Lahat ng Kabanata ng BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU: Kabanata 41 - Kabanata 50
61 Kabanata
BAB 41
Suara desisan pendingin udara mengisi kesunyian di tengah kekosongan hatinya. Ruangan yang gelap, hanya lampu temaram di atas meja yang memberi penerangan seadanya membuat dia kembali terdiam merenung soal nasibnya. Auden masih terdiam berkali-kali membaca surat keramat dari Sandra. Hatinya terasa begitu ngilu, perpisahan aneh ini harus terjadi di antara mereka. "Mi Amor." Kata panggilan yang selalu akrab dengan keduanya seolah telah menjadi asing. Pria itu menutup mata masih dengan dada yang sesak. Dia tak ingin kehilangan Sandra, dia takkan sanggup hidup seperti ini. Jika boleh egois Auden ingin Sandra kembali, mereka hidup berdampingan seperti dulu lagi, tetap bersama Ayla. Kepala pria itu menoleh ke arah ranjang, Ayla yang tertidur pulas setelah percintaan mereka. Awalnya Auden pikir, gadis yang biasa-biasa saja itu tidak pernah berarti apa-apa padanya, saat melihat betapa rapuhnya Ayla, Auden ingin terus mengulurkan tangannya dan mendekap Ayla jika gadis ini tidak sendiria
Magbasa pa
BAB 42
Telinganya memasang dengan waspada dan juga rasa muak dengan keributan yang terjadi.Ayla menyesali keputusannya untuk pulang ke rumahnya. Tak ada kedamaian yang dia rasakan di sini.Gadis itu hanya meringkuk memeluk tubuhnya."Ayla! Kamu pasti dengar, adik-adikmu sudah tiga bulan nunggak bayar sekolah. Oh jangan lupa belanja ke pasar biar adik-adikmu makan enak. Di rumah orang kaya itu kamu pasti makan enak. Kami juga tidak mau menampung kamu lama di sini, cepat pulang ke rumah orang kaya itu, beri uang yang banyak buat adik-adikmu!"Ayla menutup mata meresapi kesialan yang menjalar di seluruh syaraf tubuhnya.Saat kembali membuka matanya dia kembali mempertanyakan kenapa kembali ke kandang tikus ini.Harusnya ibunya tahu jika kedatangannya di waktu dini hari hampir subuh buta itu adalah urgent, dia sedang tidak baik-baik saja di sana."Kita harus ke mana, Eden?" tanya Ayla seolah anaknya berdiri di depannya?Sebenarnya Ayla sudah tahu akan seperti ini, tapi setidaknya dia masih puny
Magbasa pa
BAB 43
"Ayo, bangun. Ada yang ingin kutunjukkan." Auden mengulurkan tangannya sedangkan Ayla hanya memeluk lututnya tak mengerti dengan sikap impulsif pria ini. Dia tidak pernah mengharapkan pernikahan ini terjadi, Ayla muak terus-terusan jadi boneka seks oleh Auden. Harusnya pria ini mencari istrinya, mereka kembali bahagia bersama dan dia pergi jauh. Harusnya seperti itu, bukan kembali memasukkan dirinya dalam lingkaran setan yang tak berujung. "Mau jalan sendiri atau digendong?" ancam Auden. Masih dengan segala rasa muak Ayla langsung meloncat dari atas ranjang, melupakan bayi dalam perutnya. "Ikuti aku." Mau tak mau Ayla mengikuti punggung lebar itu berjalan ke luar. Apa yang pria ini lakukan? Ayla masih terus bertanya saat Auden malah masuk ke dalam mobil. Apa yang terjadi sebenarnya? Tak tahan dengan tatapan dalam dan serius itu Ayla akhirnya kembali masuk ke dalam mobil dengan banyak sekali pertanyaan dalam kepalanya. Tapi, yang dia tidak habis pikir adalah kenapa Auden tidak
Magbasa pa
BAB 44
Masih menatap sang majikan dalam, tanpa sadar tangannya masih mencengkram kaos pria itu. Ada perasaan yang membuat mereka ingin sama-sama tinggal. Auden masih menunduk menatap gadis yang tidak cantik-cantik amat ini, tapi berhasil membuatnya betah. Ingin menahannya agar tidak pergi. Melupakan semua masalah yang terjadi di antara mereka, hari ini hari keduanya. Saat sudut bibirnya dikecup, Ayla beneran membayangkan jika sekarang pipinya berubah warna peach. Apa beneran seperti itu? Mata gadis itu melotot saat sang majikan melumat bibirnya. Lidah mereka kembali bertaut dan beradu dengan basah. Hanya dua wanita yang pernah dia cium seumur hidupnya, dan rasanya dia tidak akan puas dengan gadis di depannya. Mencium bibir amatir Ayla yang begitu pasrah membuat sisi liar dalam diri Auden membuatnya ingin mengajarkan banyak hal untuk gadis ini. Tanpa sadar Ayla mengalungkan tangannya di leher sang majikan, kakinya sudah lembek seperti jelly dengan ciuman yang berbeda kali ini. Ayla te
Magbasa pa
BAB 45
Mari merasa sebentar jadi Sandra. POV SANDRA. Auden.Nama paling indah yang pernah kutahu. Sejak pertama kali melihatnya, tahu namanya aku jatuh cinta. Perasaan mendalam itu terus mengakar hingga berkerak.Bersamanya aku merasa apa itu jatuh cinta setiap detiknya, selalu menganggap dirinya malaikat yang Tuhan kirimkan.Dia selalu membuatku bahagia, alasan aku tersenyum setiap saat, satu-satunya laki-laki yang punya semua love language membuatku merasa wanita paling beruntung di belahan di dunia manapun.Hidup sempurna yang kujalani dan selalu diratukan membuatku tak lagi mengejar apa pun, aku telah punya segalanya, memiliki Auden dalam hidupku adalah kesempurnaan.Bagian terburuknya aku tidak pernah mengantisipasi akan mengalami patah hati terhebat seperti ini.Hanya satu laki-laki yang menempati ruang hatiku, saling jatuh cinta bersama, tumbuh bersama, mirisnya tidak menua bersama.Seumur hidup aku tidak pernah mengalami patah hati, atau terpuruk karena laki-laki hidupku selalu dir
Magbasa pa
BAB 46
Ayla sedikit risih dan tak nyaman dengan perhatian aneh yang tiba-tiba pria ini padanya. Auden benar-benar memperhatikan semua kebutuhannya.Terbiasa diabaikan dan tak pernah dianggap membuat Ayla serba shock. Sekarang dia mengerti kenapa Sandra begitu cinta pada suaminya karena laki-laki ini diajarkan untuk perhatian pada hal sekecil apa pun."Ibu hamil harus makan daging yang matang." Ayla hanya mendongak terdiam mengangguk kaku saat Auden sedang membuat steak untuk mereka berdua.Pria itu bolak-balik di dapur tanpa mengenakan atasan membuat matanya ternodai setiap saat. Sebenarnya dia begitu mengantuk dan tubuh terasa lelah karena digempur terus-terusan. Ayla yakin setelah makan ini tubuhnya akan digempur lagi."Ayo, Emme coba. Ini udah dimasak well done." Kepala Ayla masih mendogak sembari membuka sedikit mulutnya ketika Auden menyuapkan potongan steak yang dimasak manual."Nanti kita beli makanan frozen atau yang sudah jadi tinggal dimicrowace atau di-oven.""Kenapa?" tanya Ayla
Magbasa pa
BAB 47
Moer: Laki-laki punya naluri binatang untuk punya pasangan lebih dari satu. Look! Betapa lucunya mertua kesayangan membela anaknya. Sandra menggeleng dengan tangan terkepal membaca pesan dari ibunya."Naluri binatang karena dia memang binatang," maki Sandra menahan rasa mual. Benar-benar tak habis pikir, dan merasa seluruh dunia berubah."Dia memang tak punya akal. Apa tadi katanya? Punya pasangan lebih dari dua? Cih! Memangnya siapa yang sudi berpasangan dengan pembantu itu? Sudah miskin harta, miskin harga diri pulak! Benar-benar menjijikkan!"Wanita itu terus memegang tangannya merasakan seluruh tubuh yang merinding. Dua manusia paling menjijikkan yang pernah dia tahu.Dua manusia menjijikkan yang sama-sama tak punya harga diri.Sandra langsung menelpon ibunya dan Moer menceritakan pertemuan mereka. ____Delisha akan melakukan perjanjian temu dengan besan kesayangan soal permasalahan rumah tangga anak mereka.Sebuah blouse dengan aksen mawar yang halus dan indah yang membuat Del
Magbasa pa
BAB 48
"You've ruined my life you stupid bitch, I'm going to make sure you regret the day you met me, and I'm going to destroy you and your baby!""Jalang kecil munafik! Sok-sok pasang muka polos padahal merusak kebahagiaan orang lain."Ayla menggeleng, rasanya dia ingin berteriak tapi tidak bisa.Merasa keadaan di sekitarnya begitu gelap, Ayla sedang berlutut dengan kaki diikat, tangan diikat dan mulut disumpal. Hanya air mata yang keluar."Rasakan bagaiamana neraka dan yang kamu inginkan sekarang hanyalah kematian!" kata Sandra bengis dan dingin.Ayla menggeleng keras dan terus bergerak.Sak!Saat sebuah pisau panjang dikeluarkan membuat Ayla kian bergerak gelisah dengan tubuh gemetaran."Tolong! Tolong! Tolong!" Berkali-kali gadis itu meminta tolong berteriak dalam hati, tapi tak ada yang bisa menolongnya.Ayla menahan napas saat pisau dingin ditempelkan di pipinya."Kamu hanya tinggal nama jalang kecil dan bayimu yang tidak berguna itu!" Bisikan itu kian membuat Ayla berontak dengan air
Magbasa pa
BAB 49
"Oh shit!"Auden langsung melemparkan kertas berisi ice cream dan jajanan ringan yang barusan dia beli setelah melihat Ayla meringkuk tak berdaya di atas rerumputan."Arghhh! Sial!" Auden menjadi panik. Harusnya dia lebih peka pada gadis ini, karena dia tidak akan bicara apa pun, bahkan bahaya mengancam nyawanya, dia akan tetap diam."Hey!" tegur Auden saat memegang tangan Ayla yang begitu dingin seperti terkena air es, dan wajahnya begitu pucat."Kita harus ke rumah sakit."Ayla bisa mendengar, tapi samar-samar karena dia sudah tidak kuat dengan rasa sakitnya.Auden langsung menelpon ibunya, bahkan alarm mobilnya terus berbunyi karena dia lupa memasangkan seatbelt untuk Ayla."Mami ambil semua pakaian dan semua surat dokumen untuk persalinan, sepertinya Ayla hendak melahirkan." Auden melapor padanya."ALAMAK! OKAY, MAMI KE SANA SEKARANG. PASTIKAN DIA TIDAK KEKURANGAN CAIRAN!" pekik Delisha di ujung telepon.Tubuh Auden ikut keringatan karena panik dan juga tidak tahu cairan apa yang
Magbasa pa
BAB 50
Kini dia memandang dunia yang berbeda. Dulu, Auden hanya melihat Ayla sebelah mata.Gadis bodoh penyusah membawa sial dalam hidupnya dan merusak kebahagiaan sempurna yang dia rasakan bersama istri tercinta.Auden tidak pernah sebahagia ini, senyumannya terus melebar. Dia bahagia! Dia merasa hidupnya lengkap dan sempurna.Rasa bahagia dan sukacita yang tak tertandingi dan tak terbayangkan.Rasa takjub dan terkejut yang membuat Auden tidak bisa percaya bahwa akhirnya dia bisa menjadi ayah.Perasaan bangga yang tidak dapat diartikan dengan kata-kata.Dia begitu menyayangi bayinya dan juga Ayla. Apalagi pemandangan Ayla menyusui Eden adalah pemandangan paling indah yang pernah dia lihat.Rasanya Auden tak ingin bekerja dan melakukan pekerjaan lain, tapi hanya memperhatikan ibu dan bayi baru lahir itu. Begitu menggemaskan.Ayla menahan wajahnya yang memerah karena tatapan intens yang Auden beri padanya, dia belum terbiasa dengan tatapan itu.Gadis itu juga berusaha untuk menutupi payudaran
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status