Semua Bab MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT : Bab 11 - Bab 20
123 Bab
11. NAGA MERAH MENYERANG
Berangkas bukan sekedar berangkas biasa. Di dalamnya terdapat sebuah ruangan yang luas, cukup untuk dihuni ratusan orang. Jauh dari ekpektasi Arsenio, nyatanya berangkas tersebut tidak menyimpan barang-barang berharga, melainkan hanya ruang hampa. Meskipun begitu, ruangan tersebut tetap memiliki pentilasi udara. Bahkan memiliki pendingin ruangan juga.Arsenio sedikitnya menduga, ruangan tersebut diperuntukkan untuk tempat bersembunyi anggota Organisasi Hitam, bilamana terjadi serangan. "Kemana lorong ini mengarah?" tanya Arsenio sambil menyipitkan matanya. Dilihat lurus ruangan tersebut."Keluar Mansion," jawab King datar sambil kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Sikapnya sangat tenang sekarang. Namun, berbeda dengan Arsenio, yang tampak sangat antusias dengan apa yang dilihatnya sekarang.'ouh, jadi mereka memiliki jalan rahasia, yang mungkin tidak diketahui banyak orang.' Arsenio membatin sambil mengelus dagu. Tepat seperti dugaannya. Ruangan ini memang diperuntukka
Baca selengkapnya
12. KEKALAHAN
Arsenio yang berhasil keluar dari penjara pun, tidak membuang waktu lagi untuk segera melancarkan aksinya. Ia telah melihat anggota Organisasi Hitam yang menjaga penjara kocar kacir. Terdengar suara teriakan bahwasanya ada serangan datang.BRUK!Arsenio melayangkan tendangan keras bertubi-tubi pada lawan yang ditemuinya. Beberapa diantara mereka langsung terkapar, ada juga yang membuat Arsenio kewalahan. Arsenio tak seorang diri sana. Ada anggota Naga Merah yang datang untuk merobohkan pertahanan Organisasi Hitam. Mereka datang melalui lorong yang terhubung dengan berangkas. Ting!Tiba-tiba layar notifikasi pun muncul di hadapannya. Tertulis.[Selamat. Kamu mendapatkan 10 poin Aksi dan 5 poin kemenangan. Skill bertambah 5% dan Stamina bertambah 10%][Tingkatkan terus skill-mu, maka kau akan mendapatkan lebih banyak poin Aksi dan Poin Kemenangan.]Tak berselang lama, notifikasi pun hilang. Arsenio tersenyum penuh kemenangan. Rasa percaya dirinya semakin meningkat. Kini ia dapat meras
Baca selengkapnya
13. MOBIL BARU
Pagi harinya. Kediaman Keluarga Guan. Mansion mewah yang saat ini telah berpindah nama menjadi Arsenio Bagas Guan itu. Tring! Satu notifikasi pun muncul di layar tap. Tertulis bukti kredit dengan nominal 20 juta dollar, telah berhasil masuk rekening atas nama Arsenio Bagas.Sepasang bola mata berwarna hazel itu, melebar sempurna. Hati riang kian gembira, melihat sebuah tulisan yang menunjukkan angka 2 dan nol, berjajar rapi.Mimpi apa ia semalam. 20 juta dollar, bukanlah jumlah yang kecil. Namun, Arsenio mampu mendapatkannya dalam waktu singkat, hanya dengan menyelesaikan sebuah misi. Setelah puas melihat uang dalam m-banking, Arsenio meletakkan tab di atas meja yang berada di sebelahnya. Kemudian, meredamkan tubuh yang kemarin malam berlumuran darah itu di bathtub, yang telah dipenuhi wewangian dan ditambah beberapa rempah. "Ah, rasanya sangat segar." Arsenio merilekskan tubuhnya. Merasakan ketenangan, serta kenyamanan yang belum pernah ia rasakan sebelum ini. Hidup menjadi seseo
Baca selengkapnya
14. ADA MISI BARU
Sore harinya. Arsenio yang baru saja membantai organisasi Hitam kemarin malam, tidak tampak kelelahan. Tubuhnya terlihat bugar dan sehat. Bahkan ia tersenyum sumringah seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Perasaannya saat ini, sedang berbunga-bunga. Pertama, ia telah membalas dendam kepada Felix dan seluruh anak buahnya. Kedua. Ia mendapatkan mobil baru sebagai bonus karena telah menyelesaikan misi.Arsenio pun sedang mengunjungi Alexander Guan, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Sky Blue Hospital.Pria paruh baya itu masih duduk di atas ranjang rumah sakit. Alat-alat medis pun tampak tidak terpasang lagi di badannya, yang memandang ia telah pulih total. "Bagaimana, kabar Ayah sekarang?" Arsenio bertanya sambil menggenggam erat tangan pria paruh baya itu. "Ayah baik, Nak." Alex menaikkan sebelah alisnya. "Luka apa ini? Apa kau habis berkelahi?"Alexander menyentuh pelipis kanan Arsenio, yang terlihat bengkak dan berwarna biru kelabu. Seperti orang yang habis dipukuli war
Baca selengkapnya
15. BERTEMU DI PEMAKAMAN
"Bos, ingin kau membunuh wanita ini!"Kalimat itu terus membayang di benak, pemuda tampan tiga puluh tahun, yang sedang berpacu di jalan beraspal Sky Blue City. Kecepatan mobilnya menembus angka 90-100 km/jam. Ia menyalip satu demi satu, kendaraan di depannya tanpa sedikitpun kesulitan. Menampilkan kebolehannya bak seorang pembalap profesional di lintasan beraspal.Sepasang netra itu melebar, menatap nyalang objek yang dilewatinya tanpa berkedip. Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga puluh menit. Pemuda itu menghentikan laju super car miliknya di depan sebuah hotel bintang enam yang namanya terkenal, seantero Sky Blue City.Pemuda itu melemparkan kunci mobilnya kepada pelayan hotel yang bertugas memarkirkan mobil. Kunci tersebut telah di tangan pelayan itu, sedangkan pemuda yang hanya mengenakan kemeja hitam dan memakai kacamata berlensa coklat besar itu, mengayunkan kakinya sedikit cepat. Memasuki hotel tersebut.Tidak ada satu pun hal yang menarik perhatiannya, selain lift y
Baca selengkapnya
16. RAYUAN ELISHA
Arsenio pun mengantarkan Elisha menuju rumahnya, tentu dengan arahan sang wanita. Lantaran selama ini, pemuda tampan dan kaya raya itu, tidak tahu menahu soal Keluarga Elisha. Di mana ia tinggal dan seperti apa sosok kedua orang tua sang wanita yang pernah mengisi hatinya itu, Arsenio tak tahu apa-apa. Gelap gulita. "Apa ini rumahmu?" tanya Arsenio dingin sambil melongo ke luar jendela. Pandangannya tentu mengarah pada bangunan mewah di sana. "Iya, itu rumahku. Ayo, kita masuk!" ajak Elisha tanpa ragu-ragu.Sekitar 10 meter dari posisi mobil berhenti, sebuah bangun lantai tiga berdiri kokoh, dengan warna putih mendominasi bangunan tersebut."Baiklah."Arsenio menyalakan mesin mobilnya kembali. Elisha semakin bersemangat. Senyuman merekah indah di bibir tebalnya. Tak membuang kesempatan, Elisha bergelayut manja di tangan Arsenio. Sementara sang pemuda mengumpat kesal dalam hati.Setelah mobil berhenti, Arsenio melepaskan sabuk pengaman yang melindungi tubuhnya itu. Elisha pun melaku
Baca selengkapnya
17. TINGKATKAN MAFIA
Di tengah terik sang Surya membakar cakrawala biru. Arsenio berbaring santai di atas kursi membentang tepat di pinggiran kolam renang. Pikirannya sedang melalang buana, mencari jawaban dari sebuah pertanyaan yang dalam beberapa hari terakhir, sungguh mengganggu benaknya."Sebenarnya, apa kegunaan Poin Kemenangan dan Poin Aksi? Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Sampai detik ini, aku masih belum memahamArsenio melepaskan kacamata hitam yang melekat indah menutupi kedua netranya. Kemudian mengangkat tubuhnya berada dalam posisi duduk. THING!Di tengah lamunannya, layar notifikasi pun muncul, seolah bisa membaca pikiran Arsenio.[PENJELASAN.][TINGKATAN SISTEM MAFIA TERKUAT.][Mafia kelas 3 : Memiliki 50 poin kemenangan. Kemampuan menghadapi 2 orang dewasa. Menguasai satu senjata tingkat rendah.][Mafia Kelas 2 : Memiliki 70 poin kemenangan. Kemampuan menghadapi 5-7 orang dewasa dalam satu waktu. Menguasai senjata tingkat rendah.][Mafia kelas 1: Memiliki 100 poin kemenangan. Kemampu
Baca selengkapnya
18. DISTRIK SENTIONG
THING![NEW QUEST][Gagalkan pengiriman senjata dan emas dari Distrik Sentiong, menuju Pelabuhan Karang Cetak.][Hadiah Penyelesaian Misi : 15 Juta Dollar dan Tanah 500 meter persegi.][Tingkat Kesulitan Misi : 2. ][Bonus Tambahan : 30 poin Aksi dan 15 Poin Kemenangan.]Arsenio yang sebelumnya terlelap dalam mimpi indah, kini terbangun dengan penuh semangat guna menyongsong hari yang penuh misteri ini. Notifikasi itu, menghilang dalam hitungan detik bagai debu tersapu angin. Di waktu hampir berdekatan, suara pintu diketuk terdengar pelan. Tak berselang lama, sosok laki-laki tinggi jangkung, gagah dan tidak ada sedikitpun senyuman di wajahnya, menampakkan diri di hadapan Arsenio.Laki-laki itu berdiri gagah. Namun, kedua bahunya sengaja direndahkan, sebagai bentuk hormatnya kepada Arsenio selaku atasan."Bagus, kau datang." Arsenio buru-buru turun dari tempat tidur. "Bisakah kau melakukan sesuatu untukku sekarang?"Arsenio berkacak pinggang sambil menghela napas panjang, seolah seda
Baca selengkapnya
19. RENCANA BARU ARSENIO
Gedung All Star Grup. Di salah satu ruangan full AC, yang ditempati sekitar 10 orang lebih. Memegang bidangnya masing-masing."Hei, kamu, Anak Baru! Cepat, selesaikan laporan ini sekarang juga! Ini perintah langsung dari atasan!" Seorang wanita cantik, memakai dress berwarna biru itu, meletakkan tumpukan lembaran kertas di atas meja salah satu karyawan di sana, secara kasar. Gadis cantik dengan rambut kuncir kuda itu, menoleh. Setengah mulutnya sudah terbuka. Namun, kata-katanya tercekat di ujung tenggorokan."Selesaikan laporan ini sekarang juga! Jika, laporannya tidak selesai, maka kalian tidak boleh pulang!" ancam wanita yang mengenakan dress biru itu, sambil menjatuhkan tatapan jalang kepada bawahannya.Wanita itu, manager di bagian desain grafis. Menduduki jabatan yang cukup tinggi, membuat ia congkak dan sombong. Berkuasa penuh, seakan ia yang memegang seluruh kendali perusahaan. Memerintah seenak jidat bawahannya dan disertai ancaman."Kalian, dengar tidak!" bentaknya sambil
Baca selengkapnya
20. SEPERTI SETTINGAN
Setelah menempuh perjalanan kira-kira empat puluh menit dari kantor. Arsenio akhirnya sampai di mansion mewah milik keluarga Elisha.Arsenio memarkirkan mobil mewah limited edition itu, tepat di pintu masuk. Tak berselang lama Arsenio keluar dari mobil sembari tersenyum sumringah dan membawa satu buket bunga mawar putih. Dilihatnya, Elisha sedang berdiri di depan pintu masuk dan ditemani dua pria bertubuh kekar di belakang. Arsenio sedikitnya menebak bahwa keduanya adalah Bodyguard yang diperuntukkan untuk menjaga Elisha. THING!Layar notifikasi pun tiba-tiba muncul. Arsenio menghentikan langkahnya untuk sejenak.[DATA][Nama: Casper][Skill: 40/100%[Stamina: 60/100%[Poin Aksi: 20[Poin Kemenangan: 10][Tingkatan Mafia: Mafia Kelas 3][DATA][Nama: Ezra][Skill: 30/100%[Stamina: 50/100%[Poin Aksi: 30][Poin Kemenangan: 25][Tingkatan Mafia: Mafia Kelas 3]Layar notifikasi pun menghilang tak berbekas. Arsenio segera menghampiri Elisha. "Tadi aku mampir ke toko bunga. Ini untuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status