All Chapters of Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! : Chapter 11 - Chapter 20
133 Chapters
Chapter 1 1 Bukankah Mama Membenciku?
"Lakukan saja seperti yang kau katakan itu!" ucap Samuel dengan santai. "Samuel, kau benar-benar! Apa kau membawaku hanya untuk menjadi pelampiasan putramu itu? Sudahlah, tidak ada gunanya aku berdebat denganmu." Maya langsung bangun, dia mengambil pakaian dari almari. "Jika itu adalah Mathilda, apa kau akan membiarkan anak itu berbuat semaunya padanya?" "Kenapa kau begitu sering menyebut tentang Mathilda? Apa kau ingin membuatku teringat dengan mantan istriku yang telah pergi?" Samuel mengucapkan dengan nada dingin. "Aku hanya ingin tahu. Apa perlakuanmu dengan Mathilda akan sama dengan yang kau lakukan padaku?" "Maya Lin, kenapa kau harus menanyakan sesuatu yang sudah kalas jawabannya? Kau itu tidak--""Sudah aku duga. Bagaimanapun, semua tidak akan berubah, kau akan tetep memperlakukan aku-yang kau benci, dengan perilaku yang lebih buruk dari wanita yang kau cintai." Maya dengan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi tanpa mendengar apa yang coba dikatakan oleh Samuel. *** "Tuan
Read more
Chapter 12 Aku Benar-Benar Mencintaimu
"Ternyata anak kecil ini cukup peka ya," ucap Maya. Dirinya sedikit tidak menyangka bahwa anak laki-laki bernama Stelio akan menanyakan ini padanya. Maya membuka mulutnya. Sayang sekali bibirnya seolah terkunci untuk menyatakan sesuatu yang telah dia pendam. "Kenapa aku tidak bisa mengatakan bahwa aku begitu membencinya?"ucapnya pada diri sendiri. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dia tidak tahu kenapa tidak ingin anak ini sedih hanya karena perkataan kasar yang mungkin akan menyakiti hati anak ini. "Bukankah kau yang membenciku sehingga tidak ingin melihatku sedikitpun? Kau bahkan tidak membukakan pintu dan membiarkanku berdiri begitu lama." Pintu tiba-tiba saja terbuka, seorang anak laki-laki langsung memeluk kaki Maya Lin. "Mama, aku tidak membencimu. Justru aku benar-benar mencintaimu. Tolong jangan benci aku!" Stelio menatap Maya dengan mata berkaca-kaca. "Aku sangat merindukanmu dan selalu ingin bersama denganmu. Biasanya aku hanya bisa melihat fotomu yang di s
Read more
Chapter 13 Kau Masih Belum Puas
"Perjalanan kita akan ditunda!" Samuel tiba-tiba saja membuka pintu kamar Stelio. "Aku sudah mendengar semuanya. Kau harus menemani Stelio seharian penuh. "Maya menoleh ke arah Samuel. Dia dapat menebak pria ini akan mengawasinya, tetapi dia merasa kesal melihat Samuel yang tiba-tiba masuk dan memberikan keputusan. "Kau tidak bisa membatalkan agenda tiba-tiba. Apa kau masih bertujuan untuk memperbesar skandalku?" Maya langsung berdiri. "Maya Lin! Kau telah bersikap kasar pada Stelio. Anggap saja ini sebagai caramu membayar hutang atas tindakanmu yang tidak baik itu!""Papa, tidak perlu untuk memaksa mama," ucap Stelio. "Aku tidak ingin mama merasa tidak bahagia karena hal ini.""Kau dengar itu? Anak ini bahkan tidak keberatan." Maya menatap lurus pada Samuel. Samuel melangkahkan kaki lalu melangkah mendekati ke arah Stelio dan Maya berada. Dia menekuk kakinya untuk berhadapan langsung pada Stelio. Dia menepuk kepala Stelio dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. "Anak yang baik."
Read more
Chapter 14 Apa Kau Ingin Aku Berdandan Seperti Dia juga?
"Ini hanya sebuah foto dan kau terlihat sehancur ini. Anak di foto itu juga tidak akan peduli denganmu, Sedangkan Stelio begitu peduli padanya, tapi kau justru mematahkan hati dengan bersikap dingin dan membentaknya," cibir Samuel. "Apa ini bentuk pembalasan dendam? Samuel, anak di foto ini juga adalah anakmu, kenapa kau hanya peduli dengan satu anak? Selain itu kau berjanji padaku untuk mengakui anak ini juga dan menerimanya, tapi apa yang kau lakukan sekarang? Kau melanggar semua janjimu padaku karena anak itu." Maya berteriak kesal. Dia menatap Samuel dengan penuh kebencianmu. "Maya Lin, kau sendiri yang melanggarnya aturan. Aku hanya menunda melakukannya bukan aku tidak akan melakukannya. Tentang anak itu, aku berjanji akan mengakuinya di depan publik, tapi aku tidak berniat untuk menerimanya selain demi formalitas," ucap Samuel menjelaskan. "Kalau begitu aku akan melakukan hal yang sama. Aku akan baik pada putramu hanya demi formalitas, jadi kita impas." Samuel menghela nafas
Read more
Chapter 15 Keluarga yang Harmonis
"Apa kita harus menggunakan pakaian seperti ini? Bukankah terlalu mencolok?" Maya merasa tidak nyaman menggunakan warna pakaian yang senada dengan Stelio. "Stelio pernah mengatakan padaku untuk menggunakan pakaian warna senada saat pergi ke luar. Aku pikir itu bukan ide yang buruk karena kita bisa menunjukkan betapa harmonisnya kita," ucap Samuel. "Harmonis kau bilang?" Maya memberikan senyuman seolah-olah mengejek apa yang dikatakan oleh pria ini. Mereka bahkan baru saja bertengkar, Sekarang Samuel justru mengatakan menunjukkan keluarga yang harmonis? "Bagian mana yang kau sebut harmonis? Menggunakan pakaian yang sama tidak cukup untuk menutupi apa yang akan terjadi pada kita," cibir Maya. "Maya Lin, apa kau tidak bisa tenang dan tidak banyak berkomentar?""Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Tuan kecil Stelio melihat mamanya yang lagi-lagi tidak bahagia. "Mama, apa mama tidak suka memakai pakaian mirip? Aku akan mengganti pakaianku." Pria kecil itu mengucapkan dengan ekspresi
Read more
Chapter 16 Apa Kau Perlu Membahas Ini Lagi
Maya menggunakan celah untuk melepaskan diri dari cengkeraman Samuel lalu memeluk pria yang baru saja memanggilnya itu. "Aku senang melihatmu lagi. Kau semakin tampan ya. " Samuel dan Stelio menatap pria asing itu dengan tajam. Samuel tidak bisa mengendalikan diri dan Memisahkan kedua orang itu dengan paksa. "Istri, ada banyak orang di sini. Kenapa kau justru memeluk pria yang tidak di kenal ini. Kau berani selingkuh tepat di depan mataku?" "Kalak ipar, jangan salah paham. Aku dan kak Maya sudah seperti saudara." "Saudara? Ada banyak perselingkuhan yang terjadi dari hubungan yang mengaku sebagai saudara," ucap Samuel dengan cibiran sarkasnya. "Samuel, apa kau pikir semua pria sama sepertimu yang memiliki pikiran tidak murni?" ucap Maya menyindir. "Paman, apa kau adalah saudara mama?" Stelio mendekat. Pria itu memandang anak kecil yang menatapnya. "Kak Maya, apa dia anak yang muncul di pencarian teratas? Ternyata anak ini memang mirip denganmu ya. Aku tidak tahu kalau kau punya a
Read more
Chapter 17 Sayang, Kau Tidak Perlu Cemas Lagi
"Stelio tidak mudah dekat dengan siapapun, tapi kenapa--" "Kau lihat sendiri kan, anak itu akan melupakanmu setelah bersama dengan Allen. Dia pintar untuk mengambil hati seseorang." Maya mengejek Samuel yang harus menyaksikan keakraban Stelio dan Allen. "Kau pasti menyesal telah meniggalkan anak itu dan memilih untuk mengikuti aku. " "Tidak. aku tidak menyesalinya. Aju masih berjaga saja, kau menggunakan pintu lain untuk keluar dan melarikan diri. Jika aku melepaskanmu maka aku sudah kehilanganmu dan Stelio juga tidak akan menunjukkan senyuman cerah itu lagi jika kau pergi." "Dia tersenyum cerah pasti karena membicarakan sesuatu yang menyenangkan dengan Allen, tidak ada hubungannya denganku. Aku hanyalah orang asing yang terpaksa untuk bertindak sebagai ibunya." "Maya, itu mungkin dalam pikiranmu. Stelio menganggapmu sebagai ibunya." "Mama!" Stelio tiba-tiba saja berlari ke arah Maya Lin. Dia merentangkan tangan "Mama, kau kembali. Gendong aku" Stelio menunjukkan ekspresi menggem
Read more
chapter 18 Melarang Berbicara dengan Orang Lain
"Samuel, jangan membuat masalah. Apa aku bahkan tidak boleh memiliki privasi? Allen hanya ingin memberitahuku, kenapa kau justru mempermalukannya?" Maya mengomentari tindakan Samuel. "Allen, datang dan katakan padaku apa yang ingin kau katakan." "Tidak apa-apa kak Maya, lagipula ini sebenarnya bukan suatu hal rahasia. Aku ingin membantumu untuk masuk ke tim drama yang akan aku bintangi. Aku tahu ini bukan drama S ataupun S+, tapi ini cukup bagus untuk--""Maya tidak butuh bantuanmu," Samuel memotong ucapan Allen. "Aku bisa membuat Maya mendapatkan projects drama tidak hanya itu bahkan film dengan sutradara ternama dapat aku buat dia memilih Maya. Koneksi yang aku miliki jauh lebih unggul daripada kau.""Tuan Samuel Ren, kau tidak berubah sama sekali." Maya menatap Samuel. "Apa karena kau kaya jadi bisa menyombongkan diri dan memandang rendah orang lain?" "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa aku lebih bisa untuk membantumu mendapatkan drama yang bagus darpada dia." "Kak Maya,
Read more
Chapter 19 Membuat Istri Menjadi Penurut
"Aku sudah menyiapkan semuanya, bukankah kau tadi pagi marah karena ini? Sekarang kenapa wajahmu menjadi tidak senang?" ucap Samuel menatap Maya. Maya tersenyum pahit. "Benar, aku memang menginginkan ini dipercepat, tapi melihat apa yang kau lakukan tadi pagi, aku jadi ingin mempertimbangkannya lagi. Apa kau lupa apa yang aku katakan di kebun binatang tadi? Kau tidak pikun dan tuli, kan?" "Sudah terlambat, kita sudah di sini sekarang dan semua persiapan telah selesai. Kita hanya perlu mengambil buku nikah kita lagi. Tidak ada gunanya penolakanmu," ucap Samuel dengan sombong. "Aku akan mengatakan padamu sekali lagi bahwa aku tidak akan menerima surat nikah walaupun kau mendapatkannya. Aku hanya ingin kau penuhi janjimu terlebih dahulu," ucap Maya bersikeras. "Maya, kita sudah resmi terdaftar seara hukum. Kau menerimaku atau tidak itu bukan lagi masalah. ""Kalau begitu ambil saja sendiri. Aku tidak akan menurutimu untuk masuk.""Maya Lin, apa kau akan menggunakan cara yang sama, kau
Read more
Chapter 20 Menjaga Sebuah Rahasia
"Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau untuk mengikatku, sekarang aku menuntut keadilan, Jika kau tidak mau melakukannya, Aku akan terus mendesak sampai kau bosan." Maya menagih janji pria itu. Samuel menunjukkan ekspresi bosan. "Aku sudah mengatakan akan mengumumkan di pesta perusahaan, tapi aku ingin kau berjanji satu hal padaku," ucap Samuel menatap lurus Maya. "Kau masih memintaku melakukan hal lain lagi? Samuel Ren, ada berapa banyak tuntutan yang kau ingin aku lakukan bahkan tidak ada dalam kontra perjanjian kita?" "Maya Lin, ini adalah hal yang paling penting dan jika kau tidak setuju maka aku tidak akan pernah dapat memenuhi keinginanmu." Maya merasa kesal, dia sering bertemu dengan sutradara yang menyebalkan atau lawan main yang sombong, tapi tidak ada yang lebih merepotkan daripada berhadapan dengan bos sombong yang egois seperti pria ini. Dia bertanya-tanya pasti diri sudah buta saat itu karena tergila-gila dengan pria ini di masa lalu bahkan mengorbankan banyak hal."
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status