Lahat ng Kabanata ng BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU: Kabanata 11 - Kabanata 20
61 Kabanata
Bab 11
(MENGANDUNG MUATAN DEWASA) ____Setelah mengantarkan sang istri ke lokasi syuting Auden kembali untuk mengerjai sang pembantu. Bukan, kalian terlalu berpikir jauh. Sebagai rasa tanggung jawab pada gadis bodoh itu dia akan mengantarkan Ayla ke dokter untuk meminta obat pereda mual, gadis itu tak boleh terus-terusan muntah setiap hari yang membuat Sandra curiga. Ayla sedang berada di dapur mengemas dan membersihkan makanan untuk satu minggu ke depan, dia sedang memikirkan akan membuat menu apa untuk makan siang. Auden hanya melihat dari kejauhan tubuh mungil itu mondar-mandir di dapur. Terkadang rasa bencinya pada gadis bodoh itu memuncak tanpa sebab, gadis itu hadir untuk menghancurkan pernikahan indahnya bersama Sandra. Saat melihat tatapan polos dan juga bloon yang gadis itu tunjukan membuatnya sadar jika dia tidak bersalah, tapi dirinya yang menyeret si pembantu dalam pusaran masalah. "Masih mual?" Suara Auden tiba-tiba yang mengejutkannya membuat pegangan di tangannya terjatu
Magbasa pa
Bab 12
Ayla seolah tak punya hak untuk marah, hanya bisa menahan semua emosi yang bergejolak dan menelannya, sepahait apa pun itu. Tahu harga dirinya hanya sebatas keset kaki di mata Auden dia tak bisa marah saat pria itu sudah memerintahnya membuat salad buah. Auden bersikap seolah tak terjadi apa-apa, padahal Ayla sudah telanjang bulat dan begitu pasrah agar tubuhnya dimiliki pun langsung tak minat. Ya, harusnya dia sadar jika tubuhnya kurus kering seperti ranting berjalan, dibandingkan dengan tubuh Sandra yang semuanya dirawat. Gadis itu menggigit bibirnya menyadari apa yang dia lakukan. Ayla sedang mengupas buah pear sedangkan Auden mencuci anggur. Gadis itu juga penasaran apa yang pria ini pikirkan soal penemuan nomor Ivo. Walau masih merasa terluka tapi dia tak terlalu takut seperti sebelumnya, bahkan kali ini dia merasa nyaman? Mengintip malu-malu melalui bulu mata lentiknya pria matang di sampingnya yang sangat sempurna, tapi juga sangat brengsek di saat bersamaan. "Sebenarnya
Magbasa pa
Bab 13
"Apa yang kalian lakukan?" murka Sandra menatap berang pada kedua manusia yang telah basah.Ayla hanya bisa menunduk dengan perasaan bersalah yang menguasai dadanya. Hanya memainkan jari-jari kakinya di bawah, tak sanggup membayangkan lebih jauh jika semua rahasia yang telah disimpan rapat akan terkuak."Tidak ada apa-apa, Sayang. Ayo, mandi. Bajuku basah semua.""Tak biasanya kamu cuci mobil di rumah, biasanya selalu di car wash." Sandra masih tak puas hati dengan jawaban yang diberikan sang suami, tapi Auden sudah memeluk pinggang sang istri posesif sambil mencium rambutnya wangi, lembut dan terawat tersebut."Kenapa pulang cepat?" tanya Auden berbisik dan terus mengendus-endus leher sang istri, sangat merindukan istrinya juga perasaan bersalah yang bersarang di hatinya. Bagaimanapun Sandra tidak boleh tahu apa yang terjadi, sampai kapanpun. Auden rela menukar nyawanya demi sang istri.Ayla hanya menatap dari kejauhan dua majikannya masuk dalam ruangan kembali bersikap mesra dan ter
Magbasa pa
Bab 14
Delisha mengundang Ayla untuk menginap di rumahnya. Sandra mengizinkan karena wanita itu sedang syuting di luar kota selama beberapa hari. Sebenarnya Ayla merasa tak enak hati, tapi memikirkan jika hanya menghabiskan waktu bersama Auden lebih baik dia menghindar. Delisha sudah menunjuk sebuah kamar kosong untuknya. Sang gadis masuk ke dalam kamar untuk meletakkan pakaian miliknya, bahkan Delisha memaksa untuk membawa pakaian satu koper karena Ayla akan menginap selama tiga hari. Kamarnya rapi dan terlihat sudah lama tidak ditinggali, terlihat seperti kamar bujang. Ayla merebahkan tubuh sebentar karena merasa lelah, gadis itu menutup mata bertanya-tanya hidup seperti apa yang sedang dia jalani ini. Ketukan di pintu kembali menyadarkannya, bergegas bangkit dari ranjang dan berjalan membuka pintu. "Ayo, minum teh bersama," ajak Delisha. Ayla selalu merasa tak enak hati pada wanita cantik ini, dia begitu baik. Tidak hanya rupanya yang seperti malaikat, tapi hatinya juga seperti mal
Magbasa pa
Bab 15
"T-tuan." Ayla berujar gugup. Masih kesulitan bernapas tapi Auden seolah tak memberi ruang padanya. Pelukan itu kian mengetat."Panggil Paduka.""P-Paduka." Panggilan penuh keraguan tapi juga terdengar polos di saat bersamaan membuat Auden berkali-kali harus mengumpat.Ayla tahu seharusnya ini tak terjadi pose intim seperti ini, gadis itu menggigit bibir kuat tak bisa membayangkan perasaan Sandra. Sebagai sesama perempuan Ayla seperti bisa merasakan kehancuran sang majikan wanita. Pada akhirnya dia tetap salah, jadi perusak rumah tangga orang lain.Saat Auden melonggarkan sedikit pelukan itu Ayla mendongak, mengagumi ketampanan sang majikan. Jika anak mereka laki-laki akan tampan seperti ayahnya?Dengan cepat Ayla menggeleng, mengenyah segala pikiran aneh yang terlintas di kepalanya.Keduanya terdiam keadaan mendadak sunyi, hanya mendengar suara degupan jantung yang bertalu-talu.Saling menatap seolah menyampaikan resah dan kesah. Auden menunduk. Menahan degupan jantung yang hampir co
Magbasa pa
Bab 16
Ayla hanya menatap polos pada sang majikan yang sedang menggendong tubuhnya menuju kamar. Masih dengan gemas Auden memukul bokong Ayla berkali-kali membuat gadis itu menggigit bibir kuat. Tentu saja dia tidak akan berani protes, dan akan menerima apa saja hukuman yang Auden beri padanya. Membuka pintu dengan kakinya dan kembali menutup, dengan sedikit kasar Auden meletakkan Ayla di atas ranjang. "Kamu harus dihukum!" desis Auden. Sejujurnya dia menikmati semua kebersamaan ini, tapi tahu semuanya hanya semu. Ayla seolah sedang mencuri milik orang, dan dia harus bersembunyi dari ketakutan jangan sampai ketahuan. Menelan ludahnya dengan susah payah Ayla masih menatap sang majikan yang menatapnya dengan tatapan yang menggelap karena gairah.Ayla teringat wajah cantik sang majikan wanita yang akan kecewa luar biasa tahu kenyataan ini. Suamimu menghamili pembantu sendiri, apa tidak ada berita yang lebih menyakitkan dari ini? Gadis itu bisa memposisikan dirinya jadi wanita yang tersakit
Magbasa pa
Bab 17
"Apa tidak ada sarapan?" keluh Ayla jengkel karena Auden terus mengurung dirinya di dalam kamar, dan pria itu seolah tidak pernah puas. Sial! "Memakan tubuhmu lebih nikmat dan bikin kenyang," jawab Auden yang membuat Ayla memasang wajah datar. "Ayo, mandi."Dengan cepat Auden menyeret tubuhnya menuju kamar mandi, membuka perlahan satu persatu pakaian sang pembantu. Ayla hanya berdiri kaku sambil menutupi area private miliknya, karena malu. "Aku sudah lihat semua, apa lagi yang kamu tutupi?" Pertanyaan Auden membuat wajah Ayla kian memerah, gadis itu hanya menggeleng sambil menggigit bibir. "Berbalik!" perintah Auden. Dengan telaten pria itu menyabuni tubuh sang pembantu yang membuat seluruh tubuh Ayla merinding luar biasa, setiap sentuhan lembut di kulitnya kembali membuat gejolak aneh yang membuatnya menggigit bibir kuat. Saat Ayla berbalik seluruh wajah Ayla kian memerah saat melihat tubuh telanjang sang majikan, dengan susah payah dia menelan ludah kasar. "Cepat berbalik!" ge
Magbasa pa
Bab 18
Lihatlah apa yang terjadi sekarang, tadi pagi laki-laki ini masih mencolok tubuhnya dan sekarang dia sudah bermesraan bersama istrinya. Ayla sedang mengupas buah untuk dua pasangan yang saling bucin ini. Sebenarnya dia sangat suka melihat kedua majikan bermesraan yang menandakan jika cinta keduanya masih tumbuh dan terus tumbuh. Sebagai seorang publik figur yang mengedepankan fisik, Sandra selalu menjaga pola makan. Buah adalah yang paling penting di saat ingin ngemil, tak ada makanan manis, apalagi minuman kekinian. "Mi Amor, aku capek bangat," keluh Sandra pada sang suami. "Nanti dapat pijitan manja," jawab Auden sambil mengecup kedua bahu istri bergantian. Menghirup aroma tubuh wanita jadi energi buat dirinya sendiri. Ayla dengan cepat memalingkan wajahnya. Entahlah dia tak mengerti hidup apa yang sedang dijalani sekarang. Kenapa dia harus terjebak pada lingkaran sial ini! Wanita muda itu menunduk dan melihat gundukan rata di perutnya. Ayla kasihan pada bayi di perutnya tidak
Magbasa pa
Bab 19
Ayla tidur dengan gelisah, hanya bolak-balik di atas ranjang karena dia merasa tak nyaman dengan kehadiran Auden di kamarnya. Apa yang pria ini lakukan? Padahal istrinya ada di sini. "T-Tuan." Ayla berujar gugup. "Diam! Tidur!" Auden dengan cepat menutup mulutnya yang membuat Ayla melotot. Dia bahkan menahan napas karena Auden memeluk tubuhnya begitu erat. "S-saya tak bisa napas.""Udah! Diam, tidur." "Sesak.""Arghhh!!" Auden menggerang kesal membuat Ayla menelan ludah kasar. Semoga pria ini tidak mengamuk. "Kamu telah membangunkan singa tidur," serak Auden bangkit dari atas ranjang membuat Ayla kian gugup. Apa yang akan pria ini lakukan padanya? "S-saya mau tidur." "Ya sudah tidur." "T-Tuan keluar," usir Ayla. Dia tahu dirinya bersikap keterlaluan, tapi pria keras kepala ini juga seperti enggan untuk meninggalkannya padahal dia tak nyaman satu ranjang bersama sang majikan apalagi ada Sandra di rumah. Apa tidak kejang-kejang wanita itu saat menemukan sang suami memilih tid
Magbasa pa
Bab 20
Rasa-rasanya Ayla butuh kekuatan kuda untuk menghadapi pria ini, walau dia senang. Masih mengatur napasnya yang tak terkendali, Ayla menatap polos pada majikannya yang sudah bangkit dari atas ranjang. "Kita punya waktu berapa jam sampai pagi?" Pertanyaan itu membuat seluruh tubuhnya merinding. Ingin protes, ingin membuka suara tapi dia tahu semuanya percuma. Ayla hanya terdiam di tempat. Hubungan ini sungguh aneh, dia tahu pria ini menginginkan dirinya hanya sebatas nafsu. Dia sudah dijual orang tuanya, jadi hidup Ayla bergantung sepenuhnya pada Auden. Bahkan jika laki-laki ini menghilangkan nyawanya dia akan pasrah pada nasib. Auden kembali melemparkan tubuh telanjangnya ke atas kasur dan memeluk tubuh kecil Ayla, sampai detik ini dia masih merasa takut dengan pria ini, padahal tubuhnya sudah berkali-kali dicolok. Tangan Auden terulur untuk menyentuh hidung bangir kecil gadis ini. Dia akan melindungi Ayla apa pun yang terjadi. Tidak! Tidak ada cinta di antara keduanya, cinta A
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status