Luther mendarat di dek kapal yang sudah porak-poranda. Cahaya emas di pedang panjangnya perlahan memudar. Di permukaan laut, darah hijau tua dalam jumlah besar mengapung, perlahan menyebar terbawa hujan.Entah sejak kapan, topan di kejauhan telah surut. Awan hitam terbelah, memunculkan secercah sinar matahari yang lama tak terlihat. Sinar matahari jatuh di atas Kapal Penakluk Ombak yang hancur parah.Misandari memegangi pagar kapal yang bergoyang, memandang laut yang perlahan tenang, dan akhirnya menghela napas lega. Siluman gurita tadi memiliki kekuatan setingkat grandmaster, ditambah tubuh raksasa dan kemampuan pemulihan yang mengerikan.Bagi kebanyakan grandmaster, menghadapi siluman sekuat itu sama saja dengan tidak punya peluang sedikit pun. Untung saja ada Luther. Kalau tidak, entah berapa nyawa yang akan melayang kali ini.Kini, laut benar-benar kembali tenang, badai pun mereda. Kapal Penakluk Ombak mengapung di permukaan laut, dek kapal penuh dengan puing, bercak darah, dan pap
Read more