All Chapters of Menikah dengan Miliarder Berskandal: Chapter 41 - Chapter 50
81 Chapters
41. Mereka Putus
Brent pulang larut malam seperti biasa. Dia segera naik ke kamarnya dan melihat Beverley sudah tidur. Wanita itu meringkuk di balik selimut tebal.Dia segera membersihkan diri sebelum membaringkan tubuh lelahnya di sisi Beverley. Tangannya bergerak menyentuh dahi wanita itu Dia sudah tidak demam lagi.Tiba-tiba Beverley membuka matanya dan langsung berteriak histeris. Dia memukul Brent dan mendorongnya hingga hampir jatuh dari tempat tidur.“Beverley!” Brent langsung menahan tangannya dengan kesal. “Ini aku. Brent Oliver!”Beverley sontak menutup mulutnya. Dia langsung menarik tangannya dengan perasaan canggung. “Maaf, maaf. Aku pikir ….”Brent mendengkus. Apakah dia harus mengubah wajahnya agar tidak terlihat seperti Chris? Memiliki saudara kembar sungguh merepotkan!“Apa kau baru pulang?” Beverley bertanya dengan hati-hati.“Hmm.” Brent menjawab dengan singkat sambil menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang. Dia sudah menyelesaikan pekerjaan hari ini, jadi dia merasa lebih santai.“B
Read more
42. Kau Merindukanku?
Malam itu, Beverley bangun dini hari dan tidak melihat Brent di kamar. Dia memeriksa ruang kerjanya dan pria itu juga tidak ada di sana. Itu membuatnya heran. “Apa dia di lantai bawah?”Dia menunggu selama beberapa saat tapi Brent masih tak kunjung datang. Akhirnya dia turun ke lantai bawah. Dia menyalakan semua lampu dan mencari sosok Brent.“Mungkinkah dia belum pulang?”Beverley mengintip ke halaman untuk memastikan keberadaan mobil Brent. Ternyata mobil yang biasa pria itu pakai memang tidak ada. Itu artinya Brent memang belum pulang.“Tumben sekali.”Beverley kembali ke kamar. Dia memeriksa ponselnya. Tidak ada pesan khusus dari Brent. Dia menghela napas panjang. “Lupakan saja. Mungkin dia tidur di tempat lain.”Akhirnya Beverley kembali tidur. Dia tidak tahu bahwa saat ini Brent sedang berada di sebuah club malam elit. Dia duduk di meja bar bersama Jace.“Beri aku Old Fashioned lagi,” pinta Brent pada seorang bartender.“Apa kau ingin mabuk?” Jace bertanya dari samping. “Seperti
Read more
43. Biarkan Aku Menyuapimu
Beverley belum cukup tidur ketika tiba-tiba merasakan belaian di rambutnya. Dia mengantuk dan membiarkan itu begitu saja. Belaian itu turun ke bibir dan lehernya. Itu berubah menjadi ciuman hangat di tengkuknya."Brent, menjauhlah!" Dia mendorong tubuh Brent, yang ada di belakangnya. Namun, pria itu tidak mendengarkannya, justru terus mencium lehernya dan bahkan mengisapnya.Beverley langsung merinding. Dia membuka matanya dan berbalik. Telapak tangannya membungkam mulut Brent dan mendorongnya menjauh. "Brent, jika kau terus seperti ini, kau yang akan menyiksa dirimu sendiri!""Tapi aku tidak bisa menahannya," bisik pria itu."Tapi aku tidak mau!" Beverley menjadi kesal. “Pergi temui kekasihmu! Dia kan lebih cantik dan seksi dari aku. Dia pasti akan lebih memuaskanmu!”"Siapa yang bilang?""Aku," balas Beverley. Dia memutar matanya jengah, lalu menjauh dari Brent dan menutup matanya lagi. Tiba-tiba, pria itu menariknya mendekat dan memeluknya dengan erat."Kau salah." Brent mengistira
Read more
44. Chris Datang
Pagi berikutnya, Beverley bangun kesiangan gara-gara semalam tidur terlalu larut. Dia segera bersiap-siap untuk pergi bekerja. Saat sedang memasukkan peralatan make up ke dalam tas, Brent bangun.Pria itu mengerutkan kening saat melihat Beverley sibuk. Ini adalah akhir pekan. Kenapa wanita itu masih harus berangkat bekerja?“Apa kau bisa pulang lebih awal?”“Kenapa?” Beverley bertanya sambil memakai sepatu hak tingginya. “Aku tidak bisa pulang lebih awal kecuali ada hal mendesak.”Brent mendengkus mendengar itu. Tiba-tiba dia teringat sesuatu. “Evelyn akan segera menikah dan berhenti bekerja. Jika kau mau aku bisa membiarkanmu menggantikan posisinya,” katanya.“Menjadi sekretarismu?” Beverley tertawa geli. “Aku sudah melihatmu di rumah dan aku harus melihatmu juga seharian di kantor? Astaga. Aku tidak bisa membayangkan bertemu denganmu siang dan malam.”Pria itu menatap Beverley dengan datar. Namun, wanita itu tidak memerhatikannya. “Aku akan berangkat sekarang,” katanya.“Aku akan me
Read more
45. Aku Hanya Menginginkanmu, Nyonya Oliver
Beverley meneguk air dengan tangan gemetar. Dia tidak pernah berpikir bahwa Chris akan datang menemuinya. Itu membuatnya merasa khawatir.“Bagaimana jika dia datang lagi? Apa yang dia inginkan?"Dia meneguk airnya lagi dan kemudian menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. “Mungkin itu hanya pemikiranku yang berlebihan. Chris tidak akan berani melakukan apa pun di sini,” gumamnya.Akhirnya, dia keluar dari ruangan kantornya. Saat sedang melewati meja kasir, Ciara tiba-tiba memanggilnya. "Bu, apakah kau baik-baik saja?" dia bertanya.Beverly menggelengkan kepalanya. "Menurutmu aku tidak baik-baik saja?"Ciara berdehem. Dia berkata dengan ragu-ragu, “Sepertinya kau bertengkar dengan Tuan Oliver. Saya melihat pria itu keluar dari kafe dengan ekspresi yang tidak menyenangkan.”“Ciara, dia bukan ....” Beverley ingin menjelaskan tetapi kemudian membatalkan kata-katanya. Dia tidak mungkin memberi tahu orang lain bahwa orang yang baru saja datang menemuinya bukanlah Brent.Keluarga Ol
Read more
46. Surat Cabul dari Brent
Brent menjadi ketagihan menggoda dan merayu Beverley. Sepanjang makan malam, dia selalu melakukannya, membuat wajah wanita itu memerah karena malu. Beverley menjadi kesal padanya.“Lupakan saja! Aku tidak jadi pergi ke supermarket!” gerutu Beverley setelah mereka keluar dari restoran. Dia menepis tangan Brent yang menggenggam tangannya lalu berjalan cepat ke mobil, meninggalkan pria itu di belakang.“Kenapa? Apa kau tidak sabar naik ke tempat tidur bersamaku?” Langkah kaki Brent berhenti, dia tidak mengejarnya.“Brent, berhentilah menggodaku!” seru Beverley dengan jengkel. Dia membuka pintu mobil, tapi itu masih terkunci. Pria itu menatapnya sambil menyeringai, membuatnya semakin kesal. “Mr. Oliver!”Tiba-tiba Brent mendekat dan mendorong punggung Beverley bersandar ke pintu mobil. Tangan kanannya bertumpu di sisi kepala wanita itu. Tangan kirinya menyisir rambut cokelat panjangnya, dan meremasnya.Tatapan Brent jatuh ke mata Beverley dengan begitu dalam, seolah menyelam ke dasar hati
Read more
47. Kau Gila!
Di sore harinya, Mr. Davis dan Beverley mengadakan pertemuan di sebuah restoran terkenal. Mereka sibuk mendiskusikan kerja sama mereka secara lebih rinci.Setelah beberapa saat, mereka akhirnya mencapai banyak kesepakatan. Beverley tersenyum bahagia karena Mr. Davis adalah orang yang sangat baik dan masuk akal. Dia bahkan tidak perlu membuat penawaran apa pun."Kapan menurutmu kamu akan siap?" Mr. Davis bertanya sambil melihat wanita di seberangnya."Kapan pun. Tapi tolong jangan beri kami acara-acara besar. Aku perlu melihat apakah staf-stafku dapat menanganinya," jawab Beverley dengan serius."Tentu saja. Aku akan membiarkan asistenku mengirimikan jadwal pada hari Senin—ah, Selasa. Bukankah kalian tutup pada hari Senin?Beverley tersenyum dan mengangguk. "Itu benar. Terima kasih atas pengertianmu, Mr. Davis."Tuan Davis terkekeh. “Jangan sungkan. Kalau begitu, pertemuan hari ini selesai. Apa kau ingin makan siang di sini juga?Pertanyaan sekaligus ajakan itu membuat Beverley sedikit
Read more
48. Perasaan Brent
Brent mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat. Dia merutuki Chris di sepanjang jalan. Perasaannya benar-benar marah ketika memikirkan saudaranya itu mencoba menemui dan mengganggu istrinya setelah semua hal buruk yang telah dia lakukan kepadanya.Ketika mobilnya memasuki halaman kafe, dia akhirnya melihat Chris sedang berdiri di luar pintu masuk. Pria berambut cokelat itu sedang mengetuk-ngetuk pintu kaca sambil cengengesan.“Memang dia. Berani-beraninya!” Brent mematikan mesin mobilnya. Namun, belum sempat dia turun, Chris sudah menyadari kedatangannya. Pria itu tertawa dan segera melarikan diri dengan mobil yang diparkir cukup jauh dari sana.“Brengsek!” Brent merutuk, tapi dia tidak mengejarnya. Ini sudah malam, dia tidak ingin membuat keributan di luar dan menarik perhatian banyak orang. Lagi pula, Beverley lebih membutuhkannya.Dengan cepat Brent berlari mendekati pintu masuk dan berteriak, “Beverley, ini aku!”Tidak ada suara sautan dari dalam. Brent mengintip dari pintu kaca,
Read more
49. Apa Kau Mencintaiku?
Sementara itu, Beverley baru selesai mengganti pakaiannya. Dia mengikat rambutnya lalu duduk di depan meja rias. Tatapannya mungkin tertuju pada wajahnya yang terpantul di cermin, tapi pikirannya terbang jauh.Dia tidak bisa mengabaikan Brent. Hatinya tidak tenang dan akan merasa bersalah jika berpura-pura bodoh pada apa yang pria itu harapkan. Lalu apa yang harus dia lakukan?Beverley mengambil krim wajahnya sambil melamun memikirkan Brent. Pria itu dulu memperlakukannya dengan buruk, tapi sekarang tidak lagi. Dia begitu baik dan peduli padanya. Sikapnya menjadi lebih lembut dan hangat.Bahkan untuk orang yang sulit ditaklukkan seperti Beverley, hatinya tetap merasa luluh. Brent mungkin bukan pria humoris yang murah senyum dan membuatnya tertawa. Tapi entah kenapa dia menyukainya.Ya benar. Beverley menyukai Brent. Tapi dia takut untuk menyerahkan hati dan cintanya kepadanya. Bisakah dia memercayai pria itu?“Ya Tuhan ….” Beverley menghela napas panjang setelah mengaplikasikan krim m
Read more
50. Kenikmatan Tertinggi
“Aku mencintaimu, Beverley, dan aku menyesal telah terlambat bertemu denganmu,” bisik Brent.Beverley tidak bisa tidak tersenyum. Dia semakin mengeratkan pelukannya. “Kau berpaling dari Natalie dengan begitu cepat. Bagaimana jika kau juga berpaling dariku dengan mudah?”Brent melepaskan pelukan wanita itu. Dia menatap matanya dalam-dalam. Hatinya begitu bahagia karena Beverley mau menerimanya, tapi dia juga khawatir wanita itu masih belum yakin.“Aku bisa berpaling dan meninggalkannya. Tapi kau bukan dia.”Natalie bukan Beverley, dan Beverley bukan Natalie. Bahkan untuk hubungan yang tidak waras itu dia bisa menjalaninya selama bertahun-tahun. Jika dia memiliki wanita sebaik Beverley, dia bersumpah akan menjalaninya hingga sepanjang sisa hidupnya.“Jadi, kau tidak akan meninggalkanku?” Beverley menangkupkan kedua tangannya di rahang Brent. Jarak mereka begitu dekat. Dia bahkan bisa merasakan napas hangatnya. Pandangannya tidak bisa tidak tertarik pada bibir pria itu yang seksi.Napas
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status