30. Perkara Alergi
PRANG!! Keenan melemparkan piring makannya ke lantai. Sontak aksinya barusan membuat semua orang ketakutan.“Bang.” Lily hendak bertanya. Namun, dia kembali mengatupkan bibir ketika melihat sorot mata tajamnya suami. Sementara Farel sudah bangkit dari duduknya usai mendengar pecahan piring tersebut. Bocah itu segera memandang awas sang papa sambung yang kelihatan sangat menyeramkan.“Mbok Jum!! Kemari!!” pekik Keenan dengan suara tegasnya. Tak butuh waktu lama hingga kepala pelayan yang dielukan namanya tadi muncul di depan mata. “I-iya, Tuan.”Keenan meneguk habis sisa air minumnya lalu berujar dengan lantang, “Siapa yang menyiapkan makan malam ini??”“Aku, Bang. Aku yang masak sendiri,” ucap Lily cepat. “Kenapa?”“Mama,” rengek Farel yang sudah gemetaran. Anak usia empat tahunan itu memeluk pinggang mamanya. Suaranya bergetar hendak menangis.“Sayang, jangan takut ya.” Lily memberi kode pada Keenan agar menjaga sikapnya. Lantas segera menyuruh
Read more