Semua Bab Istri yang Tak Dianggap: Bab 21 - Bab 30
82 Bab
21. Menghindari Hans
Musikpun berhenti, bersama dengan itu para pasangan pun mulai berhenti berdansa, termasuk Bryan dan Arumi. Pasangan yang tengah dimabuk cinta. Mereka masih saling bertatapan dan tersenyum, menyiratkan sebuah kebahagiaan yang terasa begitu indah.Betapa tidak? Setelah sekian lama Arumi hidup tampa seorang suami, merawat Askara seorang diri meski sedikit-sedikit terbantu dengan kehadiran Mona, namun tetap saja ... Ia membutuhkan sosok suami serta ayah untuk anak laki-lakinya.Arumi menatap Bryan dengan begitu dalam dan kemudian berkata, "Terima kasih!""Untuk?" Bryan pun menaikkan kedua alisnya, merasa tak begitu mengerti dengan maksud ucapan wanitanya."Karena kamu masih berdiri di sampingku hingga saat ini. Berusaha membuatku kembali percaya diri, percaya akan kehidupan yang ... Yah, seperti yang kamu tahu," ucap Arumi dengan sedikit menundukkan kepalanya dan menghela napas panjang.Bryan hanya tersenyum, ia tentu mengerti dengan ucapan Arumi saat ini bahkan tanpa meminta penjelasan y
Baca selengkapnya
22. Rencana pernikahan
Dion lantas bersiap untuk pulang namun sebelum itu ia mencari keberadaan ibunya untuk meminta ijin pulang lebih awal. Mulanya Rose tidak menyetujui karena acara mungkin telah usai tetapi ia mengusulkan agar Dion menunggu semua tamu keluar dari gedung itu."Tunggulah sebentar lagi, kita akan mengadakan rapat untuk membicarakan tanggal pernikahan Bryan," pinta Rose.Tentu hal itu membuat Dion semakin kebakaran jenggot, mengetahui bahwa pernikahan antara Bryan dan Arumi akan diadakan secepat mungkin."Apa tidak kita bicarakan esok saja, Ma? Lagi pula masih banyak waktu bukan?" saran Dion berusaha meyakinkan.Namun Rose bukanlah orang yang mudah merubah kehendaknya, terlebih jika menyangkut soal keluarganya. Hal itu jelas terbukti saat Arumi diberitakan selingkuh, Rose dengan cepat mengambil tindakan agar Dion segera menceraikannya.Akan tetapi sayang sekali, keputusan Rose memanglah tidak selalu tepat hingga situasi seperti saat inipun bisa terjadi. Rasa sesal dalam dada ketika Arumi mem
Baca selengkapnya
23. Ancaman Hans
Tanpa sengaja Shella menabrak seseorang yang baru saja muncul dari lorong toilet sehingga keduanya terjatuh dengan tubuh Shella menindih tubuh orang tersebut."Aduh, duh, maaf! Saya tidak sengaja!"Shella lantas segera bangkit dari tubuh orang itu dengan terus meminta maaf hingga beberapa kali."Ya, ya. It's okay, saya tidak apa-ap-- Shella!?"Untuk seketika Shella pun mengerjap, dengan kedua mata terbuka lebar kala ia melihat sosok tak sengaja ia tabrak adalah Hans, lelaki yang sedari tadi ia hindari.Sedangkan Hans, lelaki itu tampaknya tidak terlalu terkejut menyadari kehadiran Shella di tempat itu."Ah! Pantas saja aku merasa kalau kamu sedang berada di sini. Karena tidak mungkin ada Shetta tanpa adanya kamu," jelas Hans sedikit menyeringai.Shella terdiam membeku di tempatnya, kenapa ia bisa ceroboh dan tertangkap basah oleh lelaki itu!? Sia-sia sudah usahanya untuk menghindar.Bahkan saat ini ia tak mampu berbuat apa-apa. Seolah tengah melihat sosok hantu yang sangat ia takuti.
Baca selengkapnya
24. Pesona istri orang
Dion tampak ketar ketir, kala ia mendengar ucapan Bryan yang menyinggung dirinya.Betapa tidak? Pernyataan Bryan sontak membuat ingatan Dion terkait kejadian beberapa tahun lalupun kembali terbuka.Ingatan yang telah lama terkubur, bahkan tak ingin ia ingat kembali. Karena Dion pun rupanya telah menyesai hal itu, saat ia mengetahui bahwa Arumi tak bermain di belakangnya bersama Bryan, bahkan wanita itu tidak hamil anak orang lain.Hal itu lantas terbukti saat Dion melihat sosok bayi yang berada pada dekapan Arumi sewaktu mereka menghadiri putusan sidang terkait perceraiannya.Saat itulah Dion mulai tertegun melihat paras bayi yang begitu mirip dengannya. Hal itu bukanlah hanya sepenglihatannya saja, rupanya Rose pun menyadarinya.Bahkan sampai saat inipun Dion masih terngiang-ngiang bagaimana ia menolak kehadiran bayi itu dalam hidupnya.Meskipun begitu, Bryan ternyata merasa iba melihat raut wajah saudara sepupunya yang menyiratkan rasa sesal dalam dada."Dion?"Satu panggilan tak me
Baca selengkapnya
25. Penolakan Arumi
Setelah para rekan bisnisnya berpamitan untuk pulang, Arumi melihat sekeliling dan melirik jam tangan kecilnya yang melingkari pergelangan tangannya. Ia tak menyangka bahwa acara tersebut akan berlangsung cukup lama karena tamu yang hadirpun cukup banyak."Fyuh ... akhirnya selesai juga," gumamnya ketika ia melihat sekeliling Ballroom yang semakin sepi, "Aku tidak menyangka kalau Bryan mengundang semua kolega bisnis, aku sampai kewalahan menanggapi mereka. Entah bagaimana nanti di hari pernikahan, bisa-bisa aku pingsan."Di tengah-tengah itu, Arumi teringat dengan sosok anak laki-lakinya yang sedari tadi belum sempat melihatnya. Karena saking banyaknya tamu undangan yang hadir dan membuat pandangannya terbatas.Arumi pun mengedarkan pandangannya sembari melangkahkan kaki, namun sepanjang ia berjalan, wanita itu tidak menemukan keberadaan sosok anak kecil di dalam Ballroom yang luas tersebut."Kemana mereka? Harusnya Mona dan Askara berada di sekitar sini," gumamnya.Tak hanya kedua or
Baca selengkapnya
26. Anak yang tidak mirip
Di samping itu, Dion tampaknya tengah berbicara dengan Handi lewat jaringan telepon dan sibuk mempertanyakan keberadaan Askara kepada ayahnya. Dion terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda mengerti dengan ucapan ayahnya."Ah, baiklah. Aku akan menyampaikannya pada Arumi, karena dia terlihat cemas sekali," tukas Dion.Arumi yang masih tidak suka melihat kebaikkan mantan suaminya pun mendelik, dengan kedua alis mata yang terangkat.Sesaat kemudian Dion telah selesai menelepon ayahnya dan kembali memasukkan ponsel ke dalam kantong celananya."Bagaimana, Dion? Di mana om Handi?" tanya Bryan penasaran."Ayahku sekarang sedang berada di ruang meeting, katanya menunggu kita untuk pergi ke sana, Askara pun sedang di sana bersama papa dan mama.""Apa!?" teriak Arumi yang tak sengaja meninggikan nada suaranya kala ia mengetahui bahwa Askara diasuh oleh Rose.Seketika itu pula Bryan menepuk jidatnya sendiri, "Astaga! Aku lupa kalau kita akan mengadakan meeting keluarga!"Ya! Saking asyik
Baca selengkapnya
27. Praduga
"Sial! Bisa-bisanya dia lari," umpat Hans ketika ia melihat Shella berusaha melarikan diri darinya."Tunggu, Shell!"Bersama dengan itu Hans pun berlari menyusuri lorong hotel berusaha mengejar Shella yang tampak ketakukan akan dirinya.Padahal Hans tidak berniat membuat wanita itu tertekan, ia hanya ingin menuntut haknya sebagai seorang ayah dari Arshetta. Namun yang ia dapat hanyalah berbagai tuduhan dari Shella. Bahkan Shella tidak ingin mempercayainya setelah Hans memperlihatkan hasil tes DNA sebagai bukti bahwa Shetta merupakan anak kandungnya sendiri.Hans terus berlari mengejar wanita itu namun sayangnya, langkah kaki Shella rupanya lebih cepat dari yang ia bayangkan.Hingga pada akhirnya Hans berhenti dan berusaha mengatur napasnya yang tersenggal-senggal."Astaga, apa dia mantan Atlet lari? cepat sekali langkahnya," gerutunya dengan pandangan lurus ke depan serta kedua tangan terletak di antara pinggangnya.Sedangkan Shella? Wanita itu berhasil lolos dari lelaki yang terus m
Baca selengkapnya
28. Suasana yang tak mengenakkan
Tok, tok!!Sebuah suara ketukkan pintu sempat mengalihkan perhatian mereka yang tengah berada di dalam meeting room, bersama dengan itu pula pintu tersebut terbuka.Tampak sosok wanita memasukinya dan seketika itu pula Dion terkejut melihat kedatangan istrinya ke dalam ruangan itu."Ah! Rupanya kamu, ayo masuk. Kami belum lama memulainya kok," ujar Handi tersenyum hangat menyambut sang menantu.Shella pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum sebelum akhirnya wanita itu menduduki salah satu kursi di samping suaminya, Dion.Ia memandang sekeliling, lalu menoleh ke arah Arumi yang tampak sedang memperhatikan dua orang anak kecil yang tengah asyik memainkan beberapa mainan.Di tengah-tengah itu Dion tiba-tiba menyiku lengannya dan berbisik, "Kamu kenapa datang ke sini? Bukannya diam di dalam kamar dan istirahat saja?"Mulanya Shella tampak kehabisan kata-kata karena dari awal niatnya untuk menghindari Hans. Hingga wanita itupun harus memutar otak dan melihat ke segala arah, hingga sepasa
Baca selengkapnya
29. Khawatir
Arumi terdiam, melihat Shella yang tiba-tiba berada di belakangnya dan mengucapkan selamat yang terkesan menyindir, namun Arumi memilih untuk tidak terlalu menanggapinya dan hanya diam."Aku tidak menyangka keluarga mas Dion akan kembali berhubungan lagi denganmu," ucap Shella lagi, "Aku pikir kita pun tidak akan bertemu lagi, dan hanya cukup samai dipengadilan perceraianmu dan suamiku."Entah mengapa, kata-kata seperti itu begitu mudahnya terucap tanpa terpikirkan sekalipun. Shella pun awalnya tak ada niat untuk mengatakan hal itu.Tetapi ia seolah terdorong hingga mengeluarkan kata-kata yang terkesan menyindir bahkan menyulut api.Meskipun begitu, Arumi tetap terdiam. Setelah selesai mencuci tangannya ia pun menghadapkan tuduhnya hingga berhadapan dengan Shella.Dengan helaan napas panjang Arumi pun berkata, "Terima kasih atas ucapan selamat yang baru saja kudengar. Tapi kuharap kita telah cukup dewasa untuk menyikapi masa lalu yang seharusnya sudah berlalu."Skakkmatt!!Shella sera
Baca selengkapnya
30. Shella vs. Arumi
Situasi di dalam toilet hotel itu semakin memanas, Shella dan Arumi semakin menunjukkan taringnya bahkan tak ingin mengalah.Shella yang kekeh dengan dugaannya terkait niatan Arumi untuk merebut Dio kembali melalui pernikahannya dengan Bryan.Sedangkan Arumi? Ia bersikukuh tidak pernah berniat demikian, bahkan wanita itu sudah tidak ingin melihat wajah mantan suami serta mantan madunya. Keduanya saling menatap dengan sorotan penuh amarah yang berapi-api.Lalu Shella berdecih sembari membuang mukanya, "Dasar menjijikkan! Kau dari dulupun tidak pernah mengakui kalau kau sangat mencintai mas Dion bukan!? Kau hanya berusaha menutupinya dengan berdalih demi perusahaan ayahmu yang bangkrut."Deg!!Arumi membulatkan matanya seketika, mendengar ucapan Shella yang terdengar mencibir, bahkan terkesan menyinggung perasaannya.Terlebih Shella tak segan-segan membawa-bawa ayahanda Arumi yang sangat ia sayangi. Karenanya, Arumi yang sedari tadi berusaha menahan diri untuk tidak membalas cemoohan S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status