"Sania keguguran, Mas. Terus dia juga gak punya kerjaan lagi," jelas Dinar dengan posisi duduk bersandar di kepala ranjang.Sepulang dari rumah Bapa, Yuda hampir lupa kalau ada sesuatu yang tadi membuatnya kaget."Iya, Mas Yuda. Aku ke sini mau minta bantuan. Aku butuh kerja. Kerjaan apapun aku mau kok. Jadi pembantu kalian juga gak apa-apa."Ekspresi Yuda tampak keberatan. Dirinya memang berniat mencari pembantu untuk meringankan pekerjaan rumah karena Dinar telah hamil dan sebentar lagi akan mengurus anak mereka. Tapi bukan berarti Sania yang akan mengerjakan itu."Di gaji kecil juga gak apa, Mas Yuda," ujar Sania lagi sambil mengiba."Saya pikir-pikir dulu," kata Yuda masih sangat keberatan.Ia melirik Dinar yang terlihat sangat kasian pada adiknya. Yudha jadi bertanya-tanya, apa Dinar lupa atas apa yang telah Sania lakukan dan bagaimana rasa sakit yang telah Dinar lalui akibat perbuatan adiknya itu.****"Kamu mendukung Sania kerja di sini?" tanya Yuda yang melihat Dinar seperti m
Read more