Mendengarkan pertanyaan itu keluar dari mulut seorang pemuda berusia 21 tahun, Xylan tersenyum lebar. “Nak, kau sungguh peka.” Xylan terkekeh pelan lalu menepuk bahu keponakannya dengan lembut. Dia pun menambahkan, “Benar-benar mirip sekali dengan ayahmu.”Dia terlihat ragu sendiri dengan ucapannya lalu cepat-cepat mengoreksi, “Oh, tidak. Ibumu juga selalu tahu apa yang sedang terjadi di sekitarnya.”Kharel menatap cemas ke arah pamannya, “Apakah itu benar-benar masalah yang berat sampai Paman terlihat cemas?”Xylan mengangguk jujur, “Tapi … kau tidak perlu khawatir, Nak! Aku akan segera berbicara dengan ayahmu dan yang lainnya.”Kharel menghela napas lega lalu menoleh ke arah ayahnya dan beberapa prajurit hebat lain yang tengah menatap ke arah mereka. “Mereka pasti bisa meringankan bebanmu, Paman!” kata Kharel.Xylan mengangguk setuju dan kemudian tersenyum sebelum berujar, “Mendengarmu berbicara saja juga sudah meringankan bebanku, Nak. Baiklah, kau pasti lelah. Kembalilah ke ked
Terakhir Diperbarui : 2025-10-15 Baca selengkapnya