Semua Bab Terpaksa Menikahi Om Tampan: Bab 121 - Bab 130
130 Bab
Bab 121 Kontraksi
Menurut sebagian orang hal yang paling menyakitkan ketika hamil adalah masa-masa kontraksi. Kini Liyana sedang merasakan hal tersebut pada perutnya. Ya, usia kandungan Liyana kini memang sudah menginjak sembilan bulan. Usia yang memang sudah mendekati waktunya melahirkan. Hanya saja, Liyana masih belum percaya bahwa apa yang dia alami akan lebih cepat dari perkiraan dokter.Pada malam hari saat akan tertidur, Liyana benar-benar merasa tidak nyaman. Semua gaya untuk tidur terasa salah, baik hadap kanan, hadap kiri, terlentang, bahkan pelukan hangat dari Arya suaminya yang biasanya bisa membuat Liyana tertidur lelap pun tidak dapat membantunya kali ini.Tepat pukul 02.00 dini hari, Liyana merasa frustasi karena bayi yang ada di dalam perutnya terus menendang. Liyana benar-benar kewalahan, ingin rasanya membangunkan Arya. Tapi, Liyana merasa tidak tega. Suaminya Arya baru saja pulang dari kantornya setelah hampir seharian mengurus bisnisnya. Liyana pun memutuskan untuk mengurus dirinya
Baca selengkapnya
Bab 122 Mendekati Persalinan
Tak terasa persalinan Liyana tinggal menghitung hari. Kontraksi juga sering Liyana rasakan sejak kehamilannya memasuki usia sembilan bulan. Walaupun hanya kontraksi kecil yang dirasakan Liyana tetapi lambat laun kontraksi itu semakin sering dan efek sakitnya pun semakin terasa. Seperti yang Liyana rasakan beberapa hari lalu, dan setelah di periksa ternyata hanya kontraksi palsu.Sedangkan, calon papa siaga bernama Arya Bagaskara itu sudah berjaga-jaga sejak kontraksi palsu yang Liyana rasakan. Arya memilih mengerjakan pekerjaan di rumah. Kalau pun ada meeting, Arya lebih memilih untuk di wakilkan asisten atau sekretarisnya. Terkadang, sekretarisnya harus bolak-balik dari kantor ke rumah Bosnya Arya untuk menyerahkan dokumen yang harus Arya tandatangani. Tentunya sekretarisnya itu mendapatkan bonus gaji pokok selama Arya bekerja di rumah. Arya benar-benar menjadi suami siaga yang selalu menemani Liyana istri kecilnya yang kini sedang membawa calon anak mereka ( Arya junior ) di dalam
Baca selengkapnya
Bab 123 Hadirnya Arya Junior
"Mas,,, sakit banget." Ucap Liyana, seraya mencengkeram erat jemari tangan Arya. Arya memeluk tubuh Liyana, menggenggam jemari Liyana yang terasa sangat dingin bahkan wajahnya semakin pucat.Hati Arya terasa hancur, melihat keadaan Liyana yang seperti saat ini membuat Arya menjadi sedih. Arya tak tega dan sampai hati melihat Liyana meringis menahan sakit. Andai saja Arya bisa menggantikan posisi Liyana, Arya akan sangat siap menanggung rasa sakitnya. Andai bisa berbagi kesakitan, Arya tentu dengan senang hati mau melakukannya. Dalam keadaan yang seperti ini, Arya harus bisa berpikir tenang. Arya menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskan perlahan. Berkali-kali Arya melakukannya untuk memasukkan oksigen yang banyak ke otaknya.Sedetik kemudian Arya baru menyadari kalau dirinya belum memberitahu dokter akan kedatangannya ke rumah sakit hari ini. Gegas Arya mengambil ponsel dari dalam saku celananya, mencari nomor dokter dalam daftar panggilannya.Setelah ketemu, Arya pun langsung m
Baca selengkapnya
Bab 124 Baby Blues
Selama empat hari berada di rumah sakit, Mas Arya selalu mendampingiku. Tak pernah sehari pun Mas Arya absen untuk menemani masa pemulihanku juga tak pernah absen untuk melihat perkembangan Arya junior di dalam kamar bayi. Kamar Liyana dan kamar bayinya sengaja di pisahkan, itu pun hanya terhalang pintu saja.Sebenarnya, Liyana merasa belum siap sepenuhnya untuk menjadi seorang ibu. Walau dari jauh-jauh hari Liyana sudah mempersiapkan diri, nyatanya saat sang bayi sudah lahir ke dunia Liyana masih merasakan kekhawatiran dalam hatinya. Liyana khawatir kalau dirinya tidak akan bisa menjadi ibu yang baik, khawatir jika dirinya tidak bisa menjaga sang buah hati dengan baik. Khawatir jika suaminya Arya akan lebih mencintai bayinya dan malah mengabaikannya.Tapi, kekhawatiran Liyana kini telah sirna karena perhatian yang Mas Arya berikan selama empat hari ini. Nyatanya, Mas Arya kini lebih mencintai Liyana dan sama sekali tak pernah mengabaikan Liyana. Rasa cinta Arya terhadap Liyana justru
Baca selengkapnya
Bab 125 Acara Aqiqah Baby Azka
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas kelahiran baby Azka ke dunia, Arya dan Liyana berencana akan menggelar aqiqah. Hari ini di kediaman Arya dan Liyana akan mengadakan acara Aqiqah untuk putra pertama mereka Azka yang sudah berusia empat puluh hari. Selain mengundang beberapa kolega, Arya dan Liyana juga mengundang ratusan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan yang tersebar di kota jakarta. Acara Aqiqah baby Azka di isi dengan ceramah ustadz, rebana serta nyanyian nasyid yang di bawakan oleh bintang tamu yang sengaja di undang oleh Arya. Tak hanya tamu undangan Arya, beberapa keluarga dan tak ketinggalan sahabat Liyana yaitu Tiara pun turut hadir dalam acara Aqiqah ini.Sejak acara Aqiqah berlangsung, putra kecil Arya dan Liyana yang di beri nama baby Azka tertidur lelap di dalam pangkuan sang ibu Liyana. Walau pun suasana cukup berisik, jagoan kecil itu terus tertidur dengan tenang, seakan tidak terusik oleh keadaan di sekelilingnya. Tentu saja pemand
Baca selengkapnya
Bab 126 Pertumbuhan Baby Azka
Hari berganti hari, tak terasa kini baby Azka sudah banyak menunjukkan perkembangannya. Bagi Liyana juga Arya, dapat menyaksikan tumbuh kembang sang buah hati merupakan sebuah momen yang sangat menakjubkan. Berbagai hal telah di lewati bersama, dimana suka dan cita menjadi satu dan mampu mempererat hubungan ketiganya.Rasanya, tak ada hal yang paling membahagiakan bagi Liyana dan Arya saat ini kecuali melihat buah hatinya mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Terhitung sejak saat baby Azka lahir ke dunia dan kini bayi mungil dengan wajah tampan itu telah tumbuh dengan pesat.Dimana saat dulu baby Azka belum bisa menopang tubuhnya sendiri, kini baby Azka sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya meski masih kesulitan. Tak terasa baby Azka kini sudah berusia empat bulan, dan baby Azka kini sudah mulai bisa tengkurap sendiri bahkan sudah bisa di ajak bermain cilukba. Sungguh ini merupakan momen yang sangat berharga bagi Liyana dan Arya.Buah hatinya begitu menggemaskan, Arya seakan tida
Baca selengkapnya
Bab 127 Keluarga Adalah Segalanya
Bagi Liyana dan Arya keluarga adalah segalanya, di mana mereka adalah pusat kehidupan dan tempat dimana Liyana dan Arya bisa mencurahkan kasih sayang dan perhatian semaksimal mungkin.Kehadiran buah hati baby Azka di tengah-tengah Liyana dan Arya menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan bagi Liyana dan Arya. Senyuman serta tawa cerianya membuat kehidupan Liyana dan sang suami semakin bertambah indah. Baby Azka mampu membuat Liyana dan Arya mempunyai arti dan tujuan hidup yang lebih terarah.Bersama Liyana dan baby Azka, Arya dapat memahami banyak hal. Salah satunya menemukan bahwa kebahagiaan itu sederhana dan mudah di raih. Arya hanya perlu menghabiskan waktu bersama Liyana juga baby Azka, berbagi cerita serta bercanda dan tertawa. Kebersamaan dan saling memiliki di antara Arya, Liyana dan baby Azka membuat setiap momen menjadi lebih indah dan berkesan. Karena kebahagiaan tak selalu tentang harta, dapat menikmati dan menghabiskan waktu bersama pun dapat menjadi kebahagiaan yang sempu
Baca selengkapnya
Bab 128 Liburan
Baik Liyana maupun Arya, tak pernah sekalipun menolak keinginan Azka. Azka tumbuh dengan kasih sayang serta cinta yang tak pernah kurang dari kedua orangtuanya.Keesokan paginya, Azka bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat menggebu Azka berlari menuju kamar kedua orangtuanya.Tok tok tok..!Azka mengetuk pintu kamar orangtuanya. Liyana melangkah untuk membukakan pintu. "Ceklek" pintu mulai terbuka, Azka sudah menerobos masuk tanpa menunggu pintu terbuka lebar."Pa, bu, ayo kita berangkat sekarang !" Pinta Azka yang sudah tidak sabaran.Liyana dan Arya saling memandang, Arya bangkit dari duduknya menghampiri sang anak. "Kita sarapan dulu ya ! Habis itu baru berangkat." Ucap Arya."Siap pa, ayo !" Sambung Azka kemudian menarik tangan Arya menuju meja makan. Azka menyantap sarapan dengan lahapnya. Tak butuh waktu lama Azka telah selesai menghabiskan satu piring nasi goreng sarapannya. Melihat begitu semangat sang buah hati, Arya pun bergegas bangkit dari kursi tempat duduknya
Baca selengkapnya
Bab 129 Memanfaatkan Kesempatan
Sudah hampir satu jam Liyana berada di dalam kamar mandi. Arya yang sedari tadi sudah menunggu begitu merasa tidak sabar, di tambah dengan buah hatinya Azka yang takut keburu bangun membuat Arya semakin risau menunggu.Semenjak adanya baby Azka, Liyana dan Arya harus pandai mengatur waktu untuk kegiatan suami istrinya. Bagi Arya dan Liyana tak perduli pagi, siang, sore atau pun malam, jika kesempatan sudah ada di depan mata maka mereka akan memanfaatkannya kesempatan itu untuk kegiatan mereka.Liyana keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi tubuh mulusnya. Arya yang sudah menunggu dengan sabar segera menghampiri Liyana. Arya tak memberi Liyana kesempatan untuk sekedar mengeringkan tubuhnya dulu.Arya melepaskan handuk yang sempat menutupi tubuh Liyana dengan cepat. Kini, keduanya sudah berada di atas ranjang bersiap untuk melaksanakan kegiatan mereka. Namun, saat Arya baru akan memulainya tiba-tiba terdengar suara putranya Azka dari luar pintu memanggil ibuny
Baca selengkapnya
Bab 130 Bahagia Bersamamu
Kebahagiaan terpancar dari wajah Arya, Liyana juga putranya Azka. Sebuah keluarga kecil yang terlihat sempurna, keluarga yang penuh dengan kasih sayang membuat semua orang yang melihat kehangatan keluarga kecil Arya akan di rasuki rasa iri.Pagi ini jadi terasa lebih indah dan cerah dari biasanya. Benar-benar sangat berbeda. Lebih menyenangkan dari biasanya, sejak aktifitas yang Liyana dan Arya lakukan semalam sampai pagi tadi senyum bahagia terus terpancar dari wajah kedua pasangan yang kini telah menjadi orangtua. Padahal, aktifitas malam itu bukanlah yang pertama bagi Arya dan Liyana. Namun, entah mengapa kegiatan semalam terasa berbeda.Arya memandangi Liyana begitu dalam, Liyana adalah perempuan yang berhasil membuat Arya begitu mencintainya. Terlebih, Liyana kini sudah memberinya seorang putra berhasil membuat Arya menjadi seorang laki-laki seutuhnya. Membuat Arya semakin menyayangi serta mencintai dua makhluk yang telah Tuhan titipkan kepadanya. Arya dan Liyana saling menjaga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status