All Chapters of Terpaksa Menikahi Om Tampan: Chapter 81 - Chapter 90
130 Chapters
Bab 81 Tak Ingin Menunda Waktu Lagi
"Anak bapak, Liyana yang telah membawa saya ke sini pak." Ucap Arya.Liyana pun membeliak mendengar jawaban Arya, Liyana yang masih terdiam menatap arya penuh tanda tanya.Bapaknya Liyana pun meminta waktu untuk berbicara empat mata. Arya pun mengikuti langkah bapak Liyana yang sudah lebih dulu berjalan menuju teras."Bisa kita bicara sebentar?" Ucap bapak Liyana terhadap Arya."Tentu" Arya pun dengan yakin mengiyakan permintaan bapaknya Liyana. Lantas bangkit dari duduknya, berjalan mengikuti langkah bapak Liyana yang sudah lebih dulu menuju teras.Bergeming, bapak Liyana menatap Arya penuh penekanan. Sebagai seorang bapak tentu laki-laki yang sudah tidak lagi muda itu tidak ingin anaknya kembali melakukan kesalahan. Bapak Liyana seperti sudah paham akan maksud dari kedatangan mantan menantunya itu."Apa Tuan bersungguh-sungguh?" Tanya bapak Liyana."Jangan panggil saya Tuan pak, panggil Arya saja." Sambung Arya sebelum menjawab pertanyaan dari bapak Liyana."Seperti yang bapak ketah
Read more
Bab 82 Menyatakan Perasaan
Liyana tak ingin menunda-nunda waktu lagi. Dengan semangat empat lima Liyana pun mulai mengatakan isi hatinya kepada Arya. Walau tak tahu harus di mulai dari mana, Liyana mencoba membuka mulutnya, mencoba untuk mengucapkan kata demi kata yang ada dalam benaknya.Kedatangan Arya seakan langsung menghisap habis energi Liyana dalam pandangan pertama ia kembali melihat Arya setelah hampir dua bulan. Awalnya, Liyana pikir ia akan bisa langsung mengungkapkan semua perasaannya selama ini tatkala bertemu Arya. Nyatanya, kini bibirnya masih saja kaku, Liyana masih belum bisa mengucapkan kata-kata yang sudah ia siapkan dalam benaknya.Liyana memberanikan diri menatap wajah Arya yang kini ada dihadapannya. Tak menyangka, tuhan akan mempermudah jalannya. Liyana kini merasa sangat sangat bahagia. Pun dengan Arya yang kini berada di depan Liyana merasa bahagia bisa melihat Liyana tersenyum, terlebih senyum itu muncul karena kedatangannya.Jantung Arya berdegup kencang. Pertama kali dalam hidupnya,
Read more
Bab 83 Kembali Rujuk
"Liyana, bersediakah kamu kembali menjadi istriku? Dan bisakah kita memulai kembali hubungan yang sempat berakhir?" Ucap Arya, memberi pertanyaan bermaksud mengajak rujuk Liyana.Liyana pun mengangguk pelan seraya berkata " tentu Mas, aku bersedia." Jawaban Liyana itupun seolah menjadi kunci dibukanya pintu kebersamaan mereka kembali.Arya pun kembali melanjutkan niatnya untuk mengajak rujuk Liyana. "Liyana, Mas ingin rujuk kembali denganmu ! Mau kah kamu kembali menjadi istriku?" Liyana pun menganggukkan kepalanya pertanda ajakan rujuk Arya telah Liyana terima. Akhirnya Arya dan Liyana pun kembali rujuk di hadapan saksi yang menyaksikan kebahagiaannya."Terima kasih." Ucap Arya. "Mulai hari ini aku tak akan melewatkan hari tanpamu Li, aku sangat merindukanmu, aku ingin kamu menjadi milikku sepenuhnya." Bisik Arya ditelinga Liyana, di barengi dengan matanya yang membola Liyana tersenyum lega menampakkan pipi yang memerah karena tersipu.Sementara bapak dan ibu Liyana pun ikut bahagi
Read more
Bab 84 Makan Malam Romantis
Di tengah perjalanan, Arya tak langsung membawa Liyana menuju kediamannya. Arya justru membelokkan arah mobilnya. Membawa Liyana menuju sebuah butik. Liyana masih duduk terdiam di kursi mobilnya, sementara Arya sudah bersiap untuk keluar dari dalam mobilnya."Ayo Li, kita turun." Ajak Arya. Mendengar ajakan Arya, Liyana pun segera melepaskan sabuk pengaman, perlahan mulai membuka pintu untuk keluar dari dalam mobil mewah Arya. Sejujurnya, Liyana masih bingung kenapa suaminya malah membawanya kesebuah butik. Padahal, Arya sebelumnya mengajak Liyana untuk kembali ke rumahnya.Tak mau ambil pusing, Liyana pun berjalan mengikuti Arya. Melihat Liyana yang berjalan di belakangnya, Arya pun menghentikan langkahnya. Setelah Liyana berdiri sejajar dengannya, Arya meraih tangan Liyana dan menggandengnya masuk ke dalam butik bersama. Apa yang Arya lakukan membuat Liyana tercengang, Liyana pun kembali berjalan menemani Arya disampingnya. Ini adalah kali pertama Liyana berjalan berdampingan de
Read more
Bab 85 Berada Dalam Satu Kamar
"Iya, kamu adalah istriku. Jadi, mulai malam ini kita akan tidur dalam satu kamar yang sama." Jelas Arya.Meski merasa terkejut dengan ucapan Arya Liyana pun menurut. Liyana kemudian memutar balik badannya dan melangkah menuju kamar Arya yang mulai malam ini akan menjadi kamarnya juga.Kini Liyana berada di depan pintu kamar Arya, Liyana mulai memegang handle pintu. Namun, sebelum pintu berhasil di buka Arya terlebih dahulu menutup kedua mata Liyana menggunakan telapak tangannya. "Kenapa matanya di tutup Mas?" Tanya Liyana penasaran."Gak papa Li. Sekarang kamu buka dulu pintunya, aku hitung sampai tiga nanti baru kamu buka mata." Pinta Arya."Bikin penasaran aja deh Mas." Ucap Liyana, kemudian mengangguk mengiyakan permintaan Arya.Saat hitungan ke tiga Liyana pun mulai membuka matanya, sesuai dengan apa yang Arya katakan. Dengan pandangan yang masih sayup-sayup Liyana pun menganga, tak percaya dengan apa yang di lihatnya di dalam kamar Arya yang kini telah menjadi kamarnya juga.T
Read more
Bab 86 Kejutan Demi Kejutan
Pagi hari yang cerah, Liyana bangun lebih awal dari Arya. Liyana keluar dari kamar, berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan Mas Arya. Meskipun sebenarnya Liyana hanya tinggal menyuruh pelayan rumah Arya, namun pagi ini Liyana lebih nemilih untuk menyiapkannya sendiri.Hari ini adalah hari pertama Liyana memulai kembali hidupnya bersama Arya di kediaman Arya. Liyana ingin menyiapkan sarapan spesial untuk suaminya. Liyana mulai mengolah beberapa bahan makanan untuk di jadikan nasi goreng. Berkat pengalamannya bekerja di warung makan, Liyana pun banyak mengetahui tata cara memasak. Tak jarang masakan Liyana tak kalah enak dari para koki di tempatnya bekerja dulu.Sementara Arya yang baru terbangun mulai mengedarkan pandangannya mencari keberadaan istri kecil yang menemani tidurnya semalam. Liyana tak terlihat, Arya pun memutuskan mencari keluar kamar saat sudah selesai mencuci muka namun masih menggunakan piyamanya. Sungguh, pemandangan yang sama sekali tidak pernah terlihat. Seo
Read more
Bab 87 Sehari Menuju Pesta
Liyana masih terisak, tak dapat brrucap apa-apa saking bahagianya. Arya mengusap bulir bening yang menetes di pipi Liyana, mengecup kening Liyana penuh cinta untuk kemudian membawa Liyana dalam dekapannya.****Hari telah berganti, hari ini Arya berencana untuk mengajak Liyana pergi ke sebuah salon kecantikan untuk melakukan perawatan. Setelah Liyana siap, Arya dan Liyana bergegas keluar dari rumahnya."Ok, waktunya meluncur" ucap Arya tatkala sudah siap duduk di balik kemudi. Arya pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.Dalam perjalanan Arya dan Liyana asyik mengobrol membahas soal acara yang akan dilaksanakan besok. "Kamu sudah kasih tau ibu dan bapak Li?" Tanya Arya di sela-sela obrolan."Belum Mas, nanti malam baru mau aku kasih tau. Biar ibu datang kesini besok. Kalau di kasih tahu sekarang nanti malah repot. Tahu sendiri ibu orangnya kayak gimana." Jawab Liyana."Ya udah terserah kamu saja." Arya pun tersenyum menanggapi jawaban Liyana.Satu jam dalam perjalanan,
Read more
Bab 88 Hari Yang Bahagia
Ceklek.Pintu terbuka, manampilkan Liyana yang terlihat cantik maksimal. Arya begitu terpukau dengan penampilan Liyana. Dengan mata yang terus menatap Liyana, Arya pun meraih tangan Liyana, menggandengnya melangkah menuju ke tempat acara di adakan. Keduanya berjalan dengan senyum di wajah, kentara sekali raut bahagia memenuhi wajah Arya dan Liyana.Arya dan Liyana berjalan bergandengan tangan menuju tempat acara. Sepanjang jalan Arya dan Liyana tak henti saling memandang dan melempar senyum.Langkah keduanya terhenti di depan sebuah pintu yang siap terbuka untuk menampilkan keduanya kepada banyak orang yang sudah menunggunya. "Hari ini akan menjadi hari yang tak terlupakan untuk kita Li, mari kita nikmati setiap momennya" ucap Arya sebelum pintu terbuka dan melangkah bersama Liyana.Liyana mengangguk dengan bahagia "terima kasih Mas."Liyana dan Arya berjalan ke ruangan pesta untuk melanjutkan hari istimewa mereka. Pesta di adakan di sebuah gedung, dan di buat semewah mungkin. Aula y
Read more
Bab 89 Satu Hari Usai Pesta
Malam itu berlanjut dengan percakapan ringan tentang impian masa depan mereka dan rencana-rencana mereka sebagai pasangan baru. Liyana dan Arya tertawa dan bercanda satu sama lain, menghilangkan kecanggungan secara perlahan. Hingga tanpa sadar keduanya sudah berada di atas tempat tidur.Sepasang mata mereka saling menatap, dengan posisi setengah badan Arya berada di atas Liyana dengan tangan bertumpu di samping istri kecilnya. "Kan tadi aku nanya, gak harus ngapa-ngapain kan malam ini Mas?" "Memangnya kalau ingin mengagumi kecantikan kamu gak boleh Li?"Liyana tersipu malu, dadanya mulai berdebar. Sekarang sudah tidak ada alasan lagi untuk Arya meminta haknya. Namun, karena rasa lelah keduanya pun tertidur setelah Arya mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepala Liyana.*****Pagi yang cerah, secerah suasana hati kedua pasangan yang baru terbangun dati tidur lelapnya. Liyana membuka matanya dengan senyum mengembang di wajahnya. Liyana melihat Arya masih terlelap di sampingnya.Hati L
Read more
Bab 90 Hotel Bintang Lima
Pagi hari saat Liyana baru membuka mata, ia melihat suaminya Arya yang sudah bersiap untuk pergi ke kantor."Mas, kok aku gak di bangunin?" Tanya Liyana saat menyadari dirinya bangun kesiangan."Gak tega mau bangunin kamunya Li, tidurnya pulas banget." Goda Arya seraya menghampiri istri kecil yang masih terbaring di kasur."Maaf, hari ini aku gak bisa nemenin kamu sarapan, aku harus buru-buru ke kantor. Ada urusan mendesak, kalau mau sarapan tinggal panggil pelayan saja." Ucap Arya tak lupa mengecup dahi Liyana.Liyana hanya mengangguk menanggapi ucapan Arya. Arya pun langsung melangkah menuju keluar kamar. Liyana memandangi Arya yang mulai berjalan meninggalkan kamarnya dengan posisi bersandar pada kepala ranjang.Setelah Arya menghilang keluar, Liyana beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.*****Sementara di luar rumah, ternyata Arya sedang menyiapkan sebuah kamar di dalam hotel bintang lima untuk dirinya dan Liyana. Arya ingin melewati malam yang sud
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status