Si Gendut Penakluk Bos

Si Gendut Penakluk Bos

Oleh:  XianLie  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
27 Peringkat
116Bab
3.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Falisha Tahira Tirta, tidak pernah bermimpi bahwa pernikahan yang telah diarungi hampir 8 tahun akan kandas karena ulah sepupu sendiri. Matteo Saguna Taslim, demi mempertahankan kekuasaan dan hartanya ia secara acak serta tanpa pikir panjang menghalalkan segala cara agar bisa segera menikah meskipun dengan wanita yang bukan tipenya sama sekali. Lantas bagaimana kalau Takdir mempertemukan mereka dan terbersitlah ide gila. Akankah semua yang diinginkan berjalan lancar atau justru ide itu menghancurkan mereka, sebab sang Waktu sangat mampu membolak-balikkan segalanya. Temukan jawabannya hanya di Si Gendut Penakluk Bos!

Lihat lebih banyak
Si Gendut Penakluk Bos Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ratu Coblak
ya ampun Falisha, moga kamu bahagia ya
2024-02-25 18:59:14
1
user avatar
Neng Anjar
idih sudah ketahuan selingkuh malah santai
2024-02-19 18:12:22
1
user avatar
Maria Welnisia Yunita
Lanjut Kak
2023-07-04 16:50:39
1
user avatar
agnes Melania
Mantap Thor
2023-06-19 19:33:08
1
user avatar
Enda TauBa
Aku ikut terus dari apk sebelah sampai ke sini
2023-06-19 19:30:22
1
user avatar
Amea81
Semangat ce
2023-06-14 19:17:28
1
user avatar
Vidong Wt
Nemu buku bagus
2023-05-22 17:23:57
1
user avatar
Icha Tukan
Sukaaaaaaaa
2023-05-22 17:19:28
1
user avatar
Dahlia Ngerung
Ngga bisa berhenti baca ini
2023-05-22 17:01:59
1
user avatar
Bintang Sania
Mantap jiwa
2023-05-22 16:56:31
1
user avatar
Zila Aicha
geregetan baca ini. ya ampun Kak.hiks
2023-04-03 00:44:58
2
user avatar
Ana
Ketagihan baca ini tapi harus sabar nunggu update
2023-03-27 21:56:40
1
user avatar
Mei Linda
Update banyak banyak
2023-03-17 13:17:07
1
default avatar
Denil Malo
Suka dengan cerita ini, rela beli koin!
2023-03-15 18:12:20
1
user avatar
Ana
Suka sekali sama karakter Matteo!
2023-03-14 13:35:10
1
  • 1
  • 2
116 Bab
Fakta Menyakitkan
"Loh, Mas Bram sudah pulang? Tumben … jam segini?"Falisha bermonolog sendiri sambil memerhatikan mobil putih yang terparkir manis di tepi tembok, di samping pagar rumahnya.Wanita bernama lengkap Falisha Tahira Tirta itu terang saja bertanya-tanya. Hari ini masih terhitung hari kerja sang Suami, tetapi tak biasanya pria itu pulang sebelum lewat petang. Pagar besi yang tidak tertutup juga turut membuat wanita bertubuh tambun itu langsung mengerutkan keningnya.Falisha yakin sekali jika gerbang itu dalam keadaan tertutup sebelum ia tinggalkan untuk menjemput putrinya dari sekolah.“Tadi perasaan sudah kututup kok!”Tanpa mematikan mesin motor, netra kecokelatan wanita itu sudah lebih dulu beredar mencari tahu. Falisha tentu tidak akan salah mengenali, sebab nomor kendaraan mobil yang merupakan tanggal kelahiran putri mereka tertera nyata di sana.Di belakang Falisha, ada seorang gadis kecil berpotongan rambut bob. Sang bocah ikut memanjangkan lehernya mencari tahu dalam diam dan kehera
Baca selengkapnya
Kekecewaan Falisha
"Kamu ... kenapa tega melakukan semua ini, Mas?"Pertanyaan ini memang pertanyaan bodoh, tapi Falisha tetap mengutarakannya demi mendapatkan kepastian langsung dari pria yang telah menikahinya bertahun-tahun ini. Bukti pengkhianatan pria ini, aksi yang tidak diliputi oleh perasaan bersalah sedikitpun. Wanita itu baru menyadari, semua yang terjadi hari ini adalah pertanda bahwa sejatinya, bahteranya bersama Bramantyo sudah kandas … bahkan jauh sebelum hari ini.Hera yang masih berada di dalam dekapan berpeluh Bramantyo jelas satu frekuensi dengan pria itu. Ia tidak menutupi tawa geli yang meluncur bebas dari bibirnya karena baru saja mendengar lelucon bodoh dari Falisha.“Kamu serius nanya begitu, Lisha?” Bramantyo berujar dengan nada mencela, “Kamu nggak ngaca lihat dirimu sendiri seperti apa?”Pandangan mata jijik Bramantyo terang-terangan ia tujukan sepenuhnya untuk Falisha, “Gemuknya kebangetan, kucel, kusam, bau juga!” sambungnya melemparkan hinaan pada Falisha.“Sudah kayak babi
Baca selengkapnya
Fakta Yang Terungkap
"Apa maksudmu, Mas?!"Mendengus Bramantyo mendengar pertanyaan itu, “Mobil, tanah, termasuk rumah ini … semua atas namaku!” sanggah Bramantyo. “Kamu atau anak tulimu itu tidak berhak sepeser pun atas hasil kerja kerasku!” sambungnya ketus tanpa menurunkan tangannya yang masih berada di pinggang.Membesar mata Falisha akan apa yang baru saja dilontarkan oleh Bramantyo.'Segala sesuatunya pasti telah disusun oleh pria itu matang-matang,' pikir Falisha. Falisha menggelengkan kepalanya, ia tak habis pikir.“Tega kamu, Mas, mengambil hak anakmu sendiri?” sindir Falisha dengan wajah pias dan basahnya.Sayang, pria yang masih menghadapnya dengan arogan itu tak peduli. Atas hasutan Hera, dengan dalih peduli padanya, Bramantyo mulai berlaku menyimpang dari segala kesepakatan pra nikah yang pernah ia sepakati bersama Falisha, termasuk dalam urusan harta.“Kamu boleh tidak menafkahiku setelah ini, Mas! Aku tidak akan mempermasalahkannya!”“Tentu tidak! Untuk apa Aku melakukannya!” sela Bramantyo
Baca selengkapnya
Perjumpaan Kembali
“Argh!”Falisha mengerang perlahan, ketika merasakan kepalanya berdenyut nyeri saat ia membuka matanya.“Kamu sudah sadar?”Pertanyaan dasar ini meluncur dari bibir pria yang pertama dilihat Falisha dan ia yakin pria itu bukanlah dokter ditilik dari jas hitam tidak terkancing yang membalut tubuhnya.Falisha tidak menjawab, pening yang mendera kian kuat membuatnya spontan mengangkat tangan untuk memijat pangkal matanya.“Falisha? Kamu baik-baik saja? Ada yang sakit atau gimana?” tanya pria itu lagi dengan langkah kaki yang kontan dipercepat karena reaksi yang ditunjukkan Falisha, “Rio panggil dokter!” titahnya kemudian sambil menekan tombol yang berada di samping brankar.Pijatan sederhana dengan jemari gempal Falisha sebenarnya tidak terlalu banyak membantu tapi pening itu sudah tidak lagi ia pedulikan sebab pria yang kini beridir tepat di samping brangkar telah mengalihkan perhatian sepenuhnya.Falisha menurunkan tangannya, detik itu juga ia mendapati ada sepasang netra biru yang men
Baca selengkapnya
Kondisi Ameera
Matteo tidak sempat menjawab atau tidak ingin menjawab, Falisha sendiri tidak jelas sebab ketika pria itu akan buka mulut pintu kamar rawat inap ini membuka setelah sebelumnya terdengar ketukan ringan.Baik Falisha ataupun juga Matteo, perhatian keduanya sama-sama teralihkan bersamaan akan kedatangan seorang pria berjas putih.Pria bertubuh kurus yang di awal sempat Falisha lihat mengikuti Matteo kini mengekor di belakang dokter itu. Falisha yakin dia tidak salah lihat meski hanya sesaat tadi.“Halo, Ibu!” sapa sang Dokter dengan ramah tanpa menjeda langkahnya, “Saya Randy, dokter visit Ibu hari ini. Ada keluhan yang dirasa mengganggu, Bu?” tanyanya ketika sudah berada di samping brankar Falisha, netranya tanpa sungkan berkeliaran memerhatikan kondisi fisik wanita itu.Senyum kecil diulas Falisha atas perhatian yang diberikan oleh dokter jaga itu, “Saya merasa baik-baik saja, Dok … masih sedikit pusing, juga rasanya sakit di sana sini, tapi masih bisa Saya tahan,” sahut Falisha jujur,
Baca selengkapnya
Nestapa Falisha
Termangu Falisha dengan mulut membisu saat ini, dia duduk di kursi besi dengan mata yang menatap kosong pintu ganda berwarna putih di hadapannya.Kepala disandarkan Falisha pada tembok tanpa peduli akan penampilannya, pusat perhatian wanita ini hanya pada anaknya yang tengah menjalani operasi.Tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari bibir Falisha sejak kedatangannya yang ditemani Matteo kemari, ia seolah bisu karena dirundung perasaan bersalah.Ya, jelas Falisha menyalahkan dirinya sendiri dalam hal ini. Falisha merasa sumber permasalahan yang sebenarnya adalah berasal dari dirinya.Dalam keterdiamannya, Falisha memutar ulang untuk kesekian kali di kepalanya apa yang Bramantyo lakukan juga ucapkan kepadanya. Pengulangan yang bukan disengaja itu kini seolah berputar dan menjadi pembenaran semu.“Sha …,” tegur Matteo pelan, dia tidak tahan lagi dengan keterdiaman Falisha yang seperti orang kehilangan jiwanya itu.Memang, di dalam peristiwa kecelakaan ini Matteo juga memiliki kesal
Baca selengkapnya
Separuh Hidup
"Lisha!!"Merasa dipanggil namanya membuat Falisha menoleh ke arah sumber suara, demikian pula dengan Matteo yang penasaran juga ikut memalingkan wajah dan mengabaikan dering ponselnya sebentar untuk memenuhi keingintahuan.Adalah seorang wanita muda berambut diikat kuncir kuda dan sedang berlari kecil menghampiri posisi Falisha.Falisha mengembuskan napas panjang tapi tetap mengulas senyum di wajahnya untuk wanita itu dan tentu saja ia mengenalinya sebab yang datang ini merupakan salah satu dari seorang sahabat dekatnya, Lina Fayyola Wijaya.Wanita yang bersahabat dengan Falisha sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu terlihat sekali penuh dengan urgensi, ia bahkan melewati Matteo begitu saja tanpa meliriknya sedikitpun.Belum sempat ada sepatah kat
Baca selengkapnya
Tegar Tapi Rapuh
“Siapa kerabat pasien?”Tidak perlu ditanya dua kali dan tanpa mengindahkan rasa sakit yang mencuat di sekujur tubuhnya Falisha langsung beranjak dari posisinya detik itu juga.Apa yang dilakukan oleh Falisha kontan ditiru oleh Lina dan juga Matteo, keduanya tanpa kata bergerak mendekat mengikuti wanita bertubuh tambun itu dari belakang.“Bagaimana keadaan anak Saya, Dok?” tanya Falisha to the points pada seorang pria paruh baya bersneli putih, kecemasan tampak nyata karena tidak lagi mampu tertutupi.Sang Dokter menerbitkan senyum tipis untuk Falisha, “Operasinya berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada masalah lagi pada patahan tulang anak Ibu,” ucapnya penuh keyakinan, “anak Ibu sekarang masih belum sadar karena pengaruh biu
Baca selengkapnya
Ide Gila Matteo
“Lisha!”Panggilan ini membuat Falisha menoleh untuk kesekian kalinya dan kontan tersenyum karena sosok wanita yang merupakan sahabat dekatnya.“Ririn!” ucap Falisha sumringah, senang dengan kehadiran wanita yang bernama lengkap Riana Cantika Guzalim, yang biasa ia panggil dengan nama Ririn.Riana melebarkan langkah, dia menyongsong Falisha dengan kedua tangannya yang merentang lalu memeluk hangat sang Sahabat.“Sorry, Aku telat. Si Kulkas itu baru ngebolehin Aku pergi keluar setelah kerjaan selesai semua, makanya nggak bisa datang cepet begitu terima kabar dari Lina,” kata Riana dengan rasa bersalahnya yang cukup besar, “gimana Ameera, Sha?” tanyanya kemudian saat pelukan mereka terurai.Falisha menerbitkan senyum untuk dua orang wanita terdekatnya itu, dia merasa senang karena di saat seperti ini kawan-kawannya selalu ada menemani.“Patah tulang … operasinya berhasil kok. Ini masih dalam pengaruh bius, Meera akan sadar dalam beberapa jam lagi,” balas Falisha sendu, bening berkumpul
Baca selengkapnya
Desakan Kakek Kaisar
Matteo melajukan mobilnya keluar dari Rumah Sakit Glory, dia menyetir seorang diri sebab Satrio atau yang kerap ia panggil dengan nama Rio, yang juga merupakan sekretaris sekaligus asisten pribadinya itu sudah pulang terlebih dahulu atas perintahnya guna mengurus beberapa pekerjaan.Matteo sendiri tidak kembali ke kantor karena panggilan telepon yang ia terima saat berada di rumah sakit tadi. Panggilan telepon itu jelas lebih mendesak, lebih diprioritaskan daripada sekedar meneruskan pekerjaan mencari pundi-pundi rupiah.Pria berdarah campuran Inggris-Indonesia itu menyusuri jalan raya padat merayap ibukota menuju sebuah kediaman mewah yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.Pintu gerbang langsung dibukakan oleh sang Penjaga Gerbang yang telah mengenali mobil hitam Matteo hingga kendaraan itu melenggang masuk dengan mudahnya menembus keamanan yang cukup ketat tersebut.Matteo memarkirkan mobilnya di sembarang tempat pada halaman rumah yang luas ini, kunc
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status