Semua Bab P. S. I LOVE YOU: Bab 71 - Bab 80
120 Bab
BAB. 71 Ternyata Sedang Mandi
Felix yang melihat jika di atas ranjang tidak ada istrinya. Dia pun segera berteriak dan memanggil nama istrinya."Cyra! Where are you? Kamu jangan bermain-main denganku! Woi! Kamu di mana?" Namun teriakan Felix sama sekali tidak disahuti oleh istrinya."Cyra ... tadi kamu bilang, jika kamu sedang sangat lapar. Kenapa kamu malah bersembunyi sekarang?" teriaknya lagi. "Ke luar nggak, kamu! Atau kamu sedang ingin main petak umpet, hah?" hardiknya mulai kesal."Aku hitung sampai sepuluh kamu tidak ke luar juga. Aku pastikan, kamu akan mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi!" serunya marah.Felix pun mulai menghitung dimulai dari angka satu. Akan tetapi sudah sampai diangka tujuh namun istrinya tetap tidak muncul juga.Cyra yang sedang berada di dalam kamar mandi. Sengaja berdiam diri dan tak bersuara. Dia sangat takut jika Felix ikut masuk ke dalam kamar mandi dan kembali menyerangnya. Saat ini Cyra sedang mengguyur tubuhnya di bawah aliran shower. Rasa sakit dan perih akibat gigi
Baca selengkapnya
BAB. 72 Waktumu Hanya Untukku
"Tapi kan kita mau ke kamar tamu sebentar, Mas?" ucap Cyra tiada gentar sedikit pun."Terus kamu ngapain bawa-bawa laptop segala?" seru Felix yang sangat bingung saat melihat istrinya yang sedang sibuk merapikan beberapa buku dan membawa laptop di tangannya.Cyra tak segera menjawab, karena dia takut Felix akan memarahinya. "Woi! Cyra Alesha! Kamu kok diam saja? Jawab yang kutanya!" kesal Felix penuh kemarahan.Untuk menetralisir amarah suaminya yang mulai membahana itu, Cyra pun segera meraih tangan Felix seraya berkata,"Mas ... suaramu, sangat besar. Lagi banyak orang di sini," serunya lagi."Lho kenapa rupanya? Aku orangnya memang tak tahu malu! Lagian mereka hanya pekerja di rumah ini!" ketusnya."Wahai kalian semua! Apakah kalian berani sama saya, hah?" bentaknya kepada lima orang ART yang sedang membersihkan kamar mereka.Orang-orang itu terdiam dan sangat takut dengan amarah Felix.Sementara sang Tuan Muda semakin kesal karena para ART tersebut ikut-ikutan tidak menjawabpert
Baca selengkapnya
BAB. 73 Sensasi Liar
Kembali ke kediaman Domil, tepatnya di dalam kamar pribadi Felix dan Cyra.Sang suami yang telah diliputi aura hasrat yang mulai membara, segera meraih tangan istrinya dan menarik tubuhnya untuk melangkah ke arah ranjang. Sesampai di depan ranjang, Felix membanting tubuh istrinya di atas tempat tidur megah tersebut. Kasur itu seketika berguncang kuat karena hempasan tubuh Cyra yang begitu keras.Dengan segera, Felix membuka bajunya dan celananya sehingga tinggal celana boxer yang tersisa di tubuhnya. Lalu dengan cepat dia naik ke atas ranjang dan menindih tubuh istrinya."Selama dua hari ke depan, sampai Papi dan Mami kembali dari Bali kamu hanyalah milikku! Kamu tidak boleh melakukan hal apa pun selain melayaniku di atas ranjang! Apalagi untuk kuliah! Sesuatu hal yang tidak berguna itu!" Mendengar perkataan Felix yang sangat menohok itu, membuat Cyra kembali menitikkan air matanya. Dia merasa sangat sakit hati karena sang suami melarangnya untuk kuliah.Melihat istrinya yang tiba
Baca selengkapnya
BAB. 74 Goyangan Maut
"Mas, ah ... oh!" desah Cyra ketika Felix mulai menyedot kedua gundukannya secara bergantian. Sensasi terbakar dari dalam tubuhnya semakin membahana saat ini. Terlebih lagi satu jari Felix mulai masuk ke dalam liang kenikmatan milik Cyra dan terus memaju mundurkan jarinya itu. Sungguh lembab dan sempit di dalam sana.Jari Felix semakin lama semakin cepat ke luar masuk ke dalam area pribadi milik istrinya. Bersamaan dengan itu, sang suami juga semakin sedot menyedot dan mengulum kedua bukit kembar Cyra yang menjulang tinggi saat ini. Hingga disatu ketika,"Akh! Okh! Mas Felix!" Di dalam kegelapan dengan mata tertutup Cyra mendapatkan pelepasan pertamanya.Tangan Felix seketika menjadi basah. Cairan bening itu juga mulai mengalir di paha Cyra dan percikannya sedikit mengenai lantai.Felix lalu melanjutkan kembali kegiatannya di tubuh istrinya. Dia mulai mencium dan menjilat perut istrinya terus sampai ke pusar dan semakin turun ke bawah.Sang suami juga menyuruh istrinya untuk berdir
Baca selengkapnya
BAB. 75 In The Bathroom
Setelah mereka mendapatkan pelepasannya. Felix segera memeluk tubuh Cyra, lalu mencium kening istrinya dalam dan lama."You are so amazing, Baby!" ucapnya.Felix lalu membelai area wajah Cyra dan menyeka keringat istrinya yang mulai menetes di pelipisnya."Apakah kamu capek?" tanyanya lembut kepada istrinya.Cyra mengangguk pasti. Karena memang dia sangat capek. Hampir empat jam lamanya Felix menggepur tubuh ringkihnya."Ya sudah kalau begitu, bagaimana kalau kita mandi bareng?" tawar Felix penuh seringai licik di sudut bibirnya.Cyra tak kuasa menolak. Karena tubuhnya memang sangat lengket saat ini. Walaupun dirinya tahu, jika suaminya mengajaknya untuk mandi bersama pasti ada maunya.Felix segera mengangkat tubuh Cyra ke dalam kamar mandi. Dia lalu meletakkannya di dalam bathtub. Keduanya masih sama-sama telanjang tanpa selehelai benang pun di tubuhnya.Sang suami lalu menyalakan air keran dan memposisikannya pada penyetelan air hangat. Tak lupa Felix menumpahkan banyak sabun cair
Baca selengkapnya
BAB. 76 Kelamaan Tidur
Felix menikmati makan siangnya yang sangat telat itu dengan hati bahagia. Akhirnya dia bisa merasa sangat puas menghabiskan waktunya bersama Cyra. Sebenarnya Felix ingin membawa istrinya dari rumah orang tuanya. Akan tetapi Felix masih sangat takut dengan ayahnya yang masih melarangnya untuk menemui Cyra karena kematian Mopi.Balas dendam yang telah dirancang oleh Felix sepertinya berbuah manis dengan dirinya yang terus saja menghabiskan waktu bersama dengan istrinya, sesuka hatinya.Sisa satu hari lagi dirinya bersama Cyra. Setelah itu dia harus mengatur strategi agar Felix dapat kembali membawa istrinya di kediaman pribadinya.Sementara di Bali,Nyonya Mili baru saja bertelepon dengan Puspa untuk menanyakan keberadaan Cyra. Gadis itu mengatakan jika Cyra sedang tidur. Ada sedikit kecurigaan di hati sang ibu mertua, mengenai keadaan menantunya. Beliau bahkan memberitahukan hal tersebut kepada suaminya."Papi ... kok aneh, ya? Jam segini Cyra kok sedang tidur?""Lho, Mami kok bisa ta
Baca selengkapnya
BAB. 77 Bermain Di Sofa
Namun bagi Felix dia sangat senang melihat tingkah istrinya yang manja seperti itu membuat dirinya menjadi gemas sendiri.Sesampai di kamar utama, Felix segera mendudukkan istrinya di sofa. Di atas meja yang berada tepat di hadapan mereka telah tersaji makan malam untuk keduanya akan santap.Puspa yang juga berada di dalam kamar itu. Menyadari jika Cyra hanya menggunakan kimono mandi. Dia pun dengan sigap mulai berjalan menghampiri lemari. Lalu mengambil pakaian ganti untuk Cyra dan meletakkannya di atas ranjang. Setelah itu, Puspa kembali melangkah menuju sofa lalu berkata,"Nona Muda, pakaian ganti untuk Anda telah saya sediakan.""I-ya, terima kasih Puspa," jawab Cyra. Lalu dirinya bersiap-siap melangkah menuju sofa dengan mencoba untuk berdiri.Akan tetapi tiba-tiba saja Felix berkata, "Sayang, nanti saja kamu ganti bajunya. Kita makan malam dulu," ucapnya kepada sang istri."Iya, Mas."Felix pun memerintahkan Puspa untuk segera ke luar dari kamar utama."Puspa, Anda bisa ke lua
Baca selengkapnya
BAB. 78 Cyra Kabur
Felix berjalan menuju balkon kamar utama. Dia berencana menerima telepon dari ibunya di sana.Felix "Halo, Mi. Ada apa Mami meneleponku?"Mami Mili"Kamu lagi di mana sekarang?"Felix"Aku lagi rumah, Mi. Memangnya aku di mana kalau bukan sedang berada di dalam rumah."Mami Mili"Iya, Mami tahu kamu sedang berada di rumah. Hari kan sudah malam. Hanya saja yang Mami ingin tahu kamu sedang berada di rumah mana?"Felix"Pokoknya aku sedang berada di rumah saat ini, Mi."Felix masih mencoba untuk berkelit kepada ibunya. Dia tidak tahu saja jika Nyonya Mili telah mengetahui jika sang putra sedang berada di Kediaman Utama Domil. Mami Mili"Mami menunggu kejujuran mu, Felix."Felix"Memangnya Mami tahu aku sedang berada di mana?"Mami Mili"Mami, tahu. Makanya kamu jujurlah."Felix"Baiklah, Mami. Aku sedang bersama istriku sekarang."Mami Mili "Kamu ngapain di sana, Felix? Kamu jangan pernah menyakiti Cyra, dia itu istrimu. Kamu yang memilih dia!" Felix"Aku hanya sedang menghabiskan
Baca selengkapnya
BAB. 79 Semua Orang Mencari Cyra
Hujan semakin deras turun, Puspa terus mencari Cyra namun sang nona muda tetap tidak ada.Di dalam Rumah Felix menjadi panik karena tidak menemukan istrinya. Asisten Peter yang sedang tertidur lelap di paviliun segera bangun disaat seorang sekuriti mengetuk pintu kamarnya.Sekuriti itu terlihat basah kuyup saat ini.Sang asisten segera membuka pintu dan mendapati seseorang di depan pintu kamarnya yang terlihat basah di sekujur tubuhnya akibat terkena air hujan."Pak Sekuriti ada apa Anda membangunkan saya di tengah malam ini?" tanyanya kepada orang itu."Tuan Asisten, gawat! Nona Cyra menghilang," sergahnya."Apa? Tapi kok bisa?""Saya juga kurang tahu, Tuan. Kami telah menyisir area pekarangan rumah, akan tetapi sang nona tidak ditemukan juga."Mendengar penjelasan sekuriti itu, Peter segera menerobos hujan deras menuju ke rumah utama."Kalian cari Cyra sampai dapat! Jika tidak kalian akan saya pecat semuanya!" ancam Felix kepada semua orang yang bekerja di rumah orang tuanya."Siap
Baca selengkapnya
BAB. 80 Masih Mencari
Peter terdiam sejenak dan tidak langsung menjawab perkataan Felix itu.Dia juga masih bingung kenapa Cyra tiba-tiba ingin melarikan diri. "Peter, jawab! Kamu kok malah diam saja?" seru Felix. Pria itu mulai melemah, panas ditubuhnya tiba-tiba naik. Membuat sang asisten menjadi panik seketika."Tuan Muda, badan Anda mulai menghangat." ucap Peter, lalu bersiap-siap hendak mengambil kotak obat. Namun belum sempat sang asisten melangkah, Felix berkata dengan keras,"Jawab saja yang kutanya, Peter! Jangan pernah alihkan pembicaraan!" hardiknya penuh amarah."Tuan Muda, maaf. Kesehatan Anda lebih penting saat ini. Tunggu sebentar, saya akan kembali dengan cepat," sahut Peter lalu benar-benar ke luar dari kamar itu."Sialan Lo, Peter! Lo berani membantah gue sekarang?" seru Felix lantang.Namun asisten Peter tidak mempedulikan teriakan Felix dari dalam kamar. Dia terus saja melangkah menuju ke lantai bawah. Sesampai di lantai bawah, Asisten Peter segera masuk ke dapur dan menyiapkan teh
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status