Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 791 - Bab 800

"Bu, dari mana Ibu mendapatkan barang-barang rongsokan ini?" Su Yingxia menatap Jiang Lan dengan ekspresi kesal. Setelah apa yang dilakukannya, rumah itu tampak seperti tempat barang rongsokan, benar-benar kehilangan gaya aslinya."Apa maksudmu rongsokan? Aku membeli semua ini dengan uangku sendiri." Jiang Lan langsung kesal mendengarnya. Ia memilihnya dengan hati-hati dan menawar cukup lama dengan bosnya sebelum membeli barang-barang ini, tetapi Su Yingxia malah bilang itu rongsokan."Kamu tinggal di vila seharga puluhan juta, tapi kamu membeli banyak barang seharga puluhan dolar dan menaruhnya di rumahmu. Apa kamu tidak akan ditertawakan? Dan bagaimana kelihatannya? Kelihatannya seperti tempat barang rongsokan." Su Yingxia sangat marah. Han Sanqian pasti sudah menghabiskan banyak tenaga untuk dekorasinya, tetapi tindakan Jiang Lan menghancurkan semua tata letak dekorasinya."Kau pikir itu murah? Baiklah." Jiang Lan mengulurkan tangannya ke Su Yingxia dan berkata, "Beri aku uang, aku

Mo Yang menatap Han Sanqian dengan senyum di wajahnya, menyentuh hidungnya, dan berkata, "Kebetulan sekali.""Kebetulan," kata Han Sanqian sambil tersenyum kecut, "Kenapa kamu di sini?""Kemarilah untuk membicarakan sesuatu. Bawahanku bilang ada sesuatu yang menarik terjadi di sini, jadi aku datang untuk melihat-lihat. Aku tidak menyangka itu kamu," kata Mo Yang.Han Sanqian tidak ragu bahwa Mo Yang akan mengirim seseorang untuk mengikutinya, karena memang tidak perlu, dan pertemuan mereka hanyalah kebetulan belaka.Pada saat ini, Liu Guang, yang sedang kesakitan, akhirnya tersadar. Ketika melihat Mo Yang, ia langsung berteriak minta tolong: "Saudara Yang, bajingan kecil ini berani memukulku. Saudara Yang, kau harus membalas dendam untukku."Mo Yang melirik Liu Guang dengan tidak sabar dan berkata kepada anak buahnya, "Hajar dia lagi."Beberapa orang menghampiri Liu Guang dan mulai memukulinya tanpa mengatakan sepatah kata pun.Para penonton tercengang. Siapakah pria ini? Ia bahkan ha

Setelah pulang, Jiang Lan semakin marah. Ia hanya bisa menjadikan He Ting sebagai samsak tinju dan memarahinya.He Ting tahu statusnya rendah, dan melihat bekas jari di wajah Jiang Lan, ia pasti depresi setelah dipukuli. Jika dimarahi olehnya bisa membuatnya merasa lebih baik, He Ting bersedia menerimanya.Ketika Su Guoyao pulang ke rumah setelah bermain kartu, Jiang Lan sangat marah dan merasa sedikit aneh dengan kemunculan tiba-tiba orang lain di rumah itu.Ketika dia melihat kemerahan dan bengkak di wajah Jiang Lan, dia keliru mengira bahwa He Ting telah memukulnya dan berteriak dengan marah, "Siapa kamu dan mengapa kamu ada di rumahku?""Saya adalah pelayan yang disewa oleh Sanqian," kata He Ting.pembantu?Wajar saja mempekerjakan pembantu untuk rumah sebesar ini, tapi dia berani memukul tuannya. Ini terlalu arogan."Jiang Lan, apa kabar? Apa dia memukulmu?" tanya Su Guoyao khawatir."Memangnya kenapa kalau dia memukulku? Beranikah kau, pengecut, membantuku membalas dendam?" Jian

Shi Jing berdiri di dekat jendela, memperhatikan Han Sanqian pergi, dan kata-kata terakhir Han Sanqian terus terngiang dalam benaknya.Sembunyikan senjatamu dan tunggu waktu yang tepat untuk bertindak!Ini merupakan perwujudan kesabaran, tetapi Shi Jing merasakan rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya.Tampaknya selama dia mau, dia bisa melakukannya.Dia tidak melakukannya, dia hanya tidak mau melakukannya.Apakah ini percaya diri atau terlalu percaya diri?Bahkan keluarga Han tidak memiliki aura yang mendominasi, jadi dari mana dia mendapatkan kepercayaan diri itu?Apakah Anda mengandalkan trik kecil keluarga Han yang Anda gunakan?Shi Jing tersenyum tipis dan berkata pada dirinya sendiri, "Kau terlalu sederhana dalam melihat segala sesuatu. Keluarga Han masih memiliki gunung dan sungai yang tak bisa diseberangi. Bagaimana kau bisa melakukannya?""Kalau aku nggak berjuang buatmu, kamu pasti udah masuk penjara gara-gara dia, ngerti? Kuharap kamu nggak ngecewain aku, kalau nggak, pe

Su Yingxia hanya menertawakan sanjungan yang tidak tulus itu, tetapi mata Su Haichao menjadi lebih sinis, karena dia suka menikmati sanjungan dari kerabat Su, tetapi sekarang, Su Yingxia mencuri semua pusat perhatiannya.“Su Yingxia, jangan terlalu bangga.” Su Haichao berkata sambil mengertakkan gigi."Ngomong-ngomong, mulai besok, kita butuh dua orang untuk pergi ke lokasi konstruksi, kamu dan Su Yihan," kata Su Yingxia kepada Su Haichao.Su Haichao menggebrak meja rapat dengan keras, berdiri dengan marah, dan berkata, "Su Yingxia, saya eksekutif senior perusahaan. Kenapa kau ingin aku pergi ke lokasi konstruksi?"Hari ini cerah, dan semua orang tinggal di ruangan ber-AC. Su Haichao sama sekali tidak ingin muncul di lokasi konstruksi, yang akan merusak reputasinya sebagai tuan muda keluarga Su.Su Yihan juga tidak ingin kulit putihnya rusak oleh sinar ultraviolet, jadi dia berkata, "Aku tidak akan pergi. Kalau kamu mau pergi, pergilah sendiri.""Baiklah." Su Yingxia mengangguk dengan