Semua Bab Menjadi Janda di Malam Pertama: Bab 51 - Bab 60
139 Bab
Bab 31 MJDMP B
"Oh iya, Ibu Ambar datang untuk ambil vitamin, kan, ya?" ucap dr. Ahmad mengalihkan pembicaraan pada Bu Ambar. Tak ingin membuat Anjani lebih lama merasa tak nyaman. "Benar, Dok.""Baik, sebentar saya siapkan, ya?" ucap dr. Ahmad kemudian bangkit untuk menyiapkan vitamin penguat kandungan yang ia janjikan untuk Bu Ambar."Ini vitaminnya ya, Bu, diminum rutin sesuai anjuran." dr. Ahmad menyerahkan sebuah plastik berisi vitamin pada Bu Ambar."Terima kasih, Dok.""Semoga ibu dan janinnya sehat selalu ya, Bu. Mohon untuk rutin memeriksakan diri, sebab kehamilan di usia ini rawan terjadi komplikasi." dr. Ahmad kembali menyampaikan pesan yang sama seperti yang disampaikannya saat di rumah sakit."Siap, Dok!""Apa ada yang ingin dikonsultasikan lagi, Bu?" tanya dr. Ahmad pada Bu Ambar."Insya Allah tidak ada, Dok.""Baik, kalau begitu saya mohon undur diri untuk break sholat dan makan dulu ya, Bu." dr. Ahmad mengakhiri sesi pertemuannya dengan halus."Silakan, Dok! Terima kasih, saya juga
Baca selengkapnya
Bab 32 MJDMP A
Bab 32 MJDMP"Sebenarnya ada urusan apa Anjani dengan Bu Ambar, kenapa sepertinya perbincangan mereka sangat serius?Ya Allah ... Sebenarnya aku tak ingin mencampuri urusan pribadi Anjani, akan tetapi, reaksi Anjani saat bertemu dengan Bu Ambar tadi membuatku jadi merasa ada sesuatu yang janggal," batin dr. Ahmad seraya memandang ke arah Anjani melalui balik jendela."Siapa dia, Nak?" suara Ummi Fahira yang tiba-tiba datang mengejutkan dr. Ahmad."Ummi ... Ngagetin aja," gumam dr. Ahmad seraya memegang dada."Kamu yang terlalu serius memandangi Anjani, sampai nggak sadar kalau ada Ummi datang. Begitu ya memang kalau pandangan sudah diliputi asmara, sampai menyertakan segenap jiwa dan raga," goda Ummi Fahira seraya tersenyum pada putranya."Bukan sepeti itu, Ummi ....""Seperti itu pun tak apa, Nak, Ummi malah bahagia." Ummi Fahira berkata dengan menatap putranya penuh harap.Lelaki yang mengaku sebagai titisan Nabi Yusuf itu tersenyum ke arah sang Ummi, membuat ketampanannya semakin m
Baca selengkapnya
Bab 32 MJDMP B
Kalau menurut yang Ahmad tangkap dari kalimatnya, sepertinya Anjani belum memiliki kesiapan untuk menikah, dia berkata butuh waktu, Ummi," jelas dr. Ahmad membuat kening wanita di hadapannya mengkerut."Soal waktu? Apa dia masih meragukanmu?" tanya Ummi Fahira."Mungkin bukan soal meragukan perangai Ahmad, Ummi. Melainkan lebih ke kesiapan psikis Anjani.Siang tadi, Bu Ambar, wanita yang sekarang berbincang dengan Anjani itu, dia datang sebagai pasien Ahmad di rumah sakit.Dia berasal dari desa yang sama dengan Anjani, Ummi, mereka bertetanggaan dan saling kenal. Dan saat mengetahui itu, Ahmad memanfaatkan kesempatan untuk bertanya tentang Anjani.Dia menceritakan sedikit tentang kebaikan Anjani dan berhasil membuat Ahmad semakin yakin untuk mempersuntingnya. Akan tetapi, ada satu kenyataan yang cukup mengejutkan untuk Ahmad." dr. Ahmad menggantung kalimatnya. "Apa itu, Nak?""Anjani sudah pernah menikah, Ummi, dan pernikahannya itu gagal.""Astaghfirullah ...." Ummi Fahira seketika
Baca selengkapnya
Bab 33 MJDMP A
Bab 33 MJDMP"Maksud Bu Ambar, apa selama ini mereka memang sering berhutang pada Juragan Supeno untuk biaya hidup sehari-hari?"Ya, memang seperti itu kan sejak dulu? Dan Juragan Supeno selalu bersedia memberi pinjaman sebab mereka menjadikanmu sebagai jaminannya. Mereka berjanji untuk menikahkanmu dengan juragan Supeno saat usiamu genap 20 tahun. Dan mereka menepati janjinya, hanya saja, apa yang terjadi ternyata di luar rencana." Bu Ambar menjelaskan dengan pandangan menerawang cakrawala, ia lalu melanjutkan."Anjani, sudah sejak lama Juragan Supeno menginginkanmu, itu sebabnya, malam itu ia benar-benar murka. Sebab ia begitu kecewa, Anjani! Ia kecewa karena khayalannya untuk memilikimu dan menghabiskan malam-malam bersamamu musnah begitu saja.Allah sungguh menyayangimu, dengan menyelamatkan kamu dari situasi seperti ini, walaupun mungkin dengan cara yang begitu menyakitkan," lanjut Bu Ambar lagi."Kamu tahu? Sebenarnya sudah sejak lama, saya dan Juragan Supeno hanya menjalankan p
Baca selengkapnya
Bab 33 MJDMP B
"Bu, itu nggak seperti yang ibu lihat kok. Dokter Ahmad memang suka bercanda orangnya," ralat Anjani tak ingin Bu Ambar salah paham."Ya ya, saya paham. Kalau begitu saya pulang dulu, ya?""Silakan, Bu."Keduanya lalu saling bersalaman dan cipika-cipiki, selanjutnya Bu Ambar mulai melangkahkan kakinya, meninggalkan rumah yang kini menjadi tempat tinggal Anjani.Sejenak Anjani terdiam, memikirkan beberapa informasi yang baru ia dengar dari Bu Ambar. "Bisa-bisanya Paman dan Bibi memanfaatkan momen kecelakaanku untuk menjalin perjanjian dengan juragan Supeno, perjanjian yang menghancurkan hidup dan masa depanku.Sebenarnya apa yang ada di pikiran mereka? Tidak adakah sedikitpun kasih sayang untukku yang selama ini mengabdi pada mereka?" batin Anjani, pilu. Ia kemudian memutuskan untuk masuk dan melaksanakan sholat maghrib, mengingat waktu maghrib yang singkat dan malam sudah mulai larut.Namun saat ia baru saja memasuki ruang tamu, ia dikejutkan oleh keberadaan dokter Ahmad di sana. Lel
Baca selengkapnya
Bab 34 MJDMP A
Bab 34 MJDMP"Masak apa hari ini, An?" tanya dr. Ahmad seraya meletakkan cangkir bekas kopi rempah buatan Anjani yang baru saja diteguknya habis di wastefel."Masak nasi briyani, Bib, request Ummi Fahira," jawab Anjani masih fokus dengan packaging kue dagangannya."Wah enak tuh, jadi nggak sabar buat sarapan saya," sahut dr. Ahmad yang belakangan menjadikan masakan Anjani sebagai makanan favoritnya.Anjani hanya tersenyum simpul."Itu apa yang kamu bungkus?" tanya dr. Ahmad lagi. "Donat, Bib," jawab Anjani singkat, rasa nyeri di perutnya yang melanda sejak pagi tadi membuatnya malas untuk sekedar berbasa-basi."Oh, jual donat lagi? Kemarin kayanya udah ganti?" tanya dr. Ahmad yang setiap hari meneliti pergantian menu yang dijual Anjani. Tak terasa, sudah dua minggu lamanya usaha jualan cemilan Anjani berjalan, dan sepertinya usahanya membuahkan hasil."Iya, Bib, request kantin, katanya udah kangen sama rasa donatnya, jadi saya bikin donat lagi deh!" terang Anjani."Oh, gitu. Ternyata
Baca selengkapnya
Bab 34 MJDMP B
Selanjutnya Anjani meraih wakul berisi nasi briyani yang mengepul beserta nampan berisi beberapa potong ayam untuk sekalian dibawanya ke meja makan. Akan tetapi lagi-lagi dr. Ahmad mencegah.Ia meraih wakul dan nampan di tangan Anjani, "Biar dilakukan Mbak Sri, An," ucap dr. Ahmad sembari memandangnya lekat."Saya bisa kok, Bib. Ini tugas saya." Anjani tetap ngotot untuk menyelesaikan tugasnya."Kalau begitu biar saya saja," ucap dr. Ahmad sembari sedikit menarik nampan dan wakul dari tangan Anjani, hingga gadis itu reflek melepaskannya. dr. Ahmad berjalan cepat menuju meja makan dan meletakkan hidangan di sana. Sementara Mbak Sri dan Anjani hanya melongo memandanginya."Sepertinya beliau benar-benar serius mengharapkanmu, Anjani," celetuk Mbak Sri yang belakangan menjadi teman curhat Anjani."Aku juga nggak ngerti kenapa beliau sampai seperti itu, Mbak!" Anjani masih memandang heran ke arah dr. Ahmad."Nggak penting alasan beliau, yang terpenting keseriusannya terlihat. Apa lagi sih y
Baca selengkapnya
Bab 35 MJDMP
Bab 35 MJDMP"Anjani? Kok kamu di sini? Bukannya tadi Ahmad bilang kamu sedang tidak enak badan?" tanya Ummi Fahira yang terkejut melihat Anjani sibuk mencuci piring di dapur."Kalau memang sedang tak enak badan, istirahat aja, Nak, jangan memaksakan diri!" Lanjut Ummi Fahira lagi. Perempuan yang dipanggil Ummi oleh seluruh isi rumah itu memang sangat penyayang dan keibuan. Ia memperhatikan pekerjanya layaknya anak sendiri. Terlebih kepada Anjani, yang sejak awal ia harapkan menjadi menantunya.Anjani tersenyum sembari mencuci tangan mengakhiri aktifitasinya."Ini saya baru bangun kok, Ummi. Alhamdulillah sudah mendingan, mungkin berkat teh hangat dan kompres air hangat yang dibuatkan dr. Ahmad tadi. Saya malah baru tahu, kalau kompres air hangat bisa meredakan rasa nyeri saat haid," jawab Anjani.Ummi Fahira tersenyum, "Ya , Ummi juga tahunya dulu dikasih tahu sama Ahmad. Kalau soal urusan kewanitaan begitu Ahmad lebih paham dari pada Ummi, maklum, namanya juga dokter kandungan, ya?"
Baca selengkapnya
Bab 36 MJDMP A
Bab 36 MJDMP"Assalamualaikum ... Any body at home?" ucap salam seorang wanita dengan suara melengkingnya, hingga terdengar sampai dapur dan menyadarkan Anjani dari lamunannya."Wa'alaikumsalam warahamh," gumam Ummi Fahira pelan, diikuti oleh Anjani."Sepertinya ada tamu, Ummi tinggal ke depan dulu ya. Jangan lupa pertimbangkan pesan Ummi tadi," pesan Ummi Fahira seraya tersenyum manis."InsyaAllah, Ummi," balas Anjani.Ummi Fahira melangkahkan kakinya meninggalkan dapur untuk menemui tamu di ruang tamu, namun baru saja beberapa langkah ia berjalan, Mbak Sri datang terburu-buru dari depan dengan kemoceng dan lap di tangannya."Ummi, di depan ada tamu," lapornya dengan suara ngos-ngosan, mungkin sebab berat badannya yang berlebihan."Iya, tadi Ummi dengar salamnya, siapa ya, Mbak Sri?" tanya Ummi Fahira."Ngakunya sih temennya dokter Ahmad, Ummi. Namanya mbak Ayuma, mukanya rada-rada bule gitu, Ummi," terang Mbak Sri membuat Ummi Fahira seketika tersenyum merekah."Masya Allah, beneran
Baca selengkapnya
Bab 36 MJDMP B
Kedatangan Anjani disambut senyuman oleh Ummi Fahira, juga oleh wanita yang ia ketahui bernama Ayumi tersebut, sepertinya wanita itu cukup supel.Anjani tersenyum ke arah Ummi Fahira dan Ayuma yang menoleh ke arahnya, kemudian fokus menghidangkan jamuan yang sudah disiapkan."Silakan, Mbak," ucap Anjani, ramah."Makasih, ya," balas Ayuma tak kalah ramah."Terima kasih, Anjani," ucap Ummi Fahira sembari tersenyum."Sama-sama, Mbak, Ummi," balas Anjani yang masih berdiri di sana.Tiba-tiba terdengar suara mobil memasuki halaman rumah, dan tak lama kemudian Zahira beserta Daddynya memasuki rumah dengan mengucap salam."Assalamualaikum ...." Zahira dan Daddy-nya mengucap salam dengan kompak, kemudian dijawab serempak oleh semua yang ada di ruang tamu."Waalaikumsalam."Melihat Anjani yang berdiri di ruang tamu, Zahira segera berlari seraya berteriak, "Mommy ...."Zahira segera menghambur memeluk kaki Anjani dengan pandangan mendongak ke arahnya, "Mommy udah sembuh?" tanyanya riang."Suda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status