Все главы Istri sang CEO: Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Глава 31 - Глава 40
185
Bab 31 – Bukan Putra Kandungku
Terbangun dari tidurnya, Valency membuka mata dan mendapati dirinya berada dalam pelukan hangat seseorang. Tangan kekar yang menyelimutinya membuat Valency sadar bahwa dirinya ada dalam pelukan Jayden. “Sudah bangun?” Pertanyaan Jayden membuat Valency mengangkat kepala cepat, lalu kembali menunduk karena malu. Dia baru teringat telah melakukannya dengan pria tersebut dan sepertinya tertidur tepat setelah selesai. Entah kenapa Valency merasa tindakan itu agak tidak sopan kepada Jayden! “M-maaf, aku tertidur …,” ucap Valency dengan suara kecil. Jayden menjepit dagu Valency dan menyetarakan pandangan dengan gadis tersebut sebelum kemudian menciumnya lembut. “Istriku harus belajar untuk berhenti meminta maaf ketika tidak melakukan kesalahan.” Ciuman singkat itu membuat wajah Valency merona. “M-maaf– mmh!” Jayden kembali menciumnya. “Setiap kata maaf yang tidak perlu, aku akan menciummu,” goda pria itu lagi, sontak membuat Valency serba salah dan berakhir terdiam. Saat Valency
Читайте больше
Bab 32 – Kita Telah Ditakdirkan
Mata Valency membulat, memastikan telinganya tak salah mendengar. “Kamu bilang apa?” Valency kembali memastikan. “Felix, dia bukan putra kandungku,” ulang Jayden membuat Valency terhenyak dan langsung menoleh ke belakang, menatap pria yang tampak memasang wajah serius itu. "Bagaimana mungkin?" Jelas-jelas di pesta tadi semua orang mengatakan Felix adalah putra Jayden, pria itu bahkan memanggil Jayden dengan panggilan ayah tanpa keraguan. Rosa saja menegur Jayden sembari mengingatkan caranya bersikap bukanlah cara seorang ayah berperilaku pada putra kandungnya. Lalu, sekarang Jayden bilang Felix bukan putranya? Apa maksudnya ini!? Jayden terdiam, lalu berkata pada Valency dengan mata menatap lurus manik gadis itu, “Selain dirimu, hanya kakek dan ayahku yang tahu kenyataan ini.” Valency membeku. Selain Alex dan Albert … hanya dirinya yang tahu? Bukankah itu berarti … ini adalah rahasia yang sangat penting?! Namun, Valency agak bingung. Setelah dikejutkan dengan status Jayden
Читайте больше
Bab 33 – Tuan Putri
Disembur teriakan lawan bicaranya, Valency meringis kecil. “Pelankan suaramu, Jen. Aku tidak tuli …,” tegur gadis itu sembari memijat pelipisnya. Jen, itu adalah panggilan Jennita, sahabat dekat Valency. Berbeda dari Cecilia yang baru dekat dengan Valency sejak masuk kuliah, Jennita adalah teman Valency sejak SMA. Dibandingkan dengan Cecilia, Jennita dan Valency juga sebenarnya jauh lebih dekat, tapi karena berbeda jurusan, keduanya jadi jarang bertemu. “Kalau tidak tuli, kenapa baru meneleponku sekarang, hah!? Apa kamu tahu berapa banyak pesan yang kukirimkan? Berapa kali aku berusaha meneleponmu!?” gerutu Jennita. “Aku khawatir dengan keadaanmu, Bodoh!” Valency menghela napas sembari tersenyum tidak berdaya, sudah lama dia tak mendengar suara dan omelan Jennita. Karena Valency tidak membalas, Jennita langsung menurunkan titah, “Kamu ke kampus. Sekarang! Aku tunggu!” Dia menambahkan, “Jelaskan semua kepadaku sebelum aku sendiri yang membuat perhitungan denganmu!” Valency pun
Читайте больше
Bab 34 – Wanita yang Beruntung
“Sial! Para bedebah itu, mereka memang layak dipermalukan!” Jennita mengepalkan tangannya dan memasang wajah marah. Dia sungguh merasa emosi mendengar cerita Valency mengenai pengkhianatan yang dilakukan Felix dan Cecilia. “Tenanglah sedikit, Jen …,” ujar Valency saat melihat bagaimana beberapa orang melirik mereka yang sedang berbincang di taman kampus. “Tenang bagaimana?! Mereka sudah keterlaluan! Tiga tahun, Lency! Tiga tahun mereka menipu dan membuang-buang semua usahamu hanya demi ambisi mereka sendiri!” bentak Jennita dengan mata berkaca-kaca. Walau memang berpenampilan tomboi dan sering kali bertengkar dengan pria, tapi Valency tahu hati Jennita sangatlah lembut, terutama terhadap orang-orang yang sangat dia sayangi. Dan, kemarahan Jennita kali ini adalah karena dia tak terima sahabatnya dimanfaatkan. Hal itu membuat Valency tak elak tersenyum. Melihat senyuman di wajah Valency, Jennita menekuk wajahnya dan menjadi semakin kesal. “Lagian! Sejak awal sudah kubilang ‘kan
Читайте больше
Bab 35 – Asah Kecerdasan Kalian
“Kamu yang melempar kaleng itu pada Lency?!” Jennita menatap tajam pada Cecilia yang baru saja datang, sangat yakin bahwa gadis itulah yang telah melemparkan kaleng pada Valency. Bukannya mengaku, Cecilia memasang wajah polos tak bersalah. Dia bersikap seolah tak tahu apa yang dibicarakan oleh Jennita. “Aku? Aku tidak melakukan apapun Jennita, aku baru saja datang. Kenapa kamu menuduhku?” ujar Cecilia dengan suara lirih tak berdaya. “Jangan berpura-pura bodoh Lia. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang melempar kaleng itu pada Valency dari arah itu?!” ucap Jennita bersikeras. “Kamu pasti salah melihat, Jen. Aku baru saja datang,” elak Cecilia memasang wajah polos dan mata memerah, membuat para pria di sekitar yang melihat menatapnya kasihan. Baru saja Jennita ingin membalas ucapan Cecilia lagi, mendadak dua orang teman wanita Cecilia yang berdiri di belakang gadis itu berujar, “Eh, jangan sembarangan menuduh, Jennita!” Mereka menambah panas suasana dan tampak bersiap untuk melin
Читайте больше
Bab 36 – Felix Gila?
Tangan Cecilia terkepal, tersinggung dengan ucapan Valency. “Kamu!” Cecilia melotot marah. “Kenapa marah?” Valency memotong ucapan Cecilia dengan wajah santai. Dia melipat kedua tangan dan memandang mantan sahabat baiknya itu dengan dingin. “Orang yang mendukung pelanggaran hak cipta dan perselingkuhan bukankah memiliki masalah dengan otak mereka? Ah, mungkin sebutan itu masih terlalu baik?” tanyanya seraya mengangkat sudut bibirnya.Keberanian Valency melawan dan menjawab ucapan Cecilia membuat banyak orang terkejut, apalagi selama ini Valency dikenal sangat penurut pada Cecilia. Mereka tak menyangka akan melihat perubahan Valency yang sangat drastis.Namun, di luar itu, mereka juga tidak menyangka akan mendengar tentang sebuah perselingkuhan! Ada skandal di sini!“Berselingkuh? Perselingkuhan apa yang dimaksud Valency?”“Cecilia mendukung perselingkuhan seseorang? Siapa?”Bisik-bisik penuh pertanyaan terdengar, ucapan ambigu Valency berhasil membuat mereka bertanya-tanya. Masalah
Читайте больше
Bab 37 – Menyia-nyiakan Tiga Tahun
Melihat tingkah laku Felix membuat Jennita dan Valency sama-sama bingung. Jelas-jelas pria itu sudah tidur dengan Cecilia, kenapa malah berbicara tentang jalan ke mal?! Sinting!Di sisi lain, Felix, yang sedang tersenyum tak berdaya dan berusaha mengambil hati Valency, tertawa dalam hati melihat keraguan dan kebingungan gadis itu. ‘Pasti kamu tidak menyangka aku akan berperilaku seperti ini ‘kan, Lency? Pasti kamu bingung mengenai apa yang sebenarnya terjadi!’Sebenarnya, semua ini Felix lakukan karena dia tidak sepenuhnya tahu kapan dan bagaimana Valency tahu dirinya berselingkuh dengan Cecilia, makanya dia berasumsi Valency pernah memergokinya pergi jalan-jalan dengan nona muda Keluarga Owen itu. Kalau masalahnya benar itu, kecil untuk dihadapi dan diluruskan.Di luar itu, mengenai pernikahan Valency dan ayahnya, Felix tidak percaya. Tidak ada perayaan yang dilakukan, maupun pengumuman ke publik. Demikian, bisa jadi semuanya hanyalah sandiwara bodoh belaka. Lagi pula, mengenal si
Читайте больше
Bab 37 – Dipermalukan Lagi
“Felix!” Cecilia menghampiri Felix dan memeriksa wajahnya. “Kamu tidak apa-apa?!” Cecilia menatap Valency dengan wajah marah. “Valency, tega sekali kamu bertindak seperti ini kepada kekasihmu sendiri!?”Sama seperti Cecilia, semua orang juga dibuat terkejut dengan tindakan Valency. Dengan berani gadis itu menampar kekasih sekaligus idola para gadis-gadis di kampus, di depan semua orang!Namun, alih-alih mempertanyakan kenapa–karena hal itu sudah dijawab Valency beberapa kali sebelumnya–mereka lebih fokus terhadap hal lain, yakni perubahan Valency!“I-ini gila! Apa dia benar Valency Lambert yang itu? Apa dia masih orang yang sama!?”“Ke mana perginya Valency Lambert yang pendiam dan penurut!? Gadis di hadap
Читайте больше
Bab 38 – Christian Black
Seorang pemuda berambut hitam dengan mata biru mempesona itu tampak tersenyum santai selagi menghadapi Felix. Serentak, semua orang di tempat itu bersorak. “Itu ... Christian Black!” Christian Black, putra bungsu keluarga Black dan alumni dari kampus ini. Bukan hanya itu, dia adalah seorang artis ternama yang wajahnya selalu muncul di iklan-iklan brand terkenal. Dia merupakan idola bukan hanya para wanita kampus tersebut, tapi juga seluruh negara! “Kamu–!” Felix menggertakkan gigi. Felix mengenal Christian, sangat mengenalnya. Lagi pula, mereka sama-sama alumni kampus yang telah lulus dan bahkan pernah berada di satu kelas! Berbeda dari Felix yang melanjutkan kerja di dunia desain perhiasan, Christian beralih menjadi artis. Selama ini, Felix selalu menganggap Christian sebagai saingannya, apalagi kedudukannya sebagai pria terpopuler di kampus berada di bawah Christian. Begitu pula dengan keberhasilannya dalam karir. “Jangan mencampuri urusanku!” Felix berusaha melepaskan ta
Читайте больше
Bab 39 – Pertengkaran Dua Pengkhianat
“Sial, sial, sial!” Felix memukul kesal setir mobilnya, rahangnya mengetat dengan pandangan penuh amarah. Nafasnya memburu, menandakan emosinya telah memuncak. “Christian Black! Berani-beraninya dia menggangguku!” umpat Felix. Tangannya meremas erat setir mobil untuk melampiaskan amarah. “Lency juga! Apa dia sudah gila karena cemburu!? Bukan cuma mempermalukanku, dia juga menamparku! Dari mana dia dapat keberanian itu!?” celoteh Felix lagi, tak berniat berhenti mengeluarkan emosinya yang meledak-ledak. Cecilia yang sudah bosan mendengar nama Valency terus disebutkan Felix sejak tadi pun mengusap bahu kekasihnya lembut, berusaha menenangkan pria itu seperti biasanya. “Sudahlah, Sayang. Dibandingkan terus memikirkan perempuan itu, kita lebih baik memikirkan hal lain yang lebih penting,” ucap Cecilia dengan nada dibuat lembut dan menggoda. Felix menoleh sejenak, melirik tajam Cecilia. “Lebih penting untuk kita mengembalikan kepercayaan publik dan meyakinkan bahwa desain itu ada
Читайте больше
Предыдущий
123456
...
19
DMCA.com Protection Status