All Chapters of Pemalas Penantang Dewi: Chapter 31 - Chapter 40
115 Chapters
BAB 31 : Keluar dari Lembah Neraka
Yuna tidak bisa melihat perbedaan mereka bila melihat warna aura yang miliki, bila melihat lebih segsama pada aura setiap monyet dan tubuh yang mereka miliki membuat Reka menyadari sesuatu. Pancaran aura tiap monyet itu sedikit berbeda dan ada juga yang sama, yang Yuna lawan tadi memiliki pancaran aura yang cukup kuat. Selain itu luka tubuh mereka semakin banyak pada monyet yang memiliki pancaran aura tidak begitu kuat.Reka langsung memilih monyet dengan tubuh yang paling banyak luka dan aura yang yang halus dengan pacarannya yang tidak begitu kuat. Ken tersenyum saat Reka menyadari sesuatu setelah kekalahan Yuna dan memilih monster monyet itu dengan segesama. Ken juga sadar bila Reka memperhatikan tiap monster monyet yang ada dan akhirnya dia membuat keputusan setelah dia sadar akan sesuatu pada tiap monyet yang ada.“Kalau begitu langsung mulai saja,” perintah Ken pada Reka dan dia langsung meju.Saat Reka maju, Ken berbisik pulan padanya. “Sebaiknya kamu memperhatikan lebih detail
Read more
BAB 32 : Nasib Ken
Dewi Aria merasa kesal karena skill miliknya bisa di batalkan secara paksa, dia yang menggunakan otoritasnya secara paksa ikut campur dengan urusan dunia membuatnya terkena dampak buruk juga. Perasaan kesal membuatnya ingin sekali langsung menyiksa Ken hingga membunuhnya dengan tangannya sendiri, namun kekuatannya cukup terkuras cukup banyak. Dia harus beristirahat setelah menggunakan kekuatannya dan saat dia melihat status miliknya, Dewi Aria sangat terkejut dengan kenaikan statusnya yang meningkat banyak lebih dari yang biasanya dia dapatkan dari Pahwalan yang dia beri kutukan tersbut.“Ini cukup mengejutkan, bila dia bisa mendapatkan stats sebanyak ini maka aku bisa menjadikannya sebagai sumber untuk mendapatkan kekuatan, hahahahaha.”Perasaan kesalnya berubah menjadi rasa gembira karena dia terhibur dengan stats yang dia dapatkan dari Ken. Alasan lain kenapa Dewi Aria sangat suka menggunakan kutukan itu pada para Pahwalan adalah efek yang bisa membuatnya mendapatkan stats yang mer
Read more
BAB 33 : Kondisi yang mendesak
Tubuh Ken dalam kondisi yang lebih buruk dari apa yang dia pikirkan, meski kemampuan regenerasinya hanya bisa sedikit membantu pemulihannya dengan kondisi tubuhnya yang sudah terlalu parah. Belum lagi luka luar akibat cambukan yang terus di lakukan oleh Penjaga, kenyataan itu membuat Ken sangat marah dan kesal dengan apa yang terjadi padanya. Ken mencoba berpikir tentang apa yang terjadi kepadanya dan dia tidak menjawab apapun yang di tanyakan oleh Penjaga meski dia terus di cambuk. Meski kini Ken sudah merasa lebih baik karena efek kutukannya sudah berhenti, dan dia tidak lagi merasakan sakit akibat kutukannya dan hanya merasakan sakit akibat cambukan Penjaga.***Sudah lewat satu hari setelah Ken sadarkan diri dan dia masih belum bisa melakukan apapun dengan kondisi tubuhnya yang terus dicambuk sambil ditanyai berbagai hal oleh Penjaga yang mencambuknya. Perlahan tetapi pasti, itulah yang Ken yakini pada saat itu dan percaya pada regenerasi tubuhnya yang mulai memulihkannya. Ken jug
Read more
BAB 34 : Perasaan untuk sebuah pertanda
“Dokter cepat lakukan sesuatu pada Yuna!” perintah Arga yang panik melihat Yuna yang mengamuk, dia juga tidak percaya dengan kekuatan Yuna yang lebih kuat dari Kesatrianya.“Tenangkan diri anda Putri Yuna, kita selesaikan ini dengan kepala dingin agar bisa mencari solusi terbaik,” pinta Dokter yang terus mencoba menahan Yuna dengan sihirnya.“Kesatria, cepat jelaskan apa yang sebanarnya terjadi,” pinta Dokter untuk membuat Yuna berhenti mengamuk dan mengalihkan perhatiannya untuk mendengar penjelasan Kesatria.Rencana Dokter tersebut berhasil, Yuna telah berhenti mengamuk dan mulai memperhatikan Kesatria yang mulai berbicara untuk menceritakan apa yang terjadi di penjara pada mereka. Kesatria menjelaskan bila Ken berhasil melarikan diri dengan berpura-pura mati, dan berhasil mengelabui Penjaga lalu kabur dari penjara. Ken juga menyerang semua penjaga yang ada di penjara dan membunuh penjaga yang sudah mencambuknya, lalu dia menghilang begitu saja.“Ayahanda, kita harus cepat mencariny
Read more
BAB 35 : Penawaran, rencana dan pertaruhan
Dua jam sebelum Ken menerobos tempat Yuna.Ken mendapatkan ide untuk membuat tubuhnya seperti mati, dia yang sudah pernah mencoba mengelabui Penjaga dengan berpura-pura sakit mengetahui bila mereka memeriksa kondisi Ken melalui daya kehidupan pada tubuh Ken. Ken yang sudah sering sekarat karena serangan monster bisa membuat tubuhnya seperti kehilangan semua daya hidupnya untuk sementara waktu, dan itu cukup baginya untuk mengelabui mereka. Perlahan Ken mulai mencaoba menyamarkan daya hidupnya seakan terkuaras secara perlahan, dan itu membuat Penjaga langsung memanggil Penjaga lain yang dulu menyembuhkannya.“Apa yang terjadi?” tanya si Penyembuh pada penjaga yang biasanya mencambuk Ken.“Aku juga tidak tahu, sebelumnya dia baik-baik saja seperti biasanya, lalu barusan daya hidupnya terus berkurang dengan cepat,” jawab Penjaga yang panik.“Ini buruk, kita akan mendapat masalah bila dia mati sebelum eksekusi.”Kemudian mereka segera melepaskan semua besi yang mengekang tangan dan kakiny
Read more
BAB 36: Menebar rasa takut
Seuasana yang sebelumnya tenang berubah menjadi bising karena kedatangan Noha, para Kesatria yang tidak bisa menahannya dan hanya berteriak untuk memintanya berhenti. sedangan Arga dan Yuna yang terkejut langsung kaku seperti patung, apa lagi saat mereka merasakan aura mengerikan Ken yang kembali terpancar. Noha yang sudah berhasil menerobos memegang pedangnya dengan erat saat melihat Ken, dia langsung melangkah menuju tempat Ken tanpa menghiraukan para Kestaria yang terus memintanya berhenti.“Ayahanda, aku datang kemari untuk menyelamatkan Ayahanda!” teriak Pangeran Noha.“Apa ini? sepertinya perintah Raja cuman hal sepele hingga di abaikan begitu saja,” sindir Ken pada Arga yang seakan mengejeknya seperti tidak beguna.Mendengar sindiran dan perasaan mengerikan dari pancaran aura Ken, Arga langsung mengambil tindakan. “Kesatria! cepat tangkap Noha!”“Apa yang Ayahanda lakukan? aku kemari untuk membantu Ayahanda melawan Manusia itu.” tunjuk Noha pada Ken dan membuatnya menyeringai s
Read more
BAB 37 : Hasil yang Ken dapatkan
Para petinggi kerajaan dan Komandan Kesatria sudah berkumpul di ruang rapat, suasana di ruangan tersebut sangat bising karena mereka semua saling beradu argument tentang apa yang terjadi. Sedangkan Arga yang sudah memanggil mereka masih belum menampakkan diri karena pingsan. Hingga dua puluh menit berlalu dan Arga masih juga belum muncul, dan mereka yang semakin memanas saat saling adu argument terhenti saat seorang Kesatria memasuki ruangan tersebut bersama dengan Arga.“Brak! Raja Arga Ru Aisward memasuki ruangan!” teriak Kesatria tersebut.Mereka semua langsung memberi hormat kepada Arga saat dia berjalan menuju kursinya. “Maaf karena sudah membuat kalian semua menunggu lama,” ucap Arga dengan nada yang lemah dan di belakangnya ada Yuna dan Saintess yang ikut bersamanya.Kondisi Arga juga terlihat tidak sehat, wajahnya sangat pusat dan cara berjalannya seperti orang tua yang lemah. Padahal pagi tadi mereka masih melihat Arga sehat-sehat saja, hal itu membuat mereka penasaran dan sa
Read more
BAB 38 : Saat yang tidak tepat
Detak jantung Ken berdebar kencang dan perasaanya juga sangat gembira saat dia akan memasuki Akademi. Meski dia masuk Akademi dengan tujuan mencari informasi, namun perasaanya tidak bisa berbohong bila dia ingin tahu secara langsung seperti apa sekolah di Dunia fantasi. Hanya saja Ken memiliki sedikit rasa khawatir tidak bisa menikmati masa sekolahnya di Akademi Airyano karena pemikirannya tentang sekolah dunia lain yang selalu membedakan kelas antara orang biasa dan Bangsawan kerajaan. Ken mencoba menghapus rasa khawatirnya itu karena dia memiliki surat rekomendasi langsung dari Raja dan dia juga akan masuk kelas yang memiliki sedikit waktu pembelajaran saja.Ken langsung di hadang saat akan memasuki Adademi, kemudian dia mengutarakan keinginananya dan memberikan surat rekomendasi miliknya. Penjaga gerdang itu langsung terkejut dan berbicara dengan sopan setelah melihat surat milik Ken, lalu Penjaga mengantar Ken menemui kepala Akademi. Setelah melihat isi suratnya, Kepala Akademi me
Read more
BAB 39 : Harus bertahan
Setelah perkenalannya sebagai siswa pindahan, Ken mencoba berbaur dengan teman-temannya dan dengan pembelajaran Profesor. Dia merasa bila teman kelasnya tidak terlalu buruk, pembelajarannya juga cukup baik untuk pemula seperti Ken. Waktunya juga tidak terlalu lama seperti yang diharapkan oleh Ken, namun saat akan menuju perpustakaan Ken diajak untuk mengikuti kegiatan kelas selanjutnya. Ken penasaran dengan kegiatan seperti apa yang akan mereka lakukan saat melihat wajah ceria dari semua teman sekelasnya, melihat mereka membuat jantung Ken berdetak kencang karena semangat untuk mengikutinya.Saat Ken sudah sampai di tempat yang mereka tuju, detak jantung Ken kembali normal dan minatnya langsung berkurang saat melihat kegiatan yang teman-temannya maksud ternyata menjadi penjaga tempat latihan sihir dari siswa lain. Ken melihat mereka tampak sangat senang malakukan hal itu, selain berjaga mereka juga membantu siswa yang sedang mempraktekkan sihir dengan mengambilkan apa yang mereka butu
Read more
BAB 40 : Sebuah taruhan
Wanita yang berteriak tadi adalah Aina Sirdora yang merupakan Wakil kepala Akademi Airyanao dan merupakan penyihir circle tujuh, dia juga datang bersama dengan Yuna dan Saintess. Reon akhirnya bisa bernafas lega, dia senang karena ada yang datang untuk menolong mereka. Airmatanya kembali menetes karena merasakan senang akhirnya penderitaanya akan berakhir sementara, dan dia juga sedih karena tanganya terasa perik. Raon menajdi semakin sedih saat memikirkan tentang hukuman yang akan mereka terima, karena mereka pasti akan menyalahkan siswa kelas U atas keribuatan yang terjadi tadi.Saat itu, Ken yang sedang tergeletak di tanah, dia tersenyum lebar lalu berteriak "Aaaaaaggggkkk! tanganku!"Yuna yang mengenali suara tersebut langsung berlari mendekat dan dia mendapati tangan Ken terbakar dan Saintess langsung mencoba menyembukan Ken. Amarah Yuna tiba-tiba meluap begitu saja saat melihat apa yang terjadi pada Ken, dan dia langsung memancarkan kekuatannya pada semua siswa sihir dan membuat
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status