“Tante … hiks, hiks, hiks …. Jangan dekat-dekat, nanti kena tumpahan jus.” Dengan mata berkaca-kaca, Alena menjaga jarak dari Laura dan Vivian.“Kamu ….” Laura yang menunjuk Maura, sempat kehilangan kata-katanya. “Saya udah ngerasa agak tenang karena kamu nggak bikin ulah di pesta ulang tahun saya, tapi tetep aja ujung-ujungnya kamu malah bikin onar kayak gini.”“Ma, i-itu nggak benar. Aku … aku lihat dia yang nyiram dirinya sendiri pakai jus itu,” jawab Maura sedikit gugup.“Halaahh …. Masa iya, Alena mempermalukan dirinya sendiri kayak gini, sih? Kamu aja yang nggak mau ngaku atas perbuatanmu,” tuduh Vivian dengan wajah galak. “Mentang-mentang kamu disayang sama oma, akhirnya kamu benar-benar ngelunjak.”“Tante, aku—”“Nggak usah cari-cari alasan! Minimal kamu minta maaf, kek!” ujar Laura keras.“Ada apa ini, Ma?” Dewangga yang mendengar keributan segera mendekat bersama Zefan, lalu menatap Alena yang berantakan.“Dia tuh, udah nyiram Alena pakai jus,” tuduh Vivian yakin sambil menu
Terakhir Diperbarui : 2025-05-26 Baca selengkapnya