lawan 1
Si Gendut - Bab 19 4 lawan 1"Ma … kalau nggak segera, nanti bisa kacau loh," ucap Hera mengingatkan dengan suara yang begitu manis, menyela kegiatan yang tengah berlangsung itu penuh kesengajaan seolah menunjukkan pada Falisha jika dirinya lebih didengarkan, "Mas Bram, yuk cepetan. Keburu ini itu nanti," sambungnya tanpa melunturkan senyum sarat kelembutan di wajahnya.Sontak, apa yang baru saja dikatakan oleh Hera membuat firasat Falisha langsung memburuk.Falisha tidak mengerti mengapa Hera mendadak menyela pembicaraan seperti ini, padahal sedari tadi wanita muda yang menjadi madunya selama dua bulan terakhir itu hanya diam saja menyaksikan semua.Tak ayal, firasat buruk Falisha menguat secara signifikan. Nalurinya berkata empat orang ini datang tiba-tiba itu sudah pasti memiliki alasan, tidak mungkin hanya untuk mencacinya saja.Benar saja, bak kerbau ditusuk hidungnya, Bramantyo dan Reni langsung menuruti keinginan Hera tanpa membantah. Reni mengunci mulutnya dan cengkraman Brama
Read more
Direbut Paksa
Ketidaksiapan dan karena gerakan mendadak dari kedua mantan mertuanya membuat Falisha terhuyung mundur dua ke belakang sebelum kemudian kehilangan keseimbangan dan membuatnya terjengkang hingga kepalanya membentur meja kecil yang berada di ruangan tersebut.Brug!Rasa sakit menyengat langsung timbul dari bagian samping kiri pelipis Falisha diikuti dengan rasa hangat yang basah disertai aroma amis darah.Akibat dorongan yang dilakukan oleh Benny, Falisha yang tengah terjatuh sama sekali tidak menyadari keberadaan meja yang berada di dekatnya. Ujung meja yang sebenarnya bisa dikatakan tumpul itu sukses menggores luka di bagian pelipis.Sakit yang menyerang, darah yang bercucuran membasahi sebagian wajah dan mulai mengotori lantai tidak membuat semangat Falisha surut untuk mempertahankan haknya, mempertahankan putri tercintanya.Namun, semangat hanya tinggal semangat sebab begitu Falisha bergerak ingin bangkit dari posisinya, serta merta gelap menerjang wanita itu dengan rasa pusing yang
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status