All Chapters of Perginya Istri Manis Sang Pewaris: Chapter 91 - Chapter 100
129 Chapters
Satu Malam Dua Ciuman
Beberapa saat lamanya dua sejoli tadi asyik masyuk di dalam mobil jeep hitam itu. Perselisihan yang tadi sempat terjadi, berganti dengan kemesraan penuh hasrat membara. Majandra tak lagi memedulikan rambut serta gaun malam yang sudah tak beraturan. Bagi wanita asal Meksiko tersebut, yang terpenting kali ini hanyalah menuntaskan segala kerinduan sebagai obat dari keresahan dalam dada. “Bagaimana jika aku hamil? Kali ini pun kita bercinta tanpa memakai pengaman.” Majandra tertawa pelan, sambil membetulkan gaun malamnya yang hampir terlepas. “Tenang saja. Aku pasti akan bertanggung jawab,” sahut Damien enteng, sembari menaikkan resleting celana sambil duduk. Dia memperhatikan Majandra beberapa saat, hingga wanita itu selesai mengikat rambut panjangnya.“Aku tidak membawa sisir.” Majandra seakan menyadari, bahwa Damien tengah memperhatikan dirinya. “Kau tetap terlihat cantik, meski tanpa riasan sekalipun,” sanjung Damien. Dia mengajak Majandra keluar dari kendaraan. “Di mana kau memark
Read more
Pria yang Lebih Berhak
“Lepaskan dia, Bajingan!” Suara Damien terdengar jelas. Pria itu menarik kerah jaket Alexandre, menjauhkannya dari Majandra. Sontak, Alexandre membalikkan badan. Dia bermaksud hendak memukul Damien. Namun, sayangnya tinju yang dilayangkan suami Majandra tersebut hanya mengenai ruang kosong, karena Damien lebih dulu menghindar. “Sialan!” gerutu Alexandre. Pria itu kembali berbalik. Dia bersiap menerjang. Namun, Damien bergerak cepat. Pria itu lebih dulu menghantamkan pukulannya kepada Alexandre. Lagi-lagi, Alexandre tak bisa mengimbangi seorang Damien. Kejadian saat di pesta kembali terulang. Suami Majandra tersebut jatuh tersungkur. Damien sudah bersiap menyerang kembali Alexandre
Read more
Virus Mematikan
[Maaf mengirimkan pesan pada jam seperti ini. Bisakah kita bertemu besok?]“Pesan dari siapa?” tanya Majandra penasaran. “Detektif Marius Baldwin. Orang yang kusewa untuk mencari informasi tentang ayah mertuamu,” jawab Damien, setelah membalas pesan tadi. Dia setuju untuk melakukan pertemuan dengan pria itu. “Aku akan bertemu dengannya besok di kantor. Semoga dia sudah memiliki sesuatu yang bisa ditunjukkan padaku,” harap Damien seraya memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Majandra tidak menanggapi. Wanita itu menatap kosong ke depan. Entah apa yang tengah dirinya pikirkan. “Sebaiknya, kau segera pulang. Ini sudah terlalu malam,” ucap Damien lagi. Suara berat pria tampan bermata abu-abu itu, telah berhasil membawa Majandra kembali pada kesadarannya. Majandra menoleh. Dia tersenyum lembut. Namun, satu-satunya menantu perempuan di Keluarga LaRue tersebut tak mengatakan apa pun. “Aku akan mengawalmu hingga tiba di rumah,” ucap Damien lagi, meski Majandra hanya diam. “Tidak us
Read more
Mencari Jawaban
Damien membetulkan sikap duduk menjadi lebih tegak, tanpa mengubah gayanya yang terlihat sangat berwibawa. Sepasang mata abu-abu pria tampan tersebut, tertuju lurus pada Marius. Sang detektif mengeluarkan map kertas dari tas kerja yang dia bawa, lalu menyerahkannya kepada Damien. Tanpa banyak bertanya, Damien menerima map kertas tadi. CEO dari CAC tersebut langsung membuka, lalu membaca laporan di dalamnya. Sesaat kemudian, putra bungsu Julien Curtis tersebut menautkan alis. “Apakah Anda yakin dengan laporan ini, Tuan Detektif?” tanya Damien meyakinkan. “Tentu saja, Tuan Curtis,” jawab Marius tanpa ragu. “Aku mendapatkan informasi itu dari sumber yang dapat dipercaya. Lagi pula, aku tidak akan memberikan laporan kepada Anda jika belum dipastikan kebenarannya.” Marius men
Read more
Ancaman Phillipe
Alexandre melepas kacamata hitam yang dikenakannya. Dia menajamkan penglihatan. Sang pemilik La Bougenville tersebut benar-benar yakin, bahwa wanita dengan rok mini yang baru masuk ke mobil milik Phillipe adalah Abigail. Alexandre kembali mengenakan kacamata, sebelum melajukan kendaraan dengan tetap menjaga jarak aman. Mobil yang dikendarai Phillipe, tidak mengarah ke cafetaria yang akan menjadi tempat pertemuan bersama Alexandre. Sedan hitam itu mengambil rute berbeda. Beberapa saat kemudian, kendaraan mewah tadi berhenti di depan gedung apartemen belasan tingkat yang terbilang mewah. Abigail Montillet keluar dari mobil. Dengan senyum semringah, wanita yang memiliki rentang usia hampir sama dengan Majandra tersebut melambaikan tangan. Sikapnya memang terlihat sangat berbeda. Tak mencerminkan atasan dengan bawahan. Alexandre menggumam pelan. Pantas saja jika Majandra merasa curiga, karena dia pun demikian. Alexandre yang pada awalnya menentang apa yang Majandra katakan, kali ini
Read more
Berujung Tragis
“Jangan menantangku, Alex! Jangan membuatku lepas kendali!” geram Phillipe seraya beranjak dari duduknya. Tanpa mengatakan apa pun lagi, pria itu berlalu meninggalkan Alexandre yang terus  melayangkan tatapan tajam. Sepeninggal Phillipe, Alexandre sempat termenung beberapa saat. Dia begitu terkejut dengan sikap serta tutur kata sang ayah yang teramat menakutkan. “Apakah itu sisi lain dirimu, ayah?” gumam Alexandre seraya menggeleng tak percaya. Sementara, Phillipe memacu kendaraan menuju kediamannya. Wajah pria paruh baya tersebut merah padam menahan emosi. Phillipe ingin segera tiba di rumah, untuk melampiaskan segala amarah yang tadi sempat tertahanSedan hitam milik Phillipe telah memasuki halaman luas kediaman mewahnya. Tanpa berlama-lama, ayah tiga anak tersebut melangka
Read more
Satu Pertanyaan, Seribu Debaran
Ekspresi tegang menyelimuti wajah-wajah yang menunggu di luar ruang operasi.  Satu setengah jam telah berlalu. Namun, tindakan medis yang dilakukan kepada Estelle masih berlangsung. Alexandre berdiri sambil bersandar pada dinding. Sesekali, dia memejamkan mata. Penyesalan besar muncul di hatinya. Sementara, Majandra duduk bersama Bernadette. Hanya dia yang bisa hadir, karena Charlotte telah kembali ke Kota Perouges, tempat tinggalnya bersama sang suami. Lain halnya dengan Phillipe. Pria paruh baya tersebut duduk terpekur seorang diri. Entah dia merasakan penyesalan atau tidak. Satu yang pasti, Phillipe tak memerlihatkan ekspresi apa pun. “Ibu akan baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir. Sebaiknya kita berdoa agar operasinya berjalan l
Read more
Tatapan Dari Jauh
“Alex?” Majandra menatap tak percaya, pada sang suami yang justru memasang ekspresi datar. “Apa kau yakin?” Alexandre menoleh. Dia tak mengatakan apa pun. Namun, tatapannya menyiratkan banyak hal. Hanya dengan itu, Majandra sudah berhasil dibuat mengerti oleh pria tampan tiga puluh empat tahun tersebut. “Majandra, apa-apaan ini? Apa yang Alexandre lakukan?” bisik Bernadette tak mengerti. “Um … kurasa, Alex pasti sudah mempertimbangkan banyak hal. Kita ikuti saja,” sahut Majandra. Dia memberikan isyarat kepada sang adik ipar, agar tidak banyak protes. Bernadette mengangguk setuju. Terlebih, karena salah seorang petugas polisi tak berseragam tadi berbicara kepada Phillipe. “Sebaiknya Anda
Read more
Tergila-gila
Damien membalikkan badan. Tadinya, dia hendak menjemput Majandra untuk mengajak wanita menikmati angin malam. Namun, terpaksa dirinya harus mengurungkan niat tersebut. Kecewa dan cemburu bercampur menjadi satu, menimbulkan gemuruh hebat dalam dada yang terasa begitu menyesakkan. Setibanya di dekat kendaraannya, Damien tak segera masuk. Dia bersandar beberapa saat pada pintu mobil. Helaan napas berat beberapa kali meluncur, dari bibir berkumis tipis yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi milik Majandra. Setelah merasa puas, Damien kemudian masuk. Dia melajukan kendaraan meninggalkan area parkir rumah sakit. Pria tampan itu mengemudikan mobilnya menyusuri jalanan Kota Paris dengan kecepatan sedang. Dalam benak Damien, kembali muncul kilas bayangan adegan yang dia lihat tadi di rumah sakit. Ada rasa kesal dalam diri pria itu, karena Majandra seakan tak pernah menolak setiap kali Alexandre mendekatinya. Sikap yang Majandra tunjukkan, telah membuat CEO muda tersebut menjadi ragu.
Read more
Di Dalam Kamar Mandi
Majandra menutup kembali pintu ruang perawatan dengan hati-hati. Dia menyandarkan  tubuh pada dinding koridor, sambil memegangi ponsel. Perbincangan antara suami dan ibu mertuanya tadi, cukup memengaruhi pikiran wanita itu.“Apa-apaan ini?” gumam Majandra lirih, seraya menyibakkan poni. Wanita asal Meksiko tersebut memijat kening yang tiba-tiba pusing. “Majandra?” sapa Alexandre. Membuat Majandra sedikit terkejut. “Kenapa di luar terus?” tanya pria tampan pengusaha property tersebut. Majandra menoleh, tapi tak segera menjawab. Ekspresi wajahnya pun terlihat bimbang dan tak nyaman. “Kenapa? Kau tidak apa-apa, kan?” tanya Alexandre heran. “Kita h
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status