All Chapters of Satu Malam Bersama Kembaran Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30
115 Chapters
Bab 21
Wajah Fathan dan Dira menjadi merah atas perbuatan Aleena, menantu yang selama ini sudah dianggap sebagai anak sendiri. Memang, mereka berdua keras, tapi hanya karena wanita cantik berkulit putih belum bisa memberikan keturunan. Selain itu, mereka juga kesal kalau putranya sakit hati padanya."Papa, Mama!" seru Aleena kaget. Tangannya bergetar karena telah salah menyiram orang."Maafin aku, Ma, Pa. Aku kira teman-teman arisanku yang julid, ternyata kalian," ujar Aleena sembari membersihkan tubuh papa dan mama mertuanya yang terlanjur basah kuyup."Aku benar-benar gak tahu, Ma, Pa. Coba saja kalian kabari terlebih dulu, pasti kejadiannya tidak akan begini," ucap Aleena tidak berhenti berbicara. Dia terus berusaha untuk mengambil hati kedua mertuanya yang terlihat marah. Namun, usahanya gagal karena memang mereka kesal dengan tindakan menantunya."Gak usah basa-basi lagi! Katakan saja kalau kamu memang gak suka kita ke sini! Iya 'kan?" hardik Dira, netranya melotot. "Enggak, Ma. Aku be
Read more
Bab 22
"Aku ke sini ingin memperhatikannya masak, Ma. Siapa tahu saja dia menaburkan racun pada kita," ujar Fathan sebelum Dira marah."Papa pintar juga, ya! Awasi saja, Pa. Mama mau mengambil air putih di kulkas," ujar Dira yang ternyata tidak curiga. Dia terlalu mempercayai sang suami, terlebih dirinya tidak melihat sesuatu yang mencurigakan. Fathan mengambil uang yang ada di dalam saku, lalu memberikan pada Aleena ketika Dira lengah. Meskipun sang menantu tidak tahu maksud dan tujuan papa mertuanya memberikan uang. Dia tetap saja mengambilnya untuk membeli pakaian yang diminta oleh sepasang suami istri yang dipanggilnya sebagai mertua. Selama Aleena tidak meminta, menurutnya semua sah-sah saja. Yang terpenting dirinya tidak ada dalam masalah. Melihat Fathan dan Dira pergi, Aleena akhirnya bisa bernapas lega. Dia bisa melanjutkan memasak dengan tenang, tanpa ada rasa takut atau khawatir yang berlebihan."Kenapa di sini, Pa? Katanya mau memperhatikan Aleena masak?" cecar Dira ketika meli
Read more
Bab 23
Galuh pergi begitu saja tanpa memberitahu apa kesalahan Aleena. Pun wanita itu tidak menuntut sebuah penjelasan dari suaminya. Dia memilih untuk masuk ke kamar yang sudah dianggap sebagai pengasingan bagi dirinya. Wanita cantik melihat dirinya di depan cermin, lalu menyadari sesuatu."Pantas saja mas Galuh bersikap begitu, ternyata aku terlihat kucel. Coba saja aku mencuri waktu untuk merias diri sebelum mas Galuh pulang, mungkin amarahnya tidak bertambah." Aleena menyesali sesuatu. Padahal wajah kucelnya masuk dianggap cantik oleh papa mertuanya, tapi bagi Galuh sudah jauh berbeda. Wanita itu teringat kembali akan Fathan yang dari awal sudah menawarkan untuk menanam benih dalam rahimnya agar Dira bisa mendapatkan cucu yang diinginkan. Namun, Aleena masih waras. Tidak mungkin dia mau akan ajakan papa mertuanya yang memang terlihat me*um itu. Dia menarik napas panjang, lalu mengembuskan secara perlahan. Dia melangkahkan kaki dengan malas dengan semua beban yang ada dalam benaknya. Mas
Read more
Bab 24
Aleena masih tidak habis pikir, apa memang sebenarnya Galuh menikahinya cuma karena ingin memiliki alat untuk disiksa? Hidupnya merasa sia-sia jika harus bersama pria yang selalu membuat batin dan fisiknya tersiksa.Mungkin masih butuh kesabaran lagi agar Aleena bisa melalui badai rumah tangga ini. Ketika wanita itu berdiri, Galuh datang sembari membawa tas belanja yang berisi pakaian. "Nanti malam kamu pakai ini, kita akan ke rumah mama dan papa malam ini juga." Galuh berbicara to the point, lalu pergi begitu saja tanpa menunggu Aleena mengatakan sepatah kata apa pun lagi. Setidaknya wanita itu masih diperhatikan dengan dibelikan pakaian baru, meskipun pakaian yang diberikan Galuh sudah banyak. Bahkan masih sekali pakai semua karena akhir-akhir ini wanita cantik tersebut jarang sekali keluar rumah. Mau dikenakan waktu di dalam rumah juga tidak mungkin karena terlalu mewah baginya.Dia mulai merias diri dengan mengenakan dress warna putih, hingga membuatnya terlihat lebih anggun dan
Read more
Bab 25
Seketika tubuh Aleena lemas, sebab mendengar perkataan Galuh suaminya. Dia tidak pernah menyangka kalau sang suami akan memiliki rencana seperti itu. "Aku berharap semoga Mama dan Papa tidak mengizinkan kalian berdua menikah," ujar Aleena penuh harap. Mendengar hal itu, membuat Tasya tertawa. "Mana mungkin om dan Tante tidak mengizinkan jika aku memberikan secercah harapan untuk mereka memiliki apa yang mereka inginkan?" Tasya berbicara bangga. Seolah yakin kalau Galuh menikahinya akan mendapatkan keturunan sebab subur. "Belum tentu juga, Tasya. Sebab diantara aku dan mas Galuh. Tidak tahu siapa yang bermasalah di sini, bisa saja kamu akan merasakan apa yang aku rasakan!" jelas Aleena panjang lebar. Jelas saja Galuh paham dengan maksud Aleena, kalau kali ini dirinya yang dianggap tidak subur oleh istrinya. "Jaga bicaramu, Aleena! Sekalipun kamu tidak suka aku menikah lagi, tapi ini adalah keputusan yang sudah aku buat dan tidak bisa diganggu gugat lagi!" papar Galuh tegas.Tasya t
Read more
Bab 26
Fathan tertawa pelan, jelas saja ancaman menantunya tidak ada apa-apanya bagi pria tersebut."Kalau cuma teriak, aku gak takut. Paling juga nanti kamu yang akan dimarahi karena sudah lancang meneriaki ku." Fathan berbicara dengan tatapan licik. Jelas dia memiliki rencana kalau Aleena sampai mengadu pada Dira. Pria itu masih stay di sana, menikmati wajah cantik menantunya."Ada apa, Tuan?" kehadiran Surti membuat pria setengah paru baya itu salah tingkah. Dia bingung harus melakukan apa, sebab tercyduk menatap Aleena dengan penuh nafsu."Aku cuma mau memastikan kalau menantuku ini tidak malas-malasan. Ternyata dia rajin juga, ya sudah ... aku pergi dulu," pamit Fathan karena tidak ingin kehilangan sikap berwibawa di hadapan Surti. Kepergian pria itu membuat Aleena bisa leluasa, serta tidak lupa wanita cantik tersebut berterima kasih pada asisten rumah tangga di rumah mertuanya."Aku masih tidak habis pikir, Non. Kenapa Tuan dan Nyonya memperlakukan Non begitu. Padahal Non menurutku ada
Read more
Bab 27
Aleena tersenyum puas ketika mendengar Dira tidak menyetujui rencana suaminya. Dia berpikir, wanita yang menjadi mertuanya tersebut akan terus jahat serta menyetujui Galuh menikah lagi. Ternyata semua yang ada dalam pikirannya salah, kali ini mama mertua berpihak padanya."Kenapa, Ma?" tanya Galuh meminta alasan yang jelas."Mana mungkin Mama membiarkan anakku memiliki dua istri? Bisa-bisa aku tidak mendapatkan jatah uangmu tiap bulannya." Dira berbicara terus terang. Padahal, selama ini Aleena tidak tahu akan hal itu. Wanita cantik itu terkejut karena banyak hal yang disembunyikan oleh sang Suami."Aku akan berlaku adil, Ma." Galuh masih bersikeras. Berharap Dira tidak keberatan akan apa yang menjadi rencananya."Tetap saja, meski adil. Pasti jatah uangnya akan berkurang!" Dira berbicara tegas. Di waktu yang sama, Tasya malah ikut berbicara. Dia mengatakan tidak masalah jika Galuh tidak memberinya uang, sebab dirinya wanita karir yang pasti bisa menghasilkan uang sendiri. Namun, tet
Read more
Bab 28
Pikiran liar tiba-tiba muncul di benak Aleena, tapi wanita itu tidak berani bertindak jauh seperti apa yang ada dalam pikirannya. Dia tidak ingin bermain api, sebab tidak mau terbakar sendiri. "Jangan gila, Aleena. Sekalipun suamimu lembur, kamu tidak boleh berbuat sesuatu yang akan merugikanmu suatu saat nanti," ujar Aleena berusaha menyadarkan diri. Dia benar-benar stres berada di rumah terus, jadi Aleena berinisiatif untuk pergi jalan-jalan bersama teman dekatnya, Friska. Namun, wanita itu lupa kalau saat ini tidak memiliki ponsel untuk menghubungi teman tersebut. Perlahan dia menepuk jidatnya, lalu berkata, "Kenapa aku bisa lupa sih? Padahal ponselku sudah lama gak rusak, tapi belum sempat aku perbaiki." Aleena segera mencari ponsel yang sudah dilupakannya. Dia juga lupa di mana menaruh gawai yang biasanya selalu dibawa ke mana-mana. Dia terus mencari, tapi tidak ditemukan. Berusaha untuk mengingat kembali, tapi dicari dalam tas gak ada."Aku masih ingat, terakhir kali aku mena
Read more
Bab 29
Caily memeluk erat tubuh Gala yang dikira sebagai kakak iparnya sembari menangis sesenggukan. Entah apa yang terjadi pada wanita itu hingga dengan agresif memeluk pria yang mirip dengan Galuh.Gala dengan cepat melepaskan pelukan itu karena merasa tidak nyaman. Hampir saja pria itu menanyakan wanita yang datang tiba-tiba itu siapa, beruntung Aleena datang tepat pada waktunya."Kamu kenapa, Caily?" tanya Aleena membuat Caily salah tingkah. Dia pikir kakaknya tidak ada di rumah, jadi wanita itu bisa dengan leluasa memeluk kakak ipar yang tampan itu.Air mata yang menganak sungai di pipinya segera dihapus kasar. "Aku punya masalah, Kak. Kakak dan kakak ipar mau 'kan, membantuku?" tanya Caily sesenggukan.Pria itu tidak ikut bicara, sebab mencari aman. Dia cuma bisa mendengarkan semua percakapan Aleena dengan wanita yang dia pikir adalah adik dari adik iparnya."Aku harus bayar hutang tiga juta pada temanku. Kalau tidak, dia akan melaporkanku kepada polisi," ujar Caily merengek. Dia kemba
Read more
Bab 30
Kaca mobil masih tertutup rapat, pintu juga sudah dikunci dari dalam. Jadi, Galuh tidak bisa membukanya. Namun, pria itu terus mengetuk kaca mobil agar seseorang yang ada di dalam mobil membuka pintunya. Gala menghampiri Galuh yang terus memaksa Aleena untuk keluar. "Kamu gak perlu tahu aku sama siapa sekarang! Aku yang menabrak mobilmu dari belakang, jadi ini adalah urusan kita. Gak ada sangkut pautnya dengan temanku!" hardik Gala, lalu mengambil gawai dalam saku celananya. "Katakan saja, berapa uang ganti rugi untuk memperbaiki mobilmu?" tanya Gala, baginya uang bukan hal penting. Dia bisa dengan gampang mencarinya kembali. Galuh masih tetap penasaran dengan teman Gala, dia terus berusaha agar orang yang ada di dalam mobil keluar. Dia memiliki firasat buruk, makanya ingin memastikan firasatnya benar atau tidak."Hentikan!" teriak Gala habis kesabaran. Saudara kembarnya berhenti, kali ini dia memilih pergi saat mendapatkan panggilan telepon dari Dira. "Aku minta ganti rugi 10 ju
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status