All Chapters of Obsesi Liar CEO: Chapter 41 - Chapter 50
485 Chapters
Jangan Pernah Pria Lain Membuat Kamu Pipis Di Celana
Marvel melepaskan cengkaram di kedua pergelangan tangan Grace dan ia menangkupkan bagian milik Grace yang tak sempat ia cumbui, sementara Grace. Gadis itu meremas bagian rambut belakang Marvel yang awalnya ia ingin menarik kepala Marvel yang telah menyusu pada dirinya itu, tetapi malah respon tubuhnya berkata lain. Hal itu membuat Marvel bertambah bergairah. Suara desisan dari gadis itu perlahan-lahan mulai terdengar dan sangat merdu di telinga Marvel."Om!"Grace berteriak karena Marvel menghisap ujung miliknya itu dengan kuat sehingga Grace berteriak. Bagian inti tubuh gadis itu mulai mengeluarkan sesuatu di sana.***Lin kini telah berada di rumahnya. Wanita itu berjalan sempoyong, dia mabuk. Frustasi karena Marvel tak ingin bersama dirinya lagi. Sungguh, Lin dahulunya benar-benar kejam pada pria itu dan sekarang semuanya berbanding terbalik. Apakah seperti ini dulu yang Marvel rasakan? Pikir Lin.Wanita itu kini telah sampai di kamarnya yang berada di lantai atas. Di perjalanan sa
Read more
Kau Berbohong, Kan?
"Ada apa lagi?" tanya Marvel sambil berjalan berlalu dari hadapan Lin yang baru saja berdiri.Wanita itu yang tadinya tersenyum lalu dia mengerucutkan bibirnya tak suka dengan tindakan Marvel yang terlalu dan sangat cuek pada dirinya."Sayang, yuk lah kamu tinggal di rumah aku. Aku mau kita ulang lagi, maafin kelakuan aku yang dulu-dulu ya, sama kamu. Aku mau kita hidupin bahtera rumah tangga lagi dengan kamu."Marvel yang berdiri menghadap jendela ruangannya itu, mengerutkan keningnya. Dia melihat kedua tangan kekarnya itu di depan dada bidangnya dan membalikkan tubuhnya menghadap Lin."Lin Reganne Alceriah, saya gak cinta sama kamu. Saya akan memberikanmu map hijau yang harus kamu tanda tangani."Jdar!Lin seketika membeku di hadapan Marvel. Wanita itu melebarkan matanya tak percaya dengan kata-kata Marvel barudan. Menandatangani map hijau sama saja dengan Marvel akan memberikan surat cerai padanya dan harus ditanda tangani Lin. Wanita itu memegang dahinya tak percaya, dia menggelen
Read more
Kamar King Signiture
"Jika aku kedapatan bahwa Marvel bersama wanita lain bagaimana?" ancam Lin seraya menunjuk Gerland dengan jarinya dan kuku-kukunya yang berwarna mengkilat itu."Sa-saya gak tahu Nyonya. Boss gak ada bilang-bilang sama saya. Buat apa juga saya kepo dengan urusannya? Saya yang akan dikeluarkan dari perusahannya ini," kata Gerland dengan sedikit takut, tapi terlihat dari suaranya yang sedikit gemetaran itu.Lin mengembuskan napasnya. Ia berjalan keluar dari ruangan Gerland, membuat pria itu bernapas lega. Ia meminum minuman kalengnya yang telah tak ada rasa dingin lagi di sana."Huh, untung nih mulut bisa di jaga. Kalo enggak? Boss pasti marah dan minta balikin 2 triliun. Mana ada lagi, tinggal 1 triliun. Udah beli rumah, tanah buat Ibu sama Ayah di kampung. Udah kasih mereka 500 juta buat pegangang beberapa tahun. Beli rumah lagi dekat kantor. Habis dong nanti. Gak ada gantinya," gerutu Gerland seraya duduk di kursinya lalu mengambil ponsel untuk memberitahukan bahwa surat-surat itu tel
Read more
Sayang, Saya Mau Lagi
"Ah, boleh sekali Presdir. Silahkan saja," jawab Marvel dengan senda guraunya. Dan pada pukul 6 sore, Grace dan Marvel pun langsung menuju hotel Marvel yang bernama Oxford Yoo."Om, 41 triliun itu banyak lho. Tapi, ya emang sih fasilitas di sana lengkap. Tapi, kenapa ya Om mau beli hotel?" tanya Grace.Gadis itu telah lama ingin menyakan hal ini. Entahl kenapa rasanya begitu tidak sopan saja dan pada detik inilah Grace mengeluarkan pertanyaannya dan meminta jawaban dari pria tampan yang tengah membawa mobil sportnya itu. Marvel tersenyum mendengar pertanyaan gadisnya itu. Ia menyugarkan rambutnya dan memberhentikan mobilnya di jalan raya saat lampu merah menyala."Saya mau menabung aja, Sayang. Sekalian buat nanam saham di setiap gedung jadi saya gak kehabisan uang, bukan? Ini juga untuk masa depan kita."Marvel tersenyum sambil menatap lembut ke arah manik mata Grace. Gadis itu cukup terpaku mendengar jawaban lria itu pada dirinya."Apaan sih, Om.""Oh iya, sebentar lagi juga saya ak
Read more
Ayo, Naik!
Grace bersembunyi di balik selimut tebal bermotif merpati putih di sana senada dengan alas kasur dan bantal. Marvel yang melihat ada yang menggembung di sana, sudah dia pastikan singa kecilnya itu bersembunyi. Marvel membuka pakaian atasnya lalu ia perlahan naik ke atas kasur dan terlihat pergerakan di bawah selimut, Marvel pun masuk ke dalam selimut lalu mengukung Grace di sana. Grace terkejut setengah mati saat Marvel berusaha untuk memperbaiki posisi tubuhnya yang menelungkup menjadi terlentang dan kedua sisi tangannya pun juga ditahan oleh Marvel."Ampun, Om. Besok aku sekolah. Tidur aja yuk.""Kamu udah ngegoda saya lho, tadi. Kita bersenang-senang dulu sayang."Setelah mengatakan hal itu, Marvel menyatukan bibir mereka. Mengecupnya beberapa kali sebelum melumatnya dan juga meraupnya sesuai dengan keinginan hati Marvel. Grace hanya bisa pasrah dikungkung dan diciumi pria tampan itu. Sejujurnya Grace juga kecanduan akan ciuman Marvel pada bibirnya itu. Dia juga tak bisa menolak. T
Read more
Kau! Mau Apa Kau Kemari?!
"Kamu kok sampe gak tahu sih, mobil saya udah di depan?" tanya Marvel saat mereka kini telah sampai di cafe."Gara-gara baca ini, hehehehe."Grace memperlihatkan buku itu di hadapan Marvel yang berjudul Ketos Tampan Pacarku itu. Marvel menggelekan kepalanya seraya mencubit pipi Grace dengan gemas sehingga gadis itu kesakitan dan memukul tangan Marvel yang menjahilinya."Tapi, kamu gak boleh lupa sama pelajaran di sekolah gara-gara baca novel begituan. Paham?""Paham, Pak.""Eh!""Apa?""Saya berasa tua tahu.""Om 'kan emang tua.""Sekarang ganti nama panggilan saya aja. Saya 'kan manggil kamu 'Sayang' juga. Masa kamu masih manggil saya dengan sebutan 'Om', sih?""Terus mau dipanggil apa?"Marvel pun memikirkan sejenak."Panggil Honey, Bunny, Baby, My Sun, Dear, Beb, Sayangku, Sweetie, Bee, Cutie, Oppa, Anae, Yeobo, Chagia, Darling, Love, Sweetheart, Beloved, Pumpkin, Lamb chop, Muffin, Precious, Baby doll, Snookums, Smootchie atau smootchie poo. Atau panggilan lucunya Sunshine, Boo bo
Read more
Meluncur Ke Rumahmu Ya, Bunny
Waktu kini masih menunjukkan pukul 18.09 WIB. Marvel lalu memanggil satpam yang berjaga di depan rumahnya sebanyak 3 orang dan juga 5 orang satpam di belakang rumahnya."Pak, tolong usir Lin dari rumah ini. Dia ada di ruang televisi."Klik!Marvel langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Tak beberapa lama kemudian, terdengar suara teriakan Lin meminta tolong pada Marvel agar ia dilepaskan dari satpam itu. Tak lupa Marvel pun menyuruh mereka untuk mengantar Lin ke rumahnya agar wanita itu tak bisa membuntutinya saat ia pergi ke rumah Grace nanti. Setelah dirasa aman, Marvel membuka pintu kamarnya dengan ia membawa tas ranselnya yang ukuran 35 senti itu di bahunya.Marvel pun meminta pada Bi Tuti selaku Asisten Rumah Tangganya untuk membersihkan sampah dan sisa makanan di ruang televisi dan juga menjaga rumahnya dengan sebaik mungkin. Setelah itu barulah Marvel menjalankan mobilnya. Sebelum ia ke rumah gadisnya itu, pria itu terlebih dahulu mampir ke swalayan untuk membel
Read more
Jangan Mulai Deh, Ini Di Rumahku
"Gak apa-apa kali. Santai aja."Marvel pun kini merendamkan kedua tangannya di dalam ember kecil yang berisi daging ayam. Mereka mencuci daging itu berdua dan tiba-tiba tangan Marvel memegang jemari Grace sehingga pergerakan gadis itu terhenti dan menatap pria itu yang berada di depannya. Marvel tersenyum manis padanya lalu ia mencuri ciumannya di birai Grace yang menggoda di matanya itu."Cepat selesaikan, kita harus masak."Marvel pun menyuruh Grace agar membawa semangkuk daging ayam itu yang telah bersih dan dibuang air bekas cucian itu dan Marvel membersihkan udang yang diletakkan di dalam mangkuk yang sama tetapi berbeda warna. Setelahnya Marvel pun membawanya ke dalam rumah Grace. Pria itu pun mengambil kuali yang lainnya di atas gantungan paku lalu ia meletakkan di atas kompor dan mematik tombol kompor ke bawah sehingga api muncul di tungku.Setelah minyak itu panas, Marvel lalu memasukkan udang di dalamnya dan tak ada rasa takut sedikitpun di dalam pikirannya saat Rinrada yang
Read more
Refleks Apa Refleks?
"Gak akan dengar kok, Sayang. Kita mainnya jangan brutal.""Aku lagi gak mau, Om. Capek," keluh Grace.Marvel tahu bagaimana kerasnya dia bekerja malam ini. Mencuci piring sendiri dan menimba air dari sumur menggunakam katrol manual sangatlah berat. Pria itu tersenyum smirk menatap gadisnya itu dengan tatapan tajam dan Marvel mendekatkan wajah Grace dengan mendorong tengkuk gadis itu mendekat ke arahnya dan Marvel mengecup pelan bibir Grace. Grace secara tidak sengaja meremas dada Marvel dengan sedikit kuat karena dia selalu saja terkejut dengan pergerakan bibir Marvel di atas bibirnya itu.Hal itu membuat Marvel sedikit terangsang dengan perbuatan Grace pada dirinya. Marvel malah semakin brutal, pria itu menyesap birai gadis itu dengan sedikit kuat dan menimbulkan suara decakan yang masih ringan di telinga Grace. Gadis itu menaikkan tangannya ke atas untuk memukul bahu pria itu, tetapi karena Marvel memeluknya dengan erat dan tubuh mereka juga sangat berdekatan membuat tangan mungil
Read more
Pasti Lo Udah Porotin Dia, Ya?
Pagi hari, Grace lebih dahulu terbangun dari pada pria itu. Ia membuka matanya dan merasakan perutnya tertimpa sesuatu yang berat. Pandangannya di awal itu terasa kabur dan perlahan-lahan pun kembali jelas. Kepalanya bergerak dan dahinya sedikit terbentur oleh kening pria itu yang setengahnya tertutupi oleh poni miliknya. Grace tersenyum melihat wajah Marvel yang sangat lucu itu. Apalagi bibirnya yang sedikit maju itu sangat terlihat seperti bayi saja baginya.Grace menyentuh pipi mulus pria itu dengan telapak tangannya lalu kepalanya bergerak ke bawah untuk mencari sesuatu yang membuat perutnya keberatan. Ternyata itu adalah tangan Marvel. Grace melepaskan pelukan pria itu dengan hati-hati lalu ia perlahan bangun dari ranjangnya itu. Grace berhenti beringsut saat Marvel bergerak, gadis itu menoleh ke belakang ternyata pria itu hanya mrngganti posisi tidurnya saja alias menggeliat pelan dengan mata tertutup dan juga gumaman kecil di sana. Grace pun dengan hati-hati beranjak dari ranja
Read more
PREV
1
...
34567
...
49
DMCA.com Protection Status