Все главы Berikan Suamimu Untukku, Mbak: Глава 51 - Глава 60
131
51. Masalahnya Jadi Rumit
"Apa ini, Aruna?"Mas Bara bertanya dengan setengah berteriak, aku yang sedang memandikan Afnan jadi terkejud.Di acungkannya baju Citra yang bernoda merah ke arahku. Aku tersenyum sambil terus memandikan Afnan kemudian memakaikan handuk dan memakaikan baju untuknya."Apa yang sudah kau lakukan, apa kau membunuhnya?""Memangnya kenapa kalau aku membunuhnya. Kau akan patah hati dan sedih karena calon pengantinmu mati?""Aruna!""Tidak usah berteriak atau Mama dan Papa akan tahu juga kalau hari ini kau akan kawin lari bersama perempuan bernama Citra itu."Mas Bara diam, dia duduk di tepi ranjang sambil memandangi baju Citra, calon pengantinnya, wanita yang dicintainya ...."Apa yang sudah kau lakukan pada Citra, Aruna?"Tanya mas Bara dengan nada rendah. Kudengar suaranya seperti orang merintih. Sedih sekali dia, padahal Citra masih hidup. Bagaimana jika aku benar-benar membunuhnya? Mungkin mas Bara akan menangis atau menyusulnya mati sekalian.Aku memberikan mainan pada Afnan. Putraku b
Читайте больше
52. Terima kasih, Mama
"Kau harus meminta maaf pada Citra, dan aku akan membayar dendanya.""Aku tidak akan meminta maaf pada orang yang berusaha merebut suamiku.""Masalahnya akan semakin panjang jika kau teruskan keegoisanmu.""Aku egois, apa Mas sudah merasa benar menuduhkan kata itu padaku? Kau lah yang sebenarnya egois, Mas. Kau bertindak seperti pahlawan. Seakan kau menyelamatkanku dan juga menyelamatkan Citra. Padahal kau hanya berlindung dari rasa bersalahmu.""Apa sebenarnya maumu, Aruna. Aku lakukan ini agar Citra mencabut perkara yang dilaporkannya. Kita masih diberi kesempatan untuk berdamai, bersyukurlah!""Apa?, aku harus bersyukur saat aku harus meminta maaf pada orang yang akan merebut suamiku, orang yang akan memporak porandakan pernikahanku? Ah, yang benar saja kamu, Mas.""Lupakan itu sejenak, Aruna. Pikirkan tentang nama keluarga kita di masyarakat?""Nama keluarga atau namamu?"Aku melawan tatapan mata mas Bara yang seakan mau menembus jantungku.Sungguh aku tidak bisa berkompromi jika h
Читайте больше
53. Sangat Manis
Aku baru saja menidurkan Afnan saat kudengar suara mencurigakan dari arah ruang tamu, karena penasaran aku ke sana."Citra ingin bertemu, Ma.""Kau mau apa lagi, apa kesepakatan kita belum jelas?"Aku mempercepat langkah ketika kudengar suara mama dan mas Bara yang menyebutkan nama Citra. "Tolong kamu bicara dulu, Mas."Nah, itu suara Citra. Berani sekali ia datang ke sini. Pasti mas Bara yang mengajaknya. Dasar memang lelaki buaya!Lebih baik aku mendengarkan dari tempat ini saja tapi bila diperlukan aku juga akan tampil ke depan."Ma, sekarang Mama sudah tahu semuanya kan? Ma, aku tidak bahagia hidup bersama Aruna karena memang dari awal aku tidak mencintainya. Aku menikahinya karena paksaan dari Alya dan menuruti Mama-Papa saja. Aku ingin pisah dari Aruna, Ma. Tapi Mama tahu kan Aruna itu seperti apa, dia tidak akan mau. Aku mencintai Citra dan ingin menikahinya, Ma. Hari ini aku mengajaknya untuk pergi jauh, bukan ke kampungnya. Tujuan kami pun belum pasti tapi yang jelas kami aka
Читайте больше
54. Bertemu Mbak Alya
Entah mengapa aku sangat merindukan ibu. Aku merasa sangat lelah akhir-akhir ini. Bukan karena pekerjaan atau karena Afnan yang lagi aktif-aktifnya. Aku lelah dengan keadaan hidupku sendiri. Aku ingin sekali ke rumah ibu dan melepaskan beban perasaanku ini. Aku ingin mencurahkan segala isi hatiku pada ibu. Sebanyak apa pun umurku aku akan tetap membutuhkan ibu seperti masa kecilku dulu."Ma, aku akan menginap di rumah ibu. Sudah lama sekali rasanya aku tidak ke sana."Mama diam. Mama mertua yang kurasakan seperti ibu kedua untukku ini memegang lenganku dengan pelan."Kau bosan di rumah ini, bukan?""Tidak, Ma. Mama jangan salah paham.""Aku tidak salah paham bahkan aku lebih mengerti hatimu dari pada dirimu sendiri. Maafkanlah Bara ...."Aku mengembuskan napas dengan berat. Dari mana mama tahu apa yang kurasakan ini?"Tidak ada masalah dengan mas Bara, Ma. Dia sudah kembali seperti dulu, tidak pernah membuat masalah lagi, pulang tepat waktu dan tidak pergi keluyuran.""Tapi kau tidak
Читайте больше
55. Tawaran Kerja
Malam ini ternyata mbak Alya juga ingin menginap di rumah ibu. Ternyata kami sama-sama merindukan ibu, ayah dan rumah ini. Ayah tampak gembira melihat kedatangan kami. Rasa lelahnya setelah bekerja tidak menghalangi niatnya untuk terus bermain dengan cucunya, Afnan. Afnan pun terlihat gembira dengan suasana baru ini.Setelah makan malam bersama, aku menidurkan Afnan di kamar, rasa lelah membuatnya cepat sekali terlelap. Sekilas aku membayangkan mas Bara yang mungkin saja baru pulang kerja. Biarlah, ada mbok Iyem yang akan melayaninya makan malam."Aruna ....""Iya, Bu."""Apa Afnan sudah tidur. Tak inginkah kau ke sini dulu. Atau kau juga sudah mengantuk?""Belum, Bu. Aku akan ke sana."Aku bangkit dan menyelimuti tubuh Afnan dengan rapi. Kunyakakan pembasmi nyamuk elektrik terlebih dahulu baru aku pergi memenuhi panggilan ibu.Ternyata ada juga ayah yang sedang menikmati kopi dan mbak Alya yang sibuk dengan hpnya."Kau tidak ingin membuat teh atau apa?""Tidaklah, Bu. sedang tidak in
Читайте больше
56. Bekerja
Dua malam aku menginap di rumah ibu, tak sekalipun mas Bara meneleponku sekedar bertanya kabar atau menyuruh pulang, tidak sama sekali.Aku yang tidak enak hati dengan mama. Mama sering menelepon dan menanyakan Afnan. Lebih baik aku pulang saja dari pada ibu mencurigaiku. Setiap saat pandangan ibu mengandung rasa curiga dan ibu kerap menguping saat aku menelepon.Aku berpamitan pulang pada Ibu dan aku mengatakan kalau mama mau menjemputku. Baru ibu tersenyum padaku. Heran juga ya, mengapa seorang ibu sepertinya tidak suka kalau anaknya meninggalkan rumah bahkan untuk menginap di rumahnya. Orang tua akan merasa senang jika mendapat kabar baik dari anaknya meski mereka tidak melihatnya langsung, mereka akan turut merasa bersuka cita meskipun itu hanya kabar saja."Baik-baik kau sama keluarga mertuamu, terutama baik-baiklah sama Bara."Bisik ibu di telingaku saat aku memeluknya. Sebenarnya aku masih merasa berat hati untuk meninggalkan rumah ini tapi demi mama Resti aku pulang juga."Iya,
Читайте больше
57. Masalah
Kesibukan baruku mampu mengalihkan perhatianku dari mas Bara yang kian hari kian menyebalkan. Sama sekali dia tak memperhatikanku, menyapa atau menanyakan sesuatu hanya seperlunya saja. Bahkan seperti hanya rutinitas atau kepura-puraan saja. Biasanya mas Bara bersikap ramah dan manis jika ada mama, papa atau tamu. Ah, mau bagaimana lagi. Kami terlanjur mengambil sikap saling diam, kalau dicermati malah seperti musuh saja."Tapi Kakak sudah pesan tiga paket, tidak bisa di cancel begitu saja dong. Pesanan Kakak sudah masuk sistem dan toko pusat sudah memprosesnya.""Maaf ya Kak, tapi teman saya yang semula ingin memesan atas nama saya juga dengan begitu saja membatalkan pesanannya. Jadi nggak mungkin saya pesan tiga paket untuk diri saya sendiri.""Lah itu kan resiko Kakak. Kakak tidak bisa membatalkan pesanan dalam proses. Barang tetap akan dikirim sebanyak tiga paket, Kak.""Kak, ini kan saya sudah kasih tahu baik-baik jika yang dua paket itu pesanan teman saya yang tiba-tiba saja memb
Читайте больше
58. Mbak Alya yang Baik
Tiba-tiba aku teringat untuk membelikan susu untuk Afnan, sekalian ke luar rumah begitu pikirku. Kadang kalau sudah di dalam rumah, mau ke mana-mana itu malas yang ada.Tak sengaja aku berada di belakang mang kurirnya mbak Alya. Hatiku berkata kalau aku harus bisa menyelesaikan masalahku, agar orang tidak bisa seenaknya denganku. Aku harus memaksa Kia Amalia itu membayar semua pesanannya. Aku tak mau ada masalah dengan mbak Alya.Aku mengikuti ke mana arah mang kurir itu mengantarkan pesanannya. Aku tahu ini jalan menuju rumah targetku, aku akan mengintainya dulu.Benar saja, mang kurir berhenti di depan sebuah rumah dan mengucapkan salam. Lama sekali tidak ada jawaban, kemudian mang kurir mengetuk pintu dengan keras. Tak semudah yang kubayangkan ternyata bekerja sebagai pengantar barang itu. Aku berhentikan sepeda motorku agak jauh tapi masih bisa kulihat apa yang terjadi di depanku. Sudah jelas ada cekcok antara keduanya. Sudah pasti karena uang yang di bayarkan oleh Kia Amalia tida
Читайте больше
59. Ulang tahun
Kunikmati hidup yang terasa berwarna meskipun ada kehampaan dari sisi hatiku yang lain."Aku percayakan semua urusan padamu sekarang, kau tak usah lagi mengurus penjualan. Kau bertugas memeriksa semua laporan masuk saja. Uang keluar dan uang masuk aku percayakan padamu, aku hanya memeriksa hasil akhir saja.""Tapi, Mbak .... Apa aku pantas menerima tugas ini?""Apa kau tak yakin dengan dirimu sendiri. Bagaimana kau bisa berkata seperti itu. Apa kau tak ingin ada kemajuan dalam pekerjaanmu?""Tentu saja aku mau, Mbak. Tapi bagaimana Mbak begitu percaya padaku setelah ....""Mengapa kau mengungkit hal yang telah berlalu. Bukankah kau sudah berusaha untuk berubah dan aku percaya padamu. Lebih baik menjadi mantannya orang buruk dari pada menjadi mantannya orang baik."Dadaku berdegup saat mbak Alya membicarakan orang baik yang berubah buruk, bukankah itu mas Bara? Dan selama ini aku sukses menutupi keburukan mas Bara dari orang di sekelilingku. Mereka mengira hubunganku baik-baik saja sepe
Читайте больше
60. Menghilang
Aku pulang bersama mama, Afnan tertidur di pangkuanku karena kelelahan. Dia tak berhenti sepanjang hari tadi.Mama tersenyum saat melirik cucunya yang tengah tertidur pulas."Puas sekali dia hari ini.""Iya, Ma. Oh ya tadi mas Bara sudah pulang belum, Ma?""Aku tidak bertemu Bara hari ini, aku malas untuk meneleponya, jarang dia mau mengangkatnya. Aku kira kalau kau sudah meneleponnya. Entah juga dia sedang mengawasi toko yang mana."Ternyata mama juga malas menghadapi mas Bara. Memang semenjak mas Bara tahu jika mama sering berada di pihakku, mas Bara jadi kurang akrab dengan mamanya sendiri."Ya sudahlah, Ma. Nanti juga pulang sendiri.""Kamu yang sabar ya Aruna. Semoga Bara akan menyadari kesalahannya sesuatu saat nanti.""Entahlah, Ma. Aku masih bisa berharap atau tidak."Aku tersenyum masam saja. Hatiku sepertinya juga sudah membeku tak ada rasa lagi.Kubaringkan tubuh putraku senyaman mungkin, kucium pipinya yang menggemaskan itu.Aku beranjak pergi ke kamar mandi untuk menyegark
Читайте больше
Предыдущий
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status