All Chapters of Menjadi Janda di Malam Pertama: Chapter 11 - Chapter 20
139 Chapters
Bab 9 MJDMP
Bab 09 MJDMP"Assalamualaikum ...." suara seorang lelaki yang tak asing di telinga Anjani terdengar menggema mengucapkan salam."Daddy!" pekik Zahira kegirangan. Bocah itu turun dari kursinya dan berlari menghampiri Daddy-nya dengan kecepatan cahaya.Melihat putrinya berlari menghampirinya, dr. Ahmad segera meletakkan barang bawaannya, lalu merentangkan kedua tangannya, demi menyambut putri tercinta.Kini bocah dengan kecerdasan di atas rata-rata itu sudah berada dalam gendongan Daddy-nya. Menciumi pipi lelaki yang ditumbuhi jambang yang terlihat terawat dan rapi."Daddy ... Zahira kangen ...." Zahira berucap manja.dr. Ahmad hanya tersenyum melihat putrinya, "Jawab salam dulu, Sayang," ucapnya mengingatkan seraya mencubit gemas ujung hidung mancung Zahira."Waalaikumsalam, Daddy," jawabnya riang dengan nada menjawab salam khas anak-anak."Nah, gitu dong, ini baru anak Daddy yang cantik," jawab dr. Ahmad seraya mencium pipi gembil Zahira penuh kerinduan. "Daddy juga kangen banget sama
Read more
Bab 10 MJDMP A
Bab 10 MJDMP"Ada apa dengan mereka, Mi?" tanya dr. Ahmad yang belum menangkap arah pembicaraan sang Ummi."Dua hari ini Ummi memperhatikan kedekatan mereka, Nak, ya ... seperti beberapa video yang sempat Ummi kirim ke kamu, mereka terlihat akrab.Ummi senang lihat cara pendekatan Anjani pada Zahira, dia bisa masuk ke dunia Zahira tanpa membuatnya merasa terancam dan tidak nyaman. Bahkan, Ummi lihat, Anjani banyak memberikan pengaruh positif pada Zahira.Begitu juga sebaliknya, Zahira juga terlihat nyaman bersama Anjani. Dia banyak bertanya dan bercerita, terlihat tidak canggung, padahal Anjani termasuk orang asing baginya.Dari sini, Ummi jadi berpikir, apa tidak sebaiknya kita ganti posisi Anjani saja, ya?" Ummi Fahira mengakhiri penjelasannya dengan sebuah pertanyaan yang jelas, namun seolah memiliki makna tersirat."Maksud Ummi kita minta Anjani jadi Baby sitter untuk Zahira? Dan kita mencari ART baru untuk menggantikannya, apa begitu?" tanya dr. Ahmad menanggapi."Ya, itu salah s
Read more
Bab 10 MJDMP B
Tadi sebelum kamu datang, Ummi sengaja mendengarkan percakapan antara Anjani dan Zahira di meja makan. Saat itu Anjani sedang memberi Zahira pengertian, tentang kehadiran Mommy di hidupnya tidak akan mengurangi porsi kasih sayang Daddy terhadapnya, seperti yang selama ini dia pikirkan. Anjani menjelaskan menggunakan buah apel sebagai perumpamaan. Ummi lihat dia sangat berbakat dalam hal pengasuhan anak," puji Ummi Fahira terang-terangan di hadapan dr. Ahmad."Menggunakan buah apel? Gimana itu, Mi?" tanya dr. Ahmad penasaran. Ummi Fahira lalu menceritakan apa yang didengarnya tadi. Sedangkan dr. Ahmad hanya mendengarkan dengan sesekali manggut-manggut dan tersenyum penuh makna."Jadi belum sempat Zahira menjawab, Ahmad sudah datang?" "Iya, jadi Ummi pun tak tahu apa jawaban Zahira," jelas Ummi Fahira."Tapi Ahmad yakin Zahira bisa menyerap apa yang Anjani sampaikan. Dia anak yang sangat cerdas dan kritis. Semoga saja," sahut dr. Ahmad penuh harap."Aamiin." Ummi Fahira mengaminkan.
Read more
Bab 11 MJDMP
Bab 11 MJDMPAnjani dan dr. Ahmad kini tengah terduduk di sebuah bangku taman belakang. Mereka duduk bersebelahan, tetapi dengan jarak yang cukup jauh. Sejenak suasana di antara mereka hening, hanya ada angin yang bertiup membuat jilbab segi empat yang dikenakan Anjani berkibar-kibar. Anjani tertunduk, tak berani membalas tatapan dr. Ahmad yang terasa mengintimidasi. "MasyaAllah, di tiga puluh lima usiaku, memang sudah saatnya aku untuk menikah. Ada dorongan dari dalam diri yang perlu disalurkan, ada kebutuhan yang butuh dipenuhi, dan ada keinginan yang butuh dipuaskan.Anjani, dia memang wanita biasa, sederhana dan apa adanya. Akan tetapi, setelah mendengarkan penuturan Ummi dan mengingat rencana yang tengah kami susun, rasanya memandang Anjani terasa berbeda.Ada khayalan tentang masa depan yang indah bersamanya. Benarkah ia jodoh yang sudah kunanti selama ini? Dia kah wanita yang telah Allah siapkan untuk menyempurnakan iman dan diri ini? Dia kah wanita yang akan menjadi ratu di
Read more
Bab 12 MJDMP A
Bab 12 MJDMP"Saya ingin, kamu ... fokus mengurus putri saya, An, menjadi baby sitter untuk putri saya–Zahira. Saya lihat Zahira nyaman bersama kamu, bagaimana? Apa kamu bersedia, An?" tanya dr. Ahmad, menahan diri untuk bertanya lebih, sebab merasa belum saatnya."Baby sitter, Bib?" tanya Anjani memastikan."Iya, jadi pekerjaan kamu hanya mendampingi Zahira, membersamainya di setiap aktivitasnya. Untuk pekerjaan rumah seperti bersih-bersih dan mencuci, saya akan datangkan ART baru. Tapi untuk memasak ... sebenarnya saya cocok dengan rasa masakan kamu, An. Ya walaupun saya baru mencicipinya sekali, tapi kamu berhasil menyajikan rasa yang pas untuk menu favorit saya. Dan saya suka itu.Jadi untuk masak, mungkin saya minta tetap kamu saja, ya? Tapi sesempat kamu saja, tetap fokus utama kamu Zahira. Saya tahu akan sulit membagi waktu untuk mengurus Zahira sekaligus mengurus dapur, karena itu, saat kamu tidak sempat, kamu bisa meminta tolong Art yang akan menjadi partner kamu. Jadi fleks
Read more
Bab 12 MJDMP B
"Sangat, An. Sangat istimewa," jawab dr. Ahmad begitu yakin.Sejenak suasana di antara mereka menjadi hening. Sebelum akhirnya suara dr. Ahmad memecah keheningan. "Oh iya, An. Untuk standar gaji Baby Sitter memang berbeda, jadi saya akan menaikkan gaji kamu sesuai dengan posisi kamu saat ini. 3.500.000 adalah gaji kotor dari saya, belum termasuk bonus jika memang ada hal yang membuat saya perlu memberikan kamu bonus." dr. Ahmad melanjutkan pembicaraannya mengenai pengangkatan Anjani menjadi Baby sitter Zahira."Alhamdulillah, terima kasih, Bib.""Sama-sama. Dan sesuai apa yang tadi saya katakan, saya akan berikan gaji pertama kamu sebagai ART juga pesangonnya sekaligus." dr. Ahmad melanjutkan ucapannya."Untuk itu tidak usah, Bib. Saya hanya bekerja sebagai ART selama dua hari, lagi pula, pekerjaan saya yang sekarang juga dari Habib, kan?" Anjani menolak halus. Merasa tahu diri sebab keluarga ini sudah begitu baik terhadapnya."Itu hak kamu, An. Setiap pekerja yang saya berhentikan,
Read more
Bab 13 MJDMP A
Bab 13 MJDMPBeberapa detik kemudian, dr. Ahmad masih terdiam, mencerna pertanyaan Anjani."Kenapa kamu bertanya seperti itu, An?" tanya dr. Ahmad heran. Pasalnya, hal yang ditanyakan Anjani itu merupakan suatu hal yang tabu."Maaf, Bib, kalau pertanyaan saya terlalu sensitive. Saya hanya ingin tahu saja, apakah benar adanya kasus seorang wanita lahir tanpa lubang mahkota. Sebab hal seperti ini terjadi di kampung saya, akan tetapi saya tidak tahu persis kebenarannya seperti apa," jawab Anjani tak sepenuhnya berbohong.Habib Ahmad mengangguk-angguk paham."Memangnya di daerah mana kampung kamu, An?" tanya dr. Ahmad penasaran, sebab hak seperti yang diceritakan Anjani sangatlah langka, sehingga jika memang hal itu terjadi di sekitarnya, ia merasa perlu melakukan study dan penyuluhan."Saya berasal dari desa Sumber Asri, Bib.""Sumber Asri? Kayak nggak asing di telinga zaya, masih di daerah Bangil ya, An?" tanya Bib Ahmad memastikan."Iya, Bib.""Owalah, kamu orang sini sendiri toh tern
Read more
Bab 13 MJDMP B
"Kalau itu tergantung, jika dia memiliki ovarium yang sehat, maka dia bisa reproduksi, tetapi jika ovarium terganggu atau tidak sehat, bahkan wanita yang memiliki bentuk V sempurna pun tak akan bisa memiliki keturunan.Sebab persoalan itu berkaitan dengan kesehatan rahim. Di samping itu juga tergantung takdir Allah.Pada intinya, tetap semua itu tergantung pada takdir-Nya, An. Seberapapun masalah yang Allah berikan, Allah juga sudah menyiapkan jalan keluarnya. Asalkan sebagai hamba, kita terus berikhtiyar, meminta, sabar dan tawakkal," terang dr. Ahmad membuat hati Anjani lebih tenang. Dalam hati ia bertekad, setela urusan dengan Supeno kelar, ia akan mulai menabung untuk melakukan pengobatan."Terima kasih banyak atas penjelasannya, Dok. Maaf sudah membuat Dokter harus melayani konsultasi di luar jam kerja," ucap Anjani dengan senyuman manisnya."Khuhus untuk kamu saya akan buka jam kerja selama 24 jam, An," jawab dr. Ahmad tulus."Haha, Habib bisa aja. Bisa-bisa Habib rugi ntar, seb
Read more
Bab 14 MJDMP A
Bab 14 MJDMP"Sama saya, Bib?" tanya Anjani reflek."Iya, An. Saya pikir, saat saya datang bersama kamu akan lebih memudahkan akses saya untuk bertemu dengan penderita agnesis vagina itu. Kamu mau, kan? Sekalian kamu bisa menjenguk orang tua kamu di rumah. Saya juga ingin mengenal keluarga kamu," jelas dr. Ahmad megutarakan maksudnya.Sedangkan Anjani semakin merasa bingung dengan situasi yang sedang terjadi, "Ya Allah ... Bagaimana ini? Kenapa malah jadi seperti ini situasinya? Padahal niatku hanya ingin mendapatkan kejelasan akan kondisiku, tapi kenapa justru hal ini menjadi bomerang bagiku?" batin Anjani sambil meremas tangannya, cemas."An, kamu dengar saya, kan?""Ehm, iya, Bib." Anjani menjawab dengan sedikit kikuk."Jadi bagaimana? Kamu bersedia, kan? Apa ada yang sedang mengganggu pikiranmu?" tanya dr. Ahmad merasakan kejanggalan pada perubahan ekspresi Anjani."Ehm, iya, Bib. Soal penderita agneses vagina di kampung saya itu, dia sudah pergi dari sana untuk merantau ke kota,
Read more
Bab 14 MJDMP B
Keduanya lalu berjalan bersama menuju pintu belakang untuk kembali ke tempat masing-masing, saat berada di depan pintu belah kupu-kupu yang hanya terbuka separuh, keduanya sama-sama menghentikan langkah."Silakan, Bib," ucap Anjani mempersilakan majikannya untuk masuk terlebih dahulu."Silakan kamu duluan, ladies frist!" jawab dr. Ahmad yang justru meminta Anjani untuk masuk terlebih dahulu.Merasa tak enak hati, Anjani berniat menolak, "Tapi, Bib! Seharusnya seorang tuan yang memasuki pintu terlebih dahulu, baru pelayan." Anjani memberikan argumentnya dengan merendahkan diri."Kamu menganggap saya tuanmu?"Anjani mengangguk."Kalau begitu, kamu harus mentaati perintah saya. Masuklah terlebih dahulu," lanjut dr. Ahmad memberi perintah.Walau merasa sungkan, Anjani akhirnya menurut dan masuk mendahului dr. Ahmad, ia melintas di hadapan dr. Ahmad seraya menundukkan tubuhnya, sopan.dr. Ahmad tersenyum menyaksikan Anjani yang melintas di depannya. Setelah itu segera menyusul masuk dan mem
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status