“Baguslah kalau baik-baik saja. Aku benar-benar takut Alina akan persulit kamu!” Tatapan Roger kelihatan lembut.Theresia berkata, “Jangan khawatir. Dia cuma seorang anak kecil saja. Aku nggak perlu masukin ke hati.”Roger pun tersenyum. “Dia dan kamu itu seumuran, tapi dia kalah telak kalau dibandingkan sama kamu.”Theresia tersenyum datar. “Jangan puji aku. Aku mau kembali ke perusahaan. Kamu juga sibuk sana. Kalau ada apa-apa, kamu bisa telepon aku, nggak usah khusus datang ke sini.”Roger berkata, “Kalau aku tidak datang langsung ke sini, aku akan merasa tidak tenang.” Usai berbicara, Roger pun bertanya dengan tersenyum, “Apa kamu ada urusan besok?”“Ada apa?”“Tadi Nenek telepon aku, katanya dia rindu sama kamu. Dia tanya, apa kamu bisa kunjungi dia?”Theresia teringat dengan raut sedih wanita tua itu, lalu mengangguk. “Oke, besok aku ada waktu luang.”“Kalau begitu, besok aku akan pergi jemput kamu pada jam sembilan pagi. Jadi, kita bisa makan siang di rumah Nenek. Aku suruh Bibi
Read more