All Chapters of Menantu sang Jendral Besar: Chapter 21 - Chapter 30
295 Chapters
Bab 21. MENGHAPUS JEJAK
Bab 21. MENGHAPUS JEJAK Api langsung berkobar dengan sangat hebat, setelah Darko menjentikkan api energi yang dikeluarkan menggunakan jentikan jari tangannya. Setelah api benar-benar membakar mayat dan sisa-sisa pertarungan di Villa ini, Darko segera keluar dari Villa dan mendatangi Angeline yang dia tinggalkan di bawah pohon besar. Angeline juga melihat dengan jelas saat Villa di depannya mulai terbakar api, dia merasa ketakutan dan khawatir dengan keselamatan Darko. Tapi kekhawatirannya cepat menghilang, ketika dari gelapnya malam muncul bayangan Darko sedang berjalan menghampirinya. “Kita harus secepatnya meninggalkan tempat ini, sebelum ada orang yang datang,” ucap Darko sambil menarik tangan Angeline. Angeline merasa gugup. ketika tangannya ditarik oleh Darko dan membawanya lari dengan sangat cepat. Akan tetapi karena dia tahu betapa bahayanya situasi di tempat ini, Angeline hanya diam saja. Angin berhembus dengan sangat cepat bagaikan men
Read more
Bab 22. MENANTU MATRILOKAL PEMBAWA SIAL
Bab 22. MENANTU MATRILOKAL PEMBAWA SIAL Waktu berjalan sangat lambat, tak terasa satu bulan sudah berlalu sejak Darko bertemu dengan Angeline. Sosok Darko semakin terkenal di kota Mandiraja sebagai menantu matrilokal yang numpang hidup dengan istrinya. Kebanyakan orang merasa kesal dengan Darko, sebagai pemuda miskin kenapa sangat beruntung bisa menikahi Angeline yang cantik. Kecuali itu mereka juga ikut memberi nama Darko sebagai menantu pembawa sial, karena sejak bertemu dengan Angeline, keluarganya di keluarkan dari Villa keluarga dan segala tunjangan hidupnya juga dicabut. Nama sebagai menantu Matrilokal dan pembawa sial di sematkan di diri Darko. Masyarakat perkotaan yang ekonominya tinggi sama sekali tidak menghargai pensiunan tentara. Apalagi tentara dengan pangkat yang rendah seperti Darko. Akan tetapi Darko sama sekali tidak peduli apa kata orang, selama Angeline masih mau menjadi istrinya dan tidak minta cerai, maka dia akan selalu berada
Read more
Bab 23. MAKANAN TANTE GIRANG
Bab 23. MAKANAN TANTE GIRANG “Hai ganteng, sendirian saja? Ikut tante yuk.”Terdengar suara di belakang Darko, suara ini terdengar sangat merdu dan ramah. Darko menoleh ke belakang dan melihat seorang wanita usia empat puluh tahunan yang memakai pakaian mahal sedang tersenyum ke arahnya. “Kamu siapa?”Bukannya mengiyakan ajakan wanita setengah tua ini, Darko malah bertanya sambil mengernyitkan dahinya. “Eh, kamu tidak tahu apa maksudku.”Wanita ini tertegun, dia malah bingung dengan jawaban Darko. Dia merasa aneh, bukannya pria muda yang berdiri sendirian di pinggir Mall sedang menunggu orang-orang sepertinya? Darko tersenyum penuh arti, kemudian dia berkata, “Saya tahu, tapi saya bukan orang yang tepat untuk ikut dengan tante.” “Tidak tepat? Bukannya kamu ingin mendapatkan uang dan bisa belanja pakaian bagus?” “Saya gak suka belanja pakaian, terlalu murah harganya.”Darko berkata dengan nada menghina, dia bermaksud membuat tante Girang ini me
Read more
Bab 24. TENDANGAN MAUT
Bab 24. TENDANGAN MAUT Mendengar perkataan Darko, kedua Satpam segera pergi ke pusat kontrol kamera pengawas sambil membawa wanita muda ini. Darko juga ikut bersama mereka untuk melihat sendiri rekaman kamera pengawas. Sebelumnya dia merasa curiga dengan masalah ini, sehingga dia ikut turun tangan membantu wanita muda yang dituduh sebagai pencuri gelang diamond. Di ruang kontrol, satpam meminta operator untuk memutarkan rekaman kamera pengawas di toko perhiasan Cinta Diamond untuk melihat saat wanita ini mencuri gelang diamond. Segera di monitor televisi terlihat rekaman video saat wanita ini baru masuk ke dalam toko perhiasan. Dia hanya melihat-lihat dan belum meminta pelayan untuk mengambil perhiasan yang ada di dalam etalase. Di rekaman kamera pengawa terlihat ada seorang pelayan toko berjalan menghampiri wanita muda ini dan langsung melewatinya dengan cepat. Darko yang merasa curiga dengan pergerakan karyawan wanita di toko perhiasan Cinta Diamon
Read more
Bab 25. SENJATA RAHASIA UANG KOIN
Bab 25. SENJATA RAHASIA UANG KOIN Darko sama sekali tidak terlihat ketakutan, berbeda dengan wanita muda yang ditahan oleh mereka. Sementara itu gangster yang menahan wanita itu terlihat sangat bangga setelah sampai di markas mereka, apalagi melihat rekan-rekannya keluar dari markas. Mata Darko berkilau bagaikan seekor pemangsa yang siap menyergap mangsanya, melihat ada ratusan orang bergerak keluar dari gedung tua di depannya. Tanpa diketahui dua gangster yang menahan wanita muda itu, jari tangan Darko yang sedang di angkat di belakang kepalanya di jentikkan. Siuuu…. Siuuu….Suara angin terbelah terdengar dengan halus ketika jari tangan Darko dijentikkan. Dua uang koin melesat bagaikan peluru menuju kepala kedua gangster yang menahan wanita itu. Creep… Creep…Uang koin menghilang masuk ke kepala kedua gangster malang itu, kemudian tembus ke belakang dan masih terus melesat hingga menembus kepala beberapa gangster yang sedang berlar
Read more
Bab 26. ORANG KEJAM
Bab 26. ORANG KEJAM Ceep… Ceep…Uang koin berterbangan menembus batok kepala para gangster, satu koin bisa menembus sepuluh orang sekaligus membuat para gangster jatuh satu persatu tanpa tahu penyebabnya. Dalam sekejap lima puluh gangster sudah meregang nyawa di tangan Darko tanpa menyentuhnya sedikitpun. Benar-benar serangan yang sangat efisien, betapa mengerikannya kemampuan membunuh Darko yang hanya menggunakan uang koin bisa menghabisi puluhan gangster dengan mudah. Ivanno yang berada di belakang barisan seketika memucat, dia sangat ketakutan menyaksikan anak buahnya mati dengan mudah. Diam-diam dia berusaha masuk kedalam markas untuk kabur melarikan diri. Akan tetapi pergerakannya diketahui Darko, dia segera berteriak memintanya untuk berhenti. “Semuanya diam di tempat, tidak boleh ada yang bergerak kalau ingin selamat!”Mendengar teriakan Darko, Ivanno yang sedang mengendap untuk melarikan diri segera menghentikan langkahnya. Dari dahinya mengucur
Read more
Bab 27. TATAPAN PENUH RASA CURIGA
Bab 27. TATAPAN PENUH RASA CURIGA Darko sama sekali tidak peduli dengan bisikan Angeline, dia terus berjalan masuk ke dalam toko BMW. Marketing wanita yang melayani mereka mengikutinya dari belakang sambil menerangkan tipe dan harga setiap mobil yang mereka lewati. Angeline hanya bisa diam dan mengikuti langkah Darko masuk lebih dalam ke toko BMW. Setiap melihat mobil yang terpajang di depannya, Angeline hanya bisa menggelengkan kepala. Ingatannya kembali ke hari-hari saat dia belum di usir dari keluarga Wibisono. Mobil-mobil mewah ini bukanlah barang yang mahal baginya, tapi sekarang dia sama sekali tidak ada keinginan untuk melihat mobil-mobil bagus ini. Tiba-tiba terdengar suara Darko yang berteriak dengan antusias. “Sepertinya mobil ini cocok untuk kamu.”Di depan mereka terlihat sebuah mobil BMW dengan model yang sangat sporty, terlihat sangat cocok dipakai Angeline berangkat kerja. “Apa yang kamu lakukan, bikin kaget saja,” Angeline menegur
Read more
Bab 28. INTERVIEW
Bab 28. INTERVIEW “Sepertinya ayah dan ibu sudah tahu kalau saya resign dari militer dan sedang berada di kota Mandiraja,” gumam Darko setelah membaca banyak pesan yang masuk kedalam ponselnya. Tuuut… tuuut..Setelah menunggu beberapa saat panggilan telepon yang dia lakukan terhubung. “Darko… bagaimana keadaanmu nak?” Terdengar suara seorang wanita menyapa Darko dari balik speaker ponselnya. “Ibu, maaf baru bisa menghubungi. Ponsel saya matikan sejak turun dari kapal,” kata Darko dengan suara lembut.Ternyata yang dia telepon adalah Fatimah Mangkusadewo atau ibu angkatnya yang ada di Ibukota kekaisaran. Setelah berbicara dalam waktu yang lama melalui ponsel, akhirnya panggilan telepon diakhiri. Darko menceritakan tentang meninggalnya kakek Agung Wibisono dan sekarang dia sudah menikah dengan cara sangat sederhana dengan Angeline Wibisono, wanita yang mereka jodohkan dengannya. George Mangkusadewo atau ayah angkatnya juga berpesan ke Darko untuk memban
Read more
Bab 29. WANITA HAMIL
Bab 29. WANITA HAMIL “Huuu… Huuuu…”Suara tangisan ini tidak terlalu keras, akan tetapi pendengarannya yang sangat tajam masih bisa menangkap suara tangisan ini. Perlahan Darko berjalan mendekat ke arah sumber suara, matanya melihat ada seorang wanita muda yang hamil tua sedang menangis terisak. “Ehem… ehem…”Darko berdehem dan pura-pura batuk untuk mengatakan kehadirannya di dekat wanita yang sedang menangis ini. Benar saja, wanita itu segera menghentikan tangisnya dan menoleh ke arah Darko, wajahnya terlihat sangat malu melihat ada orang yang melihat dia sedang menangis. “Kenapa kamu kesini, pergi sana!”Wanita hamil ini mengusir Darko untuk segera pergi, kedua matanya terlihat sembab dan penuh dengan air mata yang sudah mengering setelah diseka dengan cepat ketika Darko datang. Darko terdiam, dia sama sekali tidak ingin pergi meskipun wanita hamil ini mengusirnya. “Tapi kenapa kamu menangis di taman? Siapapun akan menghampirimu jika ada orang men
Read more
Bab 30. SUAMI MATRILOKAL
Bab 30. SUAMI MATRILOKAL Sopir Angkot nampaknya mulai bimbang setelah mendengar tawaran Darko. “Apa yang dikatakan abang beneran akan memberi saya lima ratus ribu?” Sopir Angkot berkata sambil menoleh ke arah belakang di mana Darko duduk. “Iya Bang, cepetan putar balik, ini uangnya.”Tanpa banyak bicara Darko menyerahkan uang kertas seratus ribuan lima lembar ke arah sopir Taksi. Setelah menerima uang dari Darko, dengan cepat sopir Angkot putar balik Angkotnya dan menancap pedal gas dengan kencang kembali ke arah Rumah Sakit. Jarak antara Rumah Sakit dan mobil Angkot pada saat ini sekitar satu kilometer, ditempuh hanya dalam waktu dua menit. Beberapa petugas kesehatan langsung keluar sambil membawa dipan besi beroda menyambut kedatangan mobil Angkot yang dinaiki Darko. Wajah Dewi seketika memucat setelah mobil Angkot yang dinaikinya berhenti di depan Unit Gawat Darurat. Darko bergegas turun dan berbicara kepada perawat pria yang menyambutnya. “Pak,
Read more
PREV
123456
...
30
DMCA.com Protection Status