Share

22. Wanita Pengacau

Bagaimana ini? Permintaan Farel barusan sangat memberatkan. Lily tidak mungkin membujuk sang suami untuk mengiyakannya bukan?

“Maaf ya. Mama benar. Kau tak bisa ikut,” kata Keenan memberikan jawaban.

“Kenapa? Aku janji tidak akan mengganggu papa,” rengek Farel manja. “Dulu papa bilang aku masih kecil makanya belum boleh ikut kerja. Sekarang aku sudah besar.”

Ada rasa perih yang seketika menjalar di hati Lily usai mendengar kalimat putranya tadi. Terbayang bagaimana banyak caci maki yang dilontarkan pihak keluarga mantan suaminya kala itu. Ternyata Farel bisa mengingat luka tersebut sampai sekarang.

“Waktunya tidak tepat. Lain kali saja ya.”

“Aku mau sama papa.” Farel masih memohon.

Keenan pun menghela napas berat. Lantas berbisik pada Lily. “Apa yang bisa kulakukan agar dia tidak menganggu?”

Lily berpikir sejenak kemudian memberikan saran pada Keenan yang langsung disanggupi oleh pria dingin itu. “Kita makan siang di luar saja yuk. Papa masih punya waktu. N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status