All Chapters of Menikah dengan Miliarder Berskandal: Chapter 21 - Chapter 30
81 Chapters
21. Aku Ingin Memakanmu
Pada hari berikutnya, Beverley dan Brent akhirnya kembali ke Los Angeles. Itu lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan. Namun, tidak ada satu pun yang merasa keberatan dengan itu.Setelah melakukan penerbangan panjang, mereka akhirnya sampai di bandara. Brent pergi lebih dulu, meninggalkan Beverley kepada Jace. Pria itu terburu-buru karena suatu urusan.“Ma’am, biarkan aku membantumu,” ucap Jace yang hendak memapah Beverley. Dia khawatir dengan luka di telapak kakinya yang belum sembuh.“Tidak perlu, Jace. Aku hanya akan berpegangan padamu.”Jace akhirnya mengulurkan tangannya dan menuntun Beverley keluar dari bandara. Mereka langsung masuk ke mobil yang sudah lama menunggu dan dengan cepat kembali ke rumah.Sementara itu, Brent bukan pergi untuk urusan pekerjaan melainkan untuk menemui Natalie. Dia masuk ke sebuah apartemen mewah yang dihuni oleh orang-orang kaya dan bergengsi. Keamanan privasi di sana sangat tinggi yang membuatnya merasa lebih tenang.Dia naik ke lantai 12 lalu berja
Read more
22. Menjadi Bahan Fantasi Brent
Brent berjalan cepat masuk ke mobilnya. Dia membuka dua kancing kemejanya lalu menggulung lengannya. Rasanya sangat panas dan gerah.Ryan yang duduk di kursi kemudi menatapnya dengan sudut alis terangkat. “Apa yang salah? Apa kau baru saja keluar dari tungku api?”“Jalankan mobilnya sekarang!” Brent sedikit menggeram. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu meningkatkan suhu AC di mobilnya.“Aneh sekali.” Ryan bergumam sambil melajukan mobil meninggalkan wilayah apartemen.Sepanjang jalan Brent merasa frustrasi. Dia membuang napas berkali-kali. Kali ini sudah terlalu jauh. Gairahnya sudah meledak di ubun-ubun dan dia butuh pelampiasan.“Apa yang salah denganmu?!” Ryan dengan kesal kembali bertanya. Dia merasa sangat terganggu dengan Brent yang tidak bisa duduk diam dengan tenang.Dia menoleh ke samping dan memerhatikan Brent dari atas ke bawah. Dengan cepat dia langsung mengalihkan tatapannya ke jalanan. “Sial! Apa kau sedang terangsang sekarang?!”Brent merasa ingin memukul Rya
Read more
23. Tidur di Kamar Brent
Makan siang akhirnya dilakukan. Ada banyak jenis makanan di meja, tapi Brent lebih tertarik dengan mac and cheese buatan Beverley. Dia ingin tahu apakah wanita itu bisa memasak dengan baik.Dia segera mengambil garpu dan mencicipinya. Awalnya dia tidak berharap banyak, tapi rasanya ternyata sangat enak. Itu terasa seperti meleleh di mulutnya. Dia langsung menyukainya.“Bagaimana? Apa rasanya enak?” Michael bertanya dengan penasaran.Brent berdeham, lalu tersenyum. “Istriku memasak dengan baik,” katanya sambil menatap Beverley dengan intens. Wanita itu hanya mengusap lehernya dengan canggung.Michael tertawa kecil. “Sepertinya aku tidak salah memilih menantu,” ucapnya dengan senang. Dia langsung melanjutkan makan siangnya dengan lahap.Sementara itu, Beverley tidak banyak bicara. Ini adalah pertama kalinya dia duduk dan makan bersama Brent maupun ayahnya. Jadi, dia merasa tidak terbiasa.Pada saat itu, tiba-tiba Brent menggeser piring berisi taco ke hadapannya. Dia menatapnya dengan ti
Read more
24. Brent, Kau Bajingan!
Brent memejamkan matanya dengan kuat. Aroma tubuh Beverley tercium ke hidungnya dan itu membuatnya menjadi semakin tidak tahan. Akhirnya tangannya masuk ke dalam selimut dan memeluk tubuhnya dari belakang.Jantungnya berdebar-debar. Beverley tidak bereaksi dan itu membuatnya merasa seperti bajingan yang sedang memanfaatkan keadaan. Namun, dia sungguh tidak bisa menahan godaan itu.Entah kenapa ini terasa begitu menantang baginya. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Beverley lalu membisikkan namanya dengan sangat lembut. Wanita itu hanya sedikit mengerutkan kening.Brent menjadi semakin berani. Dia mengecup lehernya dengan lembut. Tangannya bergerak naik ke dadanya dan menyentuh payudaranya yang sangat kenyal dan montok. Itu benar-benar terasa luar biasa di tangannya!Dia meremasnya dengan lembut dan itu langsung membuat Beverley mengerang lirih. Suara erangannya begitu menggoda dan memikat. Brent merasa hampir gila dibuatnya. Apakah wanita itu sungguh tidak sadar?Tangannya terus mere
Read more
25. Kau Begitu Memabukkan
Setelah sarapan pagi, akhirnya Brent dan Beverley pergi menjenguk James. Mereka tidak diantar sopir, Brent yang menyetir mobil sendiri.Kondisi James saat ini sudah lebih baik dari terakhir kali Beverley melihatnya. Pria itu belum bisa berjalan, tapi dia sudah bisa berbicara dengan baik dan itu membuatnya merasa sangat senang.Beverley berjongkok di depan kursi roda ayahnya lalu tersenyum menatapnya. “Ayah, apa kau menyalahkanku karena akhir-akhir ini jarang menjengkukmu?”James tersenyum lalu menggeleng. Tangannya mengelus puncak kepala putri satu-satunya. “Aku sudah mendengar apa yang sudah kau alami. Maafkan aku …,” ucapnya dengan sedih. “Maafkan Emma.”“Jangan meminta maaf. Aku senang jika Ayah bisa kembali sembuh. Lagi pula ….” Beverley melirik Brent yang sedang berdiri menatap mereka, lalu melanjutkan, “Lagi pula aku tidak memiliki banyak masalah di rumah Brent.”James langsung menatap Brent dengan penuh terima kasih. Dia adalah mantan bawahan Michael sehingga sudah tidak asing
Read more
26. Makan Malam Keluarga
Brent mencium Beverley. Dia menggigit bibir bawahnya hingga terbuka. Lidahnya menyelusup masuk dan melilit lidahnya dengan cepat. Dia menyesap dan mereguk mulutnya yang manis.Beverley memejamkan matanya dengan kuat. Tangannya mencengkeram lengan Brent. Kemudian dia menggeleng melepaskan ciuman itu. “Jangan seperti ini, Brent. Ini tidak benar!”Pria itu menatapnya dengan putus asa. “Aku tahu seharusnya tidak seperti ini.”Mereka saling menatap dengan perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Brent memegang tengkuk Beverley dan ingin menciumnya lagi, tapi mereka tiba-tiba mendengar suara langkah kaki mendekat.Beverley segera mendorong Brent mundur, lalu dia merapikan penampilannya sendiri. Dia melipat kemejanya yang basah hingga beberapa saat kemudian pegawai rumah anggur yang melayani mereka muncul.“Tuan dan Nyonya Oliver, aku sudah mendengar sesuatu yang terjadi pada kalian. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Apakah kalian membutuhkan bantuanku?” tanya pegawai itu.“Tidak.” Brent menj
Read more
27. Dance Party
Keluarga Oliver sudah berkumpul semua. Beverley menjadi tidak tenang karena ayahnya masih belum datang. Apa mungkin James tidak diizinkan pergi oleh dokternya?Dia hendak menelepon ke rumah, tapi tiba-tiba bel berbunyi. Seorang pelayan segera membukakan pintu. Setelah itu sosok wanita bergaun merah melangkah masuk.“Emma?” Beverley mengerutkan kening. Kenapa Emma ada di sini? Wanita itu bahkan datang sendirian tanpa James.Emma dengan penampilan glamornya tersenyum pada semua orang. Dia berjalan menuju meja makan. Tidak ada pelayan yang menghentikannya sama sekali karena mereka tahu dia ibu tiri Beverley.“Selamat malam semuanya. Maaf aku datang terlambat. Dokter tidak mengizinkan James pergi, jadi dia memintaku untuk menggantikannya,” ucap Emma dengan ramah.Beverley hanya membuang napas pelan. Dia tidak tahu apakah Emma berkata jujur atau itu hanya akal-akalannya untuk datang ke sini sendirian. Prasangkanya kepada Emma memang menjadi lebih buruk dari sebelumnya.“Tidak apa-apa. Nyon
Read more
28. Beverley Mabuk dan Menggoda Brent
“Ayo coba lagi,” kata Brent tanpa mengalihkan perhatiannya dari wanita di depannya.Beverley menatap marah pada pria itu. Namun, sekarang mereka berada di tengah-tengah ruangan. Jika dia membuat keributan, itu akan menarik perhatian banyak orang.Akhirnya dia meletakkan tangannya lagi di pundak Brent. Dia menatap pria itu dengan tajam. “Jangan bermain-main, Brent,” ucapnya penuh peringatan.Kali ini Brent menjadi lebih serius. Dia menahan diri agar tidak melakukan sesuatu yang buruk pada Beverley.Mereka kembali berdansa mengikuti irama musik. Setelah melalui beberapa putaran akhirnya Beverley bisa menyeimbangi Brent. Dia merasa senang karena akhirnya bisa berdansa dengan cukup baik.Beberapa saat kemudian, acara dansa itu akhirnya selesai. Orang-orang menikmati anggur mereka sambil mengobrol dan bercanda. Beberapa orang juga menggunakan acara itu untuk membangun relasi bisnis.Sementara itu, Beverley kabur ke toilet setelah menyelesaikan dansanya dengan Brent. Dia tidak ingin Michael
Read more
29. Mencemaskannya
Beverley bangun di pagi hari dengan kepala berdenyut. Dia memegang kepalanya sambil melihat ke sekeliling. Ingatan semalam ketika dia mabuk langsung membanjiri kepalanya.“ASTAGA!”Dia langsung menutup wajahnya dengan malu. Wajahnya berubah menjadi merah padam. Ingatan itu tidak begitu detail, tapi dia memang mengingat beberapa hal.Bagaimana dia bisa melakukan itu? Bagaimana dia bisa mencoba merobek dressnya di depan Brent, menuntun pria itu menyentuh payudaranya, dan bahkan dengan tangannya sendiri dia membuka ujung dressnya sampai memperlihatkan celana dalamnya!“Bodoh! Bodoh! Bodoh!”Beverley memukul kepalanya sendiri beberapa kali dengan marah. “Kenapa aku bisa melakukan itu? Kenapa aku harus mabuk? Kenapa aku harus …. Arrgghhh!”Dia menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal. Selama ini dia selalu waspada kepada Brent, tapi semalam dia justru bertindak begitu berani. Bagaimana dia harus menghadapi Brent setelah ini?Tiba-tiba pintu kamar tidur itu dibuka dan Brent melangkah masuk.
Read more
30. Sangat Puas
Pagi ini Beverley sedang memasak di dapur bersama Bibi Daisy ketika tiba-tiba seseorang membunyikan bel rumah. “Siapa itu?” Dia bertanya dengan penasaran.Edward yang saat itu kebetulan baru turun dari lantai atas langsung pergi membukakan pintu depan. Ekspresinya berubah kaku ketika melihat siapa yang datang.“Di mana Brent?” tanya sang tamu.Pria tua itu menjawab dengan pelan, “Mr. Oliver belum turun, Miss Hale.”Natalie tersenyum. “Baiklah. Kalau begitu aku akan menemuinya di atas,” ucapnya sambil melangkah masuk. Wanita itu tidak membutuhkan persetujuan Edward karena dia sudah terbiasa keluar masuk rumah itu kapan pun dia mau.Kepala pelayan itu menghela napas sambil memerhatikan Natalie yang berjalan menaiki tangga. Setelah dia tak terlihat lagi, dia segera pergi ke dapur.“Wanita itu datang lagi,” katanya pada Bibi Daisy dan Beverley.“Siapa maksudmu, Edward?” Beverley segera bertanya.“Siapa lagi jika bukan Nona Hale?”Ekspresi Beverley langsung berubah ketika mendengar nama it
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status