All Chapters of Pembalasan Sang Pewaris: Chapter 11 - Chapter 20
62 Chapters
11. Latihan Mematikan
Elektra menghela napas kasar, ia menatap ke arah gedung di hadapannya. “Aku hanya perlu keluar hidup-hidup ‘kan?” tanya Elektra dengan suara lantang. “Jangan menganggap ini sebuah game karena apa yang kau lihat dan hadapi di dalam ada benar-benar nyata, kau tertembak maka luka,” ucap Jason memperingati. “Maksudmu, jika aku tertembak bisa mati?” Elektra bertanya dengan keterkejutan, ada sedikit nyalinya menciut. “Ya. Kau bisa mati di dalam, kau pikir apa fungsi dari senjata yang kuberikan padamu?” “K-kau—” “Nona Elektra, apa kau pikir dunia yang kami hadapi hanya sebuah game? Tertembak kami akan terluka, tidak sedikit akan mati,” tegas Jason membuat Elektra melihat ke arah Ankara. “Kau bisa menyerah jika tidak melanjutnya.” “Tidak. Aku akan masuk dan menuntaskan latihanku,” ucap Elektra tegas, membuat Jason mengangkat sebelah alisnya. Dia pikir Elektra akan menyerah karena latihan pertama kali yang dia berikan adalah pelatihan paling sulit, lebih tepatnya latihan yang diberikan pa
Read more
12. Aku Tidak Tertarik Dengan Posisi Itu
Elektra mengerjap, membuka mata. Samar-samar ia bisa melihat langit-langit kamarnya. “Ugh. Shit.” Ia merintah saat tubuhnya digerakan. “Nona El. Akhirnya, Nona sadar,” seru seorang maid sambil mendekati Elektra yang baru saja terbangun. Maid yang lain keluar untuk memberitahu jika Elektra telah siuman. Walaupun tidak dijelaskan, tapi ia tahu jika dirinya pasti mendapatkan perawatan setelah latihan yang membuatnya tidak sadarkan diri. “Bagaimana perasaan Anda?” tanya seorang pria memakai setelan jas putih. “Menurutmu aku baik-baik saja setelah tertembak.” Kalimat Elektra begitu sarkas pada pria yang baru saja bertanya padanya. “Anda tidak sadar selama dua hari.” Elektra berusaha bangun dibantu oleh dua maid. Ia bisa merasakan rasa sakit di lengannya. Latihan yang dilakukan benar-benar di luar akal, ia bisa saja mati di dalam sana. Namun mengingat apa yang terjadi saat latihan membuatnya begitu kesal. “Kami bersyukur Anda sadar jika tidak kami akan kehilangan nyawa kami karena t
Read more
13. Kau Akan Tahu Siapa Yang Berkuasa
Jason kembali ke markas dengan penuh emosi. Ia bahkan memukul beberapa anggota yang berbuat kesalahan kecil. Dia benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya. Untuk melampiaskan emosi, dia mengajak beberapa orang untuk bertarung di atas ring. Dia hanya ingin emosinya terluapkan. “Dia pikir dia siapa? Tidak tertarik? Semua orang menginginkan posisi itu tapi berani sekali dia meremehkannya.” Tidak ada yang tahu apa yang tengah dibicarakan oleh Jason, mereka hanya bisa mengikuti permainan Jason. Tanpa bertanya apa yang membuat mood pria itu jelek. Berbeda dengan Jason, Elektra cukup santai. Seperti sudah mulai terbiasa dengan keadaannya saat ini. Tas branded, serta pakaian dikenakan dibuat oleh desainer ternama. Cukup kasual. Hingga sebuah gossip terdengar di telinganya. “Apa kalian sudah dengar jika Putri Rahasia keluarga Lysander kerja di Firma hukum kita?” “Benarkah?” “Ya. Mereka akan mengumumkannya ke public dalam waktu dekat. Dia sudah cukup lama dirahasiakan oleh keluarga Lysa
Read more
14. Biar Aku Balaskan Dendam Alika
Petugas keamanan datang untuk mengamankan Elektra yang tengah menghabisi Clara. Sudah hal biasa jika Clara berseteru dengan pengacara lain tapi kali ini, akan menjadi masalah besar karena Clara yang menjadi korban.“Dia menemukan lawan yang salah,” bisik seseorang.Dan keduanya berakhir di kantor polisi. Wajah Clara yang babak belur dibuat Elektra sedangkan Elektra tidak memiliki luka serius hanya beberapa luka lebam dan sudut bibir berdarah.Polisi yang bertugas tidak bisa kutik saat orang tua Clara berada di sana. Namun, Elektra tidak terpengaruh dengan apapun. Dia hanya diam tidak melakukan pembelaan sama sekali, bahkan saat orang tua Clara meminta agar dirinya dihukum dengan hukuman berat.“Your parents definitely didn't teach you manners.”Elektra menyeka darah di sudut bibirnya yang mulai kering terasa perih. Pakaian yang baru sekali dipakai sobek di beberapa bagian, dia benar-benar berantakan.“Yes, you're right,” komentar Elektra membenarkan perkataan Ayah Clara. “Just like yo
Read more
15. Aku Akan Membereskan Dendamku Sendiri!
“Elektra apa yang kau lakukan padaku?” Clara bertanya dengan setengah berteriak. “Elektra … Lihat saja, aku akan membuatmu menyesal telah melakukan hal ini padaku. Elektraa…”Teriakan Clara menggema di ruangan itu tapi bagi Elektra tidak peduli. Perasaan Elektra masih bercampur aduk setelah memberikan Clara pelajaran. Dia tidak menyangka akan melakukan hal sampai seburuk itu tapi dia ingin menunjukan pada orang-orang jika dia bukan orang yang gampang untuk menerima penghinaan.“Kau membereskannya?” tanya Ankara saat Elektra baru saja sampai membuat wanita yang ditanyai menghentikan langkah kaki.Anggukan kepala diberikan lebih dulu, kemudian menyusul kata ‘iya’ dari bibir Elektra.“Bagaimana rasanya membereskan lalat pengganggu?”“Takut dan gugup, tapi menyenangkan,” jawab Elektra.Ankara paham dengan apa yang dikatakan Elektra jika dia takut dan gugup. “Semua orang pasti akan takut juga gugup saat pertama kali melakukan hal buruk tapi kau akan terbiasa,” jelas Ankara berusaha membuat
Read more
16. Ancaman Elektra pad Clara
Sebelum menutup pintu kamar rumah sakit, Elektra masih bisa melihat reaksi Clara yang ketakutan karena kedatangannya. Namun, gadis itu masih terus melontarkan sumpah serapah. “Pergi kamu!”Clara masih berteriak-teriak mengusir Elektra. Dia bahkan mulai mengancam, kalau orang tua Clara bisa menghukum Elektra.“Tunggulah pembalasan dariku! Orang tuaku tidak akan tinggal diam, melihatmu memperlakukan aku seperti ini!” ucapnya ke segala arah. Elektra yang tadinya sudah mau beranjak keluar dari kamar, terpaksa kembali masuk ke dalam. Dia merasa urusannya dengan Clara belum tuntas. Elektra menutup pintunya dengan sangat hati-hati dan berjalan perlahan mendekati Clara. Kedua tangannya terlipat di depan dada.“Clara, kau yakin bisa menyentuhku? Menyentuh Nona dari keluarga Lysander?” Suara Elektra terdengar mengintimidasi membuat tubuh Clara gemetar. Rambut Elektra yang tengah tergerai, dimainkan Elektra dengan pelan sambil menatap tajam kea rah wanita di hadapannya. “Clara! Sekali
Read more
17. Dia Bukan Nona Alika
Ponsel Arsen terus berdering saat tengah rapat, barulah setelah selesai rapat dia membuka ponselnya. Begitu banyak pesan serta telpon yang diterimanya.Sudah setahun sejak kematian Alika, dia menjadi pria gila kerja. Bahkan sangat jarang pulang ke rumah jika kembali pun dia akan terus bertengkar dengan Vero.Suara deru langkah kaki menghampiri dengan tergesa-gesa membuatnya menghentikan kegiatannya.“Ada apa? Kenapa dengan wajahmu?”“Tuan, Anda harus liat social media sekarang!” seru seorang pria sambil memberikan iPad pada Arsen.“Kenapa memangnya dengan social media? Apa ada—“Dia jarang main social media baginya hanya membuang-buang waktu saja.“Nona Alika, masih hidup!” Mendengar itu Arsen segera meraih iPad dengan cepat, bisa dilihat Alika Farhan hidup kembali menjadi trending topic di Indonesia. “Twitter sedang heboh dengan Nona Alika hidup kembali!”Arsen melihat berita yang tengah jadi perbincangan public. Ini menjawab kenapa ponselnya terus saja berdering sejak tadi. Matanya
Read more
18. Muncul Kembali Sebagai Elektra
Elektra baru saja masuk ke kantor dan mendapatkan tatapan ketidaksukaan, sudah berjalan beberapa waktu saat perseturuannya dengan Clara. Bahkan tidak ada yang berani berteman dengannya, atau memulai perseteruan dengannya.Begitu juga dengan Elektra, dia memilih focus dengan pekerjaannya. Menerima kasus dan memenangkannya. Setahun itu pula dia menjadi gila pekerjaan. Saat kembali ke rumah, dia akan latihan senjata bersama Jason, saat di kantor dia akan kembali pada case yang tengah dikerjakan.“Aku yakin kau penyebab kecelakaan Clara. Tidak mungkin—“ Seorang wanita datang, tengah mengajak Elektra berdebat saat baru keluar dari ruangannya.“Apa untungnya padaku jika aku melakukannya?”“Tapi kenapa Clara menyebut dirimu sebagai pelakunya.”Alis Elektra berkerut, kemudian berkata, “Memangnya kau dan dia punya bukti jika aku pelakunya?”Didikan Jason, ditambah dengan ketegasan Ankara membuat sikapnya pelahan-lahan tidak memikirkan perasaan orang lain. Dia menjadi dingin, membentengi diriny
Read more
19. Memenangkan Kasus Besar
“Nona Elektra, tolong berikan kami informasi mengenai bagaimana Anda menyelesaikan kasus ini!”Beberapa reporter mengikuti langkah Elektra masuk ke dalam kantor. Namun, Elektra tidak menjawab, dia memilih untuk terus masuk bahkan beberapa security membantunya lolos dari kejaran Reporter.“Congratulation Miss Elektra.” Ucapan selamat datang bertubi-tubi kepada Elektra para stafnya ketika dia baru kembali ke kantor setelah menyelesaikan sidang.Setelah semalam membuat kehebohan dengan mengumumkan siapa dirinya. Kini membuat kehebohan lagi.Ucapan selamat itu bukan tanpa alasan, hal itu mereka lakukan karena Elektra baru saja berhasil menangani sebuah kasus penipuan asuransi jiwa tingkat global. Tentu saja bukan sembarang kasus. Karena kasus ini menyita perhatian seluruh dunia.“Bagaimana bisa Anda mengungkap motif moral hazard yang dilakukan oleh sebuah asuransi jiwa? Padahal kasus ini sangat besar dan mendapatkan perhatian dunia. Jika melakukan kesalahan dan tidak memenangkan kasusnya,
Read more
20. Dua Kehidupan
Bunyi senjata api terdengar memekakan telinga menggema di dalam ruangan yang tertutup rapat. Di ujung sana seorang lelaki tampak terkapar bersimbah darah. Selongsong peluru tepat menembus ke dalam jantungnya.Ada sorot mata tajam dan helaan napas kasar terdengar bersamaan dengan selongsong yang jatuh.“Huh!”Elektra berjalan pelan menghampiri korban itu sambil menurunkan pistolnya. Langkah kakinya terlihat anggun. Bunyi sepatu high heels-nya yang bersentuhan dengan lantai yang keras terdengar menambah kesan angker seorang wanita pembunuh berdarah dingin. Dengan ujung sepatunya, Elektra membalik tubuh lelaki yang sudah tidak bernyawa itu. Dia memastikan lelaki itu benar-benar sudah menghembuskan napas terakhirnya.“Cepat bahwa dia dan bersihkan tempat ini!” Elektra memerintahkan kepada anak buahnya yang lain untuk segera melenyapkan pria itu.Elektra menatap marah sekaligus puas melihat seorang anak buahnya yang baru saja dihabisinya. Elektra bukan tanpa alasan melakukan semua itu, an
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status