Lahat ng Kabanata ng Pesona Istri Dari Desa: Kabanata 31 - Kabanata 40
338 Kabanata
Part 31
Terkadang orang yang lebih banyak menyakiti perasaanmu adalah orang yang lebih dekat, orang yang lebih banyak memberi ruang waktu di hatimu.***Kulepas pelukannya, tak ingin menambah deretan kekesalan dihatiku. Aku bahkan menyiapkan begitu maaf untuknya, menyiapkan segala prasangka baik terhadapnya. Namun, lagi-lagi dia selalu memberi ruang kekesalan dihatiku. Cukup untuk hari ini semua rasa yang singgah dihatiku tak ingin kutambah lagi dengan luka yang semakin dalam. Meski jujur, aku mulai memasukkannya didalam hatiku karena dia adalah suamiku yang masih kuanggap akan selalu ada untukku. Namun, nyatanya dia masih menyisakan luka dihatiku."Aku pulang dengan dokter Gunawan, tuan.""Pulang denganku." Dia semakin mempererat pelukannya, tak ingin dilepas. Dokter Gunawan sadar diri dia langsung masuk ke dalam mobil."Maafkan aku, tuan. Aku bukan Dewa yang mampu bertahan dengan luka yang kau beri. Biarkan gadis kampung ini sadar dengan dimana tempatnya b
Magbasa pa
Part 32
"Stop! Jangan pernah kau langkahkan seujung kukumu dari kamar ini. Aku yang akan mengalah. Istirahatlah." Lagi-lagi dia memberiku harapan, harapan yang pastinya akan membuatku kecewa lagi."Terima kasih, tuan, tapi aku tidak tertarik lagi dengan kehidupan tuan."Dia semakin aneh karena langsung memelukku dari belakang. Aku justru merinding dengan tingkahnya seperti orang yang dilanda mabuk asmara."Diam! Dan kembali ke kamar tanpa alasan apa pun, jika pun kita berhubungan sebagai suami istri siapa yang peduli karena aku dan kamu adalah pasangan sah dimata agama dan hukum," sambungnya yang membuatku bergidik ngeri. Bisa-bisanya dia memikirkan hubungan suami istri alias malam pertama yang tertunda."Tidak mungkin 'kan kamu menceritakan ke orang lain bahwa kamu diperkosa oleh suamimu, ha?" Idiih ni orang benar-benar.Kulepas secara paksa pelukannya, tangannya yang kekar membuatku kewalahan. Tak ingin tuan Reza nekat, akhirnya aku kembali ke kamar ini
Magbasa pa
Part 33
Selepas salat aku berjalan di sekitar rumahnya Reza. Kulihat Brayen dan pengasuhnya sedang jalan-jalan juga. Sifatnya yang suka menjahili masih saja bikin elus dada."Eh, Bro. Pagi amat bangunnya.""Biasa aja kali, Miss. Brayen yang manis ini memang bangunnya selalu pagi, selain tampan, cool, dia juga rajin menabung." Idiih ini bocah benar-benar copy pastenya si Reza."Emang anak Daddy Reza ini manis banget,"  sambungku."Biasa aja, miss. Aku mah dah biasa dipuji ama semua orang." Ya sallam, benar-benar ini bocah. Sabar, Nin.Pengasuhnya justru tak bisa menahan tawa melihat tingkah tuan kecilnya yang seperti orang dewasa. Meski demikian kami berlari dengan happy sambil main bola kasti. Sesekali ku acak rambutnya yang sok cool. Entahlah si Brayen ini anak siapa sebenarnya dan dengan wanita yang mana karena sampai sekarang aku tidak tahu bagaimanq asal usulnya. Brayen meski tingkahnya persis sama dengan Reza, tapi wajahnya tak ada kesamaan sedik
Magbasa pa
Part 34
 Pov Pricilia   Namaku adalah Pricilia Nugroho. Keluarga kalangan terpandang di kota ini. Semenjak pertemuanku dengan sahabat kakakku, ambisiku semakin menjadi ingin menaklukan Reza Adytama. Pemilik perusahaan terbesar di kota ini, meski dulu dia pernah memiliki skandal. Namun, tidak mengurangi rasa cinta di hatiku. Wajah menawan dan kaya raya siapa yang tidak tertarik, kemana-mana selalu ditemani para asistennya. Laki-laki sempurna yang pernah kulihat, siapa lagi kalau bukan Reza Adytama.   Rasa cinta yang kumiliki semakin dalam ketika abangku Roy Nugoho menceritakan jika Reza tetap  setia menjaga ibu tirinya sepeninggal ayahnya. Belum lagi anak kecil yang dia asuh hingga besar sampai saat ini. Aku tidak terlalu peduli dengan skandal keluarga Adytama, bagiku yang jelas ingin mendapatkan Reza, menjadi istrinya dan tentunya bisa menguasai hartanya. 
Magbasa pa
Part 35
 Sorenya kuhubungi Rania. Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Reza sebagai kekasihku atau suamiku kelak."Rania segera cari tahu siapa Nina itu, aku tidak mau tahu." kuhubungi Rania kembali agar dia melakukan plan B untuk mencari tahu siapa Nina sebenarnya."Baik,  nyonya."Rania melancarkan aksinya, tanpa sepengetahuan Reza. Hingga satu hal yang tidak kami sadari adalah wanita itu adalah gadis yang spesial di hati Reza. Gadis yang sudah Reza nikahi.  Padahal hari ini kami akan ke luar kota karena proyek kerjasama disetujui di luar daerah. Aku bahkan menyusun rencana agar Reza satu kamar denganku melalui asistennya. Namun, kenyataan yang terjadi Reza balik arah kembali ke rumahnya karena dia melihat aksi Rania yang berani membenturkan kening istrinya hingga berdarah dan tak sadarkan diri. Reza begitu panik hingga tanpa sadar keluar dari mulutnya bahwa gadis itu istrinya. Kabarnya dia mengamuk ke semua ART bahk
Magbasa pa
Part 36
Reza ke kamar mandi, aku langsung melancarkan aksiku. Aku berteriak agar dia paham posisinya. Selain itu aku sudah siap untuk dianggap sebagai pelakor, toh juga kami sepadan dan Mall ini adalah milikku. Ternyata aku salah besar, dia jauh lebih berani. Pesona gadis desa ini mampu membuat pengunjung menjadikan kami tontonan, tak ingin kalah kulihat Reza mendekat dan sengaja kubenturkan keningku hingga berdarah agar Reza iba kepadaku. Gayung pun disambut aku mampu membuat istrinya patah hati, dengan spontan Reza meneriaki istrinya dan langsung menggendongku. Aku berpura meringis kesakitan. Puas, satu kata yang aku rasakan ketika melihat wajah istrinya yang hampir menangis.Aku bahkan yakin Reza masih menyimpan rasa kepadaku.****Meski Reza tak mengantarku sampai rumah sakit hanya sampai di mobil Farhan. Namun, aku puas melihat pasangan suami istri itu semakin renggang. Plan berikutnya adalah membuat dia semakin dekat denganku di pesta ulang tahunku hari ini.
Magbasa pa
Part 37
Aku menangis tersedu-sedu di pojokan kamar. Bajuku sudah entah kemana rimbanya. Dengan kasar dan brutal Reza menggauliku. Aku bahkan mengingat jelas dia merobek bajuku dengan sangat kasar. Aku merasa dinodai dengan cara tidak terhormat. Aku tidak menyangka Reza datang dengan bau alkohol yang begitu menyengat. Apakah Reza sebenarnya orang yang memiliki dua kepribadian? Ini benar-benar tak bisa aku biarkan lagi. Setelah menggauliku dengan kasar dan berkali-kali dia terlihat sangat kecapean dan tidak berdaya. Aku segera berkemas tak peduli larut malam, rasa sesak yang kurasa sudah sampai ke ubun-ubun. Reza membuatku benar-benar seperti wanita murahan, wanita yang bukan seperti istrinya. Apa begini cara orang yang terpandang membuat kalangan di bawahnya merasa hina seperti diriku ini. Sungguh aku trauma. Kuambil beberapa potong pakaianku lalu kumasukkan ke dalam tas ransel yang kupunya. Malam ini aku harus kabur tidak peduli bagaimana caranya yang jelas aku harus pergi d
Magbasa pa
Part 38
Bus pun datang, tak ingin meninggalkan jejak aku langsung ikut naik. Tak ada kenalan yang bisa kuandalkan di kota besar ini, bahkan aku tak membawa gawai ditanganku. Saat ini yang ingin kulakukan adalah pergi jauh, sejauh- jauhnya. Sebelumnya di dekat stasiun ada ATM yang kumasuki. Dengan tangan gemetar aku membuka isi ATM itu yang ternyata isinya membuat alisku terangkat. Entah sejak kapan ATM ini diisi oleh Reza, setahuku sebelumnya hanya berisi satu juta uang yang kudapatkan dari transport sukarelawan. Aku hanya mengambil satu juta tak ingin membuat hutang dengan uang yang tidak kutahu keberadaannnya itu.  Ternyata selain memberiku kartu-kartu di rumahnya, dia juga mengisi di ATM yang kumiliki. ****Bus berhenti di terminal berikutnya. Kali ini aku semakin bingung mau kemana. Ditengah kebingunganku, suara tidak asing terdengar di telingaku. "Non ...." "Fatia ...." Aku tidak mampu berkata-kata. "Nona mau kemana?" Fatia bertan
Magbasa pa
Part 39
***Waktu terus berlalu aku semakin betah disini. Bahkan aku sudah mengenal warga satu demi satu. Aku sudah memiliki planing kedepan membuka klinik psikologi dan beberapa toko agar warga tidak jauh untuk berbelanja. Sesekali beberapa pemuda melirikku. Namun, Fatia selalu sigap menjagaku dan tegas mengatakan bahwa aku memiliki suami yang sedang tugas dinas di kota. Ah, Fatia kau memang orang yang luar biasa bagiku.Belakangan ini aku merasa tak enak badan. Perutku terasa mual, kepalaku sering pusing. Aku bahkan tak kuat mencium bau atau harum-harum yang sejenis parfum. Aku bahkan meminta Fatia kerokan hari ini."Mbak, satu pintaku jangan sampai keluarga Adytama mengetahui keberadaanku disini. Aku tidak tahu mau percaya sama siapa. Namun, aku yakin mbak dapat dipercaya.""Iya, Non. Aku sudah berjanji untuk setia kepada Nona terlepas dari masalah apa. Tapi ....""Tapi apa mbak?""Sebenarnya ada apa? Sampai nona kabur dan rumah Adytama gempar. Bah
Magbasa pa
Part 40
  "Nona hamil?" tanya Fatia, bahkan aku lupa jika aku hamil saking fokusnya mendengar suara di seberang sana yang mengatakan Reza akan segera menikah.       "Nona ...."       Dengan sigap Fatia mengambil tespack yang tiba-tiba terjatuh olehku.       "Nona, ini benarkah?" Fatia memelukku terharu, aku justru tidak percaya hal ini terjadi menimpaku. Menikah dan dicampakkan begitu saja oleh suami sendiri.       "Mbak, kenapa masih berhubungan dengan mereka," ucapku serak. Ingin marah, tapi apa hakku, bahkan Fatia yang lebih banyak membantuku selama ini.       "Pengasuhnya Brayen menelponku, Nona. Maafkan aku, apa nona mendengar ...." ucapan Fatia terhenti, ada rasa bersa
Magbasa pa
PREV
123456
...
34
DMCA.com Protection Status