Semua Bab Gelora Cinta Cassanova Impoten: Bab 11 - Bab 20
110 Bab
Kembali ke Jakarta
Rima pun langsung mengatakan persyaratan apa yang harus di persiapkan oleh Mala, untuk melamar pekerjaan itu. Setelah Rima pulang, Mala segera mempersiapkan semua yang tadi di sebutkan oleh Rima."Doakan aku ibu, agar aku bisa mendapatkan pekerjaan ini dan melupakan dia," ucap Mala.menatap kembali foto ibunya dengan sedih.Dua hari kemudian, Mala akhirnya kembali ke Jakarta, dia kembali ke rumah kontrakan nya yang dulu, karena sebelum pergi, Mala telah membayar satu tahun full uang kontrakannya.Para tetangga nya dulu, langsung menemui Mala, dan menyambutnya dengan hangat."Kamu sudah nggak sedih lagi kan?" Tanya ibu Harun."Tidak ibu, aku sudah baik-baik saja, aku ke sini untuk bekerja," jelas Mala."Syukurlah, jika ada apa-apa datang ke tempat ibu, jangan malu atau ragu," lanjut ibu Harun.Mala tersenyum lebar mendengar hal itu. Ternyata di Jakarta lebih menyenangkan dari pada di desa, Mala di desa selalu sendirian, bahkan terkesan di jauhi, tapi di sini dia di terima dengan baik.
Baca selengkapnya
Bramono dan Mala, mencoba Bangkit
Mala bersiap untuk berangkat kerja, hari ini adalah hari pertama kali dia, bekerja. Mala langsung di minta masuk di malam hari. Mala menatap dirinya di cermin, untuk melihat dirinya, saat memakai seragam seorang cleaning servise. Mala menghela nafas panjang, biarlah untuk sekarang dia bekerja sebagai cleaning servise, mungkin lain kali dia akan jadi pemilik perusahaan, bisik hati Mala memberi semangat hidupnya.Tapi itu tak lama, Mala memukul kepala nya sendiri, menyadari pikiran bodohnya barusan, yang tidak sadar siapa dirinya."Bodoh! Khayalanmu terlalu terlalu tinggi!" Maki Mala pada dirinya sendiri.,Mala, sambil menunggu ojek onlinenya datang, dia memeriksa lagi barang bawaannya. Tak lama kemudian ojek yang dia pesan datang dan segera membawanya, ke tempat dia bekerja.Begitu sampai di sana, Mala pertama-tama bertemu dengan om Rudi, untuk bertanya tentang tugasnya. Mala malam ini ternyata, dia tugaskan untuk membersihkan sebuah apartemen, yang baru saja di tinggalkan pemiliknya,
Baca selengkapnya
Bertemu lagi
Bramono dengan senyum bahagia, pamit pulang pada sekertaris nya, Bramono tidak sabar ingin bertemu, dengan wanita yang sedang menunggunya di apartemen sekarang."Malam ini, aku harus mandi keringat!" Ucap Bramono, menyemangati dirinya sendiri.Setelah malam itu, kehidupan Bramono memang berubah 180 derajat, Bramono tidak pernah lagi keluar dan berjalan dengan seorang wanita.Hampir saja, gelar Casanova hilang darinya.Malam ini, Bramono akan kembali ke jati dirinya yang lama. Bramono jadi merasa tidak sabar, sampai di apartemen, pasti seorang gadis cantik, dan seksi sudah menunggu nya di sana.Di tempat yang sama, di sebuah gedung apartemen lantai delapan, Mala berdoa dalam hati, agar tidak bertemu dengan Pria itu lagi. Namun baru saja Mala keluar dari pintu lift, dia melihat pria itu kembal. Pria itu menggandeng seorang wanita cantik, masuk ke dalam apartemen nya.Mala menghela nafas lega, setidaknya dia aman saat ini, Mala menunggu pria itu menutup rapat pintu apartemen nya. Saat it
Baca selengkapnya
Menemukanmu
"Apa!" Bentak Bramono, sambil bangun dari duduknya.Bramono merasa kesal, dengan jawaban dari Dokter, bagaimana bisa dia kembali tidur dan mengulangi malam panas bersama wanita itu, membayangkan nya saja, dia sudah bergidik ngeri.Poni dan rambut kepang dua wanita itu, mulai muncul di ingatan nya, lalu kacamatanya yang besar dan yang lebih parah, kawat gigi yang menempel erat di gigi wanita itu, membuat Bramono bergidik sekali lagi."Tenanglah!" Ucap Dokter, melihat kemarahan pada diri Bramono."Saya tidak sembarangan mengatakan hal ini, saya menganalisa, jika gangguan pada senjata anda, karena pikiran anda pada wanita itu, melebihi batas normal," jelas Dokter.Bramono termenung di dalam mobil, mengingat kata-kata dari dokter, lalu menarik nafas panjang, melepaskan rasa sesak di dalam dada."Sepertinya, aku harus mencari wanita itu, dengan benar," ucap Bramono.Bramono memutuskan tidak kembali ke kantor hari ini, tapi pulang ke apartemen nya, rasa semangat bekerja dalam dirinya, kini s
Baca selengkapnya
Guci yang Pecah
Mala kini sudah selesai, membersihkan apartemen milik Bramono, kecuali kamar. Karena Bramono tidak ingin kamarnya di sentuh siapapun. Mala pun merapihkan alat-alat kebersihan, yang tadi dia gunakan ke dalam gerobak. Sedangkan Bramono, masih belum berani menampakkan diri, di depan Mala.Bramono masih tidak yakin, kalau Mala yang bisa menyembuhkan nya. Dia takut jika sudah tidur dengan Mala, senjatanya ternyata belum juga bisa bangun, Bramono akan merasa mengalami kerugian yang sangat besar, karena sudah berdekatan dengan wanita jelek itu lagi.Jika dia tidur lagi bersama wanita itu, itu akan merusak rekor nya sebagai Cassanova sejati, yang tidak pernah tidur bersama wanita yang sama untuk ke dua kalinya."Syukurlah, dia ternyata tidak tahu, aku!" Ucap Mala."Kalau bisa, aku tidak mau, sampai bertemu pria bermulut tajam itu!" Lanjut Mala, berdoa dalam hati.Bramono yang mendengar itu, mengerutkan keningnya, siapa juga yang mau dengan wanita jelek kayak dia lagi, batin Bramono kesal.Bra
Baca selengkapnya
Tidurlah denganku
Bramono menatap nyalang pada Mala, yang kini berada di bawahnya. Mala yang tak bisa berkutik mengeluarkan air matanya, haruskah dia mengalami ini lagi, dengan orang yang sama? batin Mala menjerit, menolak keadaan ini.Mala sekuat tenaga, mencoba menahan tubuh Bramono, yang kian merapat, Bramono tersenyum kecil."Kamu, tak akan mampu menahan dan mencegahku!" Ucap Bramono."Tidak, kumohon lepaskan aku!" Melas Mala.Bramono menarik tangan Mala yang sejak tadi, menahan gerakannya, lalu menekannya tangan itu ke sofa, hingga Mala tak bisa berkutik lagi. Bramono melepaskan kacamata yang di pakai oleh Mala, sesaat Bramono terpaku, ternyata di balik kacamata itu, ada bola mata berwarna coklat yang sangat indah.Bramono melempar kacamata itu, kesembarangan tempat. Kemudian Bramono memulai aksinya dengan melumat bibir Mala, Mala memberontak, walau terlihat percuma, karena Bramono benar-benar telah menguasai bibirnya.Bramono merasa terkejut, baru saja dia merasakan bibir kenyal milik Mala, ada se
Baca selengkapnya
Rasa yang aneh
Mala langsung keluar dari apartemen Bramono, saat itu juga, dengan kesal. Bisa-bisanya seorang pria ingin menikahi seorang wanita, hanya karena ingin tidur dengan wanita itu.Bramono, menatap pintu apartemen nya yang kini sudah tertutup rapat lagi, hati Bramono benar-benar di buat marah, oleh Mala. ***Esok harinya lagi, Bramono sengaja menunggu Mala, datang. Bramono ingin menyelesaikan masalah ini dengan Mala secepatnya. Namun Mala hari itu, tak kunjung datang, membuat Bramono terpaksa keluar dari apartemen nya, untuk mencarinya. Bramono menghentikan maksudnya, saat melihat Mala sedang berbincang akrab dengan pemilik apartemen sebelah."Jadi nama kamu, Mala?" "Iya, tuan,""Pekerjaan kamu bagus, besok datang lagi kemari, ok!""Baik tuan, terimakasih,"Mala pun pamit, dan terkejut ketika matanya bertemu dengan mata Bramono yang menatap tajam ke arahnya. Mala pun menghampiri Bramono, dan meminta maaf, karena telat datang. Bramono hanya diam, dia memberi jalan Mala, untuk masuk ke dala
Baca selengkapnya
Melupakan Gengsi
Bramono mencoba menenangkan diri, agar bisa berkonsentrasi dalam mengemudi. Bramono masih memikirkan keanehan yang terjadi, pada dirinya, bagaimana bisa melihat Laras yang seksi, namun dalam khayalan nya tadi Laras berubah menjadi Mala.Bramono tidak bicara sama sekali, dia seperti melupakan jika ada Laras di sampingnya, yang kini bahkan sedang terlihat kesal pada Bramono. Laras merasa di cuekin, bahkan tidak dianggap oleh Bramono.Bramono menghentikan mobilnya, tepat di depan sebuah restoran, Bramono berlari untuk membukakan pintu mobil untuk Laras, dengan tersenyum lebar, namun Laras malah membuang wajahnya ke arah lain.Bramono mengerutkan keningnya, karena merasa tidak berbuat apa-apa, yang bisa membuat Laras marah, sejak tadi dia hanya diamBramono tidak tahu, jika diamnya itu yang membuat Laras kesal dan Marah. Bramono dengan ragu mengulurkan tangannya, takut di tolak oleh Laras, namun ternyata dia salah.Laras menerima uluran tangan Bramono, bahkan membiarkan Bramono, menuntun
Baca selengkapnya
Mengatakan yang sebenarnya
Dengan tidak sabar, Bramono menunggu kedatangan Mala. Ketika pintu apartemen baru terbuka, Bramono langsung menarik tangan Mala masuk ke dalam apartemen nya, membuat Mala terkejut, dan sedikit ketakutan melihat ekspresi yang di perlihatkan Bramono padanya.Bramono seperti akan menelannya, hidup-hidup."Duduklah, kita harus bicara!" Ucap Bramono, tiba-tiba.Mala berjalan perlahan, lalu duduk di sofa tanpa melepaskan pandangan nya, dari Bramono. Dia takut tiba-tiba Bramono, menyerangnya.Bramono duduk di sebelah Mala, lalu menarik tangan Mala dalam genggamannya. Mala mencoba menarik tangannya dari genggaman Bramono, tapi tidak bisa. Bramono memperkuat genggamannya, mata mereka saling menatap tajam penuh permusuhan. Hingga terjadi aksi tarik menarik antara Bramono dan Mala.Bramono mengalah melepaskan tangan Mala, dia harus berkonsentrasi agar bisa mengatakan, semuanya pada Mala. Dia percaya pada Mala, jika Mala akan menutup mulutnya pada siapapun, jika Mala sudah tahu semua masalahnya.
Baca selengkapnya
Sudah tidak Tahan
Walau ini hari pernikahan nya, Mala sama sekali tidak berdandan ataupun memakai pakaian bagus, Mala hanya berpenampilan seadanya. Karena tak ada yang istimewa dalam pernikahan ini, tidak ada ibu atau ayahnya, hanya dia sendiri."Cih!" Bramono mendelik kesal, Mala benar-benar tidak memikirkan dirinya, bagaimana bisa calon istri Bramono Sudjatmiko, berpenampilan seperti itu."Bikin malu!" Batin Bramono.Mala tak mau ambil pusing, dengan tatapan tajam yang di berikan Bramono padanya, saat melihatnya datang. Bramono langsung mengajak Mala masuk ke dalam ruangan di mana pak penghulu berada.Bramono pun langsung keluar begitu selesai, mengucapkan ijab kobul di depan penghulu, tanpa menunggu Mala. Mala memasang wajah kesal, melihat tingkah Bramono yang menurutnya, seperti anak kecil.Bahkan setelah itu, Bramono dan Mala berpisah, kemudian mereka kembali melakukan rutinitas sehari-hari.mereka. Bramono pergi ke kantornya, sedangkan Mala kembali menjadi cleaning servise. Seperti tidak terjadi h
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status