Semua Bab Gairah Terlarang Sang CEO: Bab 31 - Bab 40
108 Bab
Gangguan Itu Datang Lagi
Ponsel Chantal di nakas samping tempat tidur terus berbunyi sejak ia masuk ke kamar mandi tadi. Dia pun penasaran pesan dari siapa yang masuk ke inbox miliknya. Maka dia pun meraih ponsel itu sembari duduk di tepi ranjang berseprai putih yang sudah dirapikan cleaning service tadi."Hahh? David lagi yang mengirimiku email beruntun," ucap Chantal sembari membaca isi pesan surel dari mantan pacarnya itu. 'Chantal Dear, ikutlah denganku ke Paris atau Milan. Kau bekerja di bidang fashion, di sana pusat fashion Eropa. Aku pasti mendukung pekerjaanmu!' 'Tinggalkan saja Jordan Brengsek itu, dia tak layak untukmu!''Kita bisa berangkat kapan saja asal kau setuju. Balas pesanku, Chant!''Jangan ragu, Sayang. Aku menunggu balasan pesanmu!''Hello, Darling. Jangan abaikan aku, please!'Ada terlalu banyak email yang dikirimkan oleh David Guilermo ke alamat surel Chantal hingga perempuan itu malas membaca sisa email lainnya dari pria tersebut. Dia pun berdecak kesal, pertengkarannya dengan Jordan
Baca selengkapnya
Lebih Kencang Lagi, Please!
Hari telah petang ketika Jordan dan Chantal terbangun dari tidur lelap mereka yang hanya sejenak. Perut Chantal berbunyi kencang hingga membuat Jordan terkekeh geli. "Darling, apa cacing di perutmu sedang berdemo? Kencang sekali suaranya!" goda Jordan."Itu tandanya aku kelaparan, Hubby. Beri istrimu ini makanan bergizi," jawab Chantal mencubit hidung mancung suaminya. Wajah Jordan sangatlah berkarakter dengan rahang yang tegas dan tatapan mata birunya yang keras seolah kehendaknya tak terbantahkan.Dulu memang Chantal sering kali ketakutan saat ditatap lurus oleh pria yang tengah memeluk erat tubuhnya. Sekarang dia tak takut lagi dan mampu melihat ada kelembutan serta kasih sayang di dalam tatapan sepasang mata biru cemerlang itu."Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan memesan makan malam ke dapur. Chef Oliver Zhao atau Chef Arnold Suarez, Darling?" tanya Jordan sebelum bangkit dari ranjang hangat dimana istrinya sedang bergelung."Chef Oliver Zhao, aku ingin masakan oriental otentik bu
Baca selengkapnya
Morning Sick Pertama Chantal
"HOOEEKK ... HOOEEEKK!" Suara mual dari arah kamar mandi di pagi-pagi buta itu membangunkan Jordan Fremantle. Dia berlari kecil menuju ke dalam kamar mandi dan segera memijit tengkuk istri kecilnya yang sedang memuntahkan cairan asam lambung ke kloset. "Are you okay, Chant?" tanya Jordan cemas bersitatap dengan wajah Chantal yang pucat pasi."Sepertinya aku ... hamil. Datang bulanku belum juga muncul, Jordan. Perutku begitu mual pagi ini!" jawab Chantal dengan suaranya yang pelan. Dia bimbang apakah ini akan jadi kabar bahagia bagi suaminya atau tidak sekalipun Jordan pernah mengatakan bahwa dia ingin anak.Senyum bahagia terkembang di wajah tegas pria itu. "Semoga benar. Pagi ini juga aku akan mengantarmu ke dokter kandungan untuk memeriksa apa benar kau sedang hamil, Chant!" ujar Jordan dengan antusias."Apa kau siap menjadi seorang ayah yang akan membuatmu terbangun di tengah malam saat ada suara tangisan bayi lapar atau mengompol, Jordan?" tanya Chantal mengulik kesiapan suaminya
Baca selengkapnya
Little Mommy Getting So Naughty
"Selamat memang istri Anda sedang hamil lima minggu, Sir!" ucap Dokter Beverly Anderson, spesialis Obsgyn setelah memeriksa rahim Chantal dengan alat USG.Pasangan suami istri itu saling bertukar pandang dengan senyuman kebahagiaan. "Jaga anak kita, Chantal Darling!" pesan Jordan sebelum mengecup kening istrinya. "Akan saya resepkan suplemen asam folat dan vitamin untuk trimester pertama kehamilan Nyonya Chantal. Pemeriksaan berikutnya bisa datang kembali 2 bulan ke depan," tutur dokter wanita itu sambil menuliskan resepnya. "Baik, Dok. Kami pasti akan datang dua bulan lagi," jawab Jordan dengan antusias. Kemudian dia mengajak Chantal untuk menebus resep dokter di bagian farmasi.Usai menyelesaikan administrasi rumah sakit, Jordan mengantarkan istrinya ke tempat kerja wanita itu di Le Feminine Sorella. Dia mencereweti Chantal sepanjang perjalanan agar menjaga dirinya baik-baik selama kehamilan. Jordan mengingatkan bahwa Chantal sedang membawa calon pewaris kerajaan bisnis Fremantle
Baca selengkapnya
Gairah Gelap Api Cemburu
Sore itu Jordan naik lift ke lantai 5 untuk menjemput istri kesayangannya. Dalam benaknya ia telah merencanakan kencan nonton film romantis di bioskop yang ada di SEI Tower. Dengan langkah ringan ia menuju ke ruang kerja Chantal lalu mengetok pintu."Masuk!" sahut suara merdu wanita itu dari dalam ruangan.Awalnya senyum terkembang di bibir tebal Jordan saat ia membuka pintu di hadapannya. Namun, sesegera itu pula kegembiraannya menguap menjadi seraut wajah yang mendung ketika melihat karangan bunga segar yang ia yakin kiriman pria selain dirinya."Hai, Jordan. Kau menjemputku tepat waktu, aku sudah selesai dengan desain outfit pesanan klien exclusiveku. Ayo kita pulang!" ujar Chantal dengan riang seraya bangkit dari kursinya. Dia menenteng tas tangan fashionable miliknya dan akan menghampiri suaminya.Namun, pria itu menatapnya tajam dan dingin membuat Chantal terperangah menghentikan langkahnya. "Ada apa, Hubby?" tanya wanita itu kebingungan bercampur cemas. Amarah Jordan sangatlah
Baca selengkapnya
Ne Me Quitte Pas
Bellaguise Restaurant di Fifth Avenue memang selalu menjadi pilihan kaum jetset dan selebritis di Los Angeles. Di meja-meja makan restoran itu banyak wajah aktor dan artis Holywood yang dapat Chantal kenali dengan mudah. Baru kali ini dia menginjakkan kakinya di tempat tersebut.Suaminya yang gagah sekalipun penampilannya sedikit berantakan karena keliaran yang mereka lakukan di sofa ruang kerja Chantal merangkul bahunya dengan protektif seakan ingin menunjukkan bahwa ia adalah wanitanya Jordan Fremantle."Silakan, Sir, Ma'am. Ini meja yang tersedia. Saya akan ambilkan buku menunya sebentar. Permisi!" ujar waiter cekatan yang mengantarkan mereka berdua.Suara denting peralatan makan beradu di sela-sela obrolan berdengung para tamu dan juga nyanyian biduanita yang diiringi mini orkestra di pojok ruangan restoran memberikan vibes penuh semangat malam itu. Wanita cantik bermata hijau itu mengedarkan pandangannya ke sekitar meja tempat ia duduk bersebelahan dengan suaminya."Baru sekali k
Baca selengkapnya
Beruntung Sekali Wanita Itu!
Perlahan Jordan membaringkan istri mungilnya di atas ranjang yang melesak akibat bobot tubuhnya dan Chantal. Dia memandangi sejenak wajah damai yang tertidur lelap itu. Sebenarnya Chantal melewatkan mandi sorenya tadi, tetapi aroma parfum yang ia pakai menyamarkan bau keringat wanita itu. Jordan tetap saja menyukai aroma tubuh istrinya yang manis lembut.Dia menghela napas dan mencopot sepasang stiletto putih berujung runcing yang masih berada di kaki Chantal. "Kenapa harus memakai sepatu berhak tinggi?!" gerutu Jordan, dia memikirkan kondisi kehamilan muda istrinya yang masih begitu belia.Jordan mengingatkan dirinya untuk memaksa Chantal membeli flat shoes alih-alih terus mengenakan sepatu cantik berujung tumit runcing setiap hari. Setelah itu dengan hati-hati dia melepaskan gaun selutut yang dikenakan Chantal. Namun, wanita itu tak terbangun. 'Seperti pingsan saja tidurnya,' batin Jordan.Dia menyelimuti tubuh Chantal lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Jordan lebih suka tidur dala
Baca selengkapnya
Membereskan Kekacauan Hama Perusahaan
"Kalian letakkan saja sepatu-sepatu baru istriku di depan pintu penthouse. Tak ada yang akan berani mengambil barang di lantai 80!" titah Jordan kepada para pengawalnya yang menenteng tas belanjaan nyonya bos mereka.Tiga orang pengawal naik lift umum sambil membawa banyak tas belanjaan di kedua tangan mereka. Sedangkan, sebagian pengawal lainnya termasuk Donovan mengikuti Jordan dan Chantal menuju ke depan pintu keluar SEI Tower. Sudah saatnya mengantar Chantal ke Le Feminine Sorella.Para pengawal Jordan di mobil lain yang mengikuti limousine bos mereka membicarakan kebucinan Jordan yang sangat memanjakan istri barunya itu. Selama mereka bekerja kepada pria killer itu tak pernah satu wanita pun yang berani merepotkan Jordan apalagi merepotkannya di pagi hari. Sejak dahulu Jordan selalu workaholic yang fokus dengan pekerjaannya."Apa kau tidak mengalami morning sick lagi, Chant?" tanya Jordan dalam mobil yang melaju. Chantal yang duduk bersebelahan dengan Jordan menggelengkan kepala
Baca selengkapnya
Membuatmu Menjadi Wanitaku Lagi
"Kenapa tidak, Chant? Bukankah kalian berdua pernah saling kenal sebelumnya?" tanya Madame Zivanya penasaran dengan penolakan desainernya."Hmm ... tolong katakan ke Audrey untuk membantuku ke mari saja kalau begitu, Madame Ziva!" jawab Chantal agar tidak ada perdebatan lebih panjang di antara mereka berdua.Wanita itu pun mengangguk lalu meninggalkan Chantal bersama klien barunya di ruangan tersebut hanya berdua saja.Selepas kepergian Madame Zivanya, mantan pacar Chantal pun berjalan mendekati wanita pujaan hatinya itu dengan tatapan yang tak teralihkan. "Apa kau tidak suka bertemu lagi denganku, Chant? Padahal aku memikirkan tentangmu siang dan malam," rayu David yang membuat Chantal justru bergidik seram.'Ohh God, semoga Audrey segera tiba ke sini!' cicit Chantal panik dalam hatinya sembari membalas tatapan David yang menurutnya berbeda dengan dulu saat mereka masih berpacaran. Ada kilatan dingin dalam mata beriris turquoise itu.Teringat sesuatu, David membalik badannya dan mela
Baca selengkapnya
Tak Tahan Godaan Istri Nakal
Sesuai janji Chantal kepada Audrey Barnes, dia menyerahkan desain outfit pria untuk David Guilermo sore itu sebelum jam kerjanya berakhir. Di ruang pengerjaan kain busana, rekan Chantal itu mencandainya."Hey, kau nampaknya bermain api ya, Chant? Pria pemilik SEI Tower itu bukankah suamimu? Siapa pula David Guilermo ini?" ujar Audrey sembari mengamati kertas desain karya Chantal di tangannya dengan detail.Chantal mengendikkan bahunya acuh duduk di seberang meja Audrey. Dia enggan menanggapi pertanyaan penasaran dari rekan kerjanya. Itu sama sekali bukan urusan Audrey. "No comment, okay? Bagaimana desain karyaku itu? Apa butuh perubahan atau sudah cukup fashionable untuk klien exclusive?" ujar Chantal mengalihkan pembicaraan mereka."Sangat menarik kurasa, Chant. Taste of elegance yang kau miliki memang sangat menonjol dalam tiap karya desainmu!" puji Audrey dengan jujur. Dia sangat obyektif dalam menilai hasil karya para desainer di bawah naungan rumah mode tempatnya bekerja."Terim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status