Все главы Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam: Глава 11 - Глава 20
119
Penyesalan
Nathan merasa senang karena Erin mau memberikan kesempatan untuknya agar bisa dimaafkan. Ia benar-benar menyesal sehingga ingin menunjukkan kesungguhannya untuk Erin. Laki-laki bermata hitam itu tidak tahu bahwa apapun tindakannya nanti adalah hal yang sia-sia di hadapan gadis itu. “Kamu kelihatannya lagi seneng?” tanya David yang tampak sudah bersiap berangkat bekerja. “Erin udah mau ngomong sama aku.” David diam, ia hanya menghela nafas panjang namun tidak mengatakan apa pun lagi. Laki-laki bermata coklat itu mulai mengambil roti isi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Hardion yang mendengar percakapan dua putranya itu ikut bertanya. “Erin sudah memaafkan mu?” “Ehmm, belum tapi Erin sudah mau diajak bicara.” Hardion mengangguk. “Bagus, kamu bisa mengundangnya makan bersama supaya dia merasa dekat lagi.” David menatap ayahnya dengan ekspresi heran. Ia tidak mengerti kenapa ayahnya tampak ikut campur dengan urusan percintaan anak
Читайте больше
Maksud Lain
Nathan dan Erin sudah kembali dekat selama beberapa hari ini. Informasi tentang kedekatan dua orang itu menjadi bahan pembicaraan oleh banyak mahasiswa. Banyak yang mengatakan Erin bodoh karena memberikan kesempatan lagi pada orang yang berselingkuh, ada juga yang memaki Nathan yang disebut tidak tahu diri. Erin enggan bereaksi seolah tidak terpengaruh oleh semua pembicaraan tersebut. Sekarang gadis bermata coklat itu sedang menikmati perannya sebagai seorang perempuan bodoh yang menerima kembali kekasihnya yang berselingkuh. “Kamu yakin mau makan malam dengan keluarga Nathan?” tanya Harsano memastikan. “Ya.” Harsano menatap putrinya dengan tatapan yang teduh. “Kamu mau papa antar?” “Nggak usah pa, Nathan akan menjemput kesini.” “Baiklah, kalau ada apa-apa langsung hubungi papa, ya?” “Iya.” Setelah mendengar klakson mobil, Erin pun pamit kepada ayahnya dan segera melangkah keluar. Nathan sudah menunggu di depan gerbang
Читайте больше
Topeng
Hubungan Erin dan Nathan semakin membaik seiring waktu, lebih tepatnya ‘terlihat membaik’. Nathan benar-benar berusaha berubah dan menunjukkan ketulusannya kepada Erin. Ia bahkan tidak lagi mempermasalahkan jika Erin lebih mementingkan pekerjaan dan kuliahnya sekarang. Laki-laki bermata hitam itu bersungguh-sungguh menunjukkan perubahan dan mencoba bertanggungjawab pada apa yang telah dilakukannya dulu. Walaupun keadaan tidak berubah secepat itu bagi orang yang sudah mendapat cap tukang selingkuh. “Kak Layla, ada yang nyariin,” ucap seorang gadis berkuncir dua. “Siapa?” tanya Layla memastikan. “Ehmm… Kak Nathan.” Semua yang ada di ruang sekre BEM itu berpandangan dengan ekspresi heran. “Nggak usah ditemuin, La,” ucap Rian menyarankan. “Jangan gitu dong, dia emang udah lakuin kesalahan, tapi dulunya kan dia temen kita juga.” “Rian bener, aku juga berpendapat lebih baik nggak usah nemuin dia,” sahut Riza ikut memberi sara
Читайте больше
Akibat 2
Suasana damai pagi itu dikejutkan oleh adanya rumor kehamilan Mina yang tersebar luas. Gosip yang sebelumnya telah mereda mulai kembali memanas. Kabar tersebut juga sampai di telinga Erin. “Erin!” pangil Livi yang datang tergesa-gesa. Erin yang saat itu sedang fokus merapikan tugas yang akan dikumpulkan menatap Livi dengan ekspresi heran. “Kamu kenapa pagi-pagi udah ngos-ngosan gitu?” “Kamu udah denger rumor yang beredar?” “Rumor apaan?” “Katanya Mina hamil,” ucap Livi masih sambil mengatur nafas. Jessie yang saat itu baru saja datang langsung menjatuhkan roti yang digenggamnya. “Hah?!” Erin diam, entah kenapa ia merasakan sesuatu yang tidak nyaman meski ia yakin sudah tidak ada rasa cinta dalam hatinya. ‘Apa karena sebenarnya aku berharap dia benar-benar berubah?’ “Tuh kan gue bilang juga apa, jangan pernah kasih kesempatan ke orang kayak gitu,” gerutu Jessie sambil memungut rotinya lalu membuangnya ke tempat sampah.
Читайте больше
Kesepakatan
Usai tersebarnya informasi tentang Mina yang hamil, pembicaraan di antara mahasiswa kembali memanas. Nathan kembali mendapat hujatan karena dianggap sebagai laki-laki yang harus bertanggungjawab atas kehamilan Mina. Erin juga mendapat sorotan karena terlihat dekat kembali dengan Nathan baru-baru ini. Namun gadis bermata coklat itu tampak tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Ia bahkan tidak masalah saat disebut sebagai perempuan yang mudah dibodohi. “Erin, kamu habis kelas ada acara nggak?” tanya Livi memastikan. “Aku udah ada janji ketemu sama seseorang, emang kenapa?” “Yaaahh, ehmm… ada kakak tingkat jurusan lain yang minta dikenalin ke kamu.” Erin memandang ke arah Livi dengan ekspresi datar. “Aku nggak tertarik." Jessie menghela nafas. “Kenapa nggak dicoba dulu sih rin? Biar bisa cepet move on.” “Iya ih, ini kakak tingkat ganteng loh,” ucap Livi meyakinkan. Erin tersenyum. “Yaudah lain kali aku ikut.”
Читайте больше
Rumor
“Jadi apa kamu bisa jelaskan tentang rumor yang sedang beredar saat ini, Nathan?” Laki-laki yang duduk di seberang orang tuanya itu memandangi ujung jarinya. “Saya sebelumnya sudah diberitahu oleh Mina, dia meminta saya ikut membantu menjelaskan ke pacarnya tentang kehamilan itu… ,” jawab  Nathan ragu. Amelian dan Hardion mengernyitkan keningnya. “Kamu merekam telfon itu?” “Tidak yah.” Hardion menghela nafas panjang. “Jadi kamu tidak melakukannya?” “Ya, saya sudah mengatakan hal yang sebenarnya.” “Lalu bagaimana jika akhirnya nanti Mina mengatakan kalau kamu adalah ayah dari anak yang dikandungnya?” Nathan terdiam sejenak. “Saya bisa membuat kesepakatan jika Mina memang berbohong seperti itu.” “Kesepakatan apa maksud mu?” tanya Amelian. “Saya akan membuat kesepakatan untuk tes DNA saat anak itu lahir, jika saya tidak terbukti sebagai ayah dari anak itu, saya akan menuntut Mina,” jawab Nathan masih dengan me
Читайте больше
Empati
“Emmy kenapa kamu malah belain Nathan yang sekarang jadi sorotan sih?”“Aku nggak bela, aku cuma ngelurusin gosip yang beredar,” jawab Emmy dengan ekspresi datar.“Ya buat apa gitu? Nanti kamu malah ikut dijadiin bahan pembicaraan sama orang-orang,” ucap Mia dengan ekspresi kesal.“Kalau yang diomongin bener ya nggak masalah, tapi kalau ada yang nyebar fitnah baru deh ku samperin.”Mia menghela nafas panjang. “Kejadian tadi pasti jadi bahan omongan, emangnya kamu nggak keberatan kalau orang lain jadi mulai cari tau tentang kamu gara-gara dianggap bela Nathan?”Emmy terdiam sejenak, ia tentu malas jika harus menjadi pusat perhatian orang-orang, apalagi jika sampai ada yang membahas tentang masa lalunya, namun ia mencoba terlihat tidak peduli tentang itu. “Biarin deh, ngapain juga harus ku pikirin?”Mia yang mendengar jawaban Emmy hanya bisa menghela nafas panjang berkali-kali. Perempuan berambut sebahu itu tidak tahu lagi harus berbuat apa kepada Emmy yang sering bersikap sesuka hatiny
Читайте больше
Reaksi
Pagi itu gosip terbaru sudah menyebar begitu cepat usai beberapa orang melihat Erin dijemput oleh pria tampan. Namun belum ada yang mengetahui siapa pria tersebut. Meski begitu, banyak yang berasumsi bahwa pria itu adalah kekasih Erin yang baru. Rumor yang sebelumnya menyebutkan Erin kembali menjalin hubungan dengan Nathan pun mulai dipertanyakan kebenarannya. Namun Erin tidak menunjukkan reaksi yang berarti secara langsung. “Ckckck, orang-orang tiap hari kerjanya gosip mulu, nggak ada kegiatan lain apa?” ucap Livi menggerutu. Jessie tertawa. “Lu bukannya suka gosip juga?” Erin yang baru datang langsung ikut menyahut. “Emang ada gosip apa lagi?” Livi memandang ke arah Erin dengan ekspresi serius. “Gosip Erin punya pacar baru.” “Hah serius?” tanya Jessie kaget. “Gimana rin? Bener nggak tuh gosipnya?” tanya Livi memastikan. “Iya,” jawab Erin dengan ekspresi tenang. “Hah?!” ucap Livi dan Jessie bersamaan. “Bentar, kemarin kamu bukannya bilang yang jemput itu mas David?” tanya L
Читайте больше
Kontradiksi
Sesaat setelah Erin pergi…..Nathan duduk terdiam di gazebo kecil usai Erin pergi meninggalkannya. Laki-laki bermata hitam itu berusaha mengatur nafasnya yang terasa semakin berat. Suhu tubuhnya semakin tinggi hingga membuat pandangan matanya tampak kabur.Hari ini ia seharusnya beristirahat di rumah. Namun karena ingin segera menemui Erin, ia mengabaikan kondisi tubuhnya yang sedang memburuk.Brukk… Buku yang sedang di pegang seorang gadis berambut panjang jatuh begitu saja saat melihat Nathan masih ada di gazebo kecil itu.Nathan menoleh namun pandangan matanya tampak kabur. Ia kembali menunduk sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit. Tidak lama kemudian tubuh laki-laki bermata hitam itu langsung ambruk.“Eh? Hei hei jangan pingsan disini,” ucap Emmy panik.Gadis berambut panjang itu segera membereskan bukunya yang tadi jatuh lalu segera mendekat ke arah Nathan yang sudah tidak sadarkan diri.Emmy melihat ke sekeliling untuk meminta tolong namun tidak ada siapapun di dekat ta
Читайте больше
Pertengkaran saudara
Nathan tampak sudah membuka mata, Ia masih menahan rasa sakit di bagian kepala meski kesadarannya sudah pulih. Walau begitu ia samar-samar bisa mengenali semua orang yang ada di ruangan itu. “Kamu sudah sadar?” tanya David yang mendekat ke arah Nathan. Begitu melihat David, Nathan tampak sangat marah. “Nggak usah pura-pura peduli atau masang ekspresi khawatir begitu.” David menatap Nathan dengan ekspresi bingung, begitupun dengan Layla, Riza dan Gerry. “Apa tadi saat pingsan kepala mu membentur sesuatu?” tanya David memastikan. “Nggak, tapi mungkin ada sedikit gangguan di kepala ku karena terlalu kaget denger mas David pacaran sama Erin,” jawab Nathan malas. Riza dan Gerry memandang ke arah Layla dengan ekspresi kaget. “Ehmm.. kami tunggu di luar ya, mas David,” ucap Layla cepat yang kemudian segera menarik keluar dua temannya. Ia tidak ingin terlibat dalam pertengkaran dua saudara tersebut. David melangkahkan kakinya menuju sofa lalu duduk dengan tenang. “Tadi kamu menemui Er
Читайте больше
Предыдущий
123456
...
12
DMCA.com Protection Status