Karena minum kopi, mungkin. Sudah lewat jam dua belas malam, kantuk tak juga datang. Aku dan Kak Daffa tiduran di sofa masing-masing sambil nonton TV. Tayangan netflix itu mempertontonkan film barat.“Belum ngantuk, Sa.”“Enggak.”“Mau nonton apa? Nah, ganti!” Dia menyerahkan remote.Aku langsung mencari drama korea.“Orang lain kalau malam pertama jam segini lagi ngapain, ya?” Terlintas saja pertanyaan itu dalam benak.“Ibadah, ngapain lagi.”“Ini udah hampir pagi. Masa masih ibadah.”“Suami istri itu pegangan tangannya saja ibadah. Bisa melunturkan dosa. Ngeres aja pikiran lo.”“Tidur sambil pegangan tangan gitu?”“Peluk, kek, apa kek, namanya pengantin. Beda sama kakek nenek.”Aku tertawa. “Bener ya, kalau udah kakek nenek udah beda, jadi bayangin nikah beneran.” Aku memeluk bantal.“Sut.” Kak Daffa memberi kode. Dia merentangkan tangan. “Sini! Kan, ini suami.”“Hahaha, enggak, deh.”“Nyaman, loh, di sini.”“Males.”“Yah, gak percaya, entar ketagihan.”Aku menjulurkan lidah, melede
Read more